Konsep Epidemiologi
Oleh :
NUNIK HINDRAWATI M.M,Kes
Pokok bahasan:
A. Definisi Epidemiologi
B. Sejarah Epidemiologi
C. Peranan Epidemiologi dalam
perencanaan pelayanan kesehatan
D. Jenis-jenis Epidemiologi
E. Ruang lingkup Epidemiologi
A. Pengertian Epidemiologi
Berasal dr bhs Yunani : Epi
(atas/pd), Demos (penduduk),
Logos (ilmu)
Definisi asal kata : Su/ ilmu yg
mempel. segala sesu/ yg tjd pd
penduduk; ilmu yg mempel. hal2 yg
tjd pd rakyat
Definisi lama (sebelum 1960)
🡪Ilmu yg m’pelajari penyebaran dan
perluasan suatu penularan pykt dlm suatu
klp/ pop
Contoh: pykt kolera adl pykt menular
paling banyak dialami penduduk dunia
Definisi baru:
Ilmu yg mempel. ttg frekuensi, distribusi,
determinan pykt dan faktor yg m’pengaruhi
masalah kesehatan pd populasi manusia untuk
development (perencanaan) dr
penanggulangan masalah kesehatan.
Contoh: Penyakit TBC
- Frekuensi: besarx mx kes yg ada pd sekelompok
manusia
- Distribusi: penyebaran mx kes pd populasi (man=
orang, place= tempat, time= waktu)
- Determinan: faktor penyebab suatu mx kes
1.PRIMITIF 2. HIPOCRATES (460- 377 SM)
40
35
30,7
30
25
20
15
9,9
10
0
<1 1.-4 5.-14 15-19 20-29 30-39 40-49 50-59 ≥60 unknown
Age Group
D. Jenis-jenis Epidemiologi
Epidemiologi
Ilmu yg mempelajari tentang frekuensi, distribusi dan
determinan penyakit pada populasi manusia
Epidemiologi Epidemiologi
deskriptif analitik
Frekuensi Masalah kesehatan
Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya
masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia
atau masyarakat.
Untuk mengetahui harus dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menemukan masalah kesehatan melalui cara:
a. Penderita yang datang berobat ke puskesmas, terutama
penyakit menular yang berbahaya dan dapat
menimbulkan wabah penyakit
b. Laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas
c. Kunjungan rumah dalam rangkah perawatan keluarga
2. Penelitian atau survei kesehatan
3. Study kasus
Ukuran Ukuran dalam Epidemiologi
1.Rasio : perbandingan dari 2 nilai kuantitatif yg pembilangnya tdk mrp bagian dr penyebut.
Rumus Rasio = A/B
Contoh : Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki sebanyak 30 orang dan
jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Maka penderita laki-laki /perempuan adalah = 30/15 =
2:1
2. Proporsi : perbandingan dua nilai kuantitatif yg pembilangnya mrp bagian dr penyebut.
Contoh: Pd suatu kejadian keracunan makanan tdp 32 orang penderita dan 12 diantaranya adl anak-
anak.
Rumus: x
Proporsi mjd: 12/ (12 +20) = 0,375 = 37,5%
x+y
3. Rate : merupakan besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan penduduk
dimana peristiwa itu berlangsung dalam suatu batas waktu tertentu. Suatu jenis khusus proporsi
Rumus Rate:
3.Angka Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate )
Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Manfaat:
Untuk mengetahui:
1. Faktor penyebab kematian bayi
2. Tingkat pelayanan ANC
3. Status gizi ibu hamil
4. Tingkat keberhasilan program KIA dan KB
5. Kondisi lingkungan sosek
Interpretasi:
“Bila IMR disuatu wilayah tinggi, berarti status
kesehatan di wilayah tersebut rendah”
4. Angka Kematian Bayi Baru Lahir
( Neonatal Mortality Rate )
Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Manfaat :
Untuk mengetahui tingkat pelayanan kesehatan
ibu dan anak antara lian:
1. ANC
2. Imunisasi TT
3. Pertolongan persalinan
4. Posnatal ibu hamil
Interpretasi:
“ semakin tinggi AKN, berarti semakin rendah
tingkat pelayanan kesehatan ibu anak”
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 100.000
Manfaat:
AKI mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama
kehamilan dan melahirkan dipengaruhi:
1. Keadaan sosek-keadaan kesehatan yang kurang baik
menjelang kehamilan
2. Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan
kelahiran
3. Tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri
rendah
Interpretasi:
“tingginya AKI menunjukkan : keadaan sosek rendah,
fasilitas yankes termasuk pelayanan prental dan obtetri
rendah”
Distribusi
Orang Tempat Waktu
Satu
Ras negara Variasi jangka panjang
(nasional)
Penghasilan Beberapa
negara
(regional)
Agama Banyak negara
Epidemiologi Deskriptif:
(internasional) Studi epidemiologi yg
Perbedaan tingkat kedaran m’cari pertolongan b’tujuan m’gambarkan pola
distribusi, frekuensi pykt
dan determinan pykt mnrt
orang, tempat, dan
Status perkawinan waktu tanpa perlu m’cari
jawaban mengapa faktor2
p’sebab timbulnya mx kes
Pekerjaan itu terjadi.
POLIOMYELITI
S
• Waktu - MUSIM
– M. hujan, di negara tropis
– M. dingin/ awal m. semi di negara 4 musim
• Tempat
– Di daerah dengan:
• Cakupan imunisasi rendah
• Sanitasi lingkungan buruk
• Perkotaan kumuh (PADAT)
• Orang:
– Tidak mempunyai kekebalan
– Anak < 3 th: resiko tertular paling tinggi
– Umur 15 th >: sangat kecil kemungkinan tertular
TEMPAT (2)
Kasus Polio di Kab. Sukabumi, Jawa Barat, Maret-April 2005
Cicurug
Bj.Genteng
S
S#
# S
#S
S#
KKAAT
T
S#
EEHH
G
S#
AACCEEHH
TT TTEENNGGGG
KKAARO
GAAYYOOLL UUEESS OR
S#
#S# #S
#SS #S
S
S S# S#
#
#
#S
S#S
#S
#
#S
#S S
S S#S# SS# #SS
BBAAN N GG KKAAL LAAN N
SSAAMMPP AANNGG
PPAAMMEE KKAA N N SSU UMMEE NN EEPP
SS## S
# #
##
S #
#S # #S
S# S###
SSTIITUU
BBOONND
D OO
#
PP
OOLLINNI BBOONNDD
GGGGOO OOWWOOS
##S# ##S#S
SOO
S
LLUU
MMAAJJA
ANN GG
#S
BBAANNYYU
#
U WW II
SS#
##S S SSS R R EEBBM
S
MEJ J E
S#S#S#S#
S# #S#
##
SS
S#S ##
S#S#S#
S# S
S#S #SS#
#S#
#S# #S S #
S#S # S###
#
S S
= 1 WPV CaseS#S# S
#S#
S## SS#S
# Total infected district s: 47
S## #S#
S
S S# S Total infected provinces : 10
S#S S#
#S #
##
SSS #
#S## # Data as of 6 April 2006
WAKTU (1)
WPV 1 monthly onset, with targeted SIAs, NIGERIA 2006 – 2010
*
150
140
130
120
.
110
Number of wpv cases
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
A
A
A
A
S
S
S
J
J
J
J
J
J
J-06
J-07
J-08
J-09
F
F
M
M
O
O
N
D
Continuous arrow = National IPDs
Broken arrows = Sub-national IPDs mOPV1 bOPV
tOPV
* mOPV1 was used only in 4 southern states in October
WAKTU (2)
Total AFP, Polio*, Non Polio and Pending Cases by Onset of
600 Paralysis, Indonesia 2005
500
400
300
200
100
0 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Total AFP 67 54 90 122 482 382 190 172 143 82 60 55
Pending 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 4 12
Non Polio 66 54 88 100 393 254 139 123 100 64 53 39
Polio 1 0 2 22 89 128 51 48 41 17 3 4
Age’08 (n=782)
Age’09 (n=388)
60+ Unknown < 12 mths Unknown
< 12 mths
3% 0% 6% 0%
60 + mths 6%
48 - 59 8%
5%
48 - 59 12 - 23
12 - 23 mths mths
36 - 47
mths 9% 28%
mths
18% 34%
36 - 47
mths
6 15%
24-35 mths
33%
24 - 35
mths
34%
>60
Month 0-11 3+
36-60 18% Month dose
Month 5% 0
15
22% dose
%
38
%
'1-2
dose
12-35 47% *do not include missing data
Month
55%
Data as of 29 January 2006
Epidemiologi Analitik
Studi epidemiologi yg menekankan pd
pencarian jawaban terhadap penyebab
terjadinya masalah kesehatan (determinan),
besarnya mx/ kejadian (frekuensi) dan
penyebaran serta munculnya mx kes (distribusi)
dg tujuan menentukan hub sebab akibat antara
faktor dan penyakit.
Perbedaan epidemiologi analitik dan deskriptif
No Deskriptif Analitik
1. Hanya m’gambarkan Selain m’gambarkan
mengenai kjdian/ mx kes mengenai kjdian/ mx kes, jg
(m’gunakan pertanyaan m’jelaskan mengapa (why)
who, where, when) suatu mx / kejadian tsb.
2. Keg dimulai dr Keg dimulai dr p’kumpulan,
p’kumpulan, p’olahan, p’olahan, p’sajian,
p’sajian, interpretasi data interpretasi data & dilksnkn
& hanya dilksnkn pd 1 pd 2 klp pop/masy.
klp pop/masy.