Anda di halaman 1dari 39

Pertemuan 2

Konsep Epidemiologi

Oleh :
NUNIK HINDRAWATI M.M,Kes
Pokok bahasan:
A. Definisi Epidemiologi
B. Sejarah Epidemiologi
C. Peranan Epidemiologi dalam
perencanaan pelayanan kesehatan
D. Jenis-jenis Epidemiologi
E. Ruang lingkup Epidemiologi
A. Pengertian Epidemiologi
Berasal dr bhs Yunani : Epi
(atas/pd), Demos (penduduk),
Logos (ilmu)
Definisi asal kata : Su/ ilmu yg
mempel. segala sesu/ yg tjd pd
penduduk; ilmu yg mempel. hal2 yg
tjd pd rakyat
Definisi lama (sebelum 1960)
🡪Ilmu yg m’pelajari penyebaran dan
perluasan suatu penularan pykt dlm suatu
klp/ pop
Contoh: pykt kolera adl pykt menular
paling banyak dialami penduduk dunia
Definisi baru:
Ilmu yg mempel. ttg frekuensi, distribusi,
determinan pykt dan faktor yg m’pengaruhi
masalah kesehatan pd populasi manusia untuk
development (perencanaan) dr
penanggulangan masalah kesehatan.
Contoh: Penyakit TBC
- Frekuensi: besarx mx kes yg ada pd sekelompok
manusia
- Distribusi: penyebaran mx kes pd populasi (man=
orang, place= tempat, time= waktu)
- Determinan: faktor penyebab suatu mx kes
1.PRIMITIF 2. HIPOCRATES (460- 377 SM)

◾ Teori: supranatural ◾ The firsth


theory epidemiologist 🡪 teori
◾ Kejadian yg menimpa miasma
mereka adl akibat ◾ Penyakit berasal dr byk
perbuatan mereka faktor diantaranya
sndri lingkungan seperti
◾ Peran dukun dominan tempat, udara, air dan
gaya hidup.
◾ Penyakit pes/ sampar
◾ Pykt sampar mrp
kutukan tuhan🡪
dikubur secepatnya
◾ Akhir abad 14:
Mengisolasi individu
dlm karantina slm
40
hari🡪 contagion
theory
◾ Sejak 430 SM: ◾ Edward Jenner (bpk
pengobatan herbal, Imunologi)
pengobatan - Penemu vaksin cacar
- Upaya vaksinasi lebih efektif
dingin, dan
drpd mengisolasi penderita
pakaian khusus
lebih aman dr variolasi lainnya
◾ Sblm Abad 18:
◾ Teori Kuman : Germ Teory🡪
Inokulasi
virologi abad 18
(variolasi)adalah
pencangkokan virus
cacar subkutan pada
individu non-imun
◾ Pandemi terbesar dan
paling mematikan dlm
sejarah (6bln: 100
juta)
◾ Untuk mencegah
penularan dianjurkan
untuk tidak melakukan
pertemuan kelompok,
dan pemakaman
wajib dilakukan dalam
tempo 15 menit
JAMES LIND (1747) PL.PANUM (1875)

◾ Penelitian 20 th pd ◾ Menemukan periode


kejadian penularan campak
pelayaran dr th 1781-1846
◾ Kekurangan vit c ◾ Inkubasi campak
antara 13-14 hari .
menyebabkan lesi pd Masa ini adl sejak
bibirnya krn slm terpajan smp timbul
pelayaran makan rash, masa inilah
daging kemasan tjd penularan
kaleng campak
•Epidemiologi tidak sekedar
berfungsi untuk mendeskripsi
distribusi penyakit dan kematian
pada populasi
•Epidemiologi juga berfungsi
untuk menganalisis dan
menjelaskan kausa distribusi
penyakit dan kematian pada
populasi
◾ Mengamati
kejadian wabah •Th 1854: melakukan investigasi
kolera di Inggris th mendeskripsikan pola penyebaran
1854 dg kasus kolera dan lokasi pompa air
mengunakan minum dalam sebuah spotmap
pendekatan •Dia meminta otoritas setempat
epidemiologi
(orang-tempat- untuk melarang penggunaan pompa
waktu) 🡪 father of Broad Street
field epidemiology •Melanjutkan investigasi : bertujuan
menguji hipotesis bahwa” kolera
ditularkan melalui air yang
terkontaminasi.” 🡪 shoe leather
epidemiology
◾ Pada waktu wabah kolera Farr melakukan analisis data
epidemi kolera.
◾ Dasar Teori Miasma , hipotesis: “risiko kolera berhubungan
terbalik dengan ketinggian.” Penduduk yang bermukim di
tempat rendah (yaitu, tempat yang berkualitas udara lebih
buruk) berisiko lebih besar untuk terkena kolera (dan kematian
karena kolera) daripada tempat tinggi (udara lebih baik).
◾ Farr mengumpulkan data. Data menunjukkan terdapat korelasi
kuat antara kejadian kolera yang teramati dan diprediksi
berdasarkan tingkat elevasi di atas Sungai Thames .
◾ Bapak konsep surveilans modern
◾ Teori: bbrp pykt
ANTON VAN LEEUWENHOEK
tertentu disebabkan o/
invasi ◾ Penemu mikroskop
mikroorganisme ◾ Leeuwenhoek adalah
orang yang pertama kali
kedlm tubuh.
menemukan bakteri,
◾ Epidemiologi parasit yang hidup bebas
berkembang seiring dg bernama protista,
berkembangx nematoda dan rotifera
mikrobiologi dan mikroskopis, sel sperma,
parasitologi sel darah
LOUIS PASTEUR
ROBERT KOCH (1843-1910).
(1822 – 1895).
◾ Terkenal dg metode ◾ Penemu bakteri TB, kolera,
pencegahan pykt🡪 konjungtivitis
pasteurisasi, fermentasi
◾ Penemu vaksin pertama:
rabies, antraks, kolera
◾ Pertengahan abad 20, morbiditas dan
mortalitas penyakit infeksi m’alami
penurunan signifikan dan beralih ke pykt
kardiovaskuler dan kanker
◾ Implikasinya, epidemiologi penyakit kronis
merupakan bidang baru riset pada
pertengahan abad ke 20
◾ Pykt/ mx kes sbg interaksi berbagai faktor.
◾ Contoh: infeksi tuberkulosis paru, tdk hanya
terpapar kuman tb semata tapi jg berkaitan
dg faktor genetik, malnutrisi, kepadatan
penduduk dan derajad kemiskinan.
◾ Epidemiologi terus berkembang mjd
epidemiologi sosial, klinik, gizi dsb.
C.Peranan Epidemiologi dalam
Perencanaan Pelayanan Kesehatan
1. M’identifikasi masalah kesehatan yg utama yg sedang
dihadapi masyarakat
2. Mengetahui faktor” yg b’peran dlm tjdx mx kes atau
pykt dlm masy
3. Menyediakan data yg diperlukan utk perencanaan kes dan
pengambilan keputusan
4. Membantu melakukan evaluasi thd program kes yg
sedang atau telah dilakukan
5. Mengembangkan metodologi utk m’analisis keadaan
suatu pykt dlm upaya utk mengatasi atau
menanggulanginya
6. Mengarahkan intervensi yg diperlukan utk
menanggulangi masalah yg perlu dipecahkan
Presentage of AIDS Cases by Age Group in
Indonesia
50
45,4
45

40

35
30,7

30

25

20

15
9,9
10

1,4 0,7 3,7 3,1 3,4


5 0,9 0,8

0
<1 1.-4 5.-14 15-19 20-29 30-39 40-49 50-59 ≥60 unknown
Age Group
D. Jenis-jenis Epidemiologi

Epidemiologi
Ilmu yg mempelajari tentang frekuensi, distribusi dan
determinan penyakit pada populasi manusia

Frekuensi: Distribusi: Determinan:


Merumuskan dan Dikelompokkan Merumuskan dan
mengukur masalah menurut karakter menguji hipotesis
orang, tempat dan kemudian menarik
kesehatan kesimpulan sebab
waktu akibat

Epidemiologi Epidemiologi
deskriptif analitik
Frekuensi Masalah kesehatan
Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya
masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia
atau masyarakat.
Untuk mengetahui harus dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menemukan masalah kesehatan melalui cara:
a. Penderita yang datang berobat ke puskesmas, terutama
penyakit menular yang berbahaya dan dapat
menimbulkan wabah penyakit
b. Laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas
c. Kunjungan rumah dalam rangkah perawatan keluarga
2. Penelitian atau survei kesehatan
3. Study kasus
Ukuran Ukuran dalam Epidemiologi
1.Rasio : perbandingan dari 2 nilai kuantitatif yg pembilangnya tdk mrp bagian dr penyebut.
Rumus Rasio = A/B
Contoh : Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki sebanyak 30 orang dan
jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Maka penderita laki-laki /perempuan adalah = 30/15 =
2:1
2. Proporsi : perbandingan dua nilai kuantitatif yg pembilangnya mrp bagian dr penyebut.
Contoh: Pd suatu kejadian keracunan makanan tdp 32 orang penderita dan 12 diantaranya adl anak-
anak.
Rumus: x
Proporsi mjd: 12/ (12 +20) = 0,375 = 37,5%
x+y

3. Rate : merupakan besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan penduduk
dimana peristiwa itu berlangsung dalam suatu batas waktu tertentu. Suatu jenis khusus proporsi
Rumus Rate:
3.Angka Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate )

Jumlah seluruh kematian bayi (berumur dibawah 1 tahun) pada


suatu jangka waktu (lazimnya satu tahun) dibagi dengan
jumlah seluruh kelahiran hidup dalam persen atau permil.

Rumus yang digunakan :

Jumlah Seluruh kematian bayi dalam 1 tahun


NMR = xK
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Manfaat:
Untuk mengetahui:
1. Faktor penyebab kematian bayi
2. Tingkat pelayanan ANC
3. Status gizi ibu hamil
4. Tingkat keberhasilan program KIA dan KB
5. Kondisi lingkungan sosek
Interpretasi:
“Bila IMR disuatu wilayah tinggi, berarti status
kesehatan di wilayah tersebut rendah”
4. Angka Kematian Bayi Baru Lahir
( Neonatal Mortality Rate )

Jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari


yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
Rumus yang digunakan :

Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari


NMR = xK
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Manfaat :
Untuk mengetahui tingkat pelayanan kesehatan
ibu dan anak antara lian:
1. ANC
2. Imunisasi TT
3. Pertolongan persalinan
4. Posnatal ibu hamil
Interpretasi:
“ semakin tinggi AKN, berarti semakin rendah
tingkat pelayanan kesehatan ibu anak”
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )

Jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan,


persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 100.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Rumus yang digunakan :

Jumlah kematian ibu hamil, persalinan, nifas dalam 1 tahun


MMR xK
= Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang
sama

Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 100.000
Manfaat:
AKI mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama
kehamilan dan melahirkan dipengaruhi:
1. Keadaan sosek-keadaan kesehatan yang kurang baik
menjelang kehamilan
2. Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan
kelahiran
3. Tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri
rendah
Interpretasi:
“tingginya AKI menunjukkan : keadaan sosek rendah,
fasilitas yankes termasuk pelayanan prental dan obtetri
rendah”
Distribusi
Orang Tempat Waktu

Umur Satu Variasi jangka pendek


wilayah

Jenis kelamin Beberapa Variasi berkala


wilayah

Satu
Ras negara Variasi jangka panjang
(nasional)

Penghasilan Beberapa
negara
(regional)
Agama Banyak negara
Epidemiologi Deskriptif:
(internasional) Studi epidemiologi yg
Perbedaan tingkat kedaran m’cari pertolongan b’tujuan m’gambarkan pola
distribusi, frekuensi pykt
dan determinan pykt mnrt
orang, tempat, dan
Status perkawinan waktu tanpa perlu m’cari
jawaban mengapa faktor2
p’sebab timbulnya mx kes
Pekerjaan itu terjadi.
POLIOMYELITI
S
• Waktu - MUSIM
– M. hujan, di negara tropis
– M. dingin/ awal m. semi di negara 4 musim
• Tempat
– Di daerah dengan:
• Cakupan imunisasi rendah
• Sanitasi lingkungan buruk
• Perkotaan kumuh (PADAT)
• Orang:
– Tidak mempunyai kekebalan
– Anak < 3 th: resiko tertular paling tinggi
– Umur 15 th >: sangat kecil kemungkinan tertular
TEMPAT (2)
Kasus Polio di Kab. Sukabumi, Jawa Barat, Maret-April 2005

Cicurug

Bj.Genteng

13 kasus AFP, dg onset lumpuh


antara 13-03-2005 s/d25-
04-
2005:
• 1 ks dg Virus Polio Liar (+)
• 1 ks dg Virus Polio Liar (-) 4 desa imunisasi
polio masal balita
• 11 kasus, spesimen lab tunggu
24-25 April 2005
120 spesimen kontak lab tunggu
TEMPAT (3)
Wild Poliovirus Cases Indonesia March 2005 – 6 April 2006

S
S#
# S
#S
S#
KKAAT
T

S#
EEHH
G

S#
AACCEEHH
TT TTEENNGGGG

KKAARO
GAAYYOOLL UUEESS OR

S#
#S# #S
#SS #S
S
S S# S#
#
#
#S

S#S
#S
#
#S
#S S
S S#S# SS# #SS
BBAAN N GG KKAAL LAAN N
SSAAMMPP AANNGG
PPAAMMEE KKAA N N SSU UMMEE NN EEPP

SS## S
# #
##

S #
#S # #S
S# S###
SSTIITUU
BBOONND
D OO

#
PP
OOLLINNI BBOONNDD
GGGGOO OOWWOOS

##S# ##S#S
SOO

S
LLUU
MMAAJJA
ANN GG

#S
BBAANNYYU

#
U WW II

SS#
##S S SSS R R EEBBM

S
MEJ J E

S#S#S#S#
S# #S#
##
SS
S#S ##
S#S#S#
S# S
S#S #SS#
#S#
#S# #S S #
S#S # S###
#
S S
= 1 WPV CaseS#S# S
#S#
S## SS#S
# Total infected district s: 47
S## #S#
S
S S# S Total infected provinces : 10
S#S S#
#S #
##
SSS #
#S## # Data as of 6 April 2006
WAKTU (1)
WPV 1 monthly onset, with targeted SIAs, NIGERIA 2006 – 2010
*

150
140
130
120
.

110
Number of wpv cases

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
A

A
A

A
S
S

S
J
J

J
J

J
J
J-06

J-07

J-08

J-09
F

F
M

M
O

O
N

D
Continuous arrow = National IPDs
Broken arrows = Sub-national IPDs mOPV1 bOPV
tOPV
* mOPV1 was used only in 4 southern states in October
WAKTU (2)
Total AFP, Polio*, Non Polio and Pending Cases by Onset of
600 Paralysis, Indonesia 2005

500

400

300

200

100

0 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Total AFP 67 54 90 122 482 382 190 172 143 82 60 55
Pending 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 4 12
Non Polio 66 54 88 100 393 254 139 123 100 64 53 39
Polio 1 0 2 22 89 128 51 48 41 17 3 4

* WPV, Compatible, and VDPV Cases


Data as of 29 January 2006
ORANG (1)
Age group of WPV cases 2008/2009, NIGERIA

Age’08 (n=782)
Age’09 (n=388)
60+ Unknown < 12 mths Unknown
< 12 mths
3% 0% 6% 0%
60 + mths 6%
48 - 59 8%
5%
48 - 59 12 - 23
12 - 23 mths mths
36 - 47
mths 9% 28%
mths
18% 34%

36 - 47
mths
6 15%

24-35 mths
33%
24 - 35
mths
34%

73% < 3 yrs 68% < 3 yrs


ORANG (2)
Characteristics of Wild Polio Cases, Indonesia 2005

Group of Age OPV Dose*

>60
Month 0-11 3+
36-60 18% Month dose
Month 5% 0
15
22% dose
%
38
%

'1-2
dose
12-35 47% *do not include missing data

Month
55%
Data as of 29 January 2006
Epidemiologi Analitik
Studi epidemiologi yg menekankan pd
pencarian jawaban terhadap penyebab
terjadinya masalah kesehatan (determinan),
besarnya mx/ kejadian (frekuensi) dan
penyebaran serta munculnya mx kes (distribusi)
dg tujuan menentukan hub sebab akibat antara
faktor dan penyakit.
Perbedaan epidemiologi analitik dan deskriptif
No Deskriptif Analitik
1. Hanya m’gambarkan Selain m’gambarkan
mengenai kjdian/ mx kes mengenai kjdian/ mx kes, jg
(m’gunakan pertanyaan m’jelaskan mengapa (why)
who, where, when) suatu mx / kejadian tsb.
2. Keg dimulai dr Keg dimulai dr p’kumpulan,
p’kumpulan, p’olahan, p’olahan, p’sajian,
p’sajian, interpretasi data interpretasi data & dilksnkn
& hanya dilksnkn pd 1 pd 2 klp pop/masy.
klp pop/masy.

3. Merumuskan hipotesis, Bermaksud m’buktikan /


namun tdk u/diuji/ m’uji hipotesis
dibuktikan
E. Ruang Lingkup Epidemiologi

1. Masalah kesehatan: pykt infeksi, non


infeksi, mx kes lain (kependudukan,
KB, dll)
2. Sasaran: Sekelompok manusia / pop
3. Pemanfaatan data ttg frek &
penyebaran msl kes. dlm merumuskan
penyebab timbulnya su/ msl kes.
Kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai