Anda di halaman 1dari 7

TEORI X DAN TEORI Y

Menurut Mc Greger Teori XY adalah pengingat bermanfaat dan sederhana dari aturan alam untuk
mengelola orang yang berada dibawah tenakan kerrja sehari-harr dan terrlalu mudah dilupakan
Mc Greger menyimpulkan bahwa pandangan seorrang manajermengenai kodrat manusia didasarkan
pada suatu pengelompokan pengadaian terrtentu dan manajer cenderung membentuk perilakunya
terhadap bawahannya menurut pengandalan tersebut.
Secara matrik dapat dikemukakan perbandingan kedua teori tersebut sebagaimana pada tabel berikut :
Teori X- Teori Y-

Manusia ada dasarnya malas Manusia pada dasarnya enerjik


Manusia tidak punya ambisi dan tidak punya Manusia mempunyai ambisi dan tanggung jawab
tanggung jawab
Manusia berorientasi pada kepentingan sendiri Manusia tidak hanya berorientasi padqa
kepentingan sendiri
Manusia anti perubahan Manusia senang pada pertumbuhan bisnis dan
perubahan
Manusia berrmasa depan suram Manusia cerdas
TEORI KEBUTUHAN
MCCLELAND
Teori ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang berhubungan dengan teori kebutuhan dan kepuasan.
Faktor hierarki yang memotivasi perilaku
1. Prestasi
2. Kekuatan
3. Afiliasi

Riset yang dilakukan oleh McClelland memberikan hasil bahwa tedapat tiga karakterstik berikut
Dari orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi
4. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memilikii tanggung jawabyang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau
pencarian solusi atau suatu permasalahan. Akibatnya, mereka lebih suka berjalan sendiri dari pada dengan orang lain. Apabila pekerjaan
membutuhkan orrang lain maka mereka lebih suka memilih orang yang kompeten dari pada sahabatnya.
5. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung
risikonya.
6. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik (feedback) atau
tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.
TEORI DUA FAKTOR
Pada pertengan tahun 1960-an, Herzberg (1996) mengajukan suatu teori motivasi yang dibagi kedalam 2 faktor.
Berikut dua faktor tersebut :
1. Sejumlah kondisi kerja ekstrinsik , yang apabila tidak ada menyebabkan terjadinya ketidak puasan di antara para karyawan.
Kondisi tersebut disebut faktor penyebab ketidak puasan atau faktor higiene, karena kondisi atau faktor-faktor tersebut
minimal dibutuhkan utuk menjaga agar ketidakpuasan tidak terjadi
2. Sejumlah kondisi kerja instrinsik yang apabila ada berfungsi sebagai motivator dan dapat menghasilkan prestasi kerja yang
baik. Namun, jika kondisi atau faktor tersebut tidak ada maka tidak akan menyebabkan terjadinya ketidakpuasan. Faktor-
faktor tesebut bekaitan degan isi pekerjaan, yang disebut dengan istilah faktor pemuas.
PROSES TEORI-TEORI
MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang dimulai dengan
kebutuhan fisiologis atau psikologis yang
mengaktifkan perilaku atau pemicu yang ditujukan
untuk tujuan.
3. TEORI
1. TEORI REG 2. TEORI PENGUATAN
Teori dari Clayton Aldefer (1969)
ini juga menganggap
HARAPAN Teori ini mengemukakan peilaku
merupakan fungsi dari akibat yang
Teori harapan disebut juga teori valensi berkaitan dengab perilaku tersebut.
kebutuhan manusia tesusun
atau instrumentalis. Ide dasar teori ini Teori penguatan memiliki 3 konsep
dalam suatu dalam suatu
adalah motivasi ditentukan oleh hasil dasar;
hieraki.
yang diharapkan akan diperoleh 1. Pusat perhatian adalah pada perilaku
Teori ERC menganggap
seorang sebagai akibat dari yang dapat diukur, seperti jumlah
kebutuhan manusia memiliki
tindakannya. Variabel kunci dalam teori yang dapat di produksi, kualitas
tuga hierarki kebutuhan, yaitu
harapan adalah usaha, hasil, harapan, produksi, ketetapan pelaksanaan
kebutuhan akan eksistensi,
instrumen yang bekaitan dengan jadwal produksi dsb
kebutuhan akan pertumbuhan
hubungan antara tingkat petama dengan 2. Kontijensi penguatan berkaitan
pertumbuhan. Teori ERC
hasil tingkat kedua, hubungan antara dengan urutan antara stimulus,
mengandung suatu dimensi
prestasi dan imbalan atas pencapaian tanggapan, dan konsekuensi dari
frustasi regresi
prestasi, serta valiansi yang berkaitan perilaku yang ditimbulkan.
dengan kadar kekuatan dan keinginan 3. Semakin pendek interval waktu
seseorang terhadap hasil tertentu. antara tanggapan atau respons
karyawan dengan pemberian
penguatan, maka semakin besar
pengaruhnya terhadap perilaku. 3
jenis penguatan yang dapat
digunakan oleh manajer : penguatan
postif, penguatan negatif, dan
hukuman
PENETAPAN
TUJUAN 6 TEORI AGENSI
Teori ini didasarkan pada teori
Teori ini dikembangan oleh Edwin Locke
( 1986) teori ini menguraikan 5. TEORI ATRIBUSI ekonomi.dari sudut pandang teori
agenci, prinsipal( pemilik/manajmen
hubungan antara tujuan yang Teori Atribusi mempelajari poses
puncak) membawahi agen (kayawan
ditetapkan dan prestasi kerja. Onsep bagaimana seseorang
atau manajer yang lebih rendah)
dasar teori ini adalah bahwa karyawan menginterpretasikansuatu peristiwa,
untuk melaksanakan kinerja yang
yang memahami tujuan akan alasan atau sebab perilakunya. Teori
efesien. Teori ini mengansumsikan
memengaruhii perilaku kerjanya. ini dikembangkan oleh Fritz
kinerja yang efesien dan kinerja
Heider(1958) yang mengatakan
organisasi ditentukan oleh usaha dan
bahwa perilaku sseorang ditentukan
pengaruh kondisi lingkungan. Secara
oleh kombinasi antara kekuatan
umum teori ini mengasumsikan
internal , yaitu faktor yang berasal
bahwa principal bersikap netral
dai dalam diri seseorang, seperti
terhadap risiko, sementara agen
kemauan atau usaha, dan kekuatan
bersikap menolak usaha dan risiko.
eksternal yaitu faktor-faktor dari luar
seperti kesulitan dalam pekerjaan
atau keberuntungan. Teori ini di
terapkan dengan menggunakan
variabel lokus, vaiabel tersebut
terdiri atas dua komponen yaitu lokus
pengendlaian internal dan lokus
penegndalian eksternal
7. PENDEKATAN
DYADIC
Pendekatan Dyadic tepat digunakan untuk menganalisis hubungan antara atasan dan bawahan karena
mencerminkan proses yang menghubungkan keduannya. Pendekatan ini sangat jarang digunakan. Beberapa
riset akuntansi keperilakuan yang menggunakan pendekatan ini antara lain Riset Chenhall R. (1986) yang
berjudul “ Authorianism and Participative Budgeting-A Dyadic Analysis.” yang dimuat dalam Accounting
Review pada bulan April 1986

Anda mungkin juga menyukai