Anda di halaman 1dari 15

Enzim Alfa-glukosidase

Produksi Dan Ekstraksi Inhibitor Alfa Glukosidase Dari Isolat


Aktinomiset Jp-3

Disusun Oleh :
Nunung Nurajijah(13334018)
Fachrur Rozi (13334066)
Eko Trisnawati (13334069)
Guntur Irianto (14334011)
Chaerul Ikhsan (14334103)
Nigie Ayuanita (15334075)
Vaska (18334724)
Ade Rahmawati (18334032)
ENZIM

 Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme


hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau
suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
 Enzim disusun oleh untaian asam amino yang panjang dan
antar asam amino dihubungkan dengan ikatan peptida
(Judoamidjojo dkk., 1992).
 Enzim merupakan biokatalisator yang sangat efektif yang akan
meningkatkan kecepatan reaksi kimia spesifik secara nyata,
dimana reaksi ini tanpa enzim akan berlangsung lambat
(Lehninger, 1995).
Sifat-sifat Enzim
1. Enzim adalah Protein, yaitu sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan, seperti suhu, pH, konsentrasi substrat). Jika
lingkungannya tidak sesuai, maka enzim akan rusak atau
tidak dapat bekerja dengan baik.
2. Bekerja secara khusus/spesifik. artinya setiap enzim hanya
dapat bekerja pada satu substrat yang cocok dengan sisi
aktifnya
3. Berfungsi sebagai katalis. Meningkatkan kecepatan reaksi
kimia tanpa merubah produk yang diharapkan dan tanpa ikut
bereaksi dengan substratnya
4. Diperlukan dalam jumlah sedikit
5. Bekerja bolak-balik, Enzim tidak mempengaruhi arah reaksi,
ENZIM ALFA-GLUKOSIDASE

 Alfa-glukosidase merupakan salah satu enzim yang memecah karbohidrat menjadi partikel
gula lebih kecil yang disebut glukosa
 Inhibitor Alfa-glukosidase (AGI) kadang dikenal sebagai penghambat pati yang
merupakan obat anti-diabetes untuk mengurangi kadar gula darah, obat ini
memperlambat pemecahan karbohidrat yang terdapat dalam makanan bertepung.
 Senyawa inhibitor alfa glukosidase dapat dihasilkan oleh mikroba. Sebagai contoh adalah
acarbose, suatu inhibitor alfa glukosidase yang dihasilkan oleh Actinoplanes sp.
CARA KERJA ALFA-GLUKOSIDASE

Inhibitor alfa-glukosidase bekerja secara kompetitif dan


reversibel dalam menghambat alfa-glukosidase, enzim usus. Ini
akan memperlambat pencernaan karbohidrat serta menunda
penyerapan glukosa yang juga memperlambat dan mengurangi
peningkatan dalam kadar glukosa darah setelah makan secara
efektif sepanjang hari
PENGGUNAAN INHIBITOR ALFA-
GLUKOSIDASE
Biasanya diminum sebanyak 3 kali sehari pada suapan
pertama makanan. Obat ini tidak membuat pankreas
memproduksi lebih banyak insulin dan tidak akan menyebabkan
gula darah rendah (hipoglikemia), kecuali bila Anda meminum
inhibitor alfa-glukosidase bersama obat diabetes lainnya atau
dengan insulin.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kerja
Enzim Alfa-glukosidase

terdapat 3 faktor

kondisi lingkungan Inhibitor/molekul


substansi nonprotein
optimal (pH) yang berikatan
EFEK SAMPING PENGGUNAAN
INHIBITOR ALFA-GLUKOSIDASE
 Efek samping serius akibat  Efek samping umum akibat penggunaan
penggunaan ALFA-GLUKOSIDASE ALFA-GLUKOSIDASE
 Kesulitan bernafas
 Merasa kembung
 Pembengkakan pada wajah, bibir,  Sakit perut
lidah, atau tenggorokan  Diare
 Gatal-gatal
 Mata menguning
 Kulit menjadi kuning
PRODUKSI DAN EKSTRAKSI
INHIBITOR ALFA GLUKOSIDASE DARI
ISOLAT AKTINOMISET JP-3
Inhibitor alfa glukosidase merupakan senyawa yang dapat
mencegah digesti karbohidrat kompleks menjadi glukosa,
sehingga berpotensi digunakan sebagai obat diabetes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produksi dan ekstraksi
senyawa inhibitor alfa glukosidase dari Isolat Aktinomiset JP-3
asal laut. Supernatan yang diperoleh dari kultur isolat JP-3
diekstraksi dengan menggunakan berbagai pelarut untuk
mendapatkan senyawa aktif.
PRODUKSI DAN EKSTRAKSI
INHIBITOR ALFA GLUKOSIDASE DARI
ISOLAT AKTINOMISET JP-3
Pelarut yang digunakan:
• Kloroform
• Metanol dan,
• etil asetat

Pengujian aktivitas inhbitor enzim α- glukosidase menggunakan


substrat p-nitrophenyl α-D-glucopyranoside. Aktivitas enzim
diukur berdasarkan absorbansi p-nitrophenol yang dihasilkan dari
reaksi pemecahan substrat tersebut.
PRODUKSI DAN EKSTRAKSI
INHIBITOR ALFA GLUKOSIDASE DARI
ISOLAT AKTINOMISET JP-3
Ekstraksi senyawa inhibitor
Supernatan yang diperoleh dari kultur isolat JP-3 diekstraksi
untuk mendapatkan senyawa aktif. Ekstraksi dilakukan dengan
cara menambahkan pelarut ke dalam supernatan dengan
perbandingan 1:1, selanjutnya dihomogenkan dengan
menggunakan magnetic stirer selama 2 jam dan dibiarkan selama
2 jam hingga membentuk fraksi air dan fraksi pelarut. Fraksi
pelarut kemudian dipisahkan dan dilakukan pemekatan dengan
rotary evaporator hingga diperoleh fraksi pekat. Fraksi pekat
yang diperoleh kemudian dikeringkan, dihitung bobotnya.
PENGUJIAN EKSTRAKSI INHIBITOR
ALFA GLUKOSIDASE DARI ISOLAT
AKTINOMISET JP-3
Uji penghambatan enzim dilakukan berdasarkan pada pemecahan substrat
untuk menghasilkan produk berwarna, yang diukur absorbansinya selama
periode waktu tetentu. Enzim α-glukosidase (Sigma) dilarutkan dalam 0.1 M
buffer fosfat pH 7 dengan konsentrasi 0.2 unit/ml. Sebagai substrat digunakan p-
Nitrophenyl α-D-glucopyranoside (Sigma) 2.5 mM yang dilarutkan dalam 0.1 M
buffer fosfat pH 7. Campuran reaksi terdiri dari 50 l substrat. Setelah campuran
reaksi diinkubasi pada suhu 37C selama 5 menit, sebanyak 50 l larutan enzim
ditambahkan dan selanjutnya diinkubasi selama 15 menit pada suhu 37C. Reaksi
dihentikan dengan penambahan 800 l larutan Na2CO3 200 mM. Senyawa p-
nitrofenol yang dihasilkan dari reaksi ini diukur absorbansinya pada panjang
gelombang 405 nm. Sebagai pembanding digunakan larutan acarbose.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produksi senyawa inhibitor alfa glukosidase dilakukan selama 7 hari inkubasi.
Pengamatan produksi senyawa inhibitor dilakukan setiap hari. Kurva produksi
digunakan untuk mengetahui waktu optimum produksi enzim yang digunakan
untuk memproduksi inhibitor alfa glukosidase dalam jumlah besar. Isolat JP- 3
ditumbuhkan dalam medium yang mengandung 1% soluble starch, 0,5% pepton
dan 0,1% yeast ekstrak (pH 7). Sebanyak 1% starter diinokulasikan ke dalam
media produksi dan diinkubasi pada suhu ruang dengan kecepatan agitasi 120
rpm dengan rotary shaker. Setiap 24 jam dilakukan pengambilan kultur sebanyak
2 ml dan disentrifus 4000 rpm selama 15 menit. Supernatan yang diperoleh diuji
aktivitas penghambatannya terhadap enzim alfa glukosidase. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa senyawa inhibitor alfa glukosidase diproduksi mulai hari
pertama inkubasi dan mencapai puncaknya pada hari ke 6. Pada hari ke-7
percobaan diakhiri karena produksi inhibitor alfa glukosidase telah menunjukkan
gejala penurunan
KESIMPULAN

 Alfa-glukosidase merupakan salah satu enzim yang memecah karbohidrat


menjadi partikel gula lebih kecil yang disebut glukosa, dan kemudian akan
diserap oleh organ dan digunakan sebagai energi.
 Senyawa inhibitor alfa glukosidase dapat dihasilkan oleh mikroba.
 Isolat aktinomiset JP-3 merupakan isolat potensial untuk dikembangkan
sebagai penghasil inhibitor α-glukosidase karena memiliki kemampuan
inhibisi yang tinggi terhadap enzim α-glukosidase. Senyawa inhibitor alfa
glukosidase isolat ini dapat diekstrak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
ekstraksi senyawa inhibitor alfa glukosidase dengan etil asetat menghasilkan
ekstrak dengan aktivitas inhibitor tertinggi. Ekstrak etil asetat memberikan
aktivitas penghambatan paling tinggi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai