2021/2022
LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOKIMIA
S1 FARMASI
LABORATORIUM BIOKIMIA
Jakarta Global University
Jl. Boulevard Grand Depok City, Tirtajaya, Kec.
Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat
Indonesia
16412
1
LEMBAR PENGESAHAN
2
LEMBAR PENILAIAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA
SEMESTER GANJIL 2021/2022
3
MODUL I - UJI KARBOHIDRAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Setiap manusia membutuhkan energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Energi
tersebut dapat dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi. Namun tidak semua makanan akan
langusng di olah tubuh menjadi energi seperti protein dan lemak. Lain halnya dengan
karbohidrat, yang akan langsung di olah tubuh menjadi energi. Untuk itu karbohidrat
menjadi sumber energi utama bagi tubuh.
Terdapat dua jenis pembagian karbohidrat yakni karbohidrat sederhana dan karbohidrat
kompleks. Karbohidrat sederhana mengandung gula dasar yang mudah dicerna oleh tubuh,
sedangkan karbohidrat komplek mempunyai rantai gula yang lebih panjang, sehingga
memerlukan waktu mencerna yang cukup lama.
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat diantara adalah nasi, jagung, sagu serta
umbi-umbian. Bahan makanan tersebut sebagian besar mengandung karbohidrat yang
terdapat sebagai amilum atau pati. Amilum tergolong dalam karbohidrat polisakarida. Selain
itu adapula gula, madu, serta buah-buahan yang tergolong dalam karbohidrat yang berbeda.
Untuk mengetahui golongan-golongan dari karbohidrat maka dilakukanlah praktikum ini.
1.2. Tujuan
1. Mahasiswa memahami konsep dasar reaksi biokimia dalam tubuh
2. Mahasiswa dapat membedakan polisakarida terhadap monosakarida dan disakarida
3. Mahasiswa dapat menentukan adanya gula pereduksi dalam larutan uji
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat berasal dari pengertian atom karbon yang terhidrasi dengan rumus
(CH2O)n. Tetapi pengertian ini sebenarnya sudah tidak tepat lagi karena banyak senyawa
karbohidrat yang tidak mengandung atom hidrogen dan oksigen dengan perbandingan 2:1,
misalnya gula deoksiribosa yang mempunyai rumus C5H10O4. Disamping itu banyak pula
karbohidrat yang mengandung atom lain seperti nitrogen, sulfur dan lain-lain yang
menunjukkan tidak sesuainya dengan rumus karbohidrat tersebut. Walaupun demikian,
nama karbohidrat ini sampai sekarang masih terus dipergunakan (Girindra, 1990).
Menurut Yazid dan Nursanti (2006) bahwa dari rumus umum karbohidrat, dapat
diketahui bahwa senyawa ini adalah suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer.
Berdasarkan monomer yang menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan,
yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.
a. Monosakarida
2
a. Struktur glukosa rantai lurus,
b. Stuktur glukosa berbentuk cincin
3
hari adalah sukrosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan fruktosa dan juga
laktosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa & galaktosa, kemudia maltosa yang
terdiri dari 2 molekul glukosa . Di dalam produk pangan, sukrosa merupakan pembentuk
hampir 99% dari gula pasir atau gula meja (table sugar) yang biasa digunakan dalam
konsumsi sehari-hari sedangkan laktosa merupakan karbohidrat yang banyak terdapat di
dalam susu sapi dengan konsentrasi 6.8 gr / 100 ml.
Struktur sukrosa
Struktur laktosa
Struktur maltose
c. Polisakarida
Polisakarida disebut juga glikan, yang berbeda dalam kandungan unit monosakarida,
panjang rantai, dan percabangan. Terdapat dua jenis polisakarida yaitu homopolisakarida
yang mengandung hanya satu jenis unit monomer contoh pati yang mengandung hanya unit
D-glukosa, dan heteropoli sakarida yang mengandung dua atau lebih jenis monosakarida
4
yang berdeda, contoh asam hialuronat pada jaringan pengikat, yang mengandung secara
berganti-ganti residu dari dua jenis gula. Polisakarida penyimpan yang paling penting adalah
pati yang khas sebagai polisakarida tanaman dan glikogen pada hewan. Pati dan glikogen
terdapat dalam sel dalam bentuk gumpalan atau granula (Haribi R, 2009).
Menurut Budianto (2009), dalam konteks imu gizi karbohidrat mempunyai fungsi
yang cukup banyak, diantaranya adalah :sebagai sumber energi utama (1 gr = 4 kalori),
Dalam keadaan gizi baik, glukosa dapat disimpan sebagai lemak dan protein yang
dalam keadaan lapar atau kelaparan cadangan ini dapat digunakan kembali. Dalam keadaan
tersebut, terjadi reaksi biokimia sebagai berikut:
5
dalah jumlah yang banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk menjaga kadar glukosa
darah tetap dalam kondisi normal (Kee, 2013).
6
Gambar 1. Proses glikolisis
7
F. Lipolisis (proses pemecahan lemak)
Lipolisis merupakan salah satu proses seluler yang memecah lemak (trigliserida)
menjadi asam lemak bebas dan molekul gliserol. Lipolisis digerakkan oleh enzim lipase. Ini
adalah proses hidrolisis. Tiga keterkaitan ester antara tiga molekul asam lemak dengan
molekul gliserol akan terurai selama lipolisis dengan melepaskan molekul asam lemak bebas
dan molekul gliserol.
Hidrolisis lengkap molekul trigliserida dilakukan oleh tiga lipase yaitu, lipase
trigliserida adiposa, lipase peka hormon, dan lipase monoasilgliserol. Molekul trigliserida
dihidrolisis menjadi diasilgliserol oleh lipase trigliserida adiposa melepaskan satu molekul
asam lemak non-esterifikasi. Diasilgliserol dihidrolisis menjadi monoasilgliserol oleh lipase
yang peka hormon melepaskan molekul asam lemak non-esterifikasi lainnya.
Monoasilgliserol dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak non-esterifikasi oleh lipase
monoasilgliserol dengan cara menghidrolisis molekul trigliserida sepenuhnya.
Molekul asam lemak dan gliserol bebas yang dihasilkan dilepaskan ke dalam darah.
Lipolisis dirangsang oleh serangkaian perubahan hormonal yang terjadi di dalam tubuh.
Penurunan kadar insulin plasma dan glukosa memicu lipolisis. Dan juga tingkat tinggi
katekolamin, hormon pertumbuhan dan glukokortikoid mendukung lipolisis.
8
BAB III
METODE
111.2Tabel Pengujian
1. Uji Iodin
Ke dalam masing-masing
lubang plat tetes yang Kedua larutan dicampur
Ke dalam tiap lubang
bersih, dimasukkan satu sampai homogeny dengan
tersebut ditambahkan 1 tetes
jenis larutan karbohidrat cara menggoyangkan plat
larutan iodin 0,01N
sebanyak 3 tetes, lalu tetes
ditambahkan 1 tetes HCl 1N
9
2. Uji Benedic
Ke dalam masing-masing
tabung reaksi dimasukkan
2 ml pereaksi bennedict
dan satu jenis larutan
karbohidrat sebanyak 1 ml
Kedua larutan
dicampur dengan
cara
menggoyangkan
tabung reaksi.
Amati perubahan
warna yang terjadi.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
IV.2 Uji Benedic
12
cokelat kemerahan yang
menunjukan adanya
senyawa karbohidrat
3 Amylum Lrutan Larutan Larutan benedic tidak dapat
1% amylum 1% + berubah mereduksi gula apabila
larutan warna tidak dilakukan pembakaran
benedic menjadi biru (pemanasan) pada larutan.
Jadi perubahan warna
larutan biru itu dikarnakan
larutan benedic
mendominasi warna pada
larutan amylum yang
berwarna putih
Lrutan Larutan Larutan benedic dapat
amylum 1% + berubah mereduksi gula yang
larutan warna terdapat pada amylum
benedic + menjadi dengan pemanasan pada
pemanasan / berwarna campuran larutan, sehingga
pembakaran hijau toska ke menghasilkan perubahan
coklatan warna dari larutan berwarna
biru menjadi berwarna hijau
toska ke coklatan yang
menunjukan adanya
senyawa karbohidrat
13
Amylum 1%
Uji Iodin
Uji Benedic
( Sampel + Bendic )
14
( Hasil akhir glucose 1%, Amulum 1% dan Sucrose 1% )
15
BAB V
PENUTUP
V.I Kesimpulan
1. Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan
oksigen. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat diantara adalah nasi, jagung,
sagu serta umbi-umbian
2. Pelarut iodin 0.01 N dapat mereduksi gula yang terdapat pada sukrosa 1%, glukosa
1%, dan amylum 1% sehingga menghasilkan perubahan warna pada larutan yang
menunjukan adanya senyawa karbohidrat.
3. Larutan benedic dapat mereduksi gula yang terdapat pada amylum dengan
pemanasan pada campuran larutan, sehingga menghasilkan perubahan warna pada
campuran larutan sehingga menunjukan adanya senyawa karbohidrat
16
DAFTAR PUSTAKA
17