Anda di halaman 1dari 35

Pemeriksaan

Fungsi Opthalmology Sistem Aferen

Louis Max Alfer Mailuhu


Moderator : dr. Faisal
Pemeriksaan Visus Bedside
 Bergantian mata kanan dan kiri
 Mata kontralateral ditutup
 Meminta pasin menyebutkan jumlah jari
pemeriksa yang berdiri 1 meter di depan pasien
Dapat
menjawab Tidak dapat
benar menjawab benar
lambaian tangan

pemeriksa mundur 1
Tidak dapat
meter hingga 3 meter

berikan cahaya dengan penlight


Interpretasi

VISU INTERPRETASI
S
>3/60 Normal, pasien dapat mengidentifikasi jari pada jarak >3
meter
2/60 Maksimal hanya dapat mengidentifikasi jari pada jarak 2
meter
1/60 Maksimal hanya dapat mengidentifikasi jari pada jarak 1
meter
1/300 Maksimal hanya dapat mengidentifikasi lambaian tangan
1/~ Maksimal hanya dapat melihat cahaya
0 atau Tidak dapat melihat cahaya
NLP
Snellen Chart
 Mata bergantian
 Pasien berada 6 meter dari Snellen chart
 Pemeriksa menunjuk deretan huruf/angka dari baris
paling atas secara berurutan
 Setelah itu pasien diminta meletakkan pinhole di
depan mata pasien secara bergantian dan membaca
deretan angka
 Visus membaik dengan pinhole  gangguan refraksi
 Visus tidak membaik dengan pinhole  gangguan
neurogenik
 Nilai normal 20/20 atau 6/6
Rosebnaum Chart
 Pemeriksaan dilakukan dengan menutup mata secara
bergantian
 Letakkan Rosenbaum chart pada jarak 14 inchi (35 cm) di
depan pasien
 Tunjukkan deretan huruf pada Rosebnaum Chart dari baris
paling atas (angka 95 atau visual acuity 20/800) ke bawah
sambil meminta pasien membacanya hingga pada baris yang
tidak terbaca lagi
 Letakkan pinhole di depan mata pasien bergantian
 Visus membaik dengan pinhole -> gangguan refraksi
 Visus tidak membaik dengan pinhole -> gangguan
neurogenik
 Nilai normal 20/20 atau 6/6
Lapang Pandang
 Tujuan pemeriksaan : untuk menentukan
lokasi lesi dari jaras penglihatan.

 alat yang digunakan adalah penutup mata,


Amsler grid, tangent screen
Sindrom Lobus Occipital
 Balint Syndrom :
1. Simultanagnosia
2. Ataksi optik
3. Apraksia oculomotor

 Anton Syndrom : Anosognosia


1. Partial / complete vision loss
2. Denial of vision impairment
3. Make excusesfor poor vision
4. Denial of blindness

 Charles – Bonnet Syndrom :


1. Halusinasi visual berulang
A. Lapang Pandang dengan Konfrontasi

1. Lapang pandang dgn gerakan jari pemeriksa


2. Lapang Pandang dgn Menghitung Jari
Pemeriksa
3. Lapang Pandang dgn Membandingkan Kondisi
Kedua Tangan Pemeriksa
B. Lapang pandang dengan Amsler grid
Amsler grid
C. Lapang Pandang dengan Tangent
Bjerrum
III. Penglihatan Warna (color vision)
Penglihatan Warna
CHIASMA OPTICUM
ADENOM KRANIOFA
A -
HIPOFISIS RINGIOMA

ANEURISMA
A.
CAROTIS
INTERNA
TRACTUS OPTICUS
CORPUS GENICULATUM LATERAL
RADIATIO OPTICA – KORTEKS
VISUAL
Watershed stroke
 Watershed stroke/infark didefiniskan sebagai melibatkan
persimpangan bagian distal dari 2 system arteri
nonanastoming
 Studi neuropatologi klasik menggambarkan 2 area WS
supratentorial yang berbeda:
 Antara daerah kortikal dari arteri serebral anterior (ACA), arteri
serrebral medial (MCA), dan arteri serebral posterior (PCA)
 Disepanjang white-matter dan sedikit di atas lateral ventrikel,
antara system MCA yang terdalam dan superfisial, atau antara
system superfisial MCA dan ACA
 Watershed stroke/infark terjadi di perbatasan antara
wilayah vaskular serebral di mana jaringan terjauh dari
suplai arteri paling rentan terhadap penurunan perfusi

Anda mungkin juga menyukai