Vulva
Oedema vulva
Stenosis vulva
Kelainan bawaan
Varises
Hematoma
Peradangan
Kondiloma akuminta
Fistula
Vagina
Kelainan vagina
Stenosis vagina congenital
Tumor vagina
Kista vagina
Uterus
2. Komplikasi fetal
f. Brachial plexus palsy
g. Fraktura Clavicle
h. Kematian janin
i. Hipoksia janin , dengan atau tanpa kerusakan neurololgis permanen
j. Fraktura humerus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Foto rontgen
B. MRI
C. USG
D. X-ray
PERSALINAN PREMATUR
Persalinan prematur adalah suatu persalinan
dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi
belum aterm (cukup bulan).Berat janin
antara 10002500 gram atau tua kehamilan
antara 28 minggu sampai 36 minggu
(Wiknjosastro, 2007).
PATOFISIOLOGI
Secara umum, penyebab persalinan prematur
dapat dikelompokan dalam 4 golongan yaitu :
Aktivasi prematur dari pencetus terjadinya
persalinan
Inflamasi/infeksi
Perdarahanplasenta
Peregangan yang berlebihan padauterus
MANIFESTASI KLINIS
Tokolisis
Alasan pemberian tokolisis pada persalinan
prematur adalah:
1. Mencegah mortalitas dan morbiditas pada
bayi prematur.
2. Memberi kesempatan bagi terapi
kortikosteroid untuk menstimulasi
surfaktan paru janin.
3. Memberi kesempatan transfer intrauterin
pada fasilitas yang lebih lengkap
Kortikosteroid
untuk pematangan surfaktan paru janin,
menurunkan insidens RDS, menccegah perdarahan
intraventrikular, yang akhirnya menurunkan angka
kematian neonatus. Kortikosteroid perlu diberikan
pada usia kehamilan kurang dari 35 minggu
Antibiotik
Antibiotik diberikan pada kasus kehamilan dengan
risiko terjadinya infeksi seperti pada kasus KPD.
KOMPLIKASI
A. Distress pernapasan
B. Paten paten ductus arteriosus (PDA)
C. Pendarahan :
1) Periventikular Intraventikular (Periventricular
Intraventicular hemorrhage- PV IVH)
2) Enterokolitis nekrotikans ( necrotizing
enterocolitis – NES)
3) Retinopati prematur ( Retinopathy of
prematurity – ROP )
4) Displasia bronkopulmonari
(bronnchopulmonary dysplasia / sgronic lung
disese – BDP)
PERSALINAN POSTMATURE
Bayi postmatur (lebih bulan) adalah bayi
yang usia kehamilannya 42 minggu, tanpa
memperhitungkan berat lahir. Bayi tersebut
bisa BMK (Janin besar untuk masa kehamilan)
atau KMK (Janin kecil untuk masa
kehamilan), tapi beratnya kebanyakan sering
mendekti usia kehamilan normal (SMK).
ETIOLOGI
Sindrom posmatur
Disfungsi plasenta
Gawat janin dan Oligohidramnion
Pertumbuhan janin terhambat
Serviks yang tidak baik
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Bayu, 2009 manifestasi yang ditunjukkan
yaitu bayi postmature :
1. Biasanya lebih berat dari bayi matur ( > 4000 gram)
2. Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
3. Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
4. Verniks kaseosa di bidan kurang
5. Kuku-kuku panjang
6. Rambut kepala agak tebal
7. Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan rontgenologik
2. USG
3. Pemeriksaan sitologik air ketuban
4. Amnioskopi,
5. Kardiotografi
6. Uji oksitosin ( stress test),
7. Pemeriksaan kadar estriol dalam urin
8. Pemeriksaan pH darah kepala janin
9. Pemeriksaan sitologi vagina
PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Sarwono Prawirohardjo (2008)
dalam pengelolaan kehamilan postmatur ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain:
A. Menentukan apakah kehamilan memang telah
berlangsung lewat bulan atau bukan
B. Identifikasi kondisi janin dan keadaan yang
membahayakan janin.
C. Periksa kematangan serviks dengan skor
Bishop
KOMPLIKASI
A. Untuk ibu : Rasa takut akibat terlambat
lahir, Rasa takut menjalani oprasi dengan
akibat komplikasi.
B. Untuk janin: Oligohidramnion, diwarnai
mekonium,Makrosomnia, berat badan terus
bertambah meskipun lambat, dapat
mencapai lebih dari 4000-4500 gram