Pertemuan 2 Penganggaran - Forecasting (Ramalan Penjualan)
Pertemuan 2 Penganggaran - Forecasting (Ramalan Penjualan)
(RAMALAN PENJUALAN)
DEFINSI FORECASTING/RAMALAN JUALAN
2
METODE
▰ Analisis Tren
▰ METODE KUALITATIF
▰ METODE KUANTITATIF
▰ Analisis Regresi
▰ METODE KEDUANYA
3
METODE KUALITATIF
4
METODE KUANTITATIF
Tren garis lurus (linier) adalah suatu tren (gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung menuju
ke satu arah) yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus.
Keterangan:
Persamaan :
Y = variable terikat
X = variable bebas
b
▰ a = nilai konstanta
b = koefisien arah regresi
n = banyaknya data
Diketahui:
Data jualan susu dari PT Imma selama 5 tahun yaitu tahun 2011, 2012, 2013, 2014, dan
2015 masing-masing sebanyak: 130 unit, 145 unit, 150 unit, 165 unit, dan 170 unit.
6
METODE KUADRAT TERKECIL (Least Square)
a
Perhitungan:
Rumus lain:
Persamaan :
Syarat :
Perhitungan:
Sehingga persamaan tren garis lurus Y = a + bX
Ramalan jualan tahun 2016 = 152 + 10 (3) = 182 unit
8
METODE KUADRAT TERKECIL (Least Square)
Contoh lain:
Persamaan :
Syarat :
9
METODE MOMENT
Persamaan:
Y = a + bX
10
METODE MOMENT
11
TREN PARABOLA KUADRAT
Tren parabola kuadrat adalah tren yang nilai variabel terikat naik atau turun bukan garis lurus (tidak
linier) atau terjadi parabola (melengkung)
Persamaan:
Diketahui:
Jualan susu PT Imma sebelumnya merupakan produk bukan permintaan turunan, sehingga dalam
metode parabola kuadrat dapat dibuat perhitungan seperti berikut:
12
TREN PARABOLA KUADRAT
Perhitungan : 5a + 10c = 760 | x2 | 10a + 20c = 1.520
10a +34c = 1.510 | x1 | 10a + 34c = 1.510 –
-14c = -10
Syarat : c =
5a + 10c = 760 | x3,4 |17a + 34c = 4.684
10a +34c = 1.510 | x1 |10a + 34c = 1.510 –
7a = 1.074
a = 153,43
Tren eksponensial atau tren logaritma atau tre pertumbuhan adalah tren yang nilai variabel bebasnya naik secara
berlipat ganda (bukan garis lurus). Berguna untuk meramalkan pertumbuhan yang sangat cepat
Diketahui:
Selam 8 tahun terjadi pertumbuhan penjualan minyak goreng yang sangat cepat, tahun I = 20, tahun II = 100,
tahun III = 800, tahun IV = 3.000, tahun V = 15.000, tahun VI = 150.000, tahun VII = 1.000.000, dan tahun VIII =
2.000.000. Untuk meramalkan penjualan minyak goreng tahun ke-IX dihitung dengan perhitungan sebagai
berikut:
Log Y digunakan untuk
mengubah tren bukan garis
lurus menjadi tren garis lurus
Dihitung dengan tabel di
lampiran buku atau di excel
dengan rumus =LOG(number)
14
TREN EKSPONENSIAL
= 36 : 8 = 4,5
Perhitungan:
b0 ={∑ X Y − ¿ ¿
15
TREN EKSPONENSIAL
16
TREN EKSPONENSIAL YANG DIUBAH
K
Diketahui:
a= Selama 6 tahun terjadi pernjualan berikut:
Tahun 1 = 1, Tahun 2 = 5, Tahun 3 = 10, Tahun 4 = 20, Tahun 5 = 46, Tahun 6= 70
Y=K+ Berdasarkan tabel tersebut, dibuatlah Tabel 4-7 guna meramalkan penjualan Tahun 7
Tiga titik yang dipilih diganti dengan memilih jualan tahun 1 (X=0),
Tahun 3 (X=2), tahun 5 (X=4), berjarak 2 tahun, sehingga
menggunakan rumus k, a,
17
TREN EKSPONENSIAL YANG DIUBAH
Perhitungan:
=
a= =
K = 1-3 = -2
Y = K + = -2 +
18
STANDAR KESALAHAN PERAMALAN (SKP)
Standar kesalahan peramalan (SKP) digunakan untuk menentukan apakah lebih tepat menggunakan metode
tren garis lurus atau metode tren bukan garis lurus.
Persamaan:
19
STANDAR KESALAHAN PERAMALAN (SKP)
Menurut metode kuadrat terkecilm persamaan tren garis lurusnya adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 132 + 10X
20
STANDAR KESALAHAN PERAMALAN (SKP)
Menurut metode parabola kuadrat, persamaan tren bukan garis lurusnya adalah:
Y = a + bx +
= 153,43 + 10X – 0,71
Jadi, penggunaan tren garis lurus SKPnya lebih besar dibandingkan penggunaan
tren bukan garis lurus (3,16 > 2,76) 21
STANDAR KESALAHAN PERAMALAN (SKP)
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa grafik tidak menunjukkan garis lurus yaitu garis lengkung. Oleh karena
itu, meramalkan jualan susu PT Imma lebih baik menggunakan tren bukan garis lurus (tren parabola kuadrat)
22
TUGAS
KERJAKAN:
TUGAS 4.1
TUGAS 4.2
TUGAS 4.3
(HALAMAN 120)
23
TERIMA KASIH