Anda di halaman 1dari 13

EPIDEMIOLOGI

PERILAKU
KESEHATAN
TRANSTHEORETICAL
MODEL

DENISCA VANYA ALMEIDA


102114553001
PENGANTAR

Transtheorical Model atau dikenal dengan the Stages of Change Model dikembangkan
oleh Prochaska&Diclemente di akhir tahun 1970 dengan topik penelitian alasan
seseorang berhenti merokok dengan sendirinya.


Individu yang akan paling mungkin sukses dalam mengubah perilakunya adalah individu
yang melakukan usaha berdasarkan strategi yang sesuai dengan tahap kesiapan untuk
berubah (Saputra & Sary, 2012)


Dalam pembentukan perilaku sehat, teori ini menggunakan tiap tahapan yang melalui
sebuah proses untuk pengambilan keputusan berdasarkan adanya prinsip-prinsip
tersebut. (Weda, Dewi, Tamitiadini, Yustisia, & Brawijaya, 2020)

2
DEFINISI
✗ Menurut Prochaska dalam Lenio (2006), Transtheoritical Model adalah sebuah model
pembentukan perilaku yang berfokus pada kemampuan individu dalam membuat keputusan
daripada pengaruh sosial dan biologis.

✗ TTM merupakan sebuah teori motivasi yang dipakai untuk memandu intervensi dalam melakukan
perubahan, dan stages of change menggambarkan progres seseorang untuk maju dengan tujuan
membuat perubahan perilaku yang efektif (Vela & Ortega, 2020)

✗ Teori ini menjelaskan dan mengukur perilaku kesehatan, dan menjelaskan kesiapan individu untuk
berubah dari perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku yang sehat

✗ Teori ini memiliki asumsi bahwa individu tidak dapat berubah dalam waktu yang singkat, terutama
pada perilaku yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari

3
4 KONSEP DASAR TRANSTHEORITICAL MODEL

• Stages of Change
Aspek yang didasari oleh kesiapan individu untuk bertindak lebih sehat
• Process of Change
Aktivitas yang dilakukan individu untuk maju di tiap tahap yang akan dihadapi
• Decisional Balance
Individu menimbang pro dan kontra dari perilakunya
• Self Efficacy
Keyakinan individu untuk dapat mengatasi masalahnya dan tidak kembali pada hal
tersebut lagi

4
DIAGRAM
TRANSTHEORITICAL
MODEL
STAGES OF CHANGE (Lenio,2006)
✗ PRECONTEMPLATION
Individu belum memiliki niat untuk mengubah perilakunya

✗ CONTEMPLATION
Individu memiliki kesadaran pada suatu masalah yang sedang dihadapinya, sehingga mulai memikirkan
masalah tersebut

✗ PREPARATION
Individu sudah mulai memiliki niat untuk mengubah perilakunya

✗ ACTION
Individu sudah mengubah perilakunya untuk dapat mengatasi permasalahan. Individu memerlukan
komitmen dan energi untuk benar-benar mengubah perilaku lamanya

✗ MAINTENANCE
Individu telah menjaga perubahan perilakunya dari kemungkinan untuk kembali kepada perilaku yang
telah ditinggalkannya

6
7
PROCESS OF CHANGE
✗ CONSCIOUSNESS RAISING
Individu berusaha untuk meningkatkan kesadarannya pada kunsekuensi negatif, penyebab, dan mengatasi
permasalahan perilaku

✗ DRAMATIC RELIEF
Individu mengungkapkan atau mengekspresikan perasaanya pada suatu masalah perilaku

✗ ENVIRONMENTAL REEVALUATION
Pandangan individu dalam melihat lingkungan sekitar apabila ia melakukan suatu hal

✗ SELF-REEVALUATION
Individu membandingkan dirinya dengan role model atau panutan yang memiliki perilaku sehat

✗ SELF-LIBERATION
Keyakinan dari individu bahwa ia mampu berkomitmen dan bertindak untuk mengubah kebiasaan buruknya

8
PROCESS OF CHANGE
✗ COUNTERCONDITIONING
Kebutuhan individu untuk mempelajari perilaku sehat yang memiliki tujuan untuk menggantikan perilaku yang tidak
sehat

✗ CONTINGENCY MANAGEMENT
Proses perilaku yang memanfaatkan imbalan serta teguran untuk mengambil langkah dalam arah tertentu

✗ STIMULUS CONTROL
Menghapus petunjuk untuk perilaku atau kebiasaan yang tidak sehat, serta menambah petunjuk untuk berperilaku sehat

✗ HELPING RELATIONSHIPS
Adanya dukungan yang diterima oleh individu dari orang lain ketika ia melakukan perilaku sehat

✗ SOCIAL LIBERATION
Proses pengalaman yang menghasilkan peningkatan kesempatan sosial atau alternatif

9
TRANSTHEORITICAL
MODEL
•Fleksibel untuk diterapkan dalam mengubah permasalahan perilaku
•Dapat digunakan pada berbagai kalangan dalam melakukan perubahan perilaku
•Memberikan dampak baik secara bertahap
• Adanya saran strategi intervensi pada individu untuk mengambil keputusan pada tiap tahapnya
•Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan tingkat motivasi dari individu

10
TRANSTHEORITICAL
MODEL
•Tidak menjelaskan pengaruh dari faktor lain yang sesungguhnya ikut andil bagian dalam
perubahan perilaku dari individu
• Harus adanya rencana intervensi, apabila tidak ada maka individu akan terjebak pada tahap awal
• Tidak ada kriteria khusus untuk individu di tiap tahapnya

11
Referensi:
✗ Lenio, J. A. (2006). Analysis of the Transtheoretical Model of Behavior Change. Journal of Student
Research, 73–86.
✗ Saputra, A. M., & Sary, N. M. (2012). Konseling Model Transteoritik dalam Perubahan Perilaku Merokok
pada Remaja Counseling with the Transtheoritical Model in Changing Smoking Behavioral among
Adolescents, (534).
✗ Vela, C., & Ortega, C. (2020). Adoption of Change: A Systematic Review of the Transtheoretical Model,
6(1), 27–38. https://doi.org/10.17140/SEMOJ-6-179
✗ Weda, W., Dewi, A., Tamitiadini, D., Yustisia, I. R., & Brawijaya, U. (2020). TRANSTHEORETICAL
APPROACH AS AN ADAPTATION MODEL FOR ENVIRONMENTAL AWARENESS BEHAVIOR Vol .
13 / No . 1 / APRIL 2020 - Profetik Jurnal Komunikasi Vol . 13 / No . 1 / APRIL 2020 - Profetik Jurnal
Komunikasi, 13(1), 138–154.

12
TERIMA
KASIH
13

Anda mungkin juga menyukai