masalah fisik”
Ns. Neli Husniawati, S.Kep., M. Kep
—Fatmawati, 2010
Definisi Gangguan fisik
Gangguan fisik adalah suatu keadaan dimana seseorang
mempunyai kekurangan pada anggota tubuh atau
terganggunya sistem organ dalam tubuh, sensorik, dan
motorik pada tubuh. Gangguan fisik yang dari kekurangan
anggota tubuh sering kali membuat pergerakan terganggu.
Gangguan dari sistem organ membuat pasien berasa tidak
enak badan dan harus mendapatkan pengobatan medis.
Gangguan fisik ini bisa dialami oleh semua orang baik
orang dewasa maupun anak kecil. Untuk orang
dewasa gangguan fisik ini dimungkinkan karena
faktor eksternal seperti : kecelakaan yang
menyebabkan rusaknya anggota tubuh atau organ
tubuh, sehingga menimbulkan keterbatasan dalam
beraktivitas.
Adapun gangguan fisik yang dialami oleh anak kecil
dikarenakan oleh faktor bawaan seperti :
01
Kelainan pada sistem cerebral (sistem syarat pusat)
gangguan fisik ini disebabkan oleh luka pada otak yang mempengaruhi
kemampuan menggerakkan bagian-bagian tubuh manusia (gangguan
motorik), disebut juga cerebral palsy (CP). Menurut letak kelainan otak
dan fungsi geraknya, cerebral palsy dibedakan atas : spastic (kekakuan
sebagian atau seluruh otot karena kerusakan pada cortex cerebri),
athetoid (gerakan kaki tangan di luar kemauan karena kerusakan pada
basal ganglia). Ataxia (hambatan keseimbangan kerema kerusakan pada
otak kecil/cerebellum), rigid (kekuatan seluruh anggota gerak karena
kerusakan pada basal ganglia), tremor (gerakan kecil yang terus-
menerus karena kerusakan pada basal ganglia).
02
Kelainan pada sistem musculus skeletal (sistem otot dan
rangka)
gangguan fisik ini dialami oelh anak-anak yang memiliki cacat fisik
akibat kelemahan atau penyakit pada otot atau tulang, disebut
juga gangguan orthopedic. Jenis kelainan yang berkaitan dengan
sistem ototdan rangka meliputi : polio (kelumpuhan tangan dan
kaki karena virus polio), muscular dystrophy (kelumpuhan yang
bersifat progresif karena otot tidak dapat berkembang),
osteogenesis imperfect (tulang mudah patah karena pertumbuhan
kerangka tulang tidak normal), spina bifida (kelumpuhan
anggota tubuh bagian bawah karena sebagian ruas tulang
belakang tidak menutup), hambatan fisik motorik karena bawaan
lahir (bentuk kaki tangan seperti tongkat, tubuh kerdil,
hydrocephalus atau micrcephalus, jari kurang atau lebih dari
lima, dilahirkan tanpa anggota tubuh tertentu, dan lain-lain)
03
Gangguan kesehatan yang mempengaruhi kemampuan fisik
P : “ Selamat pagi.”
K : “ Pagi, ners.”
P : “ Perkenalkan saya ners Ananda, apakah benar dengan
Nn. Sekar?”
K : “ Iya, benar.”
P : “ Baik, disini saya akan merawat Nn. Sekar dari
pukul 08.00- 14.00 siang. Boleh saya cek gelang
tangannya untuk mengecek kesesuaian identitas
dengan sekar punya?”
K : “ Boleh, silahkan ners.”
Fase Kerja
P : “ Baiklah Nn. Sekar, bagaimana jika kita bercakap
tentang apa yang sekar rasakan saat ini, mungkin
waktunya 10- 15 menit. Apakah sekar bersedia?”
K : “ Boleh, ners.”
P : “ Sekar mau berbincang- bincangnya disini atau
diluar?”
K : “ Disini saja ners, saya tidak percaya diri keluar
ruangan.
P : “ Kenapa Sekar tidak percaya diri?”
K : “ Saya malu & sedih ners dengan keadaan saya saat
ini, kaki saya sudah tidak ada sebelah ners.
Bagaimana orang- orang berpandangan dengan
saya? saya merasa sangat tidak berguna untuk
hidup.”
P : “ Maaf sebelumnya Nn. Sekar, saya mengerti
bagaimana perasaan sekar saat ini. Mengapa Sekar
harus malu?Seharusnya sekar bersyukur masih
diberi kesempatan hidup oleh Tuhan.
K : “ Iya juga sih ners, tapi bagaimana dengan masa
depan saya ners?”
P : “ Memangnya Sekar cita- citanya menjadi apa?”
K : “ Sekar mau jadi pengacara ners dan dulu saya juga
suka melukis.”
P : “ Waah, jadi pengacara yaa, hebat sekali Sekar. Nah,
Sekar kan mempunyai cita- cita dan hobi yang
bagus, Sekar bisa melakukannya tanpa harus
menggunakan kaki bukan?”
K : “ Benar, ners.”
P : “ Masa depan Sekar masih panjang, Sekar masih
bisa menggapai cita-cita dan melakukan hobi
Sekar seperti biasanya. Jadi, tidak perlu patah
semangat. Orang- orang seperti Sekar adalah
orang-orang yang kuat & hebat dan saya yakin
Sekar bisa menjadi pengacara yang Sekar inginkan
dan bisa dikembangkan hobi melukisnya.
K : “ Benar, ners. Saya benar- benar merasa hidup saya
kembali lagi.”
Fase Terminasi Akhir
a. Evaluasi
P : “ Nah, setelah kita berdiskusi, bagaimana perasaan
Sekar sekarang?”
K : “ Saya merasa menjadi lebih bersemangat untuk
hidup dan lebih percaya diri. Terima kasih ya
ners.”
P : “ Sama- sama Sekar. Saya juga senang karena Sekar
sudah bersemangat dan lebih percaya diri lagi.
Setelah ini, apa yang Sekar akan lakukan?.”
K : “ Saya ingin menggali kemampuan saya biar saya
bisa membuktikan ke orang- orang bahwa saya
mampu menjadi orang berhasil.”
P : “ Semangat ya Sekar, semoga sekar bisa menjadi
orang yang berhasil nantinya.”
K : “ Aamiin.”
P : “ Besok Sekar sudah bisa pulang.”
K : “ Baik, ners.”
b. Salam teraupetik
P : “ Baiklah, kalau begitu saya pamit terlebih dahulu,
jaga selalu kesehatan ya Nn. Sekar, jika merasa
keluhan & memerlukan bantuan Sekar bisa
memencet bel atau keluarga bisa datang ke ruang
perawat, saya permisi ya.”
K : “ Baik, terima kasih, ners.”