a. Pemikiran Barat
Hasil pemikiran tentang Tuhan baik melalui pengalaman lahiriah maupun batiniah dari penelitian
rasional maupun pengalaman batin.
Menurut Max Muller konsep pemikiran tentang Tuhan mengalami evolusi yang diawali dengan
aninisme, dinanisme, politisme, honoteisme dan monoteisme. Pemikran tentang Tuhan merupakan hasil
budaya .
b. Pemikiran islam
Melahirkan ilmu kalam, ilmu tauhid di kalangan umat islam , setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Aliran-aliran tersebut ada yang bersifat liberal tradisional dan ada aliran diantara keduanya. Dari ketiga
pemikiran ini mewarnai sejarah pemikiran ilmu ketuhanan dalam islam. Aliran tersebut terdiri dari :
1. Muktazilah merupakan kelompok rasionalis di kalangan orang islam yang sangat menekankan
penggunaan akal dalam memahami ajaran islam.
2. Qodariyah , yaitu kelompok yang berpendapat bahwa manusia memilki kebebasan berkendak dan
berbuat.
3. Jabariyah adalah kelompok yang berpendapat bahwa kehendak dan perbuatan manusia ditentukan oleh
Tuhan. Artinya, manusia dalam hal ini tak ubahnya seperti ikhtiar dan dan doayang dilakukan manusia .
4. Asy’ariyah dan Maturidiyah yaitu kelompok yang mengambil jalan tengah antara Qodariyah dan
jabariyah. Manusia wajib berusaha semaksimal mungkin . akan tetapi Tuhanlah yang menentukan
hasilnya.
Bukti adanya Tuhan
Eksitensi Allah disampaikan oleh Rasul melalui wahyu kepada manusia ,tetapi
yang diperoleh melalui proses pemikiran atau perenungan , bukan yang
sebenarnya. Informasi melaui wahyu tentang keimanan kepada Allah terdapat
dalam surat :
Surat Al-Anbiya: 25 “ dan kami tidak mengutus seseorang Rasulpun sebelum
kamu , melainkan kami wahyukan kepadaNya bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah, maka sembahlah olehmu sekalian akan aku
Surat Al-maidah : 72 “ Dan Al Masih berkata : Hai Bani Israil sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu, sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka
Allah pasti mengaharamkan baginya surga dan tempatnya adalah neraka”.
Surat Al-baqarah : 163 “ Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa , tidak ada
kecuali Dia Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang mutlak kesaanya.
Lafaldz Allah Swt adalah islam jamid, nama personal, atau isim a’dham yang
tidak dapat diterjemahkan, digantikan, atau disejajarkan dengan yang lain.
Seseorang yang telah mengaku islam dan telah mengikrakan kaimat syahadat
bararti telah memiliki keyakinan benar. Sebagai konsekuensinya , ia harus
menempatkan Allah Swt sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas kehidupan.
THANK YOU