Anda di halaman 1dari 13

1

MATA KULIAH

“Akuntansi Manajemen 11”

DOSEN PENGAMPU ;

Wan Fachruddin, S.E, Ak. M.Si ,CA,


CPA

‘’PENGAMBILAN INFORMASI
AKUNTANSI UNTUK
KEPUTUSAN JANGKA
PENDEK’’

3
Nida Andina
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 7 : 01 (0502193158)

02 Dimas Priyanto
(0502192048)

Maysarah
03 (0502192129)

Indah Wahyuni
04 (0502193228)

4
RELEVANT COST VS SUNK COST

 Biaya Relevan (Relevant Cost)


Biaya yang akan digunakan untuk suatu penggunaan tertentu disebut biaya relevan (relevant cost). Pada saat
penghitungan biaya yang akan digunakan untuk melengkapi formulir pajak pendapatan sebuah perusahaan,
para akuntan diperlukan untuk membuat perincian jumlah rupiah yang aktual yang dikeluarkan untuk
membeli tenaga kerja, bahan baku dan peralatan modal yang digunakan dalam produksi. Dan untuk
tujuan-tujuan pembayaran pajak, pengeluaran rupiah historiss adalah biaya relevan yang dimaksudkan di atas.

 Sunk Cost
Sunk costs adalah biaya-biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan perusahaan. Uang yang akan
dikeluarkan perusahaan untuk biaya-biaya tersebut tidak dapat ditarik kembali. Hampir semua biaya-biaya
yang terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan, jika perusahaan sudah melakukan pembayaran, merupakan
sunk costs. Biaya ini tidak relevan dan seharusnya tidak dipakai sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.

5
PESANAN KHUSUS (SPECIAL ORDER)

Situasi ini muncul saat perusahaan memproduksi dalam kapasitas dibawah yang dimiliki
perusahaan. Pada saat demikian terdapat calon pembeli yang ingin melakukan pesanan khusus pada
perusahaan dengan harga jual dibawah harga reguler perusahaan.

Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menerima atau menolak pesanan khusus,
atas dasar pertimbangan :

1 Terdapat kapasitas yang masih menganggur 3 Penggunaan pesanan dapat diawasi

2 Tidak merusak harga pasar 4 Berfokus pada kegiatan sosial dan


keagamaan
 

6
BUAT SENDIRI ATAU MEMBELI DARI LUAR (MAKE OR BUY)

Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi 2 macam:


 
1 Perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli
produk tersebut dari pemasok.
Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :

a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan
produksinya karena manajemen memilih alternatif membeli dari luar.
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan
laba, jika produk dihentikan produksinya, karena manajemen memilih alternatif membeli dari luar.

Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang
dikeluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar.
:
a. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dariluar lebih menguntungkan jika dipilih.
b. Jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif membeli dariluar sebaiknya tidak dipilih.
 

7
LANJUTA
N:

2 Perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar kemudian mempertimbangkan akan
memproduksi sendiri produk tersebut. Umumnya merupakan keputusan manajemen jangka panjang, karena
kemungkinan menyangkut investasi dana dalam jumlah yang besar untuk pengadaan mesin dan perlengkapan produksi.
Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :

a. Keputusan membuat sendiri tidak memerlukan tambahan produksi.


b. Keputusan membuat sendiri akan mengakibatkan manajemen memerlukan tambahan investasi dalam mesin dan
perlengkapan.
 
Proses pengambilan keputusan mengenai alternatif membeli atau membuat sendiri suatu produk, dengan pertimbangan :
i. Terdapat kapasitas yang masih nganggur
ii. Memiliki kemampuan untuk membuat produk sendiri
iii. Biaya tetap masih belum terserap secara penuh
iv. Ada tawaran produk yang sama di pasar
 

8
MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN (KEEP
OR DROP)

Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha departemen lain. Dalam perusahaan yang
menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk ( product line ) atau yang memilki berbagai departemen penghasil
laba.
Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap
melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian.
Dengan dihentikannya produksi produk tertentu atau kegiatan departemen tertentu perusahaan akan kehilangan
kesempatan memperoleh pendapatan dari produk /departemen tertentu ( foregone revenues ).

Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menghentikan atau melanjutkan produk atau kegiatan tertentu
dapat terjadi, jika perusahaan memiliki lini produk, memiliki divisi yang berpotensial menyumbangkan kerugian,
dengan pertimbangan:

a. Pendapatan differensial dan biaya differensial yang


b. Manfaat biaya terhindar yg diperoleh
NEXT..

9
LANJUTAN :

jika lini produk harus ditutup, perlu dipertimbangkan berbagai kemungkinan:

1 Kontribusi Pendapatan Yang Dikorbankan

2 Manfaat Biaya Yang Dapat

3 Biaya Yang Tidak Dapat Dihindarkan

4 Total Manfaat Yang Diperoleh

10
BAURAN PRODUK ( Product Mix )

Bauran Produk adalah semua lini produk/kumpulan semua produk dan barang yang dijual oleh penjual tertentu
. Bauran Produk suatu perusahaan memiliki lebar, panjang, kedalaman dankonsistensi bauran.
Adapun pengertian keempat aspek tersebut adalah:

1 Lebar suatu bauran produk mengacu pada beberapa banyak lini produk yang berbeda dimilikiperusahaan
tersebut. Contoh : Minyak Goreng, Bahan Baku Sabun, Bahan Baku Obat-obatan

2 Panjang suatu bauran produk mengacu pada jumlah seluruh barang dalam bauran tersebut.Contoh : Minyak
Goreng Sania, Fortune, Sovia.

3 Kedalaman suatu bauran produk mengacu pada berapa banyak jenis yang ditawarkanmasingmasing produk
dalam lini tersebut. Contoh : Minyak Goreng Sania Pouch 1 liter, Pouch2 liter, Botol 500 ml, Botol 1 liter,
Botol 2 liter, Jerigen 5 liter.

4 Konsistensi bauran produk mengacu pada seberapa erat hubungan berbagai lini produk
dalampenggunaan akhir, ketentuan produksi, saluran distribusi, atau hal-hal lainnya.

11
THEORY OF CONSTRAINT (TOC)

Management Constraint atau lebih dikenal dengan Theory of Constraint (TOC) adalah teori dalam ilmu manajemen
bisnis untuk mencapai laba melalui identifikasi kendala yang dialami oleh perusahaan dan kemudian mencari solusi
untuk mengatasi hambatan tersebut. TOC adalah filosofi manajemen yang pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Elihayu
M. Goldratt dalam bukunya “The Goal” pada tahun 1984. TOC kemudian berkembang menjadi salah satu faktor penting
dalam ilmu manajemen. Tujuan Theory of Constraint kendala atau manajemen kendala adalah untuk mencapai laba
perusahaan maksimum. Sehingga teori ini dalam studi manajemen berfokus pada peningkatan laba. Teori kendala
merupakan suatu konsep yang mencoba memaksimalkan keuntungan perusahaan yang beroperasi dengan kendala-
kendala yang dihadapi. Kendala yang dihadapi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kendala internal dan kendala
eksternal.

Ada lima langkah yang harus diterapkan dalam konsep ini, yaitu:

1. Tentukan kendala yang dihadapi perusahaan


2. Manfaatkan (exploit) kendala tersebut dengan semaksimal mungkin
3. Semua keputusan-keputusan lain harus disesuaikan dengan keputusan yang terkait dengan kendala tersebut
4. Meningkatkan hal yang terkendala
5. Jika kendala sudah terpecahkan, maka kembali lagi pada langkah pertama
 

12
Thanks!

13

Anda mungkin juga menyukai