OLEH :
Setiap orang yang melakukan usaha Setiap orang yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan tanpa memiliki izin dan/atau kegiatan tanpa memiliki:
lingkungan sebagaimana dimaksud a. Perizinan Berusaha atau persetujuan
Pemerintah Pusat, atau Pemerintah Daerah
dalam Pasal 36 ayat (1), dipidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat
dengan pidana penjara paling singkat 1 (5), Pasal 34 ayat (3), Pasal 59 ayat (1), atau
(satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) Pasal 59 ayat (4);
tahun dan denda paling sedikit Rp b. persetujuan dari Pemerintah Pusat atau
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud
dan paling banyak Rp 3.000.000.000,00 dalam Pasal 20 ayat (3) huruf b; atau
(tiga miliar rupiah). c. persetujuan dari Pemerintah Pusat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat
(1);
yang mengakibatkan timbulnya
korban/kerusakan terhadap kesehatan,
keselamatan, dan/atau lingkungan, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1
(satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun
dan denda paling sedikit
Rp1.000.000.OOO,OO (satu miliar rupiah)
dan paling banyak Rp 3.000.000.000,00 (tiga
miliar rupiah).
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 UU
PPLH sebagaimana diubah oleh UU Cipta Kerja,
termasuk dalam ‘delik materiil’. Artinya, rumusan
delik itu lebih menitikberatkan pada akibat dari
perbuatan yang dilarang. Dengan kata lain, dahulu
Pasal 109 yang termasuk dalam ‘delik formil’ yang
hanya mensyaratkan pada unsur perbuatan yang
dilarang saja, berubah menjadi ‘delik materiil’. Hal itu
terlihat pada tercantumnya secara eksplisit unsur delik
“ … yang mengakibatkan timbulnya korban/kerusakan
terhadap kesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungan”
UU NO. 32 TAHUN 2009 (PPLH) OMNIBUS LAW (UU CIPTA KERJA)
• PASAL 110 : • Pasal 110 dihapus.
Setiap orang yang menyusun amdal
tanpa memiliki sertifikat
kompetensi penyusun amdal
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 69 ayat (1)
huruf i, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan denda paling banyak Rp
3.000.000.000,00 (tiga miliar
rupiah).
Ketentuan Pasal 110 yang dihapus di dalam UU Cipta Kerja,
tidak disertai dengan penghapusan terhadap perbuatan yang
dilarang sebagaimana tercantum dalam Pasal 69 ayat (1) UU
PPLH sebagaimana diubah oleh UU Cipta Kerja. Hal itu dapat
dilihat dalam Pasal 82B ayat (2) yang menyatakan bahwa
dikenai ‘sanksi administratif dan mewajibkan kepada
Penanggung Jawab perbuatan itu untuk melakukan pemulihan
fungsi lingkungan hidup dan/atau tindakan lain yang
diperlukan.’
Jika dilihat pada bentuk sanksi di atas, dalam ilmu hukum
pidana dapat disebut juga sebagai bentuk sanksi (straf modus)
dari jenis sanksi tindakan (maatregel/treatment). Artinya, sanksi
itu lebih pada upaya perbaikan daripada hanya suatu
pembalasan seperti sanksi pidana (straf/punishment} yang
berupa penjara.
UU NO. 32 TAHUN 2009 (PPLH) OMNIBUS LAW (UU CIPTA KERJA)
Pasal 111 : Pasal 111 :
(1) Pejabat pemberi izin lingkungan yang
menerbitkan izin lingkungan tanpa Pejabat pemberi persetujuan
dilengkapi dengan amdal atau UKL-UPL
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 lingkungan yang menerbitkan
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara persetujuan lingkungan tanpa
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling dilengkapi dengan Amdal atau UKL-
banyak Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar UPL sebagaimana dimaksud dalam
rupiah). Pasal 37 dipidana dengan pidana
(2) Pejabat pemberi izin usaha dan/atau penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
kegiatan yang menerbitkan izin usaha denda paling banyak Rp
dan/atau kegiatan tanpa dilengkapi dengan 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
izin lingkungan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 40 ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan denda paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
Ketentuan Pasal 111 UU PPLH sebagaimana yang telah
diubah oleh UU Cipta Kerja, telah menghapuskan
ketentuan dalam Pasal 111 ayat (2) UU PPLH yang
lama dan juga di dalam UU Cipta Kerja telah
menghapus unsur perbuatan yang dilarang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 UU PPLH yang
lama. Dengan demikian, kebijakan hukum pidana
dalam ketentuan Pasal 111 UU PPLH sebagaimana
yang telah diubah oleh UU Cipta Kerja disebut sebagai
‘dekriminalisasi’. Artinya, mengubah suatu perbuatan
yang dahulunya ditetapkan sebagai tindak pidana
menjadi bukan tindak pidana.
UU NO. 32 TAHUN 2009 (PPLH) OMNIBUS LAW (UU CIPTA KERJA)
Pasal 112 : Pasal 112 :