3 Setiap orang yang Pasal 178A Setiap orang yang pada waktu
pada waktu pemun- pemungutan suara dengan sen-
gutan suara dengan gaja melakukan perbuatan
sengaja melakukan melawan hukum mengaku dirinya
perbuatan melawan sebagai orang lain untuk meng-
hukum mengaku dir- gunakan hak pilih, dipidana
inya sebagai orang dengan pidana penjara paling
lain untuk menggun- singkat 24 (dua puluh empat) bu-
akan hak pilih lan dan paling lama 72 (tujuh pu-
luh dua) bulan dan denda paling
sedikit Rp24.000.000,00 (dua pu-
luh empat juta rupiah) dan paling
banyak Rp72.000.000,00 (tujuh
puluh dua juta rupiah).
4 Memberikan suara lebih Pasal 178B Setiap orang yang pada waktu
dari satu kali pemungutan suara dengan sen-
gaja melakukan perbuatan
melawan hukum memberikan
suaranya lebih dari satu kali di
satu atau lebih TPS, dipidana
dengan pidana penjara paling
singkat 36 (tiga puluh enam) bulan
dan paling lama 108 (seratus
delapan) bulan dan denda paling
sedikit Rp36.000.000,00 (tiga pu-
luh enam juta rupiah) dan pal-
ing banyak Rp108.000.000,00
(seratus delapan juta rupiah).
5 Memberikan suara lebih Pasal 178C (1) Setiap orang yang tidak
dari 1 (satu) kali atau le- Ayat (1) sam- berhak memilih yang
bih pada 1 (satu) TPS pai dengan (3) dengan sengaja pada saat
atau lebih namun tidak pemungutan suara mem-
memiliki hak untuk berikan suaranya 1 (satu)
memilih kali atau lebih pada 1 (satu)
TPS atau lebih dipidana
dengan pidana penjara
paling singkat 36 (tiga pu-
luh enam) bulan dan paling
lama 72 (tujuh puluh dua)
bulan dan denda paling
sedikit Rp36.000.000,00
(tiga puluh enam juta
rupiah) dan paling banyak
Rp72.000.000,00 (tujuh pu-
luh dua juta rupiah).
(2) Setiap orang yang dengan
sengaja menyuruh orang
yang tidak berhak memilih
memberikan suaranya 1
(satu) kali atau lebih pada 1
(satu) TPS atau lebih dipid-
ana dengan pidana penjara
paling singkat 36 (tiga pu-
luh enam) bulan dan pal-
ing lama 144 (seratus em-
pat puluh empat) bulan
dan denda paling sedikit
Rp36.000.000,00 (tiga pu-
luh enam juta rupiah) dan
paling banyak
Rp144.000.000,00 (seratus
empat puluh empat juta
rupiah).
(3) Dalam hal tindak pidana
sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan
oleh penyelenggara Pemili-
han dipidana dengan pidana
yang sama sebagaimana di-
maksud pada ayat (1)
ditambah 1/3 (sepertiga)
dari ancaman pidana mak-
simumnya.
6 Setiap orang yang Pasal 178D Setiap orang yang dengan sengaja
dengan sengaja melakukan perbuatan melawan
melakukan per- hukum menggagalkan pemun-
buatan melawan gutan suara dipidana dengan pid-
hukum meng- ana penjara paling singkat 36 (tiga
gagalkan pemun- puluh enam) bulan dan paling
gutan suara lama 108 (seratus delapan) bulan
dan denda paling sedikit
Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) dan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
2 Setiap orang yang Pasal 178 Setiap orang yang dengan sengaja
dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan
menyebabkan orang hak pilihnya, dipidana dengan pidana
lain kehilangan hak pi- penjara paling singkat 12 (dua belas)
lihnya bulan dan paling lama 24 (dua puluh
empat) bulan dan denda paling
sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas
juta rupiah) dan paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat
juta rupiah).
3 Setiap orang yang Pasal 179 Setiap orang yang dengan sengaja
dengan sengaja memalsukan surat yang menurut suatu
memalsukan surat aturan dalam Undang-Undang ini
yang menurut suatu diperlukan untuk menjalankan suatu
aturan dalam Undang- perbuatan dengan maksud untuk di-
Undang ini diperlukan gunakan sendiri atau orang lain seba-
untuk menjalankan gai seolah-olah surat sah atau tidak
suatu perbuatan dipalsukan, dipidana dengan pidana
dengan maksud untuk penjara paling singkat 36 (tiga puluh
digunakan sendiri atau enam) bulan dan paling lama 72
orang lain sebagai seo- (tujuh puluh dua) bulan dan denda
lah-olah surat sah atau paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga
tidak dipalsukan puluh enam juta rupiah) dan paling
banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh
dua juta rupiah).
7 Setiap orang yang Pasal 183 Setiap orang yang melakukan keker-
melakukan kekerasan asan terkait dengan penetapan hasil
Pemilihan menurut Undang-Undang
terkait dengan pen-
ini, dipidana dengan pidana penjara
etapan hasil Pemili- paling singkat 12 (dua belas) bulan
han menurut Un- dan paling lama 36 (tiga puluh enam)
dang-Undang ini bulan dan denda paling sedikit
Rp12.000.000,00 (dua belas juta
rupiah) dan paling banyak
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam
juta rupiah).
8 Setiap orang yang Pasal 184 Setiap orang yang dengan sengaja
dengan sengaja mem- memberikan keterangan yang tidak
berikan keterangan benar atau menggunakan surat palsu
yang tidak benar atau seolah-olah sebagai surat yang sah
menggunakan surat tentang suatu hal yang diperlukan
palsu seolah-olah se- bagi persyaratan untuk menjadi
bagai surat yang sah Calon Gubernur, Calon Bupati, dan
tentang suatu hal Calon Walikota, dipidana dengan pid-
yang diperlukan bagi ana penjara paling singkat 36 (tiga pu-
persyaratan untuk luh enam) bulan dan paling lama 72
menjadi Calon (tujuh puluh dua) bulan dan denda
Gubernur, Calon Bu- paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga
pati, dan Calon Wa- puluh enam juta rupiah) dan paling
likota banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh
dua juta rupiah).
9 Setiap orang yang Pasal 185 Setiap orang yang dengan sengaja
dengan sengaja mem- memberikan keterangan yang tidak
berikan keterangan benar atau menggunakan identitas
yang tidak benar diri palsu untuk mendukung bakal
atau menggunakan Calon perseorangan Gubernur, bakal
identitas diri palsu Calon perseorangan Bupati, dan bakal
untuk mendukung Calon perseorangan Walikota, dipid-
bakal Calon perseor- ana dengan pidana penjara paling
angan Gubernur, bakal singkat12 (dua belas) bulan dan paling
Calon perseorangan lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan
Bupati, dan bakal denda paling sedikit Rp12.000.000,00
Calon perseorangan (dua belas juta rupiah) dan paling
Walikota banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh
enam juta rupiah).
10 Anggota PPS, anggota Pasal 186 (1) Anggota PPS, anggota PPK,
PPK, anggota KPU anggota KPU
Ayat (1) dan
Kabupaten/Kota, dan Kabupaten/Kota, dan anggota
anggota KPU Provinsi (2) KPU Provinsi yang dengan
yang dengan sengaja sengaja memalsukan daftar
memalsukan daftar dukungan terhadap calon
dukungan terhadap perseorangan sebagaimana
calon perseorangan, diatur dalam Undang-Undang
dengan sengaja tidak ini, dipidana dengan pidana
melakukan verifikasi penjara paling singkat 36 (tiga
dan rekapitulasi ter- puluh enam) bulan dan paling
hadap calon perseor- lama 72 (tujuh puluh dua)
angan bulan dan denda paling
sedikit Rp36.000.000,00
(tiga puluh enam juta
rupiah) dan paling banyak
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh
dua juta rupiah).
(2) Anggota PPS, anggota PPK,
anggota KPU
Kabupaten/Kota, dan anggota
KPU Provinsi yang dengan
sengaja tidak melakukan
verifikasi dan rekapitulasi
terhadap calon perseorangan
sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini, dipidana
dengan pidana penjara paling
singkat 36 (tiga puluh enam)
bulan dan paling lama 72
(tujuh puluh dua) bulan dan
denda paling sedikit
Rp36.000.000,00 (tiga puluh
enam juta rupiah) dan
paling banyak
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh
dua juta rupiah).
11 Kampanye diluar jad- Pasal 187 (1) Setiap orang yang dengan
wal, melanggar sengaja melakukan Kam-
ketentuan kampanye panye di luar jadwal
waktu yang telah ditetap-
dan dana kampanye
kan oleh KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota
untuk masing-masing
calon, dipidana dengan
pidana penjara paling
singkat 15 (lima belas)
hari atau paling lama 3
(tiga) bulan dan/atau
denda paling sedikit
Rp100.000,00 (seratus
ribu rupiah) atau paling
banyak Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah).
(2) Setiap orang yang dengan
sengaja melanggar keten-
tuan larangan pelaksan-
aan Kampanye seba-
gaimana dimaksud dalam
Pasal 69 huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d, huruf e,
atau huruf f dipidana
dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) bu-
lan atau paling lama 18
(delapan belas) bulan
dan/atau denda paling
sedikit Rp600.000,00
(enam ratus ribu rupiah)
atau paling banyak
Rp6.000.000,00 (enam
juta rupiah).
(3) Setiap orang yang dengan
sengaja melanggar keten-
tuan larangan pelaksan-
aan Kampanye Pemili-
han Bupati/Walikota se-
bagaimana dimaksud
dalam Pasal 69 huruf g,
huruf h, huruf i, atau
huruf j dipidana dengan
pidana penjara paling
singkat 1 (satu) bulan
atau paling lama 6
(enam) bulan dan/atau
denda paling sedikit
Rp100.000,00 (seratus
ribu rupiah) atau paling
banyak Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah).
(4) Setiap orang yang dengan
sengaja mengacaukan,
menghalangi, atau meng-
ganggu jalannya Kam-
panye, dipidana dengan
pidana penjara pal-
ing singkat 1 (satu) bu-
lan atau paling lama 6
(enam) bulan dan/atau
denda paling sedikit
Rp600.000,00 (enam
ratus ribu ruplah) atau
paling banyak
Rp6.000.000,00 (enam
juta rupiah).
(5) Setiap orang yang mem-
beri atau menerima dana
Kampanye melebihi batas
yang ditentukan seba-
gaimana dimaksud dalam
Pasal 74 ayat (5), dipid-
ana dengan pidana pen-
jara paling singkat 4 (em-
pat) bulan atau paling
lama 24 (dua puluh em-
pat) bulan dan/atau
denda paling sedikit
Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) atau
paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
(6) Setiap orang yang dengan
sengaja menerima atau
memberi dana Kampanye
dari atau kepada pihak
yang dilarang seba-
gaimana dimaksud dalam
Pasal 76 ayat (1) dan/
atau tidak memenuhi ke-
wajiban sebagaimana di-
maksud dalam Pasal 71,
dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4
(empat) bulan atau paling
lama 24 (dua puluh em-
pat) bulan dan/atau
denda paling sedikit
Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) atau
paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
(7) Setiap orang yang
dengan sengaja mem-
berikan keterangan yang
tidak benar dalam
laporan dana Kampanye
sebagaimana diwajibkan
oleh Undang-Undang ini,
dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 2
(dua) bulan atau paling
lama 12 (dua belas) bu-
lan dan/atau denda pal-
ing sedikit
Rp1.000.000,00 (satu
juta rupiah) atau pal-
ing banyak
Rp10.000.000,00 (sepu-
luh juta rupiah).
(8) Calon yang menerima
sumbangan dana Kam-
panye dan tidak
melaporkan kepada
KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota
dan/atau tidak
menyetorkan ke kas
negara, dipidana
dengan pidana penjara
paling singkat 12 (dua
belas) bulan dan paling
lama 48 (empat puluh
delapan) bulan dan
denda sebanyak 3
(tiga) kali dari jumlah
sumbangan yang diter-
ima.
12 Setiap pejabat negara, Pasal 188 Setiap pejabat negara, pejabat
pejabat Aparatur Sipil Aparatur Sipil Negara, dan Kepala
Negara, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah yang
Desa atau sebutan dengan sengaja melanggar ketentuan
lain/Lurah yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
dengan sengaja 71, dipidana dengan pidana penjara
melanggar ketentuan paling singkat 1 (satu) bulan atau pal-
sebagaimana dimak- ing lama 6 (enam) bulan dan/atau
sud dalam Pasal 71 denda paling sedikit Rp600.000,00
(enam ratus ribu rupiah) atau paling
banyak Rp6.000.000,00 (enam juta
rupiah).
13 Calon Gubernur, Pasal 189 Calon Gubernur, Calon Bupati, dan
Calon Bupati, dan Calon Walikota yang dengan sengaja
Calon Walikota yang melibatkan pejabat badan usaha milik
dengan sengaja negara, pejabat badan usaha milik
melibatkan pejabat daerah, Aparatur Sipil Negara, ang-
badan usaha milik gota Kepolisian Negara Republik
negara, pejabat badan Indonesia, anggota Tentara Nasional
usaha milik daerah, Indonesia, dan Kepala Desa atau se-
Aparatur Sipil Negara, butan lain/Lurah serta perangkat Desa
anggota Kepolisian atau sebutan lain/perangkat Kelurahan
Negara Republik In- sebagaimana dimaksud Pasal 70 ayat
donesia, anggota (1), dipidana dengan pidana penjara
Tentara Nasional In- paling singkat 1 (satu) bulan atau pal-
donesia, dan Kepala ing lama 6 (enam) bulan dan/atau
Desa atau sebutan denda paling sedikit Rp600.000,00
lain/Lurah serta per- (enam ratus ribu rupiah) atau paling
angkat Desa atau se- banyak Rp6.000.000,00 (enam juta
butan lain/perangkat rupiah).
Kelurahan seba-
gaimana dimaksud
Pasal 70 ayat (1)
14 Pejabat yang melang- Pasal 190 Pejabat yang melanggar ketentuan
Pasal 71 ayat (2) atau Pasal 162 ayat
gar ketentuan Pasal
(3), dipidana dengan pidana penjara
71 ayat (2) atau paling singkat 1 (satu) bulan atau pal-
Pasal 162 ayat (3) ing lama 6 (enam) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp600.000,00
(enam ratus ribu rupiah) atau paling
banyak Rp6.000.000,00 (enam juta
rupiah).
15 Calon yang mengun- Pasal 191 (1) Calon Gubernur, Calon
durkan diri setelah Bupati, dan Calon Wa-
penetapan calon likota yang dengan sen-
gaja mengundurkan diri
sampai dengan pelak-
setelah penetapan Calon
sanaan pemungutan Gubernur, Calon Bupati,
suara putaran per- dan Calon Walikota sam-
tama dan pimpinan pai dengan pelaksanaan
partai politik atau pemungutan suara
gabungan partai putaran pertama, dipid-
politik yang sengaja ana dengan pidana pen-
jara paling singkat 24
menarik calonnya
(dua puluh empat) bulan
dan paling lama 60 (enam
puluh) bulan dan denda
paling sedikit
Rp25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar
rupiah) dan paling ban-
yak Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar
rupiah).
(2) Pimpinan Partai Politik atau
gabungan pimpinan Partai
Politik yang dengan sengaja
menarik calonnya dan/atau
calon yang telah ditetapkan
oleh KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota sampai
dengan pelaksanaan
pemungutan suara putaran
pertama, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat
24 (dua puluh empat) bulan
dan paling lama 60 (enam
puluh) bulan dan denda paling
sedikit Rp25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar rupiah)
dan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah).
16 Calon yang mengun- Pasal 192 (1) Calon Gubernur, Calon
durkan diri setelah Bupati, dan Calon Wa-
pemungutan suara likota yang dengan sen-
gaja mengundurkan diri
putaran pertama
setelah pemungutan
sampai dengan pelak- suara putaran pertama
sanaan pemungutan sampai dengan pelaksan-
suara putaran kedua aan pemungutan suara
dan pimpinan partai putaran kedua, dipidana
dengan pidana penjara
partai politik atau paling singkat 36 (tiga pu-
gabungan pimpinan luh enam) bulan dan pal-
partai politik yang ing lama 72 (tujuh puluh
dua) bulan dan denda pal-
sengaja menari
ing sedikit
calonnya Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar
rupiah) dan paling ban-
yak
Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah).
(2) Pimpinan Partai Politik atau
gabungan pimpinan Partai
Politik yang dengan sengaja
menarik calonnya dan/atau
calon yang telah ditetapkan
oleh KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota sampai
dengan pelaksanaan pemun-
gutan suara putaran kedua,
dipidana dengan pidana pen-
jara paling singkat 36 (tiga
puluh enam) bulan dan paling
lama 72 (tujuh puluh dua) bu-
lan dan denda paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah) dan pal-
ing banyak
Rp100.000.000.000,00 (ser-
atus miliar rupiah).
17 Pasal 193 Telah
diganti
di
dalam
UU No
10
Tahun
2016
18 Panwas Kecamatan Pasal 194 Panwas Kecamatan yang tidak
yang tidak mengawasi mengawasi penyerahan kotak suara
penyerahan kotak tersegel kepada KPU Provinsi dan
suara tersegel kepada KPU Kabupaten/Kota sebagaimana
KPU Provinsi dan dimaksud dalam Pasal 33 huruf b,
KPU Kabupaten/Kota dipidana dengan pidana penjara paling
sebagaimana dimak- singkat 6 (enam) bulan dan paling
sud dalam Pasal 33 lama 24 (dua puluh empat) bulan dan
huruf b denda paling sedikit Rp6.000.000,00
(enam juta rupiah) dan paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat
juta rupiah).
19 Setiap orang yang Pasal 195 Setiap orang yang dengan sengaja
dengan sengaja meru- merusak, mengganggu, atau mendis-
sak, mengganggu, torsi sistem informasi penghitungan
atau mendistorsi sis- suara hasil Pemilihan Gubernur, Bu-
tem informasi penghi- pati, dan Walikota, dipidana dengan
tungan suara hasil pidana penjara paling singkat 60
Pemilihan Gubernur, (enam puluh) bulan dan paling lama
Bupati, dan Walikota 120 (seratus dua puluh) bulan dan
denda paling sedikit
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
20 Pasal 196 Telah
Dihapus
di
dalam
UU No
10
Tahun
2016
21 Tidak menetapkan Pasal 197 (1) Dalam hal KPU Provinsi
perolehan hasil pemi- dan KPU Kabupaten/Kota
lihan dan yang tidak menetapkan perole-
han hasil Pemilihan se-
mengumumkan
bagaimana diatur dalam
penghitungan cepat Undang-Undang ini, ang-
pada hari/tanggal gota KPU Provinsi dan
pemungutan suara. KPU Kabupaten/Kota
dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 24
(dua puluh empat) bulan
dan paling lama 60 (enam
puluh) bulan dan denda
paling sedikit
Rp240.000.000,00 (dua
ratus empat puluh juta
rupiah) dan paling ban-
yak Rp600.000.000,00
(enam ratus juta rupiah).
(2) Setiap orang atau lem-
baga yang mengu-
mumkan hasil penghi-
tungan cepat pada
hari/tanggal pemun-
gutan suara, dipidana
dengan pidana
penjara paling
singkat 6 (enam) bulan
dan paling lama 18
(delapan belas) bulan
dan denda paling
sedikit Rp6.000.000,00
(enam juta rupiah)
dan paling banyak
Rp18.000.000,00
(delapan belas juta
rupiah).
22 Ketua dan anggota Pasal 198 Ketua dan anggota KPU Provinsi dan
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang tidak
KPU Kabupaten/Kota melaksanakan putusan pengadilan
yang tidak melaksana- yang telah mempunyai kekuatan
kan putusan hukum tetap sebagaimana dimaksud
pengadilan yang telah dalam Pasal 150 ayat (2), dipidana
mempunyai kekuatan dengan pidana penjara paling singkat
hukum tetap seba- 12 (dua belas) bulan dan paling lama
gaimana dimaksud 24 (dua puluh empat) bulan dan denda
dalam Pasal 150 ayat paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua
(2), belas juta rupiah) dan paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat
juta rupiah).