KEPERAWATAN TN. A
DENGAN FRAKTUR
Disusun oleh :
Hilda Vidya Resiana
Erni Novidianti
Ika Nur Setiyorini
Arnita Rahmawati
KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan
epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang
dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat disebabkan pukulan langsung, gaya
meremuk, gerakan punter mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem
(Brunner dan Suddarth, 2008).
Jenis fraktur
1. Fraktur komplet
2. Fraktur tidak komplet
3. Fraktur tertutup
4. Fraktur terbuka
5. Greenstick
6. Transversal
7. Kominutif
8. Depresi
9. Kompresi
10.Patologik
Manifestasi klinis
1. Nyeri
2. Deformitas
3. Krespitasi
4. Pembengkakan dan perbubahan warna
5. Fals moment
Etiologi
1. Cedera traumatik
Cedera langsung
Cedera tidak langsung
Fraktur yang disebabkan kontraksi kkeras yang mendadak dai otot yang kuat
2. Fraktur patologik
3. Secara spontan
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan radiologis (rontgen)
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan arteriografi
Komplikasi
1. Malunion : tulang patah telahsembuh dalam posisi yang tidak seharusnya.
2. Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjlan tetapi dengan
kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal.
3. Non union : tulang yang tidak menyambung kembali
Penatalaksanaan farmakologi dan non
farmakologi
1. Redukso
2. Imobilisasi
3. Rehabilitasi
4. Traksi
5. ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi)
6. OREF (Open Reduksi Eksternal Fiksasi)
ORIF
Proses Penyembuhan Fraktur
1. Peradangan (Inflamation)
2. Pembentukan kalus halus (Soft Callus)
3. Pembentukan kalus keras (Hard Callus).
4. Remodelling tulang
Waktu penyembuhan rata-rata patah tulang untuk setiap jenis tulang berbeda-beda:
5. Tulang jari: 3 minggu
6. Metacarpals (tulang telapak tangan): 4-6 minggu
7. Distal radius (tulang pergelangan): 4-6 minggu
8. Humerus (tulang lengan atas): 6-8 minggu
9. Tulang lengan bawah: 8-10 minggu
10. Tibia dan Fibula (tulang tungkai bawah dan tulang kering): 10 minggu
11. Femoral neck (tulang paha bagian leher): 12 minggu
12. Femoral shaft (tulang paha bagian poros): 12 minggu
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1. Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan,
pendidikan, pekerjaan, asuransi golongan darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
Biasanya klien dengan fraktur akan mengalami nyeri saat beraktivitas / mobilisasi pada daerah fraktur
tersebut
10. Paru
- Inspeksi
Pernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien yang berhubungan dengan paru.
- Palpasi
Pergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama.
- Perkusi
Suara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.
- Auskultasi
Suara nafas normal, tak ada wheezing, atau suara tambahan lainnya seperti stridor dan ronchi.
11. Jantung
- Inspeksi
Tidak tampak iktus jantung.
- Palpasi
Nadi meningkat, iktus tidak teraba.
- Auskultasi
suara S1 dan S2 tunggal, tak ada mur-mur
Patofisiologi
Diagnosa keperawatan
1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan cedera jaringan
sekitasr fraktur, kerusakan rangka neuromuskuler
2. Nyeri berhubungan dengan spasme otot , pergeseran fragmen tulang
3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan fraktur terbuka,
bedah perbaikan
4. Resiko shock hipovolemik berhubungan dengan kehilangan volume
darah akibat trauma
Intervensi
1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan cedera jaringan sekitasr fraktur, kerusakan rangka neuromuskuler
Tujuan: kerusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan
Kriteria hasil:
2. Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
3. Mempertahankan posisi fungsinal
4. Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit
5. Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas
Intervensi:
6. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan
7. Tinggikan ekstrimutas yang sakit
8. Instruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak sakit
9. Beri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dandibawah fraktur ketika bergerak
10. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas
11. Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lngkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai
kebutuhan’Awasi teanan daraaah, nadi dengan melakukan aktivitas
12. Ubah psisi secara periodik 8) Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi
2. Nyeri berhubungan dengan spasme otot , pergeseran fragmen tulang
Tujuan: diharapkan tidak terjadi shock hipovolemik akibat kehilangan cairan/ darah berlebih.
Kriteria hasil:
1. Turgor kulit baik
2. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
3. Ttv normal
4. Keseimbangan cairan ditubuh terpenuhi
Intervensi :
5. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi,frekuensi nafas)
6. Monitor oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
7. Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
8. periksa seluruh permukaan tubuh adanya DOTS (deformitydeformitas, open wound/luka ternerness/nyeri tekan,
swelling/bengkak)
9. berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
10. lakukan penekanan langsung (direct pressure) pada perdarahan eksternal
11. berikan posisi shock (modified trendelenberg)
12. ambil sempel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
13. kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa
14. kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 20 ml/kgBB pada anak
15. kolaborasi pemberian transfuse darah, jika perlu
KASUS
Identitas diri klien
Nama : Tn. A Tanggal masuk RS : 16 Oktober 2021
Tempat/Tgl Lahir: Jakarta, 26-07-2001 Sumber informasi : Keluarga
Axila :
- Palpasi : expansi paru, taktil premitus, denyut nadi apical
Ekspansi paru: sama
Taktil fremitus: paru kanan dan kiri sama
Denyut nadi apical: teraba
Abdoment : system pencernaan, perkemihan, reproduksi
- Inspeksi
Bentuk: tidak terdapat asites, tidak terdapat massa, letak umbilicus pada daerah
umbilical, warna kulit normal tidak pucat, dan terlihat pergerakan dinding abdomen
- Auskultasi
Bising usus: 20x/menit
- Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
- Perkusi
Suara: suara timpani
Perkusi ginjal
Nyeri: tidak terdapat nyeri ketok pada bagian punggung bawah/pinggang
Genitalia :
- Inspeksi
Bentuk: testis simetris, tidak ada lesi, tidak ada luka, dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Ekstermitas :
- Inspeksi
Akral: hangat, tidak ada sianosis dan tidak ada edema
Bentuk esktermitas: simetris, tidak ada benjolan dan tidak ada bekas luka
Terdapat fraktur pada jari tengah tangan kanan
Reflek : terdapat gerakan reflek
- Palpasi
Kekuatan otot : normal
Nama test
Data Laboratorium
Hasil Unit Nilai rujukan
ANALISA GAS DARAH
pH 7.394 7.350-7.450
p Co2 34.10 mm Hg 35.00-45.00
p O2 128.7 mm Hg 75.00-100.00
Hco3 21.00 mmol/L 21.00-25.00
Co2 22.10 mmol/L -2.50 - +2.50
O2 saturation 99.4 % 95.00-98.00
HCO3 22.4 220-24.0
DARAH PERIFER LENGKAP
Hemoglobin 16.4 g/dL 13.0-16.0
Hematokrit 46.7 % 40.0-48.0
Eritrosit 5.52 10^6/ul 4.50-5.50
MCV/VER 84.5 fL 82.0-92.0
MCH/HER 29.7 Pg 27.0-31.0
MCHC/KHER 35.2 g/dL 32.0-36.0
Jumlah trombosit 271 10^3/ul 150-400
Jumlah leukosit 16.20 10^3/ul 5.00-10.00
Basofil 0.0 % 0-1
Eosinofil 1.5 % 1-3
Neutrofil 82.6 52.0-76.0
Limfosit 10.6 % 20-40
Neutrofil limfosit ratio 7.79
Dx Nyeri akut Jumat, 29- 10-2021 S:
1 klien mengatakan tidak
17.20 ada efek samping setelah
- Memonitor efek samping minum obat
klien mengatakan
pemberian analgetik
mengerti pentingnya tidur
Rs: klien mengatakan tidak ada siang
efek samping setelah minum obat O:
Ro: tidak ada tanda-tanda tidak ada tanda-tanda
efeksamping pemberian obat efeksamping pemberian
obat
klien tampak mengantuk
A: masalah keperawatan
teratasi sebagian
P: intevensi di lanjutkan
Dx Gangguan pola 13.40 - Membatasi tidur siang
2 istirahat tidur - Menjelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit.
Rs: klien mengatakan mengerti
pentingnya tidur siang
Ro: klien tampak mengantuk
Dx Nyeri akut Sabtu 30-10-2021 S:
1 klien mengatakan nyeri
09.00 - mengidentifikasi lokasi, karakteristik, pada jari tengah tangan
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas sebelah kanan, nyeri
bertambah hebat saat
nyeri
digerakan, nyeri hilang
Rs: klien mengatakan nyeri pada jari timbul, klien mengatakan
tengah tangan sebelah kanan, nyeri skala nyeri 3,
bertambah hebat saat digerakan, nyeri klien mengatakan sudah
hilang timbul tidak sulit tidur
Ro: klien tampak meringis saat O:
digerakan klien tampak meringis saat
nyeri
- mengidentifikasi skala nyeri
klien tampak rileks setelah
Rs: klien mengatakan skala nyeri 3 bangun tidur
Ro: klien tampak meringis saat nyeri A: masalah keperawatan
teratasi sebagian
Dx Gangguan pola 16.00 - Mengidentifikasi pola aktivitas tidur P: intervensi di lanjutkan
2 istirahat tidur
Rs: klien mengatakan sudah tidak sulit
tidur
Peneliti
Rahayuningsih Situ, Faozi Ekan, Safitri Wahyuningsih
Asal
Surakarta
Tahun
2021
Latar Belakang
Fraktur femur adalah hilangnya kontinuitas tulang paha, prevelensi fraktur ekstermitas bawah
sebanyak 67,9% pada kondisi post operasi fraktur femur manifestasi klinis utamanya adalah
nyeri, pasien dengan keluhan nyeri perlu diberikan terapi nonfarmakologi, salah satunya
dengan pemberian terapi latihan Range Of Motion (ROM). Apabila nyeri pada fraktur tidak
segera ditangani maka dapat mengakibatkan kompikasi kontraktur pada pasien fraktur femur.
Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien
post operasi fraktur femur dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: Nyeri.