Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

Epilepsi pada Anak


dengan Autisme
Pembimbing : dr. Susanto Isman, Sp. A
Penyusun : Anggie oktaviani [112019215]
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS

 Nama lengkap : An. S


 Tanggal lahir (umur) : 01 Januari 2010 (10 tahun 4 bulan 19 hari)
 Jenis kelamin : Perempuan
 Alamat : jl. Papango 2 , gg. Dewi Sinta
 Agama : Islam
IDENTITAS IBU IDENTITAS AYAH
IDENTITAS

 Nama lengkap : Ny. S  Nama lengkap : Tn. DW (Alm)

 Alamat : jl. Papango 2 , gg. Dewi  Alamat : jl. Papango 2 , gg. Dewi
Sinta Sinta
 Usia : 40 tahun  Usia : 40 tahun
 Agama : Islam  Agama : Islam
 Pekerjaan : pedagang  Pekerjaan :-
Alloanamnesis dengan ibu pasien pada 20 April 2021, pukul 11:00 WIB

Keluhan Utama:
 Kontrol dengan epilepsi
KELUHAN

 
Keluhan tambahan :
 Pasien kejang 1x sehari SMRS +/- 1 menit
 
 Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien anak S usia 10 tahun yang memiliki gangguan tumbuh kembang
mengalami kejang pertama pada usia 5 tahun, kejang yang terjadi
bersifat tonik klonik umum dan tidak disertai demam sebelumnya. Durasi
kejang biasanya kurang dari 1 menit dengan frekuensi 2-3x sehari. Ibu
pasien mengeluhkan bahwa kejang pasien kambuh hampir setiap hari.
PENYAKIT
RIWAYAT

Pasien baru memulai pengobatan untuk kejangnya pada usia 7 tahun


karena terkendala biaya. Setelah mendapat pengobatan rutin, frekuensi
kejang berkisar antara 1-4x perbulan.
Pasien datang dibawa oleh ibunya untuk kontrol rutin epilepsi. 1 hari
SMRS pasien mengalami kejang 1x dengan durasi +/- 1 menit. Kejang
bersifat tonik klonik dengan mata yang mendelik ke atas saat kejang.
Tidak terdapat demam sebelum maupun sesudah kejang. Setelah kejang
terjadi pasien lemes dan tidur sebentar kurang dari 5 menit.
 Riwayat penyakit dahulu : -
 Riwayat penyakit keluarga :
Penyakit Ya Tidak Hubungan

Alergi       

Asma       
PENYAKIT
RIWAYAT

Tuberkulosis       

Hipertensi       

Diabetes       

Kejang Demam       

Epilepsi       

 Riwayat sosial :
Pasien merupakan anak tunggal dan tinggal bersama ibu dan neneknya.
Pasien bersekolah ditempat yang berkebutuhan khusus.
Perawatan Antenatal Rutin ANC di bidan

KEHAMILAN Penyakit Kehamilan Tidak ada

Tempat Kelahiran Klinik bidan


Penolong Persalinan Bidan

Cara Persalinan Spontan pervaginam


KELAHIRAN Masa Gestasi 38 minggu (cukup bulan)
Keadaan Bayi Berat badan lahir : 3500 gram
Panjang badan lahir : 49 cm
Lingkar kepala : Ibu tidak ingat
Langsung menangis : tidak langsung menangis
Pucat/biru/kuning/kejang : Tidak ada
Nilai APGAR : Tidak diketahui
Kelainan bawaan : Tidak ada

Kesan : Neonatus cukup bulan dan sesuai masa kehamilan


Pertumbuhan gigi pertama: -
RIWAYAT PERKEMBANGAN
 Psikomotor
Tengkurap :-
Berdiri : 3 tahun
Duduk : 1 tahun
Berbicara: -
Merangkak : 2 tahun
Berjalan : 4 tahun
 Gangguan perkembangan
Mental/ emosi : gangguan bicara dan bahasa, autisme

RIWAYAT IMUNISASI  Ibu mengatakan bahwa pasien mendapatkan imunisasi lengkap


Keadaan umum : Tampak sakit ringan
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E 4, M 6, V 5 (15)
 
Tanda Vital
Frekuensi Nadi : 126 x/menit
Frekuensi Napas : 24 x/menit
Suhu tubuh : 36,0 oC
Tekanan darah : 123/76 mmHg
 
Data antropometri
Berat badan : 25 kg
Tinggi badan : 140 cm
Paru : vesikuler +/+ , Rhonki -/-, wheezing-/-.

Jantung : BJ I-II normal


Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas : akral hangat, edema (-)
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E 4, M 6, V 5 (15)
 
Data antropometri
Berat badan : 25 kg
Tinggi badan : 140 cm
BMI : 12,7 kg/m2
TB/U : P 25- 50 (normal) BB/U : < 3 (underweight) BMI/U : < 5 (underweight )
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

• Kepala : Tidak teraba benjolan, rambut hitam distribusi merata, tidak mudah
dicabut, cekung (-).
• Mata : Konjungtiva tidak anemis +/+, sklera ikterik -/-, kornea kanan dan kiri
jernih, pupil bulat isokor +/+ diameter 3 mm, refleks cahaya langsung dan tidak
langsung +/+, sekret -/-, kedua mata tidak cekung.
• Telinga : Normotia.
• Hidung : Bentuk normal.
• Mulut : Tidak dapat di nilai karena pasien tidak kooperatif
• Leher : Kelenjar getah bening dan tiroid tidak teraba pembesaran, trakea
di tengah.
• Paru-paru
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Inspeksi : bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis, retraksi iga (-)
Palpasi :-
Perkusi :-
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-.
• Jantung
Inspeksi :-
Palpasi :-
Perkusi :-
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
Inspeksi : Tampak rata, tidak tampak adanya vaskularisasi, lesi, atau
perubahan warna
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Palpasi :-
Perkusi :-
PEMERIKSAAN SISTEMATIS Ekstremitas (lengan & tungkai)
Akral hangat
Tonus : Normotonus,
Massa : Tidak ada,
Sendi : Gerakan baik, tidak ada pembengkakan atau nyeri

Edema : - - Sianosis: - -
- - - -

Pemeriksaan Genitalia
Tidak ada indikasi

Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan sulit untuk dilakukan
 
RESUME Anak 10 tahun 4 bulan datang untuk kontrol rutin epilepsi dibawa oleh ibunya pada
tanggal 20 April 2021 ke poli anak RSUD Koja. Kejang terakhir terjadi 1 hari yang lalu
sebanyak 1 kali dnegan durasi kurang dari 1 menit. Dari hasil anamnesis didapatkan
bahwa pasien mengalami gangguan tumbuh kembang yaitu anak baru dapat
merangkak pada usia 2 tahun dan berjalan pada usia 4 tahun, menurut pengakuan
ibu, pasien juga memiliki respon emosi yang kurang. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan hasil yang dalam batas normal. Untuk status gizi berdasarkan kurva CDC
2000 didapatkan BMI/U yang menunjukkan anak memilki berat badan rendah
(underweight).
WORKING DIAGNOSIS Autisme dengan epilepsi

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS • Kejang demam


• kejang yang dicetuskan obat- obatan atau bahan kimiawi lainnya
• kejang pascatrauma
• kejang akibat kelainan metabolik atau elektrolit akut

PROGNOSIS ad vitam : ad bonam


ad functionam : ad bonam
ad sanationam : dubia ad malam

TATALAKSANA Pemberian OAE


Carbamazepine 350 mg mfpulvdtd no LX 2dd1 pulv
Phenobarbital 60mg mfpulvdtd no. LX 2dd1 pulv
ANALISA MASALAH • Anak perempuan usia 10 tahun 4 bulan datang untuk kontrol epilepsy

o Duduk : 1 tahun
Gg. Tumbuh o Merangkak : 2 tahun
ANAMNESIS
kembang o Berdiri : 3 tahun
o Berjalan : 4tahun

• Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat


(gram, kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh).
• Perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses
diferensiasi sel-sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsi-nya.
ANALISA MASALAH • Dalam pemeriksaan fisik pasien, ditemukan :

Pemeriksaan • Pasien tidak dapat memberikan childhood


fisik kontak mata dengan orang autism
sekitar.
• Tidak fokus pada suatu objek
yang di tunjuk oleh pemeriksa.
• Pasien juga tidak merespon saat
nama pasien dipanggil ataupun
tidak sadar saat orang lain
sedang berbicara dengannya.
• Pasien tidak dapat berbicara
atau berkomunikasi dengan
pemeriksa
• Perilaku menggapai plastik atau
kertas secara berulang
AUTISM Kondisi yang mencakup masalah komunikasi dan perilaku seseorang. Seseorang
dengan autisme akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain,
merespon dan memahami apa yang dipikirkan orang lain, juga sulit dalam
mengekspresikan diri baik dalam kata-kata maupun gerak tubuh. Seseorang dengan
autistme akan lebih cenderung tidak memiliki kontak mata dengan orang lain, serta
melakukan tindakan atau perilaku yang repetitive dan cenderung dapat melukai diri
sendiri.

KRITERIA DIAGNOSIS
AUTISM

Anak harus memiliki


deficit yang persisten
dari 3 poin di samping
KRITERIA DIAGNOSIS
AUTISM

Ditambah dengan
paling sedikit 2 dari 4
kriteria disamping ini.

Dari kriteria di atas,


pasien memenuhi 3 poin
dari kriteria A (A1, A2, A3)
dan 2 poin dari kriteria B
(B3,B4).
ANALISA MASALAH • Selain dengan kondisi autisme, pasien datang dengan keluhan kejang terakhir
dirasakan sehari yang lalu dengan sifat kejang tak terprovokasi, +/- 1 menit, tonik
klonik.
• Dari hasil anamnesa terhadap ibu pasien mengenai kejang yang di lalui, di
dapatkan :
• Kejang berulang tak
ANAMNESIS terprovokasi
• Tidak ada keluarga dengan
riwayat epilepsy.

• Kejang dibagi menjadi 2, yaitu kejang dengan pencetus dan kejang tanpa
pencetus. Kejang tanpa pencetus disebut dengan epilepsy dengan kriteria kejang
minimal >2 kali dengan interval >24 jam antara kejang pertama dengan kejang
berikutnya.
• Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada pasien dengan epilepsy antara lain
gangguan kesadaran, motorik, sensoris, autonom atau psikis.
ANALISA MASALAH • Penyakit kronis pada otak akibat dari aktivitas saraf yang abnormal atau
berlebihan yang ditandai dengan episode singkat kejang berulang tanpa pencetus
EPILEPSI
yang melibatkan sebagian atau seluruh tubuh.
• Kejang tanpa pencetus disebut dengan epilepsy dengan kriteria kejang minimal
>2 kali dengan interval >24 jam antara kejang pertama dengan kejang berikutnya.
• Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada pasien dengan epilepsy antara lain
gangguan kesadaran, motorik, sensoris, autonom atau psikis.
KLASIFIKASI EPILEPSI
BERDASARKAN KEJANG
• Kejang berulang
• Kejang tanpa provokasi/pencetus
ANAMNESIS • Tidak ada riwayat
kurang dari 1 menit diakhiri
Epilepsi
epilepsy
dengan gangguan kesadaran pada
usia 5 tahun dan berlangsung
sampai saat ini pada usia 10 tahun.

• Kejang bersifat tonik-klonik


seluruh tubuh

Dapat dilakukan
pemeriksaan
penunjang untuk
menyingkirkan DD
TERAPI Lini pertama : Lini kedua :
1. Phenobarbital : untuk epilepsi umum 1. Topiramate: untuk epilepsi umum
dan parsial. Dosis 2-4 mg/kg/hari dan parsial. Dosis 5-9 mg/kg/hari
terbagi dalam 3 dosis terbagi dalam 2-3 dosis

2. Phenytoin : untuk epilepsi umum 2. Levetiracetam: untuk epilepsi umum,


dan parsial. Dosis 5-8 mg/kg/hari parsial, absans, dan mioklonik. Dosis
terbagi dalam 1-2 dosis 20-60 mg/kg/hari terbagi dalam 2-3
dosis
3. Valproic acid : untuk epilepsi
umum, parsial dan absans. Dosis 15- 3. Oxcarbazepine: untuk epilepsi parsial
25 mg/kg/hari terbagi dalam 1-2 dan benign rolandic epilepsy. Dosis
dosis 10-30 mg/kg/hari terbagi dalam 2-3
dosis
4. Carbamazepine : untuk epilepsi
parsial. Dosis 5-10 mg/kg/hari 4. Lamotrigine: untuk epilepsi umum,
terbagi dalam 2-3 dosis parsial, absans, dan mioklonik. Dosis
0,5-5 mg/kg/hari terbagi dalam 2-3
dosis. Dosis 10-30 mg/kg/hari terbagi
dalam 2-3 dosis.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai