Anda di halaman 1dari 21

Stroke

Pembimbing:
dr. Hexanto Muhartomo, Sp.S(K), M.Kes

Indri Mendila
112019052

KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG
PERIODE 5 Juli 2021 – 7 Agustus 2021
Definisi
Stroke merupakan penyakit kegawatdaruratan neurologi yang bersifat akut yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal / global dengan gejala-
gejala yang berlangsung selama 24jam atau lebih  kecacatan dan kematian.

Insiden stroke di Asia sangat bervariasi antara lain di Jepang (706.6 /100,000
penduduk) dan Singapore (804.2/100,000 penduduk). dengan insiden terendah terjadi di
Bangladesh dan Bhutan. Angka tertinggi terjadi di Mongolia (4.409,8 / 100.000
Penduduk) dan Indonesia (3.382,2 / 100.000 Penduduk)

2
Stroke Iskemik
prevalensi stroke meningkat seiring bertambahnya
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. usia, dengan puncaknya pada usia ≥ 75 tahun. Di
Prevalensi stroke di Indonesia meningkat 8,3% (2007) Indonesia, prevalensi stroke tidak berbeda
12,1% (2013). Terdapat perbedaan prevalensi di
berdasarkan jenis kelamin.
berbagai provinsi dengan posisi tiga besar secara
berurutan yakni Sulawesi Selatan (17,9%), Daerah Presentasi stroke iskemik lebih tinggi
Istimewa Yogyakarta (16,9%), dan Sulawesi Tengah dibandingkan dengan stroke hemoragik. Laporan
(16,6%) American Heart Association (AHA) tahun 2016
mendapatkan stroke iskemik mencapai 87% serta
sisanya adalah pendarahan interaserebral dan
subaraknoid.

Epidemiologi
3
Stroke Hemoragik

Angka kejadian stroke hemoragik di Asia lebih tinggi di bandingkan di negara barat. Hal ini dapat
disebabkan tingginya angka kejadian hipertensi pada populasi Asia
Berdasarkan data stroke registry di Indonesia, yang dimulai sejak tahun 2012 sebagai kerjasama
antara perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dengan Badan Penelitian
Dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014 didapatkan 5411
kasus stroke akut dari 18 RS dengan angka kejadian stroke hemoragik sebesar 35%

Epidemiologi
Klasifikasi stroke berdasarkan waktu
terjadinya
• TIA (Transient ischemic attack )
• RIND ( Residual Ischemic Neurological Defisit)
• Progressive Stroke
• Completed Stroke

5
Diawali sumbatan pembuluh darah sel otak mengalami gangguan
oleh trombus atau emboli metabolisme

Thrombus terbentuk oleh adanya proses


aterosklerosis pada arkus aorta, arteri karotis,
maupun pembuluh darah serebral

Patofisiologi 6
Trombosit
cedera tebal dan
terbentuk plak melekat pada kaskade koagulasi
endotel sklerotik
plak

Sekeliling area sel otak yang


Penumbra mengalami infark

Patofisiologi 7
dinding pemb. darah kecil turbulensi aliran darah
herniasi dinding arteriol
rusak di otak akibat nekrosis fibrinoid
dan rupture tunika
hipertensi
intima

mikroaneurisma yang
disebut charcot-
bouchard

Patofisiologi stroke hemoragik 8


Darah keluar bekuan memberikan efek desak hematom yang besar,
darah di parenkim otak ruang, menekan parenkim efek desak
otak peningkatan TIK ruangpergeseran
garis tengah dan
herniasi otak

menekan system
semakin meningkatkan
tekanan arteri ventrikel
TIK dan meningkatkan
meningkat otakhidrosefalus
tekanan vena di sinus-
sekunder
sinus duramater

9
Gejala dan tanda klinis stroke iskemik
• Kelumpuhan sesisi/ kedua sisi • Gangguan fungsi pendengaran
• Gangguan fungsi keseimbangan • Gangguan fungsi somatik sensoris
• Gangguan fungsi penghidu • Gangguan fungsi kognitif,
• Gangguan fungsi pengelihatan • Gangguan global berupa gangguan
kesadaran

F : facial droop ( mulut mencong/tidak simetris)


A : arm weekness ( kelemahan pada tangan)
S : speech difficulties (kesulitan berbicara)
T : Time to seek medical help (waktu tiba di RS secepat mungkin

10
deficit neurologis fokal nyeri kepala
hingga gejala
peningkatan TIK penurunan kesadaran

muntah

serta perburukan klinis

Gejala dan tanda klinis stroke hemoragik 11


Kriteria diagnosis stroke iskemik adalah terdapat gejala defisit neurologis global
atau salah satu/ beberapa defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak dengan
bukti gambaran penciteraan otak (CT Scan/ MRI).

Adapun diagnosis banding yang paling sering, yakni stroke hemoragik (bila belum
dilakukan CT/ MRI otak

Diagnosis dan diagnosis banding stroke iskemik


12
Pada stroke hemoragik, keadaan umum pasien
lebih buruk dibandungkan dengan kasus stroke
iskemik.

Pemeriksaan ekstremitas terutama bertujuan untuk


mencari edema tungkai akibat thrombosis vena
dalam atau gagal jantung

TDperlu dibandingkan tekanan darah diekstremitas


kiri dan kanan, serta bagian tubuh atas dan bawah

penilaian skala koma Glasgow (GCS), yang


selanjutnya dipantau secara berkala.

Diagnosis dan diagnosis banding stroke hemoragik


13
Penggunaan system skor dapat bermanfaat bila tidak terdapat fasilitas pencitraan otak yang
dapat membedakan secara jelas patologi penyebab stroke. (skor stroke siriraj)

Komponen Skor
Kesadaran Kompos mentis 0
Somnolen 1
Sopor/koma 2

Vomitus Tidak ada 0 Interpretasi :


Ada 1 - Skor < 1 = stroke iskemik
(2,5 x kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan
Nyeri kepala diastolik) – (3 Tidak
x ateroma)
ada – 12 0 - Skor > 1 = pendarahan
Ada 1 intraserebral
- Skor 0 = meragukan
Ateroma Tidak ada memiliki skor 0 0

Ada DM, angina, atau penyakit 1


pembuluh darah

Diagnosis dan diagnosis banding stroke hemoragik 14


Stabilisasi jalan napas dan
pernapasan
Pemantauan status neurologis, nadi, TD, suhu tubuh,
dan saturasi oksigen secara kontinu dalam 72 jam
pertama

Pemberian oksigen jika saturasi oksigen < 95%

Perbaikan jalan napas

Intubate endotracheal tube (ETT) atau laryngeal


mask airway (LMA) diperlukan pada pasien dengan
hipoksia

Tatalaksana umum
15
Perawatan diunit Perawatan diunit stroke akan menurunkan
kematian dan dependensi dibandingkan dengan
stroke perawatan dibangsal biasa.

Melakukan pemeriksaan hemostatis, antara lain


prothrombin time (PT), activated partial thrombin time
Koreksi koagulopati (APTT), international normalized ratio (INR) dan
trombosit, serta dikoreksi secepat mungkin jika terdapat
kelainan

Tatalaksana khusus stroke hemoragik


16
Pada stroke hemoragik akut ( onset < 6 jam), penurunan
Tekanan darah takanan darah secara agresif dengan target TD sistolik <
140 mmHg dalam waktu < 1 jam aman untuk dilakukan dan
lebih superior dibandingkan dengan target TD sistolik <
180 mmHg.

Pada tekanan darah antara sistolik antara 150 sampai 220


mmHg dan tanpa adanya kontraindikasi terapi penurunan
tekanan darah akut, penurunan TD sistolik akut 140mmHg
aman dilakukan dan efektif memperbaiki keluaran
fungsional

Pada tekanan darah sistolik > 220 mmHg, dapat dilakuakn


penurunan tekanan darah secara agresif dengan
antihipertensi IV secara kontinu disertai pemantauan
rutin.

17
Tatalaksana hipertensi non-akut merupakan hal yang sangat
Pencegahan pendarahan penting untuk menurunkan risiko pendarahan berulang.
intraserebral berulang Kebiasaan merokok, alkoholisme berat, dan penggunaan
kokain merupakan factor risiko pendarahan intraserebral,
sehingga direkomendasikan untuk menghentikan kebiasaan
tersebut.

Selayaknya stroke iskemik, fisioterapi dan


Rehabilitasi medik mobilisasi cepat sangat dianjurkan pada mereka
yang stabil secara klinis

18
Penjelasan sebelum masuk RS (rencana rawat,
biaya, pengobatan, prosedur, masa dan tindakan
pemulihan dan latihan, managemen nyeri, risiko
dan komplikasi)

Penjelasan mengenai stroke , risiko dan komplikasi


selama perawatan

Penjelasan mengenai factor risiko dan pencegahan


stroke berulang

Penjelasan program pemulangan pasien

Penjelasan mengenai gejala stroke dan yang harus


dilakukan sebelum dibawa ke RS

Edukasi
Kesimpulan

Stroke merupakan penyakit kegawatdaruratan neurologi yang bersifat akut dan salah satu
penyebab kecacatan dan kematian. Berdasarkan patologinya stroke dibedakan menjadi
stroke iskemik dan stroke hemoragik. Insiden stroke di Asia sangat bervariasi .
Angka tertinggi terjadi di Mongolia (4.409,8 / 100.000 Penduduk) dan Indonesia
(3.382,2 / 100.000 Penduduk)
Tatalaksana stroke mencakup tatalaksana umum dan tatalaksana khusus Adapun
prognosis ad vitam, ad sanationam, dan ad fungsionam pasien biasanya dubia ad
bonam

20
TERIMAKASIH

21

Anda mungkin juga menyukai