Anda di halaman 1dari 29

PANKREATITIS

AKUT
Pankreatitis : Inflamasi akut pankreas yang terjadi secara mendadak

Secara patologi pancreas dibagi 4 yaitu :


1. Udematosa
2. infiltrate
3. Haemorrhagica
4. necroticans
Patogenesis
Pankreatitis akut terbagi 2 tipe :

Intertitial Oedematous Panceatitis Necrotizing Pancreatitis


(mild acute pancreatitis) (Severe acute pancreatitis)

Pembesaran pancreas yang difus, Terjadi nekrosis pada parenkim dan


penyangatan homogen dari parenkim jaringan peripancreatic, CECT setelah satu
(CECT), inflamasi peripankreas fat, dapat minggu pada parenkim pancreas tampak
dijumpai peripancreatic fluid, gejala klinis gambaran area tanpa penyangatan
hilang dalam 1 minggu menunjukkan nekrosis.
There is peripancreatic fat strading
(arrows) without an acute
peripancreatic fluid collection, the
pancreas enhances completely but
has a heterogenous appearance due
to oedem.
Acute intertitial oedematous pancreatitis and
acute peripancratic fluid collection (APFC) in
the left anterior pararenal space (white arrow
show thw borders of the AFPC). The pancreas
enhances completely, is thickened, and has a
heterogeneous appearance duo to oedema.
AFPC has fluid density without an
encapsulating wall.
Acute necrotizing pancreatitis involving
only the peripancreatic tissues. Note
enhancesment of the entire pancreatic
parenchyma (white star) and the
heterogenous, non-fluid peripancreatic
components in the retroperitoneum (white
arrows pointing at the borders of the ANC).
Manisfestasi Klinis

Diagnosa dari penkreatitis akut ditetapkan jika dijumpai dua atau lebih kriteria berikut:
1. Nyeri perut yang berat, terjadi secara tiba- tiba dan menyebar ke punggung belakang
2. Peningkatan kadar serum amylase atau lipase lebih dan 3x normal
3. Dijumpai contrast enhanced computed tomography (CECT)
Gejala klinis lainnya yang dapat dijumpai, al:

- Mual dan muntah


- Anoreksia
- Demam
- Tachicardia
- Leukositosis
- Tanda Gray Tuner
- Tanda Cullen
- Tanda Fox
Grey Turner’s sign Cullen Sign
• Pankreatitis akut terjadi dalam dua fase yaitu:
1. Fase, ditandai dengan terjadinya SIRS selama 2 minggu (early phase)
2. Fase II, ditandai dengan adanya keadaan imunosupressi CARS (late phase)

• Laboratorium yang diperiksa


serum amilase/lipase liver associated enzymes, BUN/ creatinine/ elektrolit, blood glucose,
serum cholesterol/ triglyceride, CBC/HT, CRP, arterial blood gas value, LDH/ bicarbonate, IgG4.
• Radiodoagnostik imaging yang dapat dilakukan al :
1. Foto polos abdomen
2. Ultrasonography
3. CT-Scan
4. ERCP
5. MRI
• Komplikasi yang dapat terjadi: syok dan kegagalan fungsi ginjal, kegagalan fungsi paru, nekrosis,
infeksi sekunder, perdarahan, pseudokista pancreas.
CT scan Pankreatitis Akut :
Menunjukkan swelling dan
inflamsi dari paankreas
• Ranson’s criteria :

1. Kriteria awal saat masuk rumah sakit  degree of inflammation process


 usia > 55 tahun
 Leukosit > 16000/ml
 Kadar gula darah > 200mg/dl
 SGOT. 250 IU/dl
 LDH > 350 IU/dl.
2. Kriteria dalam 48 jam pertama  systemic effect of active enzymes to target organ
 Ht > 10%
 BUN > 5mg/dl
 Kalsium < 8mg/dl
 BE > -4 meq/l
 Squestrasi cairan > 600 ml.

Angka kematian untuk kriteria yang dijumpai sbb:


0-2 = 2%, 3-4= 15%, 5-6= 40%, 7-8 = 100%
Jika score yang dijumpai : <3 mild acute pancreatitis,
> 3 severe acute pancreatitis
Terapi : 80% bergejala ringan dan smebuh sendiri dalam 3-5 hari. Ada 2 tujuan terapi pada
penanganan awal pankreatitis akut, yaitu :
1. Terapi supportif dan terapi spesifik pada komplikasi yang muncul
2. Membatasi perkembangan memberatnya respon inflamasi dan nekrosis dengan
spesifik memutus rantai patogenesisnya
• Oksigenasi : saturasi O2 arteri > 95%
• Resusitasi cairan dengan mempertahankan produksi urin > 0,5 ml/kgBB
• Pemasangan CVC, NGT
• Pemberian obat-obatan antiprotease, anti secretory agent, anti inflammatory agent
• Terapi nyeri, meperidine
• Pemberian nutrisi enteral
• Antibiotik profilaksis : imipenem, atau ciprofloksasin + metronidazole
• Terapi endoscopy dengan ERCP
• Terapi invasive : radiological drainage, surgical necrosectomy
Indikasi intervensi bedah pada pankreatitis akut nekrotikan :
1. Infeksi jaringan nekrosis pancreas
2. Pada jaringan nekrosis yang steril, bila pankreatitis nekrotikan persistent, pankreatitis
akut fulminant
3. Munculnya komplikasi pankreatitis akut, seperti perforasi usus dan perdarahan.
The role of surgery in acute pancreatitis :
1. Pasien dengan mild acute pancreatitis diperlukan pencarian gallstones di gall bladder
terlebih dahulu sehingga cholecystectomy harus dilakukan
2. Pasien dengan necrotizing biliary acute pancreatitis, untuk mencegah infeksi,
cholecystectomy ditunda sampai keadaan inflamsi aktif dan fluid collection stabil
3. Pada kasus asymptomatic pseudocysts dan pancreatic/extra pancreatic necrosis,
intervensi bedah tidak ada jaminanya
4. Pasien dengan necrosis terinfeksi yang stabil, perlakuan surgical/radiologic/drainase
endoscopic, harus ditunda > 4 minggu untuk terjadinya liquefication dari cairan dan
dinding fibrous yang terbentuk disekitar necrosis
5. Pada pasien symptomatic dengan necrosis terinfeksi, metode minimaly invasive
necrosectomy lebih disukai dari pada open necrosectomy
Nutrisi pada pancreatitis acute :

1. Pada kasus mild acute pancreatitis, oral feedig dapat dimulai segera dimana
pemberiannya jika sudah tidak ada nausea, vomiting, dan abdominal pain. Initial
pemberian diet dimulai dengan diet solid rendah lemah dan clear liquid
2. Pada kasus severe acute pancreatitis, pemberian nutrisi enteral direkomendasikan untuk
mencegah komplikasi infeksi.
3. Parenteral nutrisi harus dihindari, kecuali rute eteral tidsk tersedia, tidak dapt ditoleransi
atu tidak mencukupi jumlah kalori yang dibutuhkan. Pemasangan NGT dan nasojejunal
untuk enteral feeding tampak sebanding dalam efficacy dan safety.
Pemberian antibiotic :
- Harus diberikan pada pasien ekstra pankreatik, seperti cholangitis, infeksi kar4ena
pemasangan kateter, infeksi trac. Urinarius, pneumonia.
- Necrotic terinfeksi harus dipertimbangkan pada pasien dengan pancreatis atau
ekstrapancreatic necrosis yang mengakami pemburukan dengan bertambahnya
hospitalisasi 7-10 hari.
- Regimen antibiotic empiris diberi sebagai profilaksis untuk pancreatic yang terinfeksi,
sementara menunggu hasil kultur
Rekurensi :
- Angka rekurensi reltif tinggi
- Alkoholic pankreatitis : 46% rekuren, 80% rekurensi terjadi dalam 4 tahun
- Gallstone pankreatitis : rekurensi 32-61% bila tidak dilakukan erapi terhadap gallstone
- Idiopatik pankreatitis : rekurensi 3% dalam 3 tahun
Daftar pustaka

1. Buku Ajar Ilmu Bedah, R.Sjamsuhidajat, Win de Jong EGC Jakarta 1998, Hal 804-821
2. Shackelford’s Surgery of The Alimentary Tract, seventh edition, volume 2. Charles J Yeo, MD et all.
Elsevier Saunders, Philadelphia 2013. Pages 1123-1131
3. Acute Necrotizing Pancreatitis. Todd H Baron. MD and Desiree E Morgan, MD. The New England
Journal of Medicine May 6, 1999.
4. Classification of Acute Pancreatitis-2012: Revision of The Atlanta Classification and Definition by
International Consensus, Peter A Banks et al http//gut.bmj.com
5. American College of Gastroenterology Guideline: Management of Acute Pancreatitis. Scott Tenner, MD
et All. Am J Gastroenterol advance online publication

Anda mungkin juga menyukai