Anda di halaman 1dari 27

ASKEP KLIEN DENGAN

GANGGUAN CITRA
TUBUH
By Any Zahrotul Widniah
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
(CPMK)
• Mahasiswa mampu memahami, menyusun dan menerapkan asuhan keperawatan jiwa pada klien
gangguan citra tubuh dengan metode yang benar sesuai dengan kondisi klien dalam bentuk
asuhan keperawatan jiwa.
SUB-CPMK

1. mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan komponen konsep diri dalam Asuhan
Keperawatan Jiwa dengan kinerja mandiri, dan terukur
2. mahasiswa mampu menjelaskan Konsep gangguan citra tubuh dalam Asuhan Keperawatan
Jiwa dengan kinerja mandiri, dan terukur
3. mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawwatan jiwa pada klien gangguan citra tubuh
dalam Asuhan Keperawatan Jiwa dengan kinerja mandiri, dan terukur
KONSEP DIRI……?
KONSEP DIRI
• Konsep diri adalah semua ide, pikiran, perasaan, Kepercayaan, serta pedirian yg diketahui
individu tentang dirinya & memengaruhi individu dalam berhubungan dgn orla.
• Menurut Beck, William & Rawlin (2005), konsep diri adalah cara individu memandang
dirinya secara utuh: fisik, emosional, intelektual social, spiritual.
LANJUTAN…………
• Konsep diri belum ada saat lahir, berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan
membedakan dirinya dengan orang lain. Perkembangan konsep diri terpacu cepat dengan
perkembangan bicara. Nama dan panggilan anak merupakan aspek bahasa yang utama dalam
membantu perkembangan identitas. Dengan memanggil namanya, anak mengartikan dirinya
istimewa, unik dan mandiri.
• Keluarga mempunyai peran yang penting dalam membantu perkembangan konsep diri terutama
pada pengalaman masa kanak-kanak
• Pengalaman awal kehidupan dalam keluarga merupakan dasar pembentukan konsep diri.
• Penerimaan keluarga akan kemampuan anak sesuai dengan perkembangannya sangat mendorong
aktifitas diri dan kesadaran akan potensi dirinya. “ Jangan !! “ Tidak boleh “ . “ Nakal “ tidak
dianjurkan. Individu dengan konsep diri + dapat berfungsi efektif (interpersonal, intelektual ) dan
konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial maladaptis
LANJUTAN…………
Keluarga dapat memberikan :
- Perasaan mampu x tidak mampu
- Perasaan diterima x ditolak
- Kesempatan untuk identifikasi
- Penghargaan yang pantas tentang tujuan, perilaku dan nilai.

Menurut (Combs & Snyyg yang dikutip Stuart & Sundeen, 2007) Suasana keluarga yang saling
menghargai dan mempunyai pandangan yang positif akan mendorong kreatifitas anak,
menghasilkan peranan yang positif dan berarti
ASPEK-ASPEK KONSEP DIRI

• Konsep diri pada hakekatnya meliputi empat aspek dasar yang terdiri dari:
a. Bagaimana orang mengamati dirinya sendiri
b. Bagaimana orang berfikir tentang dirinya sendiri
c. Bagaimana orang menilai dirinya sendiri
d. Bagaimana oran berusaha dengan berbagai cara untuk menyempurnakan dan mempertahankan
diri
(Muntholi’ah, 2002)
RENTANG RESPON KONSEP DIRI
KONSEP DIRI TERDIRI DARI 5 KOMPONEN,
YAITU:
1. Citra diri (body image)  merupakan sikap individu terhadap tubuhnya
meliputi: performance, potensi tubuh, fungsi tubuh dll
2. Ideal diri  persepsi individu tentang perilakunya. Meliputi keinginan cita2, dan harapan yang ingin di capai
3. Harga diri  merupakan penilaian individu terhadap hasil yg dicapai, dgn cara menganalisis s’berapa jauh
perilaku individu tsb sesuai dgn ideal diri
4. Peran  dpt diartikan sebagai pola perilaku, sikap, nilai, dan aspirasi yg diharapkan individu berdasarkan
posisinya di masy.
5. Identitas diri  merupakan kesadaran tentang diri sendiri yg dpt diperoleh individu, danmenyadari bahwa
dirinya berbeda dgn orla
APA YG KALIAN KETAHUI TENTANG
GANGGUAN CITRA TUBUH…….?
GANGGUAN CITRA TUBUH (BODY IMAGE)

• Adalah kumpulan sikap individu baik yang disadari maupun tidak terhadap tubuhnya, termasuk
persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran, fungsi, keterbatasan, makna, dan objek yang
kontak secara terus-menerus (anting, make up, pakaian, kursi roda, dan sebagainya) baik masa
lalu maupun sekarang.
• Pada usia remaja focus individu terhadap fisik > menonjol dari periode kehidupan yang lalu.
Bentuk tubuh, tinggi badan dan berat badan serta tanda-tanda pertumbuhan sekunder, semua
akan menjadi bagian dari gambaran tubuh.
• Pandangan yang realistis terhadap diri, menerima dan menyukai bagian tubuh akan memberi rasa
aman sehingga terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri.
4.        Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah system tubuh.
5.        Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan
6.        Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan berubah, pemasangan alat pada tubuh klien ( infus, fraksi, respitor, suntik, pemeriksaan tanda vital, dll).

STRESSOR YANG DAPAT MENYEBABKAN


GANGGUAN CITRA TUBUH
1. Perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit
2. Perubahan bentuk tubuh : tindakan invasif, seperti operasi, suntikan, daerah pemasangan infuse.
3. Perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk tubuh disertai dengan pemasanagn alat di
dalam tubuh.
4. Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah system tubuh.
5.  Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan
6. Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan berubah, pemasangan alat pada
tubuh klien ( infus, traksi, respitor, suntik, pemeriksaan tanda vital, dll).
TANDA DAN GEJALA GANGGUAN CITRA
TUBUH
• Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yg berubah
• Tidak menerima perubahan yg telah terjadi/akan terjadi
• Menolak penjelasan perubahan tubuh
• Perepsi negative pada tubuh
• Preokupasi gdn bagian tubuh yg hilang
• Mengungkapkan keputusasaan
• Mengungkapkan ketakutan
MEKANISME KOPING

1. Pertahanan jangka pendek


 Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis, seperti kerja keras, nonton, dan
lain-lain.
 Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, seperti ikut kegiatan sosial, politik,
agama, dan lain-lain.
 Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri, seperti kompetisi pencapaian akademik.
 Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang
berarti dalam kehidupan, seperti penyalahgunaan obat.
MEKANISME KOPING

2. Pertahanan jangka panjang 3. Mekanisme pertahanan ego


 Penutupan identitas : Adopsi identitas  Fantasi
prematur yang diinginkan oleh orang yang  Disosiasi
penting bagi individu tanpa memperhatikan
keinginan, aspirasi, dan potensi diri individu  Isolasi

 Identitas negatif : Asumsi identitas yang tidak  Proyeksi


wajar untuk dapat diterima oleh nilai-nilai  Displacement
harapan masyarakat  Marah/amuk pada diri sendiri
PENGKAJIAN

• a.Kehilangan/kerusakan bagian tubuh (anatomi dan fungsi).


• b. Perubahan ukuran, bentuk, dan penampilan tubuh (akibat tumbuh kembang atau penyakit).
FAKTOR PREDISPOSISI • c. Proses penyakit dan dampaknya terhadap struktur dan fungsi tubuh.
• d. Proses pengobatan, seperti radiasi dan kemoterapi

• 1. Trauma.
• 2. Ketegangan peran.

FAKTOR PRESIPITASI • 3. Transisi peran perkembangan.


• 4. Transisi peran situasi.
• 5. Transisi peran sehat-sakit.

• a. Menolak menyentuh atau melihat bagian tubuh tertentu.


• b. Menolak bercermin.
• c. Tidak mau mendiskusikan keterbatasan atau cacat tubuh.
PERILAKU • d. Menolak usaha rehabilitasi.
• e. Usaha pengobatan mandiri yang tidak tepat.
• f. Menyangkal cacat tubuh.
POHON MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Gangguan konsep diri: citra tubuh


• Gangguan harga diri
• Keputusasaan
• Ketidakberdayaan
INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan masa depan.


2. Diskusikan arti dari kehilangan/ perubahan pada pasien/orang terdekat.
Memastikan bagaimana pandangaqn pribadi pasien dalam memfungsikan gaya  hidup sehari-hari, termasuk aspek-aspek seksual.
3. Diskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan.
4. Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu
memperhatikan perubahan.
5. Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping.
6. Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas.
7. Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan.
8. Kolaborasi : Rujuk pada konseling psikiatri, mis : perawat spesialis psikiatri, psikolog.
9. Kolaborasi : Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis; anti ansietas dan obat-obatan peningkat alam perasaan.
EVALUASI

• Keberhasilan tindakan terhadap perubahan gambaran tubuh pasien dapat diidentifikasi melalui
perilaku pasien yaitu memulai kehidupan sebelumnya, termasuk hubungan interpersonal dan
sosial, pekerjaan dan cara berpakaian, mengemukakan perhatiannya terhadap perubahan citra
tubuh, memperlihatkan kemampuan koping, kemampuan meraba, melihat, memperlihatkan
bagian tubuh yang berubah, kemampuan mengintegritasikan perubahan dalam kegiatan
(pekerjaan, rekreasi dan seksual), harapan yang disesuaikan dengan perubahan yang terjadi,
mampu mendiskusikan rekonstruksi (Keliat, 1998).
PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN CITRA
TUBUH MELALUI PROSES SEPERTI BERIKUT:
• Syok psikologis merupakan reaksi emosional terhadap dampak perubahan
 Ex. Pada klien yg saat pertama pembuatan stoma ditetapkan sebagai tindakan atau pada saat stoma telah ada
(paska operasi).
• Menarik diri, pasien menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan tetapi karena tidak mungkin
maka pasien menghindari/lari secara emosional.
• Penerimaan/pengakuan secara bertahap. Setelah pasien sadar akan kenyataan maka respon kehilangan/berduka
muncul. Setelah fase ini pasien mulai melakukan reintegrasi dengan citra tubuh yang baru.
• Integrasi merupakan proses yang panjang dapat mencapai beberapa bulan, oleh karena itu perencanaan pulang
dan perawatan dirumah perlu dilaksanakan. Pasien tidak sesegera mungkin dilatih (Keliat, 1998).
KUIS

1) Berdasarkan penjelasan diatas, apa yang anda ketahui tentang pengertian konsep diri, serta
sebutkan dan jelaskan komponen2 konsep diri?
2) Jelaskan tentang rentang respon konsep diri?
3) Jelaskan tentang pengertian gangguan citra tubuh, serta sebutkan contohnya?
4) Silahkan lakukan pengkajian pada kasus dibawah ini, berdasarkan pengkajaian yang sudah
dijelaskan di atas?
CASE……………

• Ny. M usia 60th, klien mengalami stroke pada ekstermitas sebelah kanan (tangan dan kaki), klien tidak memiliki
penyakit turunan atau menular dan klien tidak memiliki riwayat trauma lainnya, Ny.M merupakan seorang pensiunan
guru, dan sekarang waktu luang Ny.M di gunakan untuk mengurus rumah tangga dan dan ikut dalam perkumpulan
keagamaan. Setelah mengalami stroke Ny. M mengalami perubahan sikap saat berkomunikasi dan berinteraksi,
kelaurga dan kerabat Ny,M memahami kondisinya saat ini. Ny.M menganggap sakitnya merupakan cobaan dari Allah,
Ny.M ingin sekali cepat pulih agar tidak merasa merepotkaan orang lain, Ny.M belum pernah mengalami sakit seperti
ini dan Ny. M menganggap angota tubuhnya yang lemas sudah tidak bisa berfungsi seperti semula. Saat dikaji Ny.M
mengatakan hal negative seperti anggota badannya yang sakit (lemah) tidak akan bisa lagi digunakan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari di rumah, Ny, M juga mengatakan tidak akan lagi bisa pergi ke majelis keagaamaan serta
berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Ny. M tampak sedih jika diajak berbicara tentang anggota tubuh yang
sakit. Ny.M mengatakan tidak perlu dilakukan pengobatan karena anggota badannya yang lemah tidak akan kembali
seperti semula karena usia Ny.M yang sudah tua.

Anda mungkin juga menyukai