Anda di halaman 1dari 18

KASUS

POLIHIDRAMNION

Oleh : Andi Eka Purnama Sari (70700119016)


Pembimbing : Dr. dr. Dewi Setiawati, Sp.OG, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
DEFINISI PEMBAHASAN
DEFINISI

Cairan ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang memenuhi rahim.
Cairan ini ditampung di dalam kantung amnion yang disebut kantung ketuban
atau kantung janin.
Bertambah dengan produksi cairan janin, yaitu air seni janin. Sejak usia
kehamilan 12 minggu, janin mulai minum air ketuban dan mengeluarkannya
kembali dalam bentuk air seni.
PEMBAHASAN
Anatomi dan Fisiologi Cairan Ketuban
PEMBAHASAN
Volume Cairan Ketuban
• Kehamilan 10 minggu  ± 30 ml
• Kehamilan 20 minggu  300 ml
• Kehamilan 30 minggu  600 ml. Pada kehamilan 30 minggu, cairan
amnion lebih mendominasi dibandingkan dengan janin sendiri.
• Volume bertambah 10 ml per minggu pada minggu ke-8 usia kehamilan
dan meningkat menjadi 60 ml per minggu pada usia kehamilan 21
minggu, yang kemudian akan menurun secara bertahap sampai volume
yang tetap setelah usia kehamilan 33 minggu.
PEMBAHASAN
Keadaan Normal Cairan Ketuban
• Pada usia kehamilan cukup bulan volume 1000-1500 cc
• Keadaan jernih agak keruh
• Steril
• Bau khas
• Terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan
organic (protein terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix
caseosa dan sel-sel epitel
• sirkulasi sekitar 500 cc/jam
PEMBAHASAN
Fungsi Air Ketuban
Kehamilan
Inpartu
Mobilisasi
Proteksi Menyebarkan kekuatan his
Homeostasis sehingga serviks dapat membuka
Mekanik Membersihkan jalan lahir karena
mempunyai kemampuan sebagai
desinfektan
Sebagai pelicin saat persalinan
PEMBAHASAN
Pengukuran Cairan Ketuban
• Terdapat 3 cara yang sering dipakai untuk mengetahui jumlah cairan
amnion :
• dengan teknik single pocket.
• dengan memakai Indeks Cairan Amnion (ICA).
• secara subjektif pemeriksa.
PEMBAHASAN
Kelainan Cairan Ketuban
Oligohidramnion
• Air ketuban sedikit, dibawah 500 cc, umumnya kental, keruh,
berwarna kuning kehijauan
Hidramnion (polihidramnion)
• Air ketuban berlebihan, diatas 2000 cc.
PEMBAHASAN
Polihidramnion
ETIOLOGI
Pendapat ahli yang lain mengatakan hidromnion terjadi karena:
DEFINISI • Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban
menumpuk, yaitu hidrocefalus, atresia saluran cerna kelainan ginjal
Hidramnion merupakan dan saluran kencing kongenital.
keadaan dimana jumlah air • Ada sumbatan/penyempitan pada janin sehingga dia tidak bisa
ketuban lebih banyak dari mengelan air ketuban. Alhasil volume ketuban meningkat drastis.
normal atau lebih dari dua liter. • Kehamilan kembar, karena adanya dua janin yang menghasilkan air
seni.
• Ada hambatan pertumbuhan atau kecacatan yang menyangkut
sistem syaraf pusat sehingga fungsi gerakan menelan mengalami
kelumpuhan.
• Ibu hamil mengalami diabetes yang tidak terkontrol.
• Ketidak cocokan inkompatibilitas rhesus.
PATOFISIOLOGI
• Produksi air ketuban bertambah karena cairan lain masuk kedalam
ruangan amnion, misalnya :
• Pengaliran air ketuban terganggu
• Anak tidak menelan
Seperti pada atresia esophogei, anencephalus.
Anak anencephal tidak menelan dan pertukaran air terganggu karena
pusatnya kurang sempurna hingga anak ini kencing berlebihan.
• Pada gemelli mungkin disebabkan karena salah satu janin jantungnya
lebih kuat dan oleh karena itu juga menghasilkan banyak air kencing.
Mungkin juga karena luasnya amnion lebih besar pada kehamilan
kembar.
GEJALA KLINIS
• Kasus ringan  tidak dapat menyebabkan tanda-tanda
• kasus berat  dapat menyebabkan gejala berikut:
• Kesulitan bernapas kecuali berdiri atau duduk dalam posisi tegak
• Kesulitan naik tangga
• Produksi urin menurun
• Ukuran perut yang lebih besar untuk usia kehamilan seseorang
• Pembengkakan pada dinding perut, vulva dan kaki
Diagnosis dan Kriteria diagnostik
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

• Perut lebih besar dan terasa lebih berat Inspeksi Rontgen foto abdomen
dari biasa. • Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, • Nampak bayangan terselubung kabur
• Pada yang ringan keluhan-keluhan kulit perut berkilat retak-retak, kulit jelas karena banyaknya cairan, kadang-kadang
subyektif tidak banyak dan sering kali ditemukan umbilikus banyak janin tidak jelas.
• Pada yang akut dan pada pembesaran mendatar. • Foto rontgen pada hidromnion berguna
uterus yang cepat maka terdapat keluhan- • Jika akut si ibu terlihat sesak (dispnoe) dan untuk diagnosa dan untuk menentukan
keluhan yang disebabkan karena tekanan sionosis, serta terlihat payah membawa etiologi, seperti anomali kongenital
pada organ terutama pada diafragma, kandungannya. (anensefali atau gemelli).
seperti sesak (dispnoe), nyeri ulu hati, dan Palpasi Pemeriksaan dalam
sianosis. • Perut tegang dan nyeri tekan serta terjadi • selaput ketuban teraba dan menonjol
• Nyeri perut karena tegangnya uterus, mual oedema pada dinding perut valva dan diluar his.
dan muntah. tungkai. • USG janin Sebuah USG rinci mungkin
• Edema pada tungkai, vulva, dinding perut. • Fundus uteri lebih tinggi dari umur untuk memperkirakan tingkat cairan
kehamilan sesungguhnya ketuban dengan menilai kantong terdalam
• Bagian-bagian janin sukar dikenali karena di empat wilayah tertentu rahim.
banyaknya cairan. Pengukuran ini kemudian digunakan untuk
• Kalau pada letak kepala, kepala janin bisa menentukan AFI.
diraba, maka ballotement jelas sekali.
Karena bebasnya janin bergerak dan kepala
tidak terfiksir, maka dapat terjadi
kesalahan- kesalahan letak janin.
Auskultasi
• Denyut jantung janin tidak terdengar atau
jika terdengar sangat halus sekali.
PENATALAKSANAAN
Terapi hidromnion dibagi dalam tiga fase:
Waktu hamil (di BKIA)
1. Hidramnion ringan jarang diberi terapi klinis, cukup diobservasi dan berikan
terapi simptomatis
2. Pada hidromnion yang berat dengan keluhan-keluhan, harus dirawat dirumah
sakit untuk istirahat sempurna

• obat-obatan yang dipakai adalah sedativa dan obat diuresis.


• Bila sesak hebat sekali disertai sianosis dan perut tegang lakukan pungsi
abdominal pada bawah umbilikus. Dalam satu hari dikeluarkan 500 cc perjam
sampai keluhan berkurang
PENATALAKSANAAN
Waktu Partus
1. Bila keluhan hebat, seperti sesak dan sianosis maka lakukan pungsi
transvaginal melalui serviks bila sudah ada pembukaan. Dengan
memakai jarum pungsi tusuklah ketuban pada beberapa tempat,
lalu air ketuban akan keluar pelan-pelan.
2. Bila sewaktu pemeriksaan dalam, ketuban tiba-tiba pecah, maka
untuk menghalangi air ketuban mengalir keluar dengan deras
masukan tinju kedalam vagina sebagai tampon beberapa lama
supaya air ketuban keluar pelan- pelan
PENATALAKSANAAN
Post Partus
• Harus hati-hati akan terjadinya perdarahan post partum, jadi
sebaiknya lakukan pemeriksaan golongan dan transfusi darah serta
sediakan obat uterotonika.
• Untuk berjaga-jaga pasanglah infus untuk pertolongan perdarahan
post partum.
• untuk menghindari infeksi berikan antibiotika yang cukup.
KOMPLIKASI
• Tekanan darah tinggi (kehamilan-induced)
• Infeksi saluran kemih pada kehamilan
• Prolaps tali pusat
• Ruptur prematur membran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai