Anda di halaman 1dari 21

1

PENGANTAR
MANAJEMEN RISIKO
2

INTISARI MATERI

1. Pengantar Risiko dan Manajemen Risiko Organisasi


2. Identifikasi dan Pengukuran Risiko: Risiko Murni dan
Risiko Spekulatif
3. Manajemen Risiko
4. Kasus dan Ilustrasi Penerapan Manajemen Risiko
3
Menurut KBBI, risiko/ri·si·ko/ n akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan

Kata risiko memiliki asal-usul dari kata dalam bahasa Italia,


yaitu risco yang berarti batu bergerigi (tidak mulus), yang pada abad
pertengahan mulai digunakan oleh perusahaan asuransi untuk
menunjukkan akan adanya bahaya di laut, yang mengancam
keselamatan perjalanan kita.
ISO 31000 tahun 2009 yang mencoba mengintegrasikan
Manajemen Risiko, yang selama ini dibangun secara terpisah (Silo),
menyatakan bahwa definisi risiko telah berubah dari ‘kemungkinan
terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan’ menjadi
‘efek ketidakpastian pada tujuan‘. Jadi, bobotnya bukan lagi
diberikan kepada kemungkinan terjadinya (karena kemungkinan itu
terkandung di dalam setiap kegiatan kita/perusahaan), tetapi
kepada efek atau dampaknya, yang harus dikelola (karena lebih
mengandung ketidak pastian).
4

Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar


hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut
mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu
yang tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita
hindari. Sebagai contoh, jika kita jalan keluar
dengan mobil, maka ada risiko mobil kita
bertabrakan dengan mobil lainnya (kejadian
yang tidak kita inginkan). Jika kita mempunyai
saham, ada risiko harga saham yang kita
pegang turun nilainya, sehingga kita tidak
memperoleh keuntungan (kejadian yang tidak
kita harapkan).
5

APA YANG DIMAKSUD DENGAN


RISIKO?
Berbagai macam pengertian dan definisi, misal:
• Kerugian yang tidak diharapkan
• Penyimpangan dari yang diharapkan
• Kejadian yang tidak menguntungkan

Ukuran Risiko juga bermacam-macam


tergantung definisi dan karakteristik risiko,
misal standar deviasi, probabilitas, dll.
6

Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian. Beberapa tingkatan


ketidakpastian (lihat tabel 1)
TINGKAT KARAKTERISTIK CONTOH
KETIDAKPASTIAN

TIDAK ADA (PASTI) HASIL BISA DIPREDIKSI DENGAN HUKUM ALAM


PASTI

KETIDAKPASTIAN HASIL BISA DIIDENTIFIKASI DAN PERMAINAN


OBYEKTIF PROBABILITAS DIKETAHUI DADU, KARTU

KETIDAKPASTIAN HASIL BISA DIIDENTIFIKASI TAPI KEBAKARAN,


SUBYEKTIF PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI KECELAKAAN
MOBIL,
INVESTASI
SANGAT TIDAK HASIL TIDAK BISA EKSPLORASI
PASTI DIIDENTIFIKASI DAN ANGKASA
PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI
Cont….. 7

Fluktuasi cenderung meningkat dari tahun ke


tahun, yang meningkatkan ketidakpastian, dan
risiko.
Kenapa fluktuasi cenderung meningkat? Ada
beberapa faktor yang mendorong
peningkatan fluktuasi tersebut, seperti:
•Globalisasi dunia
•Liberalisasi dunia
•Pemrosesan Informasi yang semakin cepat,
reaksi investor yang semakin cepat
8

Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko


kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian,
fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan
lainnya.
Salah satu cara untuk mengelompokkan risiko
adalah dengan melihat tipe-tipe risiko.

Bagan berikut ini menunjukkan bahwa risiko


bisa dikelompokkan ke dalam beberapa
dimensi:
 Risiko murni versus risiko spekulatif,
 Subyektif versus obyektif, dan
 Statis versus dinamis
9

RISIKO

PURE SPEKULATIF

STATIS DINAMIS STATIS DINAMIS

SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF

OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF


RISIKO MURNI (PURE RISK)
10

Risiko murni (pure risks) adalah risiko dimana


kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan
keuntungan tidak ada. Jadi kita membicarakan potensi
kerugian untuk risiko tipe ini. Beberapa contoh risiko
tipe ini adalah risiko kecelakaan, kebakaran, dan
semacamnya. Contoh lain adalah risiko banjir
menghantam rumah kita. Kejadian seperti itu akan
merugikan kita. Tetapi rumah berdiri di tempat tertentu
tidak secara langsung akan mendatangkan keuntungan
tertentu. Jika terjadi kebakaran atau banjir, disamping
individu yang terkena dampaknya, masyarakat secara
keseluruhan juga akan dirugikan. Asuransi biasanya
lebih banyak berurusan dengan risiko murni.
11

RISIKO SPEKULATIF (SPECULATIVE RISK)


Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan terjadinya
kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan
dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha
bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita mengharapkan keuntungan, meskipun
ada potensi kerugian. Contoh lain adalah jika kita memegang (membeli)
saham. Harga pasar bisa meningkat (kita memperoleh keuntungan), bisa
juga analisis kita salah, harga saham bukannya meningkat, tetapi malah
turun (kita memperoleh kerugian). Risiko spekulatif jiga bisa dinamakan
sebagai risiko bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan
individu tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya. Misalkan
suatu perusahaan mengalami kerugian karena penjulannya turun,
perusahaan lain barangkali akan memperoleh keuntungan dari situasi
tersebut. Secara total, masyarakat tidak dirugikan oleh risiko spekulatif
tersebut.
12

RISIKO DINAMIS DAN STATIS


• Risiko statis muncul dari kondisi keseimbangan tertentu. Sebagai
contoh, risiko terkena petir merupakan risiko yang muncul dari kondisi
alam yang tertentu. Karakteristik risiko ini praktis tidak berubah dari
waktu ke waktu. Risiko dinamis muncul dari perubahan kondisi
tertentu. Sebagai contoh, perubahan kondisi masyarakat, perubahan
teknologi, memunculkan jenis-jenis risiko baru. Misal, jika masyarakat
semakin kritis, sadar akan haknya, maka risiko hukum (legal risk)
yang muncul karena masyarakat lebih berani megajukan gugatan
hukum (sue) terhadap perusahaan, akan semakin besar.
13

RISIKO OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF

• Risiko obyektif adalah risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang
obyektif. Sebagai contoh, fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di
pasar modal bisa diukur melalui standar deviasi, misal standar deviasi return
saham adalah 25% pertahun. Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi
seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain, kondisi mental seseorang akan
menentukan kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu. Sebagai contoh,
untuk standar deviasi return pasar yang sama sebesar 25%, dua orang dengan
kepribadian berbeda akan mempunyai cara pandang yang berbeda. Orang yang
konservatif akan mengganggap risiko investasi di pasar modal terlalu tinggi.
Sementara bagi orang yang agresif, risiko investasi di pasar modal dianggap
tidak terlalu tinggi. Perhatikan bahwa kedua orang tersebut melihat pada risiko
obyektif yang sama, yaitu standar deviasi return sebesar 25% pertahun.
14

Tabel 2. Contoh-contoh Risiko Murni


TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI

Risiko Aset Fisik Risiko yang terjadi karena Kebakaran yang melanda gudang atau
kejadian tertentu berakibat bangunan perusahaan.
buruk (kerugian) pada aset Banjir mengakibatkan kerusakan pada
fisik organisasi. bangunan dan peralatan
Risiko karyawan Risiko karena karyawan Kecelakaan kerja mengakibatkan
organisasi mengalami karyawan cedera, kegiatan operasional
peristiwa yang merugikan perusahaan terganggu

Risiko legal Risiko kontrak tidak sesuai Terjadi perselisihan sehingga


yang diharapkan, perusahaan lain menuntut ganti rugi
dokumentasi yang tidak yang signifikan
benar
15
Tabel 3. Contoh-Contoh Risiko Spekulatif
TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI

Risiko pasar Risiko yang terjadi dari Harga pasar saham dalam portofolio
pergarakan harga atau perusahaan mengalami penurunan, yang
volatilitas harga pasar mengakibatkan kerugian yang dialami
perusahaan.

Risiko kredit Risiko karena counter Debitur tidak bisa membayar cicilan dan
party gagal memenuhi bunga hutang, sehingga perusahaan
kewajibannya kepada mengalami kerugian.
perusahaan Piutang dagang tidak terbayar.

Risiko Likuiditas Risiko tidak bisa Perusahaan tidak mempunyai kas untuk
memenuhi kebutuhan kas, membayar kewajibannya (misal
risiko tidak bisa menjual melunasi hutang).
dengan cepat karena Perusahaan terpaksa menjual tanah
ketidaklikuidan atau dengan harga murah (dibawah standar)
gangguan pasar karena sulit menjual tanah tersebut
(tidak likuid), padahal perusahaan
membutuhkan kas dengan cepat.
Risiko operasional Risiko kegiatan Komputer perusahaan terkena virus
operasional tidak berjalan sehingga operasi perusahaan terganggu.
lancar dan mengakibatkan Prosedur pengendalian perusahaan tidak
kerugian: kegagalan memadai sehingga terjadi pencurian
sistem, human error, barang-barang yang dimiliki
pengendalian dan prosedur perusahaan.
yang kurang
16

Risiko ada dimana-mana, bisa datang kapan saja,


dan sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa
suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa
mengalami kerugian yang signifikan. Dalam
beberapa situasi, risiko tersebut bisa
mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut.
Karena itu risiko penting untuk dikelola.
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola
risiko sehingga organisasi bisa bertahan, atau
barangkali mengoptimalkan risiko. Perusahaan
seringkali secara sengaja mengambil risiko
tertentu, karena melihat potensi keuntungan
dibalik risiko tersebut.
17

PROSES MANAJEMEN RISIKO


Manajemen risiko pada dasarnya
dilakukan melalui proses-proses berikut
ini.
• Identifikasi risiko
• Evaluasi dan Pengukuran Risiko, dan
• Pengelolaan risiko
18

IDENTIFIKASI RISIKO
• Ada banyak tehnik untuk mengidentifikasi risiko,
misal:
• Menganalisis sekuen terjadinya risiko, misal: api
kompor  kebakaran  kerugian
• Melihat karakteristik bisnis, misal bank akan
menghadapi risiko kredit (pembayaran hutang tidak
lancar)
• Bank yang aktif memperdagangkan sekuritas akan
menghadapi risiko pasar (instrumen yang dipegang
turun nilai pasarnya)
19

EVALUASI DAN
PENGUKURAN RISIKO
• Mempelajari karakteristik risiko
• Melakukan pengukuran terhadap risiko
(mengembangkan ukuran besar kecilnya risiko)
• Mengukur dampak risiko tersebut terhdap organisasi
• Evaluasi dan pengukuran risiko bisa digunakan
untuk melakukan prioritisasi risiko
20

CONTOH-CONTOH TEHNIK
PENGUKURAN RISIKO

• PROBABILITAS
• VALUE AT RISK (VAR)
• METODE DURASI
• MATRIKS SEVERITY DAN FREKUENSI
• STANDAR DEVIASI
• CREDITMETRICS
• TABEL KEMATIAN
21

PENGELOLAAN RISIKO
• PENGHINDARAN
• DITAHAN (RETENTION)
• DIVERSIFIKASI
• TRANSFER RISIKO
• PENGENDALIAN RISIKO
• PENDANAAN RISIKO

Anda mungkin juga menyukai