Keputusan Menteri TTG Kebakaran Gedung Dan Lingkungan
Keputusan Menteri TTG Kebakaran Gedung Dan Lingkungan
Ketentuan Umum
Perencanaan Tapak untuk
Proteksi Kebakaran
Sarana Penyelamatan
Sistem Proteksi Pasif
Sistem Proteksi Aktif
Pengawasan & Pengendalian
BAB I KETENTUAN
UMUM
Maksud
Sebagai acuan persyaratan teknis dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemanfaatan bangunan gedung oleh
perencana, pelaksana dan pemilik atau pengelola gedung,
serta implementasi sistem pengendalian penyelenggaraan
bangunan gedung oleh pemerintah melalui mekanisme
perizinan, pemeriksaan, pengawasan dalam rangka
pengamanan gedung terhadap bahaya kebakaran.
Tujuan
Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan dan peman-
faatan bangunan gedung yang aman terhadap bahaya
kebakaran
KLAS BANGUNAN
Klas 1 : Bangunan hunian biasa (rumah
tinggal, rumah gandeng, rumah
asrama, wisma (< 300 m2)
Klas 2 : Hunian terdiri atas 2 atau lebih unit
hunian yg merupakan unit terpisah
Klas 3 : Bangunan hunian selain klas 1 & 2
Klas 4 : Bangunan hunian campuran
Klas 5 : Bangunan kantor atau usaha
Klas 6 : Bangunan perdagangan
Klas 7 : Bangunan penyimpanan / gudang
Klas 8 : Bangunan lab/industri/pabrik
Klas 9 : Bangunan Umum (rumah sakit dan
bangunan pertemuan)
Klas10: Bangunan / struktur bukan hunian
PERENCANAAN TAPAK UNTUK
PROTEKSI KEBAKARAN
Yang diatur dalam KEPMEN 10
kebakaran
Lebar jalan min. 4 m
lapis perkerasan
jalur akses masuk
Penandaan jalur akses masuk
Maks. 45 m
hidran halaman Jalan masuk mobil
pemadam kebakaran
Level akses
masuk
7,5 m
Level
akses
Lantai-lantai
A bismen di tiap
bangunan yang
berada 10 m atau
B C
lebih dari level
akses masuk
PRINSIP
Bangunan harus dilengkapi
dengan sarana penyelamatan
yang dapat digunakan oleh
penghuni bangunan untuk pe-
nyelamatan diri tanpa hamba-
tan saat terjadi kebakaran,
serta penyediaan akses ma-
suk untuk membantu pema-
daman dari luar bangunan
PERSYARATAN KINERJA UNTUK
PENYEDIAAN SARANA PENYELAMATAN
Tipe – A
Konstruksi yang unsur struktur Tipe – B
pembentuknya tahan api dan Konstruksi yang
mampu menahan secara
elemen struktur
pembentuk Tipe – C
struktural terhadap beban kompartemen penahan Konstruksi yang komponen
bangunan. Pada konstruksi ini api mampu mencegah struktur bangunannya
terdapat komponen pemisah penjalaran kebakaran dari bahan yang dapat
pembentuk kompartemen ke ruang-ruang terbakar serta tidak
untuk mencegah penjalaran api bersebelahan dalam dimaksudkan untuk
bangunan, dan dinding mampu menahan
ke dan dari ruangan luar mampu mencegah secara struktural
bersebelahan dan dinding yang penjalaran kebakaran terhadap kebakaran
mampu mencegah penjalaran dari luar bangunan.
panas pada dinding bangunan
yang bersebelahan
TIPE KONSTRUKSI YANG DIPERLUKAN
Harus diperhatikan :
Spesifikasi konstruksi tahan api (Tipe A, B atau C)
Bangunan dengan klasifikasi jamak
Integrasi dengan sistem proteksi aktif
Pertimbangan sifat termal bahan terhadap intensitas kebakaran
PENGARUH SIFAT TERMAL BAHAN
TERHADAP KONSTRUKSI TAHAN API
Jenis detektor
Detektor panas (temp.tetap, laju kenaikan temp, kombinasi
Detektor asap (ionisasi, photo-electric, very early smoke detecting.app)
Detektor nyala api (flame detector, beam detector dll)
Detektor gas (HCl gas detector, gas leak detector, HF gas detector dll)
Semua kelas bangunan, termasuk lap. parkir ter- Pada bangunan yg tinggi efektifnya > dari 14m
buka dalam bangunan campuran, tidak termasuk atau jumlah lantai melebih 4 lantai
yang merupakan bangunan terpisah
Ruang pertemuan umum, ruang pertunjukan, Luas panggung dan belakang panggung lebih
teater dari 200 m3
Bangunan berukuran besar yang terpisah 1. Bangunan kelas 5 s/d 9 dengan luas
maks. 18.000 m2 dan volume 108.000 m3
2. Semua bangunan dng luas lantai >
18.000 m2 dan volume 108.000 m3
Ruang parkir, selain ruang parkir terbuka Bila menampung lebih dari 40 kendaraan