PEMBIMBING REFARAT :
dr. ERLINDA Sp.Pd
JUDUL : SIROSIS HEPATIS
Definisi : Sirosis merupakan konsekuensi dari
penyakit hati kronis yang ditandai dengan
penggantian jaringan hati oleh fibrosis, jaringan parut
dan nodul regeneratif (benjolan yang terjadi sebagai
hasil dari sebuah proses regenerasi jaringan yang rusak)
akibat nekrosis hepatoseluler, yang mengakibatkan
penurunan hingga hilangnya fungsi hati
EPIDEMIOLOGI
Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab
kematian terbesar ketiga pada pasien yang berusia 45
– 46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan
kanker). Di seluruh dunia, sirosis menempati urutan ke
tujuh penyebab kematian. Sekitar 25.000 orang
meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Lebih dari
40% pasien sirosis asimtomatis. Keseluruhan insiden
sisirosis di Amerika diperkirakan 360 per 100.000
penduduk. Penyebabnya sebagian besar akibat
penyakit ahti alkoholik maupun infeksi virus kronik. Di
Indonesia, data prevalensi sirosis hati belum ada, hanya
laporan dari beberapa pusat pendidikan saja.
Klasifikasi sirosis dikelompokkan berdasarkan
morfologi, secara fungsional :
1. Mikronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, di
dalam septa parenkim hati mengandung nodul halus
dan kecil merata di seluruh lobus.Pada sirosis
mikronodular, besar nodulnya tidak melebihi 3 mm.
Tipe ini biasanyadisebabkan alkohol atau penyakit
saluran empedu .
Makronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa dengan ketebalan
bervariasi, mengandungnodul yang besarnya juga bervariasi ada
nodul besar didalamnya, ada daerah luas dengan parenkim
yang masih baik atau terjadi regenerasi parenkim.Tipe ini
biasanya tampak pada perkembangan hepatitis seperti infeksi
virus hepatitis B.
Campuran (yang memperlihatkan gambaran
mikro-dan makronodular).Sedangkan secara
fungsional, sirosis hepatis dibagi menjadi
kompensata dan dekompensata.
Secara fungsional dibagi menjadi:
Sirosis hati kompensata
Sering disebut dengan sirosis hati laten atau dini.
Pada stadium
kompensata ini
belum terlihat gejala-gejala yang nyata. Biasanya stadium ini
ditemukan pada saat pemeriksaan skrining.
Sirosis hati dekompensata
Dikenal dengan sirosis hati aktif, dan stadium ini biasanya
gejala-gejala
sudah
jelas, misalnya ascites, edema dan ikterus.
ETIOLOGI
.Alcoholic liver disease
Sirosis alkoholik terjadi pada sekitar 10-20% peminum alkohol berat.
Alkohol tampaknya melukai hati dengan menghalangi metabolisme normal
protein,lemak,dan karbohidrat
2.Hepatitis C kronis
Infeksi virus hepatitis C menyebabkan peradangan dan kerusakan hati yang
selamabeberapa dekade dapat mengakibatkan sirosis. Dapat didiagnosis dengantes
serologi yang mendeteksi antibodi hepatitis C atau RNA virus.
Hepatitis B kronis
Virus hepatitis B menyebabkan peradangan dan kerusakan hati yang selama
beberapa dekade dapat mengakibatkan sirosis. Hepatitis D tergantung pada
kehadiran hepatitis B, tetapi mempercepat sirosis melalui ko-infeksi
NASH
Pada NASH, terjadi penumpukan lemak dan akhirnya
menjadi penyebab Jaringan parut di hati.Hepatitis jenis ini
dihubungkan dengan diabetes,kekurangan gizi protein,
obesitas, penyakit arteri koroner, dan pengobatan dengan
obat kortikosteroid. Penyakit ini mirip dengan penyakit hati
alkoholik tetapipasien tidak memiliki riwayat alkohol. Biopsi
diperlukan untuk diagnosis.