Anda di halaman 1dari 10

PENYIMPANGAN

KODE ETIK BIDAN


DALAM LAYANAN
KEBIDANAN PADA
IBU
Anggota Kelompok 2 :

1. Syarita Hidayati
(2114315401017)
2. Nurul Fitriani
(2114315401022)
3. Maria Hildegardis Ririn Kolo
(2114315401011)
4. Lidia Sriwahyuni Mada
(2114315401009)

2
Studi Kasus
Kasus dugaan malpraktek kembali terjadi. Di Jember Jawa Timur, seorang ibu muda
mengalami luka robek di bagian anusnya, hingga tidak bisa buang air. Diduga korban
yang kini harus buang air besar melalui organ kewanitannya, disebabkan kelalaian
bidan yang masih magang di puskesmas setempat menangani persalinannya. Kini
kasus dugaan malpraktek ini ditangani Dinas Kesehatan Kota Jember.Kasus dugaan
malpraktek ini dialami Ika Agustinawati, warga Desa Semboro Kidul, Kecamatan
Semboro, Jember. Ibu muda berusia 22 tahun ini, menjadi korban dugaan malpraktek,
usai menjalani proses persalinan anak pertamanya, Irza Praditya Akbar, yang kini
berusia 1 bulan. Diduga karena kecerobohan bidan yang masih magang saat menolong
persalinannya di Puskesmas Tanggul, Ika mengalami luka robek di bagian organ vital
hingga ke bagian anus. Akibatnya, selain terus-terusan mengalami kesakitan, sejak
sebulan lalu korban terpaksa buang kotoran melalui alat kelaminnya.

3
Lanjutan
Saat menjalani proses persalinan 3 Februari lalu, korban dibantu oleh beberapa bidan
magang, atas pengawasan bidan puskesmas. Namun, salah seorang bidan magang
diduga melakukan kesalahan saat menggunting dinding kemaluan korban. Terkait
kasus ini pihak Puskesmas Tanggul saat ini belum memberikan keterangan resmi.
Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jember tengah menangani kasus ini. Jika
terbukti terjadi malpraktek, Dinas Kesehatan berjanji akan menjatuhkan sanksi
terhadap petugas persalinan tersebut, sesuai ketentuan yang berlaku. (Tomy
Iskandar/Sup)
 
Sumber
http://www.indosiar.com/patroli/usai-persalinan-organ-wanita-robek_89714.html

4
Hasil
Diskusi
Kelompok 5
Jenis penyimpangan kode etik bidan
Kode etik diharapkan mampu menjadi sebuah pedoman yang nyata bagi para bidan dalam
menjalankan tugasnya. Tapi pada kenyataannya para bidan masih banyak yang melakukan
pelanggaran terhadap kode etiknya sendiri dalam pemberian pelayanan terhadap masyarakat.
Jika diliat dari kasus di atas, dalam mengadaptasi teori etika seorang bidan harus mampu
menyesuaikan dengan keadaan dirinya dan berlandaskan pada etik dan standar profesi. Bidan
tidak dapat memaksakan untuk mengadaptasi suatu teori etika secara kaku, karena hal ini akan
merugikan bidan itu sendiri. Bidan harus menilai kemampuan dirinya dalam melakukan
sesuatu namun tidak menyimpang dari prinsip pelayanan, yaitu berusaha mengutamakan
kenyamanan pasien. Dan dari kasus di atas, seharusnya bidan magang tersebut harus tau dan
bisa nilai sendiri sampai mana kemampuannya dalam menangani ibu bersalin, sehingga tidak
ada pihak yang dirugikan. Sebagai bidan pengawas di puskesmas juga seharusnya lebih
mendampingi dan mengawasi bidan magang apalagi dalam kasus serius seperti itu yaitu
persalinan, agar tidak terjadi kelalaian dan kecerobohan yang tidak diinginkan.

6
Prinsip Etika dan Moralitas yang
dilanggar
Prinsip etika dan moralitas bidan sebagai profesi yang berhubungan erat dengan
masyarakat (pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang baik) dalam kasus tersebut telah
dilanggar, malparaktek yang telah dilakukan bidan tersebut merusak citra bidan sebagai
profesi yang memilki pengetahuan dan ketrampilan yang baik dalam masyarakat sekitar.
Adanya kecerobohan bidan dalam memberikan tindakan pasien hingga mengakibatkan
robek dibagian anusnya membuat masyarakat takut atau tidak percaya lagi terhadap profesi
bidan karena dianggap kurang profesional atau kompeten. Prinsip penerapan etika dalam
pelayanan kebidanan akan menjamin bidan memberikan pelayanan yang profesional dan
berkualitas, jelas prinsip etika dan moralitas tersebut oleh dilanggar pada pada kasus
diatas,kecerobohan seorang bidan hingga menyebabkan keadaan abdormal pada pasien
bukanlah penerapan dari memberi pelayanan yang profesional dan berkualitas. Tugas bidan
seharusnya memberi pertolongan dan meringankan penderitaan pasiennya, bukan
menambah kesakitan pasien.

7
Fungsi Etika dan moralitas yang
dilanggar

Fungsi etika menjaga bidan untuk melakukan tindakan kebaikan dan


mencegah tindakan yang merugikan atau membayakan orang lain, dan fungsi
etika untuk memberikan tindakan yang benar telah dilanggar pada kasus
tersebut,terbukti dengan adanya kecerobohan pada bidan sehingga
memberikan tindakan yang salah yang menimbulkan kerugian pada pasien
yaitu robeknya anus yang menyebabkan pasien harus buang air besar melalui
organ kewanitaan jelas hal tersebut membayakan pasien.

8
Bagaimana seharusnya perilaku etik profesional
sebagai seorang bidan dalam menghadapi kasus
tersebut sehingga tidak mengalami penyimpangan kode
etik.
Sebagai seorang bidan haruslah menerapkan perilaku profesional,bertindak
sesuai dangan keahlian dan didukung oleh pengetahuan serta pengalaman
dan ketrampilan yang tinggi, bidan magang sebaiknya tidak ditugaskan
untuk melakukan pertolongan terutama persalinan tanpa pendamping atau
pengawas yang lebih profesional dan berpengalaman, karena diingat bidan
magang adalah seorang bidan yang masih belajar. Mengenal batas-batas
pengetahuan dan kemampuan pada diri, penyimpangan kode etik dari kasus
diatas dapat dicegah jika bidan tersebut menyadari batas pengetahuan dan
kemampuan dirinya, tidak memaksakan kemampuan hingga menyebabkan
kerugian pada pasien.

9
Terima
Kasih
10

Anda mungkin juga menyukai