TRAUMA
PLEKSUS BRAKHIALIS
Akbar Mandala
Eva Lusy Anggreni
Nurmayasari Rauf
Endy Suseno
Pembimbing : dr. Luthfy Attamimi, Sp.Rad
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. D
• Tanggal lahir : 26 Mei 1991
• Usia : 29 tahun
• Alamat : Morowali
• Pekerjaan : Perawat
• Nomer rekam medis : 910153
• Tanggal Masuk : 5 Februari 2020
• No.telepon : 085395611608
2
ANAMNESIS
• Keluhan utama: Lengan dan tangan kiri tidak dapat
digerakkan
• Anamnesis terpimpin :
Dialami sejak + 3 minggu sebelum masuk Rumah Sakit,
setelah pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pasien
terjatuh dari motor. Setelah kecelakaan pasien di rawat di
RS Palopo dan tidak sadar selama + 3 hari, riwayat muntah
tidak diketahui, saat sadar pasien tidak dapat
menggerakkan tangan dan lengan kirinya, tetapi bahu masih
bisa digerakkan. Lengan dan tangan kiri terasa keram dan
kebas. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, sakit jantung,
batuk lama dan pengobatan 6 bulan tidak ada. Riwayat SAH
dirawat di RS Palopo selama 3 minggu membaik, tetapi
kelemahan ekstrimitas atas kiri tidak membaik
3
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Tanda vital:
• Tekanan darah : 130/75 mmHg
• Nadi : 75 x / menit, reguler, kuat angkat
• Respirasi : 20x/menit
• Temperatur : 36,5
• Nyeri : NPRS 5
Kepala : Normosefali, penonjolan pembuluh darah tidak ada
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-).
Leher : Bruit karotis negatif
Thorax : Bunyi jantung I-II reguler, murmur -, gallop -.
Suara nafas Vesikuler, rhonki (-/-)wheezing (-/-)
Abdomen : Bising usus normal, nyeri tekan/lepas tidak ada,
organomegali tidak ada
4
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
GCS : E4M6V5
Fungsi Kortikal luhur : Normal
Rangsang meningeal : Kaku kuduk : negatif
Kernig sign : negatif/negatif
Nervus Kranial : Pupil bundar isokor diameter 2,5mm/2,5mm,
Reflek cahaya langsung +/+,
Reflek cahaya tidak langsung +/+
Nervus kranial lain : Normal
5
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Motorik :
P K T RF RP
N 5 0 N +2 +1 NEG NEG
N N 5 5 N N +2 +2 NEG NEG
• Kekuatan :
• M. Trapezius : 5/5
• M. Rhomboideus : 5/2
• M. Deltoideus dan supraspinatus : 5/0
• M. Biceps : 5/0
• M. Brachialis dan Brachioradialis : 5/0
• M. Triceps : 5/0
• Otot-otot Hipotenar : 5/0
6
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Sensorik :
• Regio nervus dorsalis scapulae (C5) : hipestesi
• Regio nervus thoracicus longus (C5, C6, C7) : hipestesi
• Regio nervus subscapular (C5, C6) : hipestesi
• Regio nervus radialis : hipestesi
• Regio nervus axilaris : hipestesi
• Regio nervus ulnaris : hipestesi
• Regio nervus medialis : hipestesi
7
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (5-2-2020)
9
Elektrokardiografi (5-2-2020)
10
Foto Thoraks (5-2-2020)
Kesan Pemeriksaan :
• Tidak tampak kelainan radiologik pada
foto thorax ini
11
Foto polos shoulder joint
dari RSUD Palopo
Kesan Pemeriksaan :
• Tidak tampak kelainan
radiologis pada foto polos ini
12
DIAGNOSIS KLINIS
01 Monoparese LMN Ekstremitas Superior
Sinistra
DIAGNOSIS 02
DIAGNOSIS TOPIS
Pleksus Brakhialis
AWAL 03
DIAGNOSIS ETIOLOGI
Suspek Trauma Pleksus Brakhialis 13
TATALAKSANA
AWAL
• Infus Ringer Laktat 20 tetes/menit
• Gabapentin 300mg/24jam/oral
• Omeprazole 40mg/12jam/intravena
• Ketorolac 30mg/ekstra/intravena
14
FOLLOW UP
Follow Up (7 Februari 2020, Perawatan hari ke 3)
16
Follow Up (10 Februari 2020, Perawatan hari ke 6)
17
Elektromiografi (EMG)
Kesan Pemeriksaan :
• Avulsi pleksus brachialis root CV C5,
C6,C7 dan T1
• Muscular edema musculus scalenus
anterior et musculus levator scapula
sinistra
• Free collection fluid setinggi CV TH1 sisi
sinistra sugestif post trauma
• Intensitas bone marrow menurun pada
level CV C2-3,C3-4,C4-5,C5-6,C6
19
MRI Pleksus Brakhialis (10-2-2020)
Kesan Pemeriksaan :
• Avulsi pleksus brachialis root CV C5,
C6,C7 dan T1
• Muscular edema musculus scalenus
anterior et musculus levator scapula
sinistra
• Free collection fluid setinggi CV TH1 sisi
sinistra sugestif post trauma
• Intensitas bone marrow menurun pada
level CV C2-3,C3-4,C4-5,C5-6,C6
20
Follow Up (12 Februari 2020, Perawatan hari ke 8)
23
Follow Up (14 Februari 2020, Perawatan hari ke 10)
24
DIAGNOSIS KLINIS
01 Monoparese LMN Ekstremitas Superior
Sinistra
DIAGNOSIS 02
DIAGNOSIS TOPIS
AKHIR 03
DIAGNOSIS ETIOLOGI
Incomplete Brachial Plexus Injury Sinistra
(Proses aksonotmesis) 25
DISKU
SI
DISKUSI
Pada pasien Tn.D, cedera
terjadi akibat pasien
80,7% akibat mengalami kecelakaan lalu
kecelakaan lalu lintas
lintas
Saat terjadi kecelakaan,
pasien mengendarai sepeda
Epidemiologi motor dengan kecepatan saat
kejadian sekitar 120km/jam
27
Penyebab Umum Pleksopati Brachialis
Kategori Patologi Penyebab Spesifik
Inflamasi Neuritis brachial (Parsonage-Turner Syndrom)
Neuropati motor multifokal
Pleksitis radiasi
28
Pleksus Brakhialis
29
30
Klasifikasi
• Berdasarkan lokasi: Pada pasien Tn. D :
- Dari pemeriksaan fisik didapatkan : adanya paralisis
– Radiks
muskulus deltoideus dan supraspinatus (C5,6), paralisis otot
– Trunkus
biceps, brachialis dan brachioradialis (C5,6,7), selain itu
– Korda didapatkan juga adanya defisit sensoris dan motoris di daerah
– Cedera level nervus C8 dan T1, pada pasien fleksor pergelangan tangan dan jari
– Gabungan dari semua serta otot-otot intrinsik tangan menjadi paresis,
• Berdasarkan lokasi akar: - Dari pemeriksaan fisik pasien mengalami gangguan motorik di
Klasifikasi Sheddon:
• Neuropraksia : kerusakan mielin namun axon intak blok
konduksi segmental tanpa degenerasi Wallerian
• Aksonotmesis : axon atau serabut saraf ruptur, epineurium
dan perineurium intak
• Neurotmesis : ruptur saraf
34
Derajat Kerusakan (2)
Klasifikasi Sunderland :
• Tipe I : hambatan dalam konduksi (neuropraksia)
• Tipe II : cedera akson tetapi selubung endoneural tetap intak (aksonotmesis)
• Tipe III : aksonotmesis yang melibatkan selubung endoneural tetapi perineural
dan epineural masih intak.
• Tipe IV : aksonotmesis melibatkan selubung endoneural, perineural, tetapi
epineural masih baik.
• Tipe V : aksonotmesis melibatkan selubung endoneural, perineural dan
epineural (neurotmesis).
35
Manifestasi Klinis
36
Paralisis Erb-Duchenne
• Paling sering
• Kompresi atau robekan
pada radiks servikal
atas (C5 dan C6)
• Waiter’s tip position
37
Paralisis Erb-Duchenne
38
KLUMPKE
39
40
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Dilakukan 3-4 minggu setelah cedera - Foto vertebra servikal
- Pseudomeningoceles avulsi rami - Foto bahu
- Biasa dilakukan pada pasien yang akan - Foto thoraks
melakukan operasi
CT Myelografi X-Ray
12
34
MRI Electromyography (EMG)
Melihat detail struktur anatomi dan - Mengkonfirmasi diagnosa
jaringan lunak saraf perifer, - Menentukan letak lesi dan
deformitas sendi, kapsul yang fungsi inervasi saraf
robek, atrofi otot dan untuk melihat - Mengkur keparahan hilangnya
adanya avulsi saraf. akson
41
The modified Nagano classification
Zone I : avulsi dari rootlets dari medulla spinalis
Zone IIA: kerusakan ganglion dalam foramen;
Zone IIB: nerve root sebelum trunkus ;
Zone III: pada trunkus
Zone IV: setelah trunkus
CT Spinal merupakan gold standard
42
PROGNOSIS BERDASARKAN TINGKAT CEDERA
Aksonotmesis Tipe 2 Gangguan kecepatan hantar Gangguan akson dan Tergantung pada proses
saraf degenerasi walerian regenerasi akson
43
KONDISI TANGAN PASIEN
1 MINGGU SETELAH PERAWATAN
44
KONDISI TANGAN PASIEN
2 BULAN SETELAH PERAWATAN
45
Terima Kasih