Anda di halaman 1dari 15

PUASA

Oleh : FATIMATUZZAHRA’
PENGERTIAN PUASA
 Puasa dari segi bahasa berarti menahan (imsak) dan mencegah (kalf)
dari sesuatu, dengan kata lain yang sifatnya menahan dan mencegah
dalam bentuk apapun termasuk didalamnya tidak makan dan tidak
minum dengan sengaja (terutama yang beretalian dengan agama).
 Arti puasa dalam bahasa Arab disebut Shiyam atau Shaum secara
bahasa berarti ’menahan diri’(berpantang) dari suatu perbuatan.
 Jadi, pengertian puasa menuju sehat secara syar’i adalah menahan
dan mencegah kemauan dari makan, minum. Bersetubuh dengan
istri, dan yang semisalnya sehari penuh, dari terbit fajar siddiq
(waktu subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu maghrib),
dengan tunduk dan mendekatkan diri kepada Allah.
SEJARAH PUASA
 Awal munculnya puasa berawal dari sejarah turunnya ayat; (Q.S. Maryam ; 26)
Artinya : “ Maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu, jika kamu melihat
seorang manusia, maka katakanlah: Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa
untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seseorang
manusiapun pada hari ini”.
 Istilah puasa pada era sekarang bukanlah hal yang asing, ataupun baru, orang-
orang mesir kuno telah mengenal puasa 5000 tahun sebelum agama samawi
diturunkan orang Yunani dan Romawi juga telah mengenal sebelum lahirnya
agama Nasrani.
 Proses pelaksanaan puasa itu nampak ketika ada larangan yang
diberikan kepada Nabi Adam dan Dewi Hawa ketika berada di surge
tidak boleh makan buah pohon huldi (nama pohon ini tidak dapat
dipastikan karena tidak ada keterangan dari Al-Qur’an maupun
Hadits)8, yang berimbas keduanya diturunkan di dunia. Praktek
puasa mulai nampak sejak dulu, sebagai bukti diantaranya; Nabi
Musa as. dan Nabi Isa as. Bersama umatnya, diperintahkan oleh
Allah melakukan Puasa Ramadhan pada masa itu.
Dasar Hukum Puasa
(Q.S: 2: 183)
Artinya: “Hai Orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa”
(Q.S. Al-Baqarah : 184)
Artinya : “ (yaitu) dalam beberapa harai yang tertentu. Maka jika diantara kamu
ada yang sakit atau dalam perjanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak sehari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan
wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu) : memberi makan seorang miskin, barang siapa yang
dengan kertelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik
bagimu
jika kamu mengetahui”
(Al-Baqarah : 185)
Artinya : “ (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang baik dan yang bathil). Karena itu barang siapa diantara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan ini, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka)
maka (wajilah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada
harihari yang lain. Allah menghendaki kesukaran bagimu dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberijkan kepadamu supaya kamu bersyukur”.
Disamping diterangkan oleh Al-Qur’an juga dijelaskan Alhadits, yaitu
hadits:
Artinya : ” Islam itu ditegakkan atas lima dasar, yaitu menyaksikan bahwa
tidak ada tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan bahwa Nabi
Muhammad saw itu utusan Allah, mengerjakan shalat (lima waktu),
membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah
haji.” (H.R.Bukhari dan Muslim)
Macam-macam Puasa

Macam-macam puasa disini banyak yang menggolongkan,


istilahnya pun beda-beda, ada yang menggolong menjadi 5 golongan;
Puasa Fardlu, puasa Qadha, puasa Nazar, Puasa Kafarat, Puasa Tathawwu’
(sunat), tapi ada pula yang mengistilahkan lain yakni; Puasa Wajib, Puasa
kafarat, Puasa yang diharamkan, Puasa makruh, puasa yang dimakruhkan,
Puasa Sya’ (ragu-ragu).
Syarat rukun puasa
 Niat
 Menahan diri dari makan dan minum serta bersetubuh dan sengaja muntah.

Syarat-syarat wajib puasa


 Islam
 Baligh
 Berakal
 Suci dari haid dan nifas bagi wanita
 Berada dikampung, kota, tidak wajib atas orang musafir orang yang bepergian).
 Mampu/kuasa untuk berpuasa, tidak wajib atas orang yang lemah dan orang sakit.
Fardlunya puasa, ada empat fardlunya puasa;

1.Niat
2.Menahan dari makan dan minum
3.Menahan tidak bersetubuh
4.Tidak sengaja memasukkan sesuatu lewat lubang
Tujuan Puasa
Puasa dalam pandangan Islam adalah ibadah vertikal, langsung kepada Illahi
Rabbi dilakukan oleh seseorang (remaja) hamba secara sendiri-sendiri
(individual). Pesan untuk berpuasa bagi segenap umat Islam disandarkan pada
etika yang terdapat dalam Al-Qur’an yang menjadi pedoman mutlak bagi
kebebaran maupun keabsahannya dalam kehidupan.

Secara jelas Al-Qur’an menyatakan bahwa tujuan puasa yang hendaknya


diperjuangkan adalah untuk mencapai ketakwaan atau realisasi ketakwaan yakni
menjalankan perintah Allah SWT. Dan menjauhkan diri dari segala sesuatu yang
dilarang-Nya dan la’allakum tattatquun. Ini berarti bahwa menahan diri dari lapar
dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa.
Tingkatan Puasa
1. Puasa Umum (Awam)
2. Puasa Khusus
3. Puasa khusus dari yang khusus

Hikmah Puasa
Adapun hikmah berpuasa dalam Islam, adalah untuk mempersiapkan kita
memperoleh takwa bukan untuk sesuatu kepentingan Tuhan.
Pengaruh puasa terhadap kesehatan
jasmani.
1. Mengistarahatkan organ-organ pencernaan
2. Membersihkan tubuh dari racun, kotoran dan ampas
3. Mempercepat regenerasi kulit
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
5. Menciptakan keseimbangan elektrolit di dalam lambung
6. Memperbaiki fungsi hormone
7. Meningkatkan fungsi organ reproduksi
8. Meremajakan atau mempercepat pegenasi sel-sel tubuh.
9. Meningkatkan fungsi fisiologis organ tubuh
10. Meningkatkan fungsi Syaraf.
Pengaruh Puasa terhadap kesehatan Rohani

1. Puasa dapat menghilangkan sifat hewaniyah


2. Menciptakan dan meningkatkan daya nalar.
3. Nalar pikiran ke Alam Illahi.
4. Aku (Ego) lahir dan Aku bathin
5. Egois menjadi Ikhlas
6. Puasa dan penyakit psikosomatik
Macam-macam Puasa Wajib
1. Puasa Ramadan
2. Puasa nazar
3. Puasa Denda atau Kifarat

Macam-macam Puasa Sunnah


1. Puasa Syawal
2. Puasa Arafah
3. Puasa Tarwiyah
4. Puasa Senin dan Kamis
5. Puasa Daud
6. Puasa ‘Asyura
7. Puasa Ayyamul Bidh
8. Puasa Sya’ban (Nisfu Sya’ban)

Anda mungkin juga menyukai