“SIROSIS HEPATITIS”
NAMA KELOMPOK
1. Revy Qairuniza (2720180102)
2. Chika Amelia Aryanti (2720190103)
3. Annisa Maulia Febrianingsih (2720180006
4. Siska Lestari (2720180048)
5. Siti Ratna Aida (2720180049)
6. Amri (2720180076)
7. Syaifudin Nur Hidayat (2720180014)
8. Werdi Siti Yumroh (2720180064)
Definisi Sirosis hati
Sirosis hati adalah suatu keadaan
disorganisassi yang difuse dari struktur hati
akibat nodul regeneratif yang dikelilingi
jaringan yang mengalami fibrosis sehingga sel-
sel hati akan kehilangan fungsinya.
Penyebab sirosis hepatis
• bermacam macam antara lain penggunaan akohol secara
berlebihan dalam jangka waktu yang lama, hepatitis B dan
C, obat-obatan tertentu, terlalu sering terkena paparan
racun seperti arsenic, kerusakan saluran empedu (primary
biliary cirrhosis), penumpukan lemak dalam hati
(nonalcoholic fatty liver disease), penyakit hati yang
disebabkan sistem kekebalan tubuh (autoimmune
hepatitis). Penyebabnya sirosis hepatis sebagian besar
adalah infeksi hepatitis B dan Hepatitis C. Sebanyak 30 %
sirosis hati disebabkan oleh hepatitis B dan 27 %
disebabkan oleh hepatitis C.
Anatomi Hati
Pengkajian
1. Pengkajian pada pasien sirosis hepatis menurut Doenges (2000) sebagai berikut:
1. Demografi
1. Usia : diatas 30 tahun
2. Laki-laki beresiko lebih besar daripada perempuan
3. Pekerjaan : riwayat terpapar toksin
2. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat hepatitis kronis
2. Penyakit gangguan metabolisme : DM
3. Obstruksi kronis ductus coleducus
4. Gagal jantung kongestif berat dan kronis
5. Penyakit autoimun
6. Riwayat malnutrisi kronis terutama KEP
3. Pola Fungsional
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien beranggapan bahwa kesehatan bagi dirinya dan keluarga sangat penting. Klien men
menjaga kesehatannya dengan mengkonsumsi jamu-jamuan dan membeli obat di warun
Lanjutan…
b.Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit :
Biasanya klien makan 3x / hari, 1 porsi habis, jenis : nasi dan lauk, tak ada pantangan makanan / alergi makanan, tak ada
keluhan dalam makan seperti anoreksia, mual dan muntah, kemampuan mengunyah dan menelan baik. Biasanya klien
minum 1500 cc / hari, jenis : air putih.
Selama dirawat :
Klien makan 3x / hari, dengan menu : nasi, lauk, sayur. Makan habis satu porsi. Pasien tidak mual dan muntah
kemampuan mengunyah dan menelan baik. BB sebelum dirawat 100 kg, selama dirawat 101 kg. klien minum 1000 cc
hari. Jenis : air putih, klien terpasang infus D5 % 16 tetes per menit, tak ada keluhan demam.
c. Pola Eliminasi
1) Eliminasi BAB Sebelum sakit :
Biasanya klien BAB 1x / hari, teratur pada pagi hari, warna kuning, konsistensi lembek, bau khas, tanpa menggunakan
pencahar.
Selama dirawat :
Klien BAB 1X sehari dengan konsistensi lembek, bau khas. Klien mengatakan takut karena terkadang fesesnya berwarna
merah kehitaman. Saat ditanya klien tampak sedih dan cemas.
2) Eliminasi BAK Sebelum sakit :
Biasanya klien BAK 3-4x/hari, warna kuning jernih, bau khas, jumlah ± 1500 cc, tak ada keluhan miksi seperti
inkontinensia, anuria, hematuria, disuria, retensio urine, nokturia.
Selama dirawat :
Klien BAK 3-4x / hari, warna kuning kadang seperti teh, bau khas, jumlah ± 750 cc, tak ada keluhan miksi, tidak
terpasang kateter.
Lanjutan….
e. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit :
Klien tidur ± 8 jam / hari, pada waktu malam hari, tidak mempunyai kesulitan tidur.
Selama dirawat :
Klien tidur ± 6 jam / hari, pada waktu siang dan malam hari, klien mengeluh sulit tidur dan
mudah terbangun, klien sudah 21 hari dirawat di Rumah Sakit, klien jarang terlihat tidur dan
tampak lingkaran hitam pada area mata.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit :
Dalam kesehariannya, klien bekerja sebagai petani, jarang berolahraga, tak ada keluhan sesak
nafas setelah melakukan aktifitas, tidak mudah merasa kelelahan, perawatan diri seperti :
mandi, berpakaian, makan, BAB dilakukan secara mandiri.
Selama Dirawat :
Klien lebih banyak berada di atas tempat tidur, aktifitas terbatas karena asites, mengeluh
sesak nafas setelah melakukan aktifitas, mudah merasa lelah dan lemas, perawatan diri
dibantu oleh keluarga dan perawat.
f. Pola persepsi dan Kognitif
Klien tidak mengeluh nyeri, kemampuan sensasi penglihatan, pendengaran, penghidu,
pengecapan dan perabaan baik. Klien tidak memakai alat bantu seperti kacamata maupun
alat bantu dengar. Kemampuan mengingat, bicara dan memahami pembicaraan baik.
Lanjutan…..
g. Pola Hubungan Dengan Orang Lain
Hubungan pasien dengan keluarga, perawat dan pasien lain baik, kemampuan pasien
dalam berkomunikasi relevan dan jelas. Orang terdekat dan yang berpengaruh pada
pasien yaitu istri.
h. Pola Reproduksi dan Seksual
Klien menikah 1x pada usia 23 tahun, klien mempunyai anak 3 orang. Selama dirawat,
klien tidak melakukan hubungan seksual karena kondisinya sedang sakit.
i. Persepsi diri dan Konsep diri
Klien merasa bahwa penyakitnya tidak sembuh-sembuh, klien berharap setelah
menjalani perawatan di RS penyakitnya bisa sembuh.
c. Tanda-Tanda Vital :
d. Pengukuran Antropometri.
Lanjutan…
tampak lingkaran hitam pada area mata
DS: klien mengeluh
punggungnya lecet karena digaruk
4. 19/05/2008 Gangguan Pruritus,
DO: punggung tampak merah, kulit lecet.
integritas kulit edema
DS : klien mengatakan takut karena terkadang
fesesnya berwarna merah agak hitam.
DO : saat dikaji klien tampak cemas, ekspresi
wajah tegang.
ansietas
Kurang
5. 19/05/2008
pengetahuan
tentang penyakit
Pathway
Etiologi:
Sirosis hepar
o
1 I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, - Kaji pola pernafasan klien
pola nafas klien kembali efektif - Atur pasien pada posisi semifowler
KH: klien tidak mengeluh sesak nafas - Anjurkan pasien
- RR antara 16- 20x/mnt
istirahat selama masih sesak nafas
- tidak ada retraksi dada
- Anjurkan pasien tidak terlalu banyak beraktivitas.
- Klien tampak rileks
- Kolaborasi dengan pemasangan oksigen 3 liter/menit
- kaji keadaan umum pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, - hitungbalance cairan.
2 II klien menunjukkan status balance cairan seimbang. - pantau intake dan output.
KH: - anjurkan klien untuk membatasi minum.
- nilai kaboratorium albumin dalam batas normal. - kolaborasi pemberian diuresis sesuai indikasi.
- bunyi nafas
Lanjutan…
bersih
- edema maupun asites berkurang.
- tekanan darah sistolik diantara 90-140 mmHg.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
3 III selama 3x24 jam klien dapat toleran terhadap
.
aktifitas
KH :
-klien tidak mengeluh badan lemas.
- kaji pola aktivitas klien
- klien tidak tampak lemas
- motivasi untuk melakukan latihan yang
-klien dapat melakukan aktifitas
diselingi istirahat.
mandiri secara bertahap
- motivasi dan bantu pasienuntuk melakukan latihan
dengan periode
waktu yang ditingkatkan secara
bertahap.
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian nutrisi
IV yang cukup
- kolaborasi pemberian multivitamin.
- kaji pola tidur klien
6 VI
Lanjutan…
3. I Memberikan oksigen DS: “ Sudah tidak sesak “
kanul nasal 3L/mnt DO: Klien tampak rileks, terpasang
oksigen 3L/mnt
4. I Mengukur TTV DS: -
DO: TD: 120/70 mmHg, nadi:
78x/menit, RR:18x/menit,suhu:
36,8 ºc
5. I Mengkaji pola nafas klien DS: “ Sudah tidak sesak, sus”
DO: Klien tampak rileks,RR:
18x/menit, tak terpasang oksigen,
tidak ada retraksi dada
6. I Mengukur TTV DS: “ Ya”
DO: TD: 110/70 mm Hg,
RR20x/mnt, nadi: 78x/mnt, suhu:
37 ºc
7. I Mengukur TTV DS: “ Ya”
DO: TD 120/80 mmHg, RR:
18x/menit, nadi: 80x/menit, suhu:
Lanjutan….
37,2 ºc.
8. II Menghitung balance cairan DS: -
DO: Balance cairan + 750 cc
Memberikan terapi spironolakton 400mg
9. II Memberikan makan dan menyuapi klien
DS: “ Terima kasih” DO : Klien Kooperatif
DS: “ Terima kasih, sus”
10 II Meninggikan ekstremitas bawah DO: Klien menghabiskan 1 porsi, klien makan dengan nasi, tahu, ayam dan sayur.
DS: -
Menghitung balance cairan
Menghitung balance cairan DO: Kaki tampak edema
11 II DS: -
Memberikan makan dan menyuapi klien
DO: Balance cairan + 450 cc DS: -
DO: Balance cairan + 200cc
12 II II
Memberikan terapi vit B complek 1 tab
DS: “ Terima kasih, sus”
13 Memberikan makanan dan menyuapi klien
III DO: Klien menghabiskan 1 porsi, klien makan dengan nasi, tahu, ayam dan sayur.
DS: “ Terima kasih” DO : Klien Kooperatif
DS: “ Terima kasih”
DO: Klien menghabiskan ¾ porsi, klien kooperatif, tampak segar
14
III
III
15
16
Lanjutan…
17 IV Membantu mengubah posisi yang nyaman DS: “ Miring kiri saja, sus”
DO: Klien dalam posisi miring kiri, klien kooperatif
DS: “ Tidak bisa tidur, sus “
Menganjurkan klien untuk istirahat (tidur)
DO: Tampak lingkaran hitam pada area mata
18 IV Menganjurkan klien untuk tidur dan DS: “ Ya, saya coba sus”
berimajinasi/relaksasi sebelum tidur
DO: Klien dalam posisi telentang dan mulai memejamkan mata
19 IV
Melakukan perawatan kulit di punggung dengan masase menggunakan lotion
Mengubah posisi klien
DS: “ Terima kasih sus “
DO: Klien kooperatif, tampak rileks
Melakukan latihan gerak Aktif
DS: “ Ya”
20 V DO: Klien dalam posisi miring kanan
DS: “ Ya”
Memotong kuku
DO: Klien latihan menggerakkan ekstremitas atas dan bawah, miring kanan dan kiri
DS: “Terima kasih”
Memberikan perawatan kulit punggung dengan bedak salicyl DO: Kuku pendek, bersih, dan rapi DS:”Terimakasih”
21 V
DO: Klien tampak rileks, tidak ada lecet pada punggung
22 V
23 VV
24
Lanjutan…
25 VI Menjelaskan pada klien tentang penyakitnya DS: ”Trimakasih”
DO: Klien kooperatif, wajah tampak rileks.
Menganjurkan klien berdoa
DS:”Ya”
26 DO: Klien kooperatif
VI
Evaluasi Keperawatan
No No Dx Evaluasi
1. I S: Klien tidak mengeluh sesak nafas
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi:
liter/menit
2. II
S: Klien mengatakan bengkak berkurang
O: Lingkar perut 120 cm, berat badan 100 kg, masih ada pitting edema, balance cairan + 75 cc, TD 120/90 mmHg.
A: Masalah teratasi sebagian.