Anda di halaman 1dari 16

Oleh :

Yeni Suwarni 2720180091


Neni Nuraeni 2720180104
Yuanita Anggraeni 2720180103
Linda Hernawati 2720180092
Widayatiningsih 2720180096
Isma Sri Wahyuni 2720180050
Nia Kurniawati 2720190100
Egi Saputra 2720150088
Saidah Mayang Sari 2720180016
Definisi

Kanker kolorektal merupakan suatu
tumor malignant yang muncul pada
jaringan ephitelial dari colon/rectum.
Umumnya tumor kolorektal adalah
adenokarsinoma yang berkembang dari
polip adenoma (Wijaya dan Putri, 2013)
Etiologi
 Usia

 Polip
 Riwayat kanker
 Faktor keturunan / genetika
 Diet Tinggi Lemak, Rendah Serat
 Kebiasaan merokok
 Kebiasan makan
 Infeksi virus tertentu seperti HPV (Human Papiloma
Virus)
 Kontak dengan zat-zat kimia tertentu
 Berat badan yang berlebihan ( obesitas ).
 Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol
Patofisiologi

Kanker kolon dan rektum (95 %)
adenokarsinoma (muncul dari lapisan
epitelusus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi
dapat menjadi ganas dan menyusup serta
merusak jaringan normal serta meluas kedalam
struktur sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas
dari tumor primer dan menyebar kebagian
tubuh yang lain (paling sering kehati) Japaries,
2013.
Tingkatan kanker
kolorektal

Stadium 1 : terbatas hanya pada mukosa kolon
(dinding rektum dan kolon).
Stadium 2 : menembus dinding otot, belum
metastase.
Stadium 3 : melibatkan kelenjar limfe.
Stadium 4 : metastase ke kelenjar limfe
yang berjauhan dan ke organ lain.

Penatalaksanaan

1. Pembedahan
2. Terapi Radiasi
3. Kemotherapi
Komplikasi

1. Perforasi usus besar yang di
sebabkan peritonitis
2. Pembentukan abses
Pencegahan

1. Konsumsi Makanan Sehat
2. Kurangi Alkohol 
3. Rutin Berolahraga 
4. Jaga Berat Badan
Diagnosis Keperawatan

1. Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Kerusakan Integritas Kulit
3. Nyeri Akut
4. Inkontinensia Alvi
5. Gangguan Eliminasi
Analisa Data dan
Masalah Keperawatan
 Masalah
Data Keperawatan
   
DS: Klien mengatakan :

- Mual, tidak nafsu makan


- Sering tidak sarapan, makan siang Ketidakseimbangan
hanya habis 1/2 porsi, makan nutrisi kurang dari
malam tidak habis satu porsi kebutuhan tubuh
- Merasa berat badannya menurun,
sebelum masuk RS BB 51 kg,
seminggu lalu 44 kg
DO:
- Klien tampak kurus


- BB: 41 kg, TB: 160 cm, IMT: 16,02 kg/m2
- LILA: 20 cm

- Klien mengalami penurunan BB sebanyak

3 kg dalam satu minggu (dari 44 kg menjadi


41 kg)

- Klien mendapat terapi radiasi, hari ke 20

- Klien mendapat kemoterapi oral, hari ke 1


Rencana Asuhan
Keperawatan

 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam, klien menunjukkan tanda-tanda:
1. Klien menghabiskan satu porsi makan pagi,
siang dan malam setiap harinya
2. Klien tidak mengalami penurunan BB
3. Adanya penambahan BB, IMT target: 16,5 kg/m2
4. Intervensi mandiri:
5. Pantau asupan makanan setiap hari. Rasional:
mengidentifikasi kekuatan/defisiensi nutrisi
berdasarkan asupan makanan
 Intervensi kolaborasi:
1. Rujuk ke ahli gizi untuk penentuan

komposisi diet. Rasional: Memberi
bantuan perencanaan diet dengan nutrisi
adekuat
2. Berikan medikasi anti emetic sesuai
indikasi. Rasional: mengurangi rasa mual
3. Awasi pemeriksaan lab seperti BUN,
protein serum, albumin. Rasional: nilai
yang rendah menunjukkan adanya
malnutrisi.
Implementasi: Evaluasi:
S: klien mengatakan tidak mual hari
a. Mengkaji asupan makanan
ini, sarapan dan makan siang habis
hari ini
satu porsi, plus jeruk satu buah
b. Mengkaji adanya
mual/muntah 
O: klien tempak kurus, lemas (-),
lemah (-). BB: 43kg, TB: 160cm, IMT:
c. Memotivasi klien
16,80kg/m2. Diet makan hari ini
meningkatkan asupan dinaikkan oleh ahli gizi menjadi dari
makanan, dengan menambah 1700 kkal menjadi 2100 kkal
lauk yang klien sukai di luar ditambah susu protein 26 g/hari
pantangan diet klien
A: Ketidakseimbangan nutrisi kurang
d. Menimbang BB & dari kebutuhan tubuh
menghitung IMT P: Motivasi asupan makanan cemilan,
timbang BB dan hitung IMT,
e. Kolaborasi ahli gizi
kolaborasi anti emetik

Terima Kasih atas
perhatiannya...

Anda mungkin juga menyukai