Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

JIWA PADA KECEMASA


DAN KEHILANGAN
JUWILDA
202001100
Definisi
• kecemasan (Ansietas)
Ansietas atau kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak
memiliki objek yang spesifik. Ansietas dialami secara subjektif dan dikomunikasikan
secaar interpersonal. (Stuart & Laraia 2005).
• kehilangan
Kehilangan adalah suatu keadaan individu mengalami kehilangan sesuatu yang
sebelumnya ada dan dimiliki. Kehilangan merupakan sesuatu yang sulit dihindari
(Stuart, 2005), seperti kehilangan harta, kesehatan, orang yang dicintai, dan
kesempatan.
Etiologi kecemasan

Kecemasan adalah respon psikologik terhadap stress yang mengandung komponen


fisiologik dan psikologik. Perasaan takut atau tidak tenang yang sumbernya tidak
dikenali. Kecemasan terjadi ketika seseorang merasa terancam baik secara phisikis
atau psykhologik (seperti harga diri, gambaran diri, atau identitas diri). Selain itu,
penyebab dari Ansietas yaitu dari faktor Neurobiologik dan fisikologik :
Bentuk-bentuk Kehilangan

• Kehilangan orang yang berarti atau dicintai


• Kehilangan bio-psiko-sosial
• Kehilangan milik pribadi
Tanda Dan Gejala Kehilangan

• Efek fisik
• Efek emosi
• Efek sosial
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
KECEMASAN
1. Pengkajian
a. Faktor Predisposisi
b. Faktor Presipitasi
c. Manifestasi Klinis
d. Mekanisme Koping
e. Sumber Koping
2. Diagnosa
a. Ansietas berhubungan dengan koping individu tak efektif
b. Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan ansietas
3. Intervensi
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
a. Tujuan
• Pasien mampu mengenal ansietas
• Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
• Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi
untuk mengatasi ansietas
•Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri

Next …
b. Tindakan Keperawatan
• Bina hubungan saling percaya
• Bantu pasien mengenal ansietas
• Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri
• Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas
muncul
4. Implementasi
• Intervensi pada Ansietas Tingkat Berat dan Panik
Prioritas tertinggi tujuan keperawatan harus ditunjukan untuk menurunkan ansietas
tinggkat berat atau panik pasien, dan intervensi keperawatan yang berhubungan
harus suportif dan protektif.
• Intervensi pada Ansietas Tingkat Sedang.
Saat ansietas pasien menurun sampai tingkat ringan atau sedang, perawat dapat
mengimplementasikan intervensi keperawatan reedukatif atau berorientasi pada
pemahaman. Intervensi ini melibatkan pasien dalam proses penyelesaian masalah
5. Evaluasi

• Menyebutkan penyebab ansietas


• Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas
• Menyebutkan perilaku terkait ansietas
• Melakukan teknik pengalihan situasi, yaitu tarik napas dalam, relaksasi otot, dan teknik lima jari
• Keluarga menyebutkan pengertian ansietas
• Keluarga menyebutkan tanda dan gejala ansietas
• Keluarga mengajarkan ke pasien teknik pengalihan situasi, tarik napas dalam, relaksasi otot, dan
teknik lima jari
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
KEHILANGAN

1. Pengkajian
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi duka cita klien: apa
yang dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan melalui perilaku.
Beberapa percakapan yang merupakan bagian pengkajian agar mengetahui apa
yang mereka pikir dan rasakan adalah :
• Persepsi yang adekuat tentang kehilangan
• Dukungan yang adekuat ketika berduka akibat kehilangan
• Perilaku koping yang adekuat selama proses
2. Diagnosa
Masalah keperawatan yang sering timbul pada pasien kehilangan adalah
sebagai berikut :
• Berduka berhubungan dengan kehilangan aktual
• Berduka disfungsional
• Berduka fungsional
3. Intervensi
• Prinsip intervensi keperawatan pada tahap penyangkalan (denial) adalah memberi kesempatan pasien
untuk mengungkapkan perasaan kehilangan.
• Prinsip intervensi keperawatan pada tahap marah (anger) adalah dengan memberikan dorongan dan
memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan marahnya secara verbal tanpa melawan
kemarahannya.
• Prinsip intervensi keperawatan pada tahap tawar-menawar (bargaining) adalah membantu pasien
mengidentifikasi perasaan bersalah dan perasaan takutnya.
• Prinsip intervensi keperawatan pada tahap depresi adalah mengidentifikasi tingkat depresi, risiko
merusak diri, dan membantu pasien mengurangi rasa bersalah.
• Prinsip intervensi keperawatan pada tahap penerimaan (acceptane) adalah membantu pasien menerima
kehilangan yang tidak dapat dihindari
4. Implementasi
 Tindakan keperawatan pada pasien
a. Tujuan
• Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
• Pasien dapat mengenali peristiwa kehilangan yang dialami pasien
• Pasien dapat memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan
keadaan dirinya
• Pasien dapat mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka yang dialaminya
• Pasien dapat memanfaatkan faktor pendukung
b. Tindakan
• Membina hubungan saling percaya dengan pasien
• Berdiskusi mengenai kondisi pasien saat ini (kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial, dan
spritual sebelum/sesudah mengalami peristiwa kehilangan serta hubungan antara kondisi
saat ini dengan peristiwa kehilangan yang terjadi)
• Berdiskusi cara mengatasi berduka yang alami
• Berdiskusi cara mengatasi berduka yang alami
• Memberi informasi tentang sumber-sumber komunitas yang bersedia untuk saling
memberikan pengalaman dengan saksama
• Membantu pasien memasukkan kegiatan dalam jadwal harian
• Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa di puskesmas
5. Evaluasi
• Pasien mampu mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya
• Memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan keadaan dirinya
• Mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka yang dialaminya
• Memanfaatkan faktor pendukung
• Keluarga mengenal masalah kehilangan dan berduka
• Keluarga memahami cara merawat pasien berduka berkepanjangan
• Keluarga mempraktikkan cara merawat pasien berduka disfungsional
• Keluarga memanfaatkan sumber yang tersedia di masyarakat
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai