Anda di halaman 1dari 14

Glomeluronefritis

Cronik
Oleh kelompok 7
NAMA KELOMPOK 7

● YEYEN NOVLIEN

● ADE INDRA JAYANTI

● NUR BIANTI

● SHEVANI HOA TIO LARIO

● RANI SAFITRI
Definisi
Glomerulonefritis ialah reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Terjadi
akibat infeksi kuman streptococcus. Sering ditemukan pada usia 3-7 tahun (pada awal usia sekolah).
Lebih sering mengenai anak laki-laki dari pada wanita dengan perbandingan 2 : 1 (Mansjoer, Arif, dkk.
2000 : 487).

Glomerulonefritis kronik adalah peradangan lama di sel-sel glomerolus. Kelainan ini dapat terjadi
akibat glomerolus akut yang tidak membaik atau timbul secara spontan (Arif muttaqin & kumala Sari,
2011). Glomerulonefritis kronik ditandai oleh kerusakan glomerulus secara progresif lambat akibat
glomerulonefritis yang sudah berlangsung lama.
Etiologi
Penyebab dari penyakit glomerulunefritis kronik yaitu :
a) Lanjutan GNA (Glomerulusnefritis Akut), seringkali tanpa riwayat infeksi
(Streptococcus beta hemoliticus group A)
b) Keracunan (timah hitam, tridion)
c) Penyakit sipilis
d) Diabetes mellitus
e) Trombosis vena renalis
f) Hipertensi kronik
g) Penyakit kolagen
h) Penyebab lain yang tidak diketahui yang ditemui pada stadium lanjut.
epidemiologi
Glomerulusnefritis sering ditemukan pada anak berumur antara 3-7 tahun dan
lebih sering mengani anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Perbandingan antara
anak laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1 dan jarang menyerang anak dibawah usia 3
tahun.

Pasien laki-laki dan perempuan berbanding 2 : 1 dan terbanyak pada anak usia
antara 6-8 tahun (40,6%). Gejala glomerulusnefritis bisa berlangsung secara mendadak
(akut) atau secara menahun (kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak
menimbulkan gejala
Komplikasi
Oliguri sampai anuria

Oliguri dan anuria yang dapat


berlangsung 2-3 hari. Terjadi
sebagai akibat berkurangnya Ensefalopati hipertensi
filtrasi glomerulus.
Merupakangejala serebrum Gangguan sirkulasi
karena hipertensi. Terdapat
gejala berupa gangguan Gangguan sirkulasi berupa dyspnea,
penglihatan, pusing, muntah ortopneu, terdapat ronki basah,
dan kejang-kejang. pembesaran jantung dan meningginya
tekanan darah yang bukan saja
disebabkan oleh bertambahnya
volume plasma.
Pemeriksaan penunjang
01 Pemeriksaan laboratorium

02 Tes Gangguan Kompleks Imun

03 Biopsi Ginjal
PENATALAKSANAAN MEDIS
● Istirahat mutlak selama 3-4 minggu dahulu dianjurkan selama 6-8 minggu
● Pemberian penisilin pada fase akut.
● Pengaturan dalam pemberian cairan (perlu diperhatikan keseimbangan
cairan dan elektrolit). Pemberian diet rendah protein (1 gr/kg BB/hari) dan
rendah garam (1 gr/hari).
● Pengobatan terhadap hipertensi
● Bila anuria berlangsung lama (5-7) hari, maka ureum harus dikeluarkan dari
dalam darah.
● Diuretikum dulu tidak diberikan pada glomerulusnefritis akut, tetapi akhir-
akhir ini pemberian furosemide (lasix) secara intravena (1mg/kg BB/kali)
dalam 5-10 menit tidak berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan
filtrasi glomerulus.
● Bila tidak timbul gagal gagal jantung, diberikan digitalis, sedativum dan
oksigen.
Pengkajian
1. Pengkajian umum

a) Keluhan utama

b) Riwayat Kesehatan sekarang

c) Riwayat neonatus

2. Riwayat Kesehatan keluarga

a) Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

3. Pemeriksaan fisik
Diagnosa

1. Gangguan eliminasi urin

2. Kelebihan volume cairan

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


intervensi
Noc Nic
• Urinanry elimination Urinary Retention Care
• Urinary conntinuence
1. Lakukan penilaian kemih yang komprehdnsif
berfokus pada inkontinensia (misalnya, output
Kriteria hasil:
urine, pola berkemih, fungsi kognitif, dan masalah
kencing praeksisten)
• Kandung kemih kosong secara penuh

• Tidak ada residu urine ≥100-200cc 2. Memantau penggunaan obat dengan sifat
antikolinergik atau property alpha agonis
• Intake cairan dalam rentang normal
3. Memonitor efek dari obat-obatan yang diresepkan,
• Bebas dari ISK seperti calcium channe blockers dan antikolinergik

• Tidak ada spasme bladder

• Balance cairan seimbang


Next…
Noc Nic
1. Electrolit and acid base balance
• Timbang popok atau pembalut jika
2. Fluid balance
diperlukan
3. Hydration
• Pertahankan catatan intake dan output
Kriteria Hasil :
yang akurat
4. Terbebas dari edema, efusi, anaskara
• Pasang urin kateter jika diperlukan
5. Bunyi nafas bersih, tidak ada
• Monitor hasil Hb yang sesuai dengan
dyspnea/ortopneu
retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas
6. Terbebas dari distensi vena jugularis,
urin)
reflek hepatojugular (+)
• Monitor status hemodinamik termasuk
7. Memelihara tekanan vena sentral,
CVP, MAP, PAP, dan PCWP
tekanan kapiler paru, output jantung
• Monitor vital sign
dan vital sign dalam batas normal.
• Monitor indikasi retensi/kelebihan
cairan
Next…
Noc Nic
• Nutritional Status :
• Kaji adanya alergi makanan
• Nutritional Status : food and
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
fluid intake
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
• Nutritional Status : nutrient
dibutuhkan pasien
intake
• Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
• Weight control
Fe
Kriteria Hasil :
• Anjurkan pasien untuk meningkatkan
• Adanya peningkatan berat badan
protein dan vitamin C
sesuai dengan tujuan
• Berikan substansi gula
• Berat badan ideal sesuai dengan
• Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi badan
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
• Mampu mengidentifikasi
• Berikan makanan yang terpilih(sudah
kebutuhan nutrisi
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
THANK’S

Anda mungkin juga menyukai