Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PERKEMIHAN GAGAL GINJAL

KRONIK

Oleh:
1. MUHAMMAD HUSNUL ABROR
2. BAIQ RUMILANG
3. PUJI KURIANDINI
4. NURUL HAYATI
5. EKA ROSITA WARNI

 
 
 
LATAR BELAKANG
 Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang
menahun dan bersifat progresif, dimana
kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme atau
keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia.
PENGERTIAN
 Gagal ginjal kronik adalah kegagalan fungsi
ginjal untuk mempertahankan metabolisme
serta keseimbangan cairan dan elektrolit
akibat destruksi struktur ginjal progesif
dengan menifestasi penumpukan sisa
metabolik (toksik uremik) di dalam darah.
ETIOLOGI GAGAL GINJAL KRONIK

 Tekanan darah tinggi yang tak terkontrol


selama beberapa tahun.
 Kadar gula darah tinggi selama beberapa
tahun. Hal ini terjadi pada diabetes tipe
1 atau 2 yang tak terkontrol.
TANDA – TANDA FUNGSI GINJAL
MEMBURUK ANTARA LAIN:
 Jumlah urin kurang dari normal.
 Bengkak pada tubuh (edema).
 Sering merasa lelah.
 Tidak merasa lapar atau pasien
mengalami penurunan berat badan
 Sering merasa sakit pada perut atau
muntah.
 Susah tidur
 Sakit kepala
PENATALAKSANAAN GAGAL
GINJAL KRONIK
 Pemberian obat-obatan
 Cuci darah
 Transplantasi ginjal
ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL
KRONIK
Pengkajian
• Biodata
• Keluhan Utama
• Riwayat kesehatan sekarang
• Riwayat kesehatan dahulu
• Riwayat kesehatan keluarga
• Keadaan umum dan tanda-tanda vital
• Sistem pernapasan
• Sistem hematologi
• Sistem perkemihan
• System pencernaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Kelebihan volume cairan yang berhubungan


dengan kegagalan mekanisme pengaturan
ginjal
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
INTOLERANSI AKTIVITAS BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKSEIMBANGAN ANTARA SUPLAI DAN KEBUTUHAN OKSIGEN

 NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x


24 jam, klien akan: Toleransi terhadap aktivitas yang
dibuktikan dengan indikator
 NIC: 0180 Manajemen energi dengan Intervensi:
 Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan
sesuai dengan konteks usia dan perkembangan,
 Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan
untuk menjaga ketahanan,
 Bantu pasien identifikasi pilihan aktivitas-aktivitas yang
akan dilakukan,
 Bantu pasien untuk menjadwalkan istirahat,
 Anjurkan aktivitas fisik (misalnya ambulasi, ADL) sesuai
dengan kemampuan (energi pasien).
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx: Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan kegagalan
mekanisme pengaturan ginjal
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 24 jam klien akan:
0600. Keseimbangan elektrolit dan asam basa yang dibuktikan dengan
indikator
. NIC: 4120.
Manajemen Cairan dengan Intervensi:
 Monitor dan catat intake dan output cairan selama 24 jam secara akurat,
 Pasang urine kateter jika diperlukan,
 Monitor hasil laboratorium terkait retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas
urine),
 Monitor vital sign, awasi hipertensi, peningkatan nadi dan suhu,
 Monitor indikasi retensi/ kelebihan cairan (cracles, CVP, edema, distensi
vena leher, asites),
 Kaji lokasi luasnya edema,
 Monitor masukan makanan/ cairan,
 Berikan diuretik yang diresepkan.

Anda mungkin juga menyukai