Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK SINDROM NEFROTIK

KELOMPOK 5

NUR ANISA 202001113

NURASIAH 202001114

NURITA UMABAIHI 202001115

OKTAVIANI 202001117
REAVALINA 202001119
KONSEP TEORI SINDROM NEFROTIK

DEFINISI
● Sindroma Nefrotik adalah penyakit dengan gejala edema,
proteinuria, hipoalbuminemiadan hiperkolesterolemia,kadang-
kadang terdapat hematuria, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal
(Ngastiyah, 2005).

● Sindroma Nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh


peningkatan permeabilitas glumerulus terhadap protein plasma yang
menimbulkan proteinuria, hipoalbumenemia, hiperlipidemia, dan
ETIOLOGI

Penyebab penyakit sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui,


akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun. Jadi
merupakan suatu reaksi antigen-antibodi. Menurut Ngatisyah 2005
ada 3 etiologi yaitu:
a.Sindrom nefrotik bawaan
b.Sindrom nefrotik sekunder
c.Sindrom nefrotik idiopatik ( tidak diketahui sebabnya )
EPIDEMIOLOGI

Sindrom ini dapat mengenai semua umur, tetap


sebagian besar (74%) dijumpai pada usia 2-7 tahun. (1)
Kasus sindrom nefrotik pada anak paling sering ditemukan
pada usia 18 bulan-4 tahun. (2) kejadian sindrom nefrotik
pada anak sekitar 1-2/100.000 anak. (3) Rasio laki-
laki:perempuan = 2:1, sehingga dikatakan pada masa
remaja dan dewasa rasio ini berkisar 1:1.
TANDA DAN GEJALA

1. Oedem umum (anasarka), 2. Proteinuria dan 3. Hipoproteinemi dan


terutama jelas pada muka albuminemia. albuminemia.
dan jaringan periorbital.

5. Mual, anoreksia, 6. Anemia, pasien


4. Hiperlipidemi khususnya
diare. mengalami edema
hipercholedterolemi. paru.
Lipid uria.
KLASIFIKASI

Whaley dan Wong (1999 : 1385) membagi tipe-tipe


sindrom nefrotik:
1. Sindrom Nefrotik Lesi Minimal ( MCNS :
minimal change nephrotic syndrome).
2. Sindrom Nefrotik Sekunder
3. Sindrom Nefrotik Kongenital
PATOFISIOLOGI

Kelainan yang terjadi pada sindrom nefrotik yang paling utama


adalah proteinuria sedangkan yang lain dianggap sebagai
manifestasi sekunder. Kelainan ini disebabkan oleh karena
kenaikan permeabilitas dinding kapiler glomerulus yang
sebabnya belum diketahui yang terkait dengan hilannya muatan
negative gliko protein dalam dinding kapiler.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium
• Darah

• Urine

2. Biosi ginjal dilakukan untuk memperkuat diagnosa.


PENATALAKSANAAN

1. Diperlukan tirah baring selama masa edema parah yang menimbulkan


keadaan tidak berdaya dan selama infeksi yang interkuten
2. Diit. Pada beberapa unit masukan cairan dikurangi menjadi 900 sampai 1200
ml/ hari dan masukan natrium dibatasi menjadi 2 gram/ hari
3. Perawatan kulit
4. Perawatan mata
KOMPLIKASI

Komplikasi yang sering menyertai penderita SN antara


lain:

a. Infeksi sekunder

b. Syok

c. Trombosis vaskuler

d. Komplikasi lain yang bisa timbul adalah malnutrisi atau


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN SINDROM
NEFROTIK

1. Pengkajian
 Lakukan pengkajian fisik

 Kaji riwayat kesehatan

 Observasi adanya manifestasi dari Sindrom nefrotik

 Pengkajian diagnostik meliputi meliputi analisa urin


untuk protein, dan sel darah merah
2. Diagnosa Keperawatan

a. Kelebihan volume cairan b. d. penurunan tekanan


osmotic plasma. ( Wong, Donna L, 2004 : 550)
b. Perubahan pola nafas b.d. penurunan ekspansi paru.
(Doengoes, 2000: 177)
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
anoreksia. (Carpenito,1999: 204)
PERENCANAAN KEPERAWATAN
a. Kelebihan volume cairan b. d. penurunan tekanan osmotic plasma (Wong, Donna L, 2004)
● Tujuan : tidak terjadi akumulasi cairan dan dapat mempertahankan keseimbangan intake dan output.
● Kriteria Hasil : menunjukkan keseimbangan dan haluaran, tidak terjadi peningkatan berat badan,
tidak terjadi edema.
● Intervensi:
1) Pantau, ukur dan catat intake dan output cairan

2) Observasi perubahan edema

3) Batasi intake garam

4) Ukur lingkar perut

5) timbang berat badan setiap hari


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai