Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ASKEP JIWA PADA KLIEN

DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

Disusun Oleh :

Kelompok 1

A.A. Arin Indah Dewi 202001087 Fira 202001097

Arum Kirana Wangsa 202001088 Hikmah Wati 202001098

Bayu Saputra 202001089 Indar Ramadhanti 202001099

Diah Safitri 202001090 Juwilda 202001100

Elsinta Handayani 202001093 Mifta Nofita 202001101

Farhat Saputra 202001094 Mita 202001102

Fathul Khair 202001095 Maldini 201901017

Ferawati 202001096 Nurfadhila Mustatim 201901108

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan
izin-nya, kami dapat mnyelesaaikan laporan Askep Defisit Perawatan Diri” ini.

Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
semesta alam Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga
akhir zaman.

Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan laporan ini, walaupun penulis


menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan di dalam laporan ini.
Untuk itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna
keberhasilan penulis yang akan dating.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya laporan ini semoga segala upaya yang
telah dicurahkan mendapat berkah dari Allah SWT. Amin.

Palu, 12 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................................4

B. Rumusan Masalah............................................................................................4

C. Tujuan..............................................................................................................4

BAB II.......................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................5

A. Pengertian.........................................................................................................5

B. Tanda Dan Gejala.............................................................................................5

C. Pohon Masalah.................................................................................................6

D. Masalah keperawatan yang mungkin muncul..................................................7

E. Data yang perlu dikaji......................................................................................7

F. Diagnosa keperawatan.....................................................................................8

G. Rencana asuhan keperawatan...........................................................................8

BAB III....................................................................................................................14

PENUTUP...............................................................................................................14

A. Kesimpulan....................................................................................................14

B. Saran...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan


individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat dapat
memenuhi kebutuhan personal hygienenya sendiri. Cara perawatan diri
menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien.
Selain itu,beragam factor pribadi dan social budaya mempengaruhi praktik
hygiene klien. Karena perawatan hygiene seringkali memerlukan kontak
yang dekat dengan klien maka perawat menggunakan ketrampilan
komunikasi untuk meningkatkan hubungan terapeutik dan belajar tentang
kebutuhan emosional klien. Oleh karena itu penulis membahas makalah ini
untuk mempelajari tentang deficit perawatan diri dan mengkaji pasien
dengan gangguan perawatan diri.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan diri ?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah membuat dan mempresentasikan makalah ini diharapkan
mahasiswa mengerti dan mengetahui tentang Defisit Perawatan Diri
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mengetahui dan memahami defisit perawatan diri.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan adasar manusia dalam


memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri.
Deficit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting).
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.Poter pery.
Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan dirinya.

B. Tanda Dan Gejala

1. Mandi/hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,
memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur sushu, atau aliran air
mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta
masuk dan keluar kamar mandi
2. Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan
pakaian, menanggalkan pakain, serta memperoleh atau menukar
pakaian.Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian
dalam, memilih pakaian, menggunakan alat tambahan, mengguanakan
kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki,
mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil
pakaian, dan mengenakan sepatu.
3. Makan
Klien mempunyai dalam menelan makanan, mempersiapkan, mengunyah
makanan, menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan, membuka
container, memanipulasi makanan dalam mulut, mengambil makanan dari
wadah lalu memasukkannya ke mulut, melengkapi makanan, mencerna
makanan menurut cara yang diterima masyarakat, mengambil cangkir atau
gelas, serta mencerna cukup makanan dengan aman
4. BAB/BAK
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan
jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi
pakaian untuk toileting, membersihkan dari setelah BAB/BAK dengan
tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil
Keterbatasan perawatan diri atas biasanya diakibatkan karena stressor yang
cukup berat dan sulit ditangani oleh klien (klien bisa mengalami harga diri
rendah), sehingga dirinya tidak mau mengurus atau merawat dirinya sendiri
baik dalam hal mandi, pakaina, berhias, makan, maupun BAB dan
BAK.Bila tidak dilakukan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan
klien bisa mengalami risiko tinggi isolasi sosial.

C. Pohon Masalah

Effect Risiko tinggi perilaku kekerasan

Core problem defisit perawatn diri


Causa Harga diri rendah kronis

Koping individu tidak efektif

D. Masalah keperawatan yang mungkin muncul

1. Defisit perawatan diri


2. Harga diri rendah
3. Risiko tinggi isloasi social

E. Data yang perlu dikaji

Masalah keperawatan Data yang perlu dikaji


Defisit perawatan diri Subjektif :
 Klien mengatakan dirinya
malas mandi karena airnya
dingin atau di RS tidak tersedia
alat mandi
 Klien mengatakan dirinya
malas berdandan
 Klien mengatakan inigin
disuapi makan
 Klien mengatakan jarang
membersihkan alat kelaminnya
setelah BAK mupun BAB

Objektif :
 Ketidakmampuan
mandi/membersihkan diri
ditandai dengan rambut kotor,
gigi kotor, kulit berdaki, dan
berbau, serta kuku panjang dan
kotor
 Ketidakmampuan
berpakaian/berhias ditandai
dengan rambut acak-acakan.
Pakaian kotor dan tidak rapi,
pakaian tidak sesuai tidak
bercukur (laki-laki), atau tidak
berdandan (wanita)
 Ketidakmampuan makan secra
mandiri ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil
makan sendiri, makan
berceceran, dan makan tidak
pada tempatnya.
 Ketidakmampuan BAB/BAK
secara mandiri ditandai
BAB/BAK tidak pada
tempatnya, tidak membersihkan
diri dengan baik steleh
BAB/BAK.

F. Diagnosa keperawatan

Defisit perawatan diri

G. Rencana asuhan keperawatan

Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi


Pasien mampu : Seteleh …..x SP 1
 Melakukan pertemuan, pasien  Identifikasi kebersihan
kebersihan dapat menjelaskan diri, berdandan,
diri sendiri pentingnya : makan, dan
secara mandiri  Kebersihan diri BAB/BAK
 Melakukan  Berdandan/  Jelaskan pentingnya
berhias/berda berhias kebersihan diri
nda secara  Makan  Jelaskan alat dan cara
baik  BAB/BAK kebersihan diri
 Melakukan  Dan mampu  Masukkan dalam
makan dengan melakukan cara jadwal kegiatan pasien
baik merawat diri
 Melakukan SP 2
BAB/BAK  Evaluasi kegiatan
secara mandiri yang lalu (SP1)
 Jelaskan pentingnya
berdanda
 Latih cara berdandan
- Untuk pasien laki-
laki meliputi cara :
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Bercukur
- Untuk pasien
perempuan
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Berhias
 Masukkan dalam
jadwal kegiatan pasien
SP 3
 Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP 1 dan
2)
 Jelaskan cara dan alat
makan yang benar
- Jelaskan cara
menyiapkan
makanan
- Jelaskan cara
merapikan perlatan
makan setelah
makan dan sesudah
makan
- Praktek makan
sesuai tahapan
makan yang baik
 Latih kegiatan makan
 Masukkan dalam
jadwal kegiatan pasien
SP 4
 Evaluasi kemampuan
pasien yang lalu (SP
1, 2, dan 3)
 Latih cara BAB dan
BAK yang baik
 Menjelaskan tempat
BAB/BAK yang
sesuai
 Menjelaskan cara
membersihkan diri
setelah BAB/BAK
Setelah…….x SP 1
pertemuan, keluarga  Identifikasi masalah
mampu meneruskan keluarga dalam
melatih pasien dan merawat pasien
mendukung agar dengan masalah
kemampuan pasien kebersihan diri,
dalam perawatan berdandan, makan,
dirinya meningkat BAB/BAK
 Jelaskan defisit
perawatan diri
 Jelaskan cara merawat
kbersihan diri,
berdandan, makan dan
BAB/BAK
 Bermain peran cara
merawat
 Rencana tindak lanjut
keluarga/jadwal
keluarga untuk
merawat pasien
SP 2
 Evaluasi SP1
 Latih keluarga
merawat langsung ke
pasien, kebersihan
diri, dan berdandan
 RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk
merawat pasien

SP 3
 Evaluasi kemampuan
SP 2
 Latih keluarga
merawat langsung ke
pasien cara makan
 RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk
merawat pasien
SP 4
 Evaluasi kemampuan
keluarga
 Evaluasi kemapuan
pasien
 Rencan tindak lanjut
keluarga
- Follow up
- Rujukan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Klien dengan gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri hendaknya di


berikan perhatian yang lebih dalam perawatan diri sehinngga peningkatan
kebersihan klien dapat lebih meningkat lebih baik. Klien yang sering
menyendiri merupakan resiko menjadi isolasi sosial maka komunikasi
terapeutik yang di gunakan sebagai landasan untuk membina saling percaya
sehingga dapat mengggali semua permasalahan.

Klien dengan gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri harus selalu
di libatkan dalam kegiatan dan di temani setiap tindakan yang lebih.
Identifikasi diri mengenai penyebab awal terjadinya gangguan tersebut
menjadi focus perhatian pemberian pelayanan kesehatan. Klien dengan
gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri membutuhkan dukungan dari
keluarganya sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan klien.

B. Saran

Klien diharapkan dalam mengikuti program penyembuhan yang


direncanakan oleh dokter dan perawat mau dan mampu untuk mengikuti
guna kesembuhan klien. Keluarga nantinya mampu memberikan motivasi
dan semangat kepada klien untuk mengembalikan kepercayaan diri baik di
rumah maupun di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Anna Keliat, Budi. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC.

Faisal, Deny. 2014. “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn.J dengan Gangguan
Defisit Perawatan diri : Kebersihan Diri dan Pakaian/Berhias di Ruangan
Abimanyu RSJ Daerah Surakarta”. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Ellya. 2014. Keperawatan Jiwa: Landasan Teori Defisit Perawatan Diri.


https://ellya70.wordpress.com/2014/04/21/keperawatan-jiwa.Diakses pada tanggal
09 Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai