Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI”. Makalah ini penulis
buat berdasarkan tugas yang diberikan oleh Ibu Ns. Nurbani, M. Kep. selaku
dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I. Penulis sadar dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif guna
pembuatan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Harapan
penulis semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan yang luas bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Tujuan....................................................................................................................
A. Pengkajian.............................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan........................................................................................
C. Intervensi Keperawatan.......................................................................................
D. Implementasi Keperawatan.................................................................................
E. Evaluasi...............................................................................................................
BAB IV PENUTUP........................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan defisit
perawatan diri,
b. Mampu menerapkan diagnosa keperawatan pada klien dengan
gangguan defisit perawatan diri,
c. Mampu membuat intervensi keperawatan pada klien dengan
gangguan defisit perawatan diri,
d. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan
gangguan defisit perawatan diri,
e. Mampu membuat evaluasi keperawatan pada klien dengan
gangguan defisit perawatan diri.
BAB II
KONSEP TEORI
1. Mandi (Hygiene)
2. Berpakaian/Berhias
3. Makan
3
4
4. BAB/BAK
D. Faktor Predisposisi
1. Perkembangan
2. Biologis
4. Sosial
E. Faktor Presipitasi
1. Body Image
2. Praktik Sosial
4. Pengetahuan
5. Budaya
6. Kebiasaan Seseorang
2. Dampak Psikososial
3. Kebutuhan Eliminasi
a) Pola BAK
b) Pola BAB
4. Kebutuhan Nutrisi
5. Kebutuhan Aktivitas
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
1. Tuan B (35 tahun) adalah seorang duda dan saat ini klien tidak
bekerja. Klien tinggal dirumah hanya dengan pembantu dan klien
dirawat di RS Jiwa untuk ketiga kalinya dengan alasan jika dalam
keadaan marah akan merusak lingkungan dan tidak mengurus diri.
Pada saat pengkajian diperoleh data bahwa klien mengatakan malas
mandi dan keramas, jarang menyisir rambut dan memotong kukunya,
tidak pernah mencuci tangan saat makan, sulit menggerakan anggota
tubuhnya. Penampilan klien tidak terawat, rambut klien terlihat kotor
dan tercium bau kurang enak, kuku klien masih panjang, dan klien
tampak lemas. Klien mengatakan bahwa sering mendengar suara-
suara yang ingin membunuh dirinya dan suara itu menakutkan
sehingga klien kesal dan ingin memukul serta melempar barang agar
suara tersebut hilang. Selama di RS Jiwa, klien selalu menyendiri,
duduk dipojok atau tiduran ditempat tidur, kadang-kadang klien
berjalan mondar-mandir, dan klien sering berbicara sendiri serta
tertawa sendiri. Menurut perawat ruangan bahwa klien tersebut bila
diajak berbicara, klien mengatakan malas beraktivitas dan tidak
mengurus diri.
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
9
10
yang disampaikan secara lisan oleh klien dan keluarganya serta data ini
diperoleh melalui wawancara perawat kepada klien dan keluarganya.
a) Identitas Klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, alamat,
tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, nomor rekam medik,
diagnosa medis, dan identitas penanggungjawab.
b) Keluhan Utama dan Alasan Masuk RS
Tanyakan pada klien atau keluarga apa yang menyebabkan klien
datang ke RS saat ini serta bagaimana hasil dari tindakan orang
tersebut.
c) Faktor Predisposisi
Menanyakan kepada klien atau keluarganya
1. Apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa atau tidak
2. Jika ya, bagaimana hasil pengobatan sebelumnya.
3. Klien pernah melakukan, mengalami atau menyaksikan
penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan,
kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
4. Apakah anggota keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa.
5. Pengalaman klien yang tidak menyenangkan (kegagalan yang
terulang lagi, penolakan orang tua, harapan orangtua yang tidak
realitas) atau faktor lain, misalnya kurang mempunyai
tanggungjawab personal.
d) Aspek Fisik atau Biologis
e) Psikososial
Membuat genogram minimal tiga generasi yang dapat
menggambarkan hubungan klien dengan keluraga serta masalah
yang terkait dengan komunikasi pengambilan keputusan dan pola
asuh.
f) Status Mental
Meliputi pembicaraan, penampilan, aktivitas motorik, alam
perasaan, interaksi selama wawancara, persepsi, proses pikir,
tingkat kesadaran, emosi, dan tingkat konsentrasi.
g) Kebutuhan Persiapan Pulang
h) Mekanisme Koping
Diperoleh melalui wawancara pada klien atau keluarga baik adaptif
maupun maladaptif.
i) Masalah Psikososial dan Lingkungan
Diperoleh dari klien atau keluarga tentang bagaimana keadaan
lingkungan klien, masalah pendidikan, dan masalah pekerjaan.
j) Pengetahuan
Apakah klien mengetahui tentang kesehatan jiwa.
k) Aspek Medis
Obat-obatan klien saat ini baik obat fisik, psikofarmako dan terapi
lainnya.
l) Masalah Keperawatan
Perawat dapat menyimpulkan kebutuhan atau masalah klien dari
kelompok data yang dikumpulkan, kemungkinan kesimpulan
adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada masalah tetapi ada kebutuhan
12
DIAGNOSA
TANGGAL NOC NIC
KEPERAWATAN
Defisit perawatan Setelah dilakukan a. Bina hubungan saling
diri pertemuan, klien percaya
mampu: R/: Menumbuhkan ikatan
a. Membina kepercayaan dalam
hubungan komunikasi terpeutik agar
saling klien dapat
percaya mengungkapkan
b. Menjelaskan masalahnya dan
pentingnya merupakan dasar
kebersihan hubungan saling percaya
diri, b. Identifikasi kebersihan
berdandan/ diri, berdandan, makan,
berhias, BAB/BAK
makan, dan R/: Dengan klien
BAB/BAK mengetahui pentingnya
c. Mampu kebersihan diri diharapkan
melakukan klien dapat melakukan
cara merawat perawatan diri secara
diri mandiri tanpa harus
diperhatikan oleh orang
lain
c. Jelaskan pentingnya
kebersihan diri
R/: Dengan menjelaskan
pentingnya kebersihan diri
diharapkan klien dapat
meningkatkan perawatan
diri
d. Jelaskan alat dan cara
14
kebersihan diri
R/: Dengan klien
mengetahui alat dan cara
kebersihan diri diharapkan
klien bisa merawat dirinya
secara baik
e. Masukkan dalam jadwal
kegiatan klien
R/: Dengan memasukkan
dalam jadwal kegiatan
diharapkan dapat melatih
klien agar bisa melakukan
perawatan diri secara
mandiri
Setelah dilakukan a. Bina hubungan saling
pertemuan, percaya
diharapkan keluarga R/: Diharapkan pihak
mampu: keluarga tidak merasa
a. Membina asing dengan kehadiran
hubungan perawat dan keluarga
saling dapat membantu dalam
percaya memberikan informasi
b. Merawat tentang klien.
anggota b. Identifikasi masalah dalam
keluarga merawat klien dengan
yang maslah kebersihan diri,
mengalami berdandan, makan,
masalah BAB/BAK
defisit R/: Dengan
perawatan mengidentifikasi masalah
diri dalam merawat klien
15
diharapkan keluarga
mengetahui permasalahan
klien dan mampu merawat
klien
c. Jelaskan difisit perawatan
diri
R/: Dengan menjelaskan
defisit perawatan diri
diharapkan keluarga
mengetahui pengertian
defisit perawatan diri
secara realitas
d. Jelaskan cara merawat
kebersihan diri, berdandan,
makan, BAB/BAK
R/: Dengan menjelaskan
cara merawat diharapkan
keluarga mengetahui cara-
cara merawat klien dengan
defisit perawatan diri
e. Bermain peran cara
merawat
R/: Dengan bermain peran
diharapkan keluarga
mampu menjelaskan dan
merawat pasien seperti
yang telah perawat ajarkan
f. Rencana tindak lanjut
keluarga untuk merawat
R/: Dengan melakukan
rencana tindak lanjut
16
keluarga dapat
mempermudah keluarga
dalam merawat klien
D. Implementasi Keperawatan
KERJA
“Berapa kali mandi dalam sehari? Apakah Bapak sudah mandi hari ini?
Menurut Bapak apa manfaat dari mandi? Apa alasan Bapak sehingga
tidak bisa merawat diri? Menurut Bapak apa manfaatnya kalau kita
menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak
merawat diri dengan baik seperti apa ya Pak? Badan gatal, mulut bau,
apa
Lagi Pak? Kalau tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa
17
TERMINASI
18
KERJA
“Apa saja masalah yang Ibu rasakan dalam merawat Bapak?”
“Perawatan diri yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan
dan BAB/BAK”
“Perilaku yang ditunjukkan oleh Bapak itu dikarenakan gangguan
jiwanya yang membuat pasien tidak mempunyai keinginan untuk
mengurus diri sendiri. Baik akan saya jelaskan untuk kebersihan diri”
“Kami telah melatih Bapak untuk mandi, keramas, gosok gigi, cukuran,
19
ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan Ibu dapat menyediakan
alat-alatnya”
“Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga dirumah, Bapak
telah mengetahui langkah-langkah cuci tangan, mengambil makanan,
berdoa, makan yang rapi, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangannya.
Sebaiknya makan pas jam minum obat agar setelah makan langsung
minum obat”
“Untuk BAB/BAK, di rumah ada WC Bu?”
“Iya, Bapak juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih. Kalau Bapak
kurang motivasi dalam merawat diri apa yang Ibu lakukan?”
“Ibu juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat
diketahui apakah Bapak sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan
dalam melakukannya”
“Apakah ada yang ingin Ibu tanyakan?”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang?”
“Coba Ibu sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan untuk
membantu Bapak dalam merawat diri”
“Baik nanti kalau Ibu menjenguk bisa ditanyakan pada perawat lagi”
“Dan di rumah nanti, cobalah Ibu mendampingi dan membantu Bapak”
E. Evaluasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
21
22
4) Bagi Keluarga
Carpenito, Lynda Juall. 2012. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta:
EGC.
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa (Edisi Revisi). Bandung: Refika Aditama.
23