Anda di halaman 1dari 18

BAB III

THE NURSEPRENEUR MIND

3.1 KEUNTUNGAN DAN TANTANGAN NURSEPRENEUR

1. Nikmatnya menjadi Nursepreneur


Banyak orang yang selalu memberikan asumsi bahwa seorang
entrepreneur itu adalah seorang yang mudah mencari uang dan kekayaan
lainnya. Entepreneur merupakan sosok manusia yang bisa bebas
menggunakan waktunya, tanpa khawatir kehabisan uangnya. Enaknya jadi
seorang entrepreneur, begitu kata mereka.
Asumsi mereka sesungguhnya benar adanya, memang enak menjadi
entrepreneur. Sama hal dengan mengambil keputusan besar dalam hidup
untuk tidak menjadi perawat biasa, melainkan mengambil risiko besar
menjadi seorang nursepneur. Risiko besar yang ditanggung namun bukan
berarti tanpa kenikmatan yang akan dirasakan jika bisnisnya berhasil.
Memang menjadi nursepreneur menjanjikan banyak hal. Kekayaan
dan kebebasan adalah segelintir nikmat menjadi seorang nursepneur. Di luar
itu, banyak nikmat lain yang dapat dicapai oleh nursepreneur. Bayangan akan
kenikmatan hidup tersebut menjadi dorongan kuat bagi seseorang untuk
berimajinasi betapa nikmatnya menjadi nursepreneur. Kenikmatan hidup yang
dirasakan pada tiap tingkat hirarki kebutuhan manusia seperti yang pernah
dijelaskan Abraham Maslow dalam konsep piramida kebutuhan Maslow.

1
Gambar Kebutuhan Manusia menurut Abraham Maslow.
Dengan konsep ini, Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia
bertingkat, mulai dari kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi pada bagian
bawah piramida, dan kebutuhan manusia meningkat terus ke atas apabila jenis
kebutuhan yang dasar sudah terpenuhi. Mulai dari kebutuhan yang paling
dasar adalah kebutuhan fisiologis, kemudian berlanjut ke kebutuhan akan
keamanan (safety), kebutuhan dicintai (love/belonging), kebutuhan untuk rasa
percaya diri (esteem), dan kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri (self-
actualization) (Corr, P.J., & Matthews, G, 2009, dalam Aditya, 2010).
a. Kebutuhan fisiologis (physiological)
Kenikmatan pertama menjadi seorang nursepreneur adalah
keleluasaan finansial untuk memenuhi kebutuhan fisiologis agar dapat
bertahan hidup. Pada hirarki yang paling bawah ini, seorang nursepreneur
dapat memenuhi kebutuhan makanan, tidur, minum, seks, dan hal-hal
lainnya yang berhubungan dengan fisik badan. Kenikmatan yang akan
sulit didapatkan dengan hanya menjadi perawat biasa yang saat ini masih
terus memperjuangkan kesejahteraan hidupnya.
Perawat yang selalu menghitung-hitung hari kapan tiba saatnya
tanggal gajian, tanggal yang dinanti-nantikan. Pengeluaran tiap buan yang
selalu dialokasikan untuk segera dibereskan seperti kontrakan, gas,
rekening listrik, SPP anak, cicilan motor, cicilan mobil, perabotan rumah

2
tangga, arisan, telepon, PDAM, dan sebagainya, juga harus dikalkulasikan
dengan cermat. Beban kerja perawat yang semakin sibukpun tidak
mempengaruhi peningkatan pendapatan mereka. Sungguh kondisi yang
sangat memprihatinkan.
Bayangkan bila kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka mereka akan
mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, seseorang
mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan, sehingga ia menderita
kelaparan, maaka ia tidak akan mungkin mampu untuk memikirkan
kebutuhan akan keamanannya ataupun kebutuhan aktulisasi diri. Logika
sederhananya ialah bagaimana seseorang dapat memikirkan prestasi atau
aktualisasi diri, bila dirinya terus menerus dihantui rasa ketakutan akan
kelaparan.
b. Kebutuhan Keamanan (Safety)
Kenikmatan pada tingkat kedua menjadi seorang nursepreneur
ialah rasa aman dalam diri. Baik keamanan secara harfiah (keamanan dari
perampok, orang jahat, dan lain-lain), mapun keamanan secara finansial
ataupun hal lainnya. Rasa aman akan tercipta ketika nursepreneur
memulai dan mengembankan bisnisnya. Mereka akan merasakan dampak
yang lebih besar bagi hidup mereka dalam jangka waktu yang panjang.
Pada akhirnya, seorang nursepreneur tidak perlu khawatir akan masa
depannya.
Berbeda halnya dengan perawat yang bekerja pada orang lain atau
institusi pelayanan kesehatan lain yang memiliki berbagai macam risiko.
Sewaktu-waktu, atasan mereka dapat memutuskan hubungan pekerjaan
meskipun mereka telah menjadi karyawan tetap sekalipun. Belum lagi
jika suatu saat nanti perusahaan terkena pailit dan terancam gulung tikar.
Maka pilihan menjadi seorang nursepreneur adalah pilihan yang
tepat. Menjadi seorang nursepreneur membuat mereka terbebas dari
kemungkinan kehilangan pekerjaan karena berbagai sebab. Merekalah
orang yang menentukan kapan bisnis dimulai dan kapan bisnis harus

3
dipindahtangankan ke pihak lain. Dengan kata lain, jaminan pekerjaan
mereka terletak di tangan mereka sendiri.
c. Kebutuhan Kasih Sayang/Sosial (Love/Belonging)
Setelah terpenuhinya 2 kebutuhan yang bersifat individu, kini
seorang nursepreneur dapat menapaki kebutuhan untuk diterima secara
sosial. Kenikmatan pada tingkat ketiga menjadi seorang nursepreneur
ialah kesempatan memberi kebermanfaatan bagi orang lain. Emosi
menjadi “pemain” utama dalam hirarki ketiga ini. Perasaan
menyenangkan yang dimiliki pada saat kita dapat memberikan
kebermanfaatan bagi sekitar, ikut mensejahterakan orang lain, serta
menciptakan lapangan kerja baru adalah kenikmatan tersendiri dari
terpenuhi kebutuhan sosial ini.
Berbisnis dalam bidang keperawatan membuat hidup mereka tidak
sia-sia. Alasannya, mereka tidak hanya menghabiskan sebagian besar
waktu hidupnya untuk bekerja demi diri dan keluarganya, melainkan juga
demi orang lain. Menjadi seorang nursepreneur yang mandiri berarti
mereka memiliki kesempatan berbagi dengan orang-orang yang tak
seberuntung mereka. Pendapatan besar yang didapatkan merupakan
titipan yang harus juga diberikan pada orang-orang yang membutuhkan.
d. Kebutuhan percaya diri (esteem)
Kenikmatan pada tingkat keempat menjadi seorang nursepreneur
ialah kepercayaan diri yang tinggi. Menjadi nursepreneur berarti mereka
yang terbangun menjadi pribadi yang tangguh dan memiliki kepercayaan
diri yang tinggi. Dengan modal rasa percaya diri yang tinggi, mereka
berdiri di atas kaki sendiri, membangun usaha sendiri, hingga akhirnya
sukses.
Pada akhirnya, baik secara langsung maupun tidak langsung akan
meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menjadi pribadi yang lebih
bersemangat, pantang menyerah, dan selalu optimis dalam menghadapi
segala tantangan dalam mengembangkan bisnisnya. Penghargaan dari
orang lain pun menambah kepercayaan diri nursepreneur.

4
Keniikmatan yang tertuang pada hirarki pada tahap keempat dalam
piramida kebutuhan Abraham Maslow ini biasanya muncul setelah ketiga
kebutuhan yang lebih mendasar sudah terpenuhi. Meskipun tidak
menutup kemungkinan bahwa kebutuhan semacam ini dapat muncul
tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan yang lebih mendasar. Sehingga
pada akhirnya dengan terpenuhinya kebutuhan percaya diri tersebut, dapat
dipastikan bahwa kebutuhan mereka dapat berlanjut ke tahap berikutnya,
yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
e. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization)
Kenikmatan tertinggi menjadi seorang nursepreneur ialah
tercapainya potensi puncak dalam mengaktualisasi diri. Pada hirarki ini,
biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi
seseorang memiliki kemampuan lebih. Seperti mengaktualisasikan diri
untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu tertentu, atau hasrat untuk
mengetahui serta memenuhi ketertarikannya akan suatu hal. Umumnya,
kenikmatan ini akan muncul bila seseorang merasa seluruh kebutuhan
mendasarnya sudah terpenuhi.
Lahan bisnis yang ditekuni oleh seorang nurseoreneur tidak lain
adalah sarana untuk mengekpresikan dan mengaktualisasikan diri. Mereka
sangat sadar keberhasilan mereka sangat ditentukan oleh keleluasaan
mengerjakan hal-hal yang disukai. Tidak mungkin seseorang memulai
bisnis pribadi di bidang yang tidak disukainya.
Kebebasan seorang nurpresepreneur untuk memilih sendiri bidang
bisnis membuat mereka mencintai bisnisnya. Keleluasaan untuk memilih
ini tidak dimiliki oleh perawat biasa lebih senang bekerja di klinik tempat
praktik dokter dibandingkan menjalankan fungsi mandiri dari perawat.
Oleh karena itu, mereka seringkali merasa terpaksa menjalankan
pekerjaan mereka.

5
Action Session

Keuntungan dan dampak menjadi Nursepreneur bagi diri saya:

Pendapatan tambahan
Bermanfaat bagi orang lain
Banyak teman dan jaringan
--------------------------------
--------------------------------
--------------------------------
--------------------------------
--------------------------------
--------------------------------
--------------------------------

Apakah anda siap mengambil keputusan untuk menjadi seorang


Nursepreneur? (chekclis jawabannya)

Ya, Saya Siap

Tidak, saya ingin menjadi perawat biasa saja

2. Tantangan Menjadi Seorang Nursepreneur


Bisnis adalah tantangan. Ketika bisnis sudah berjalan, cobaan dan
godaan akan pun datang silih berganti. Berbisnis memang tidak mudah,
namun juga tidak sesulit yang di bayangkan.
Semakin hari usia usaha bertambah, semakin banyak cobaan dan
tantangan yang datang, semakin banyak pun masalah yang membelitnya.
Dalam setiap proses membangun bisnis, sebuah kesalahan merupakan bagian
yang paling penting dalam proses pembelajaran. Hal tersebut akan membuka
kesempatan bagi seorang nursepreneur untuk sukses dari setiap jalan keluar
yang didapatkannya.

6
Bukan tidak ada modal, bukan tidak ada ide baru yang merupakan
tantangan terbesar untuk memulai berbisnis. Yang paling sulit adalah
mempertahankan daya tahan dalam membangun usaha sendiri dan tetap
bertahan dalam bisnis yang dijalani meskipun menghadapi banyak tantangan.
Ada proses yang harus dilalui, mulai dari memikirkan ide awal, membuka,
memperkenalkan dan mempromosikan usaha tersebut.
Dalam proses tersebut, banyak sekali tantangan dan rintangan, baik
dari internal seorang nursepreneur itu sendiri maupun yang datang dari
eksternal. Tantangan-tantangan yang akan muncul saat mulai memutuskan
untuk menjadi nursepreneur jika dikaitkan dengan konsep kecerdasan
emosional (emotional quotient) Daniel Goleman (Goleman, 2002), yaitu:
1. Tantangan Internal
Tantangan internal berkaitan erat dengan kecakapan individu seorang
nursepreneur yang menyangkut tentang bagaimana mengelola diri sendiri.
Kecakapan individu tersebut terdiri atas tiga unsur terpenting, yaitu:
a. Kesadaran diri
Kesadaran diri adalah kemampuan mengenali emosi diri sendiri.
Kesadaran diri juga berarti kemampuan untuk mengenali perasaan
yang dirasakan pada suatu saat yang akan menuntun pengambilan
keputusan diri sendiri. Kesadaran diri merupakan dasar dari
kecerdasan emosional yang merupakan pondasi dalam bertindak.
Mengenali diri sendiri memungkinkan diri untuk memaksimalkan
potensi yang ada didalamnya. Selain itu, kesadaran diri juga bersifat
pribadi dan tidak bisa dipaksakaan. Tanpa kesadaran yang keluar dari
dalam diri, tidak ada seorangpun yang dapat memaksanya berbuat
sesuatu untuk mengubah keyakinan diri.
Kesadaran diri sangat penting bagi seorang nursepreneur. Mengenali
diri sendiri dengan pasti memungkinkan seorang nursepreneur
membuat keputusan tepat dalam bisnis yang akan dijalankan.
Pemahaman yang lebih baik mengenai diri sendiri dan apa yang ingin

7
dicapai akan membantu menyingkirkan gangguan dalam bisnis dan
mendorong diri untuk mengejar hal-hal yang lebih penting.
Seorang nursepreneur yang sadar bahwa dirinya akan sukses sebagai
pengusaha akan meraih impiannya. Kini saatnya untuk mengenali diri
sendiri, meyakini diri sendri, dan mengoptimalkan kemampuan diri
untuk menatap masa depan.
b. Pengaturan diri
Pengaturan diri adalah kemampuan mengelola emosi sedemikian
sehingga berdampak positif dalam bertindak. Pengaturan diri juga
berarti kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat
terungkap dengan tepat, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri
individu.
Menjaga agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan
kunci menuju kecerdasan emosi. Emosi berlebihan, yang meningkat
dengan intensitas terlampau lama akan mengoyakan kestabilan diri.
Kemampuan tersebut juga mencakup kemampuan untuk menghibur
diri sendiri, melepaskan keceasan, kemurungan atau ketersinggungan
dan akibat-akibat yang ditimblkannya, serta kemampuan untuk
bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan.
Emosi bisa terjadi kapan dan dimana saja. Suatu keniscayaan
memamng jika semakin berkembang pesat bisnis, semakin tinggi
energi emosi yang dibituhkan. Namun, seorang nursepreneur harus
bisa mengendalikan emosi ketika bisnis yang dijalani sedang
bermasalah, jangan hanyut dalam emosi. Emosi yang tidak terkendali
hanya akan merugikan diri sendiri. Lebih baik coba tenangkan diri
dengan tarik nafas dalam-dalam dan berfikirlah lebih santai.
Memang tidak mudah, tetapi jika nursepreneur pandai mengelola dan
mengendalikan emosi, tentu akan mempengaruhi kualitas diri.
Seorang nursepreneur yang stabil secara emosi akan menggunakan
kemarahannya serta kekecewaannya dengan baik dan bijaksana.
Nursepreneur juga akan memanfaatkan bagaimana mengekspresikan

8
emosinya secara tepat. Kestabilan emosi nursepreneur akan
menjadikannya sosok yang konsisten dengan impian yang ingin
diraihnya.
c. Motivasi
Motivasi adalah hasrat yang paling dalam untuk menggerakan dan
menuntun seseorang menuju sasaran. Motivasi juga berarti dorongan
berprestasi untuk menjadi lebih baik, komitmen, inisiatif untuk
memanfaatkan kesempatan, serta optimis dalam menghadapi
tantangan dan rintangan.
Meraih prestasi tersebut harus dilalui dengan dimilikinya motivasi
dalam diri individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan
diri terhadap kepuasan, mengendalikan dorongan hati, serta
mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusias, gairah,
optimis dan keyakinan diri. Selain itu, motivasi membantu seseorang
mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk bertahan
menghadapi kegagalan dan frustasi.
Motivasi naik dan turun merupakan hal biasa dalm kehidupan.
Seringkaali motivasi meningkat ketika di awal memulai usaha.
Namun, seiring waktu, kemudian perlahan motivasi itu meluntur.
Sadar atau tidak bahwa saat itu diri kita memerlukan motivasi untuk
dapat bersemangat menjalani usaha yang ditekuni.
Motivasi terbaik itu ada di dalam diri kita sendiri. Seseorang
nursepreneur harus pandai-pandai memotivasi diri sendiri, sebab
dunia nursepreneur penuh dengan liku. Jika tidak bisa memotivasi diri
untuk terus melangkah ke depan, bisnis yang dijalani bukan tidak
mungkin hanya akan bejalan ditempat tanpa ada kemajuan yang
berarti. Memotivasi diri sendiri memang tidak mudah, butuh
komitmen kuat dalam diri sehingga motivasi tersebut berbuah
tindakan yang nyata untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.

9
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal berkaitan erat dengan kecakapan sosial seorang
nursepreneur yang menyangkut tentang bagaimana menangani suatu
hubungan. Kecakapan sosial tersebut terdiri atas dua unsur terpenting,
yaitu:
a. Empati
Empati adalah kemampuan mengenali emosi orang lain. Empati juga
berarti kemampuan merasakan yang dirasakan orang lain, mampu
memahami perspektif orang lain, menumbuhkan hubungan saling
percaya dan menyelaraskan diri dengan berbagai macam orang.
Mengatasi keberagaman dalam membina pergaulan, mengembangkan
orang lain, dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah
kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan, juga tercakup
didalamnya. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah
mampu membaca pesan non verbal seperti ekspresi wajah, gerak-gerik
dan nada bicara.
Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap
sinyal-sinyal sosial yang tersirat dan mengisyaratkan hal-hal yang
dibutuhkan orang lain. Pada akhirnya individu tersebut lebih mampu
menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang
lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.
Empati harus dimiliki oleh seseorang nursepreneur. Empati bisa
menjadi nilai pondasi dalam berbisnis. Empati memainkan peran
penting dalam keberhasilan bisnis yang sedang dijalani.
Bahkan seorang nursepreneur dapat melejitkan penjualannya dengan
berbekal empati. Empati yang dilakukannya dapat mengetahui
keinginan dan kebutuhan pasar, sehingga barang atau jasa yang
diproduksi dapat diterima dan laku di pasaran. Pelanggan akan
merasakan dan mengalami bagaimana empati yang dibangun itu
menjadi value added pengalaman untuk memilih barang atau jasa

10
yang ditawarkan. Dampak luar biasa dari pelanggan inilah yang
membuat pelanggan tetap setia memilih barang atau jasa mereka
walaupun di luar sana banyak saingan yang sama harga dan
kualitasnya.
b. Keterampilan sosial
Keterampilan sosial adalah kemampuan dalam membina hubungan.
Keterampilan sosial juga berarti kemampuan dalam menangani emosi
dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain, membaca situasi
dan jaringan sosial dengan cermat, berinteraksi dengan lancar, serta
menggunakannya untuk mempengaruhi orang lain dalam
memperjuangkan kepentingan bersama.
Keterampilan sosial merupakan kekampuan dasar dalam keberhasilan
membina hubungan yang terkadang manusia sulit untuk mendapatkan
apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta
kemampuan orang lain. Keterampilan sosial juga merupakan suatu
keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan
keberhasilan antar sesama.

Enterpreneur bukanlah sekedar ilmu dagang, melainkan ilmu membangun


hubungan antar manusia, meyakinkan orang, mengerti kebutuhan konsuman, dan
membangun sistem bisnis dan pondasi yang kuat dengan tim yang solid. Seorang
nursepreneur harus mampu memperluas jaringan (networking) dan membangun
hubungan bisnis yang kuat dengan mitra, konsumen, hingga vendor. Kuatnya
hubungan tersebut akan berimbas kesuksesan bisnis yang dijalani.

Tentunya membangun hubungan bisnis yang kuat tak semudah membalik


telapak tangan. Butuh proses hingga pada akhirnya membuat bisnis berhasil.
Komunikasi adalah kunci membangun hubungan bisnis yang kuat tersebut. Kini
saatnya, nursepreneur mulai mengidentifikasi kemampuan komunikasi mereka
dan mulai meningkatkan dengan belajar dan juga mempraktikkan ilmu yang
didapat selama proses penerapan pengetahuan itu sendiri.

11
Action Session
Dari bisnis yang kamu jalani, tantangan apa yang paling ditakuti?

Solusinya :

Internal

1. 2.

3. 4.

Eksternal

Solusinya :

3. Memaknai Jatuh Bangun Usaha


“Success is not built on success. It’s built on failure. It’s built on
frustation.

Sometimes its built on catastrophe.”

-Summer Redstone-

Hampir setiap hari, bermuculan startup (usaha rintisan/baru) yang


dikelola dibidang apapun dan maupun di bidang yang mengikuti
perkembangan bisnis (trend). Disisi lain, hampir setiap hari juga ada
begitu banyak usaha yang tutup atau tidak dijalankan lagi karena berbagai

12
alasan. Tidak ada yang salah dari fenomena tersebut. Jatuh bangun dalam
mendirikan suatu usaha adalah hal yang wajar dalam dunia usaha.

Sesuatu yang besar biasanya diawali oleh langkah-langkah kecil


dari sekarang. Jatuh bangun dalam mendirikan sebuah usaha dan
mengembangkan usaha, itu bukan hal yang memalukan. Punya usaha tapi
pemasukannya belum cukup, itu juga bukan hal yang memalukan.

Mampu bertahan dan tetap mengembangkan usaha yang telah


dijalankan merupakan hal yang luar biasa. Hal yang akan sangat
memalukan yaitu jika usaha yang sudah dipromosikan atau diiklankan dan
diberitahukan ke teman-teman dengan heboh, tapi pada akhirnya tutup
dengan berbagai alasan.

Kerap kali yang hilang dari mereka yang tereliminasi sebagai


enterpreneur tidak hanya usaha yang telah dirintisnya, melainkan juga
semangat (spirit) untuk terus melangkah ke depan. Mereka kehilangan
harapan untuk terus berinovasi dalam kondisi apapun, baik saat berhasil
maupun saat bisnis cidera cobaan.

Setiap peluang sukses juga terdapat peluang untuk gagal. Namun,


kebanyakan orang memilih untuk tidak mencoba dan menghindari
kegagalan. Padahal, disadari atau tidak bahwa setiap orang memiliki jatah
gagal itu untuk kesuksesan yang akan datang.

Dalam bisnis, diam tanpa tindakan tidak akan menyelesaikan


masalah. Bisnis itu butuh tindakan nyata dan butuh solusi. Berpikir positif
atas kegagalan tersebut, dan selalu merespon secara positif setiap kejadian,
baik suka maupun duka. Jangan selalu menyalahkan (blaming), beralasan
(excuses), dan melakukan pembenaran (justify). Pahamilah bahwa dibalik
setiap kejadian pasti ada peluang gagal. Tidak ada kata gagal, hanya ada
kata sukses dan belajar.

13
Belajarlah dari pengalaman hidup orang-orang sukses dan
dapatkan strategi suksesnya. Lalu, ciptakan strategi-strategi baru untuk
menghadapi hari esok yang lebih baik. Coba dan beranilah bertindak,
jangan menunda-nunda. Jika terjadi kesalahan, langsung perbaiki. Jika
sudah mencoba dan amsih gagal, kemudian melakukan strategi yang baru
tapi masih belum membuahkan hasil, sekali lagi, jangan malu, jera, takut,
atau putus asa. Ubahlah strategi dan cobalah bertindak lagi.

Action Session
Kegaglan apa saja yang pernah dialami dan pelajaran apa yang bisa diambil
dari kegagalan itu ?
Waktu Kegagalan Pelajaran yang diambil

Setiap orang memiliki jatah gagal dan sukses mereka sendiri, maka habiskan
jatah gagal itu untuk mesuksesan yang akan datang tidak ada kata gagal,
hanya ada kata sukses dan belajar.

*(Dimodifikasi dari Rahmawan, Arry. 2013. Studentpreneur Guidebook.Jakarta:


Gagas Media)

4. Menjaga Konsistensi Usaha

Melakukan sesuatu secara konsisten adalah sesuatu yang sangat


panting dalam hidup. Konsistensi adalah kunci dalam kesuksesan dalam
hidup ini. Secerdas apapun seseorang, tapi selama tidak memiliki sifat ini,
tidak akan pernah menghasilkan apa-apa dalam kehidupan ini. Demikian

14
juga dengan pekerjaan-pekerjaan ecil, namun dilakukan secara konsisten
tentu akan memberikan manfaat yang sangat besar.

Konsistensi itu penting karena akan memungkinkan kita meraih


sesuatu secara besar. Demikian juga dengan kegagalan yang sering
disebabkan ketidak-konsistenan kita dalam melakukan sesuatu. Jangan
pernah menyepelakn sesuatu sekcil apapun itu.

Konsistensi itu ibarat melihat proses bangunan-bangunan besar


dihasilkan. Bangunan-bangunan besar itu hanya akan menjadi sempurna
dan gagah berdiri ketika dibangun dari fondasi yang paling dasar. Semua
terlihat gagah, indah dan menawan hati bukan diciptakan dalam sekali
jadi. Proses pembangunannya dimulai dari nol besar. Perlu fondasi yang
tidak berbentuk, kerangka besi yang telanjang tetapi sering dengan proses
pembangunan itu, perlahan-lahan akan mencapai pada bentuk yang indah
dan semakin indah.

Begitupulalah dengan apa yang kita kerjakan dalam membangun


dan mempertahankan endurance berbisnis. Berikut ini cara-cara agar
supaya bisa tetap menjaga konsistensi dan fokus saat menjalankan usaha,
meskipun kesulitan dan tantangan datang bertubi, antara lain:

1. Kembali Nikmati Impian Hidup


Ketika berbagai rintangan, halangan, dan tantangan dalam
berbisnis muncul, hanya impian kita saja yang dapat menopang kita
untuk tidak menyerah dan terus berusaha, tetapi mencari jalan keluar
dari masalah tersebut.
Memang awal dari terwujudnya kesuksesan besar adalah
impian besar. Maka, ingatlah kembali impian-impian terbesar kita
dalam hidup ini. Mungkin kita pernah mengimpikan memiliki tempat
usaha di mana-mana, cabang di mana-mana, mendirikan dua sampai
tiga perusahaan sekaligus, omzet encapai milyaran rupiah, banyak

15
pelanggan dalam negeri maupun luar negeri, bahkan menuai
kesuksesan-kesuksesan masa depan lainnya.
Oleh karena itu, jadikan impian tersebut sebagai motivasi
terbesar untuk bangkit kembali dan terus berjalan menuju impian kita.
Kembali nikmati impian tersebut tanpa menghentikan langkah nyata
untuk terus berusaha. Impian tetap harus diraih, karena tidak ada yang
dapat menghentikan impian kita selain diri kita sendiri.

Lupakan passion, nikmati proses

Ketika bisnis menghadapi rintangan dan halangan yang membuat kita


down atay bahkan berada dan konsisi sulit dan terhimpt maka bukan saatnya lagi
memepertanyakan tentang passion. Sebab, disaat itulah kita harus melupakan
sejenak tentang passion dan nikmati saja setipa proses yang menyertainya.

Jalani apa saja apa yang perlu dikerjakan untuk survive. Konsistensi suatu
proses memang berat, tidak semudah membolak-balikantelapak tangan, butuh
perjuangan. Bahkan kita pasti akan sering merasakan namanya lelah,letih dan
malas, namun nikmati saja prosesnya. Niscaya ketekunan itu memberikan
pelajaran berharga.

Pilihan untuk mengikuti atau tidak passion terhadap kebahagian bagi kita
ditentukan oleh kemampuan kita sendiri dalam mengelola konflik yang mungkin
muncul dan konsikuensinya. Passion tidak perlu ditanyakan keberadaannya.
Passion itu sudah dalam hati yang tulus. Cukup dijadikan diriterbuka untuk
mengetahui, merasakan, serta jujur mengenaisegala hal yang saat dikerjakan
sehingga membuat hati lega, lepas, dan gembira. Pada akhirnya, semua rintangan
dan halangan dalam bisnis dapat terlewati. It’s not what you think you will like,
but it’s all about what you feel when you do things.

16
Action session
Passion sudah ada, berarti sekarang tinggal nikmati prosesnya. Tulis hal-hal
positif yang membuat anda lebih tenang, lepas dan gembira:
( + ) _______________________________________________________

( + ) _______________________________________________________

( + ) _______________________________________________________

( + ) _______________________________________________________

( + ) _______________________________________________________

( + ) _______________________________________________________

( + ) _______________________________________________________

Ikuti cara orang sukses

Belajar sukses dari orang-orang sukses adalah usaha kita untuk menggapai
kesuksesan. Banyaklah belajar dari orang-orang yang sudah terbukti berhasil dan
sukses dalam berbisnis. Amati, tiru dan modifikasi cara dan metode yang orang
sukses lakukan dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga dari mereka kita akan
memahami kondisi berliku, naik, turun, dan terjal dalam bisnis yang kita jalankan
saat ini.

Kita pun akan belajar bagaimana cara terbaik mereka melewatisetiap


rintangan dan halangandalam menjalankan bisnis hingga bisnis tersebut survive
dan berhasil. Pengalaman berharga mereka akan terjadi sumber pemacu semangat
ditengah tantangan menjalankan bisnis sendiri.

17
Action session

Siapa sosok sukses yang cocok dengan bisnis Anda! Tuliskan alasanya

J #1 _________________________________________________

J #2_________________________________________________

J #3__________________________________________________

Dukungan keluarga

Tantangan dalam berbisinis tidaklah mudah, butuh perjuangan dan


pengorbanan baik dari diri sendiri maupun keluarga. Penting mendapatkan
dukungan dalam berbisnis, sebab keluargalah yang akan terkena imbasnya saat
masa-masa sulit dalam berbisnis terjadi. Bahkan reaksi keluarga pun akan ikut
menentukan terus atau tidaknya usaha tersebut.

Keluarga yang tidak mendukung kita berbisnis pasti kerap kali mengeluh
dan tidak mau kompromi atas kondisi keuangan sedang tidakm memungkinkan.
Sebaiknya keluarga yang mendukung akan memberikan semangat dan ikut terlibat
agar bisnis telah dijalani tetap survive. Mereka paham bahwa kesulitan sekarang
akan mendatang kebahagian yang lebih besar nantinya.

Pada akhirnya, kunci sukses bisnis yang dibangun, tidak hanya butuh
produk bagus, strategi pemasaran brilian, bahkan business model yang luar biasa,
tetapi lebih dari sekedar itu, butuh kekuatan dan ketekunan untuk terus bertahan
(survive) mengahadapi berbagai tantangan dan rintangan yang menghadang.
Sebab, ketika seorang nursepreneur mundur sebelumsampai tujuan, segala
strategi, dan rencana yang jitu serta produk yang mumpuni hanya menjadi sia-
siasemuanya. Berusahalah jangan putus asa mengejar impian terbesar dalam
hidup. Bila kemarin gagal, maka harus sesegera mungkin untuk bangkit kembali,
karna sukses adalah milik orang yang pantang menyerah.

18

Anda mungkin juga menyukai