Anda di halaman 1dari 12

TRANSFORMASI DATA

Salah satu syarat untuk menyusun sidik ragam adalah datanya


harus menyebar normal, mengikuti bentuk distribusi normal.

Bila ragam data tidak homogen, maka dilakukan transformasi


data.

Transformasi merupakan suatu cara untuk mengetahui


sebaran normal dari data.

Melalui transformasi diharapkan kestabilan ragam akan


terpenuhi sehingga proses pengujian dapat dilakukan.
Jenis keheterogenan biasanya muncul akibat adanya jenis
ketidaknormalan tertentu dalam sebaran datanya.

Keragaman dalam beberapa perlakuan berhubungan dengan nilai-tengah


perlakuannya.

Bila sebaran induknya diketahui, maka hubungan antara nilai-tengah


perlakuan dan ragamnya juga diketahui.

Data ditransformasi atau diukur pada skala pengukuran yang baru


sehingga data yang telah ditransformasi itu kira-kira menyebar normal.

Transformasi demikian juga dimaksudkan untuk menjadikan nilai-tengah


dan ragamnya bebas, selain menjadikan ragamnya homogen.

Bila transformasi yang membuat ragamnya stabil dan bebas dari nilai-
tengahnya tidak terpenuhi, maka harus digunakan cara analisis yang lain.
Misalnya dengan analisis terboboti, analisis statistika non parametrik, atau
analisis deskriptif.
Ciri-ciri data tidak mengikuti sebaran normal:

1. Kecil – bulat (0-10)  transformasi dengan

2. Data yang kisarannya luas  transformasi dengan Log (x + 1)

3. Data persentase yang kisarannya 0-30% dan 70-100% 


transformasi dengan arcsin

Yang dianalisis adalah data hasil transformasi


TRANSFORMASI AKAR

Transformasi akar bila datanya berupa bilangan bulat yang


kecil.

Misalnya: banyaknya koloni bakteri, banyaknya ikan atau plankton


spesies tertentu di suatu daerah tertentu.

Analisis data enumerasi demikian didahului dengan mengakarkan


setiap pengamatan sebelum dilanjutkan dengan analisis ragam.

Data persentase yang berasal dari pencacahan dan penyebut yang


sama, dan kisaran persentasenya antara 0 dan 20 persen atau antara
80 dan 100 persen tetapi tidak keduanya, juga dapat dianalisis
melalui transformasi akar.
Rata-rata perlakuan yang dihitung dari hasil transformasi
cenderung lebih kecil daripada rata-rata asalnya

Harus diingat bahwa model aditif data yang ditransformasi


bukan data asalnya.

Yang dianalisis adalah data hasil transformasi sampai ke uji


lanjutan, tetapi untuk pembahasan yang dibahas adalah
data asli.
TRANSFORMASI LOGARITMA

Transformasi logaritma digunakan pada bilangan-bilangan positif


yang mempunyai kisaran sangat luas.

Transformasi ini tidak dapat digunakan secara langsung pada nilai


nol; dan bila beberapa nilai pengamatan kurang dari 10, maka
diinginkan mendapatkan transformasi yang berfungsi seperti akar
untuk nilai-nilai yang kecil dan seperti logaritma untuk nilai-nilai
yang besar.

Penambahan 1 pada setiap pengamatan sebelum diambil


logaritmanya mempunyai pengaruh atau akibat seperti yang
diinginkan.

Jadi log (x + 1) seperti transformasi akar untuk bilangan-bilangan


sampai 10, tetapi tidak berbeda jauh dengan log x untuk bilangan-
bilangan selanjutnya.
Data yang ragamnya sangat luas/rentang nilanya sangat lebar.
Biasanya dilakukan transformasi logaritma terhadap ragam-ragam
itu sebelum dianalisis.
Contoh:

Tabel 1. Data hasil tangkapan ikan (Kg) dengan menggunakan alat


tangkap pada kedalaman berbeda
Ulangan
Perlakuan
1 2 3
A 200 250 260
B 400 500 700
C 1000 900 800

Kisarannya luas, sehingga ditransformasi dengan logaritma.


TRANSFORMASI SUDUT ATAU KEBALIKAN SINUS 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 √ 𝑥

Transformasi ini biasanya diterapkan pada data yang dinyatakan


sebagai pecahan desimal atau persentase, dan lebih disarankan
bila persentasenya mencakup kisaran yang luas.

Bila data itu data persentase 0-30% dan 70-100%  data tersebut
tidak terdistribusi normal dalam populasi, dan mempunyai
masalah dalam memenuhi salah satu andaian analisis variansi.
Dalam hal ini masalah tersebut dapat dipecahkan dengan
menggunakan transformasi arcsin.

Contoh: Nilai 74%  lebih dahulu dijadikan bentuk desimal 0,74.


Maka dihitung: 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 √ 0,74 atau
dengan kalkulator shift  sin  √ 0,74 = 59,34
Hasil transformasinya adalah 59,34
TRANSFORMASI PERCOBAAN RAK
Seorang mahasiswa melakukan penelitian tentang pengangkutan ikan hidup
dengan sistem semi terbuka. Ikan diangkut dalam wadah plastik dengan
membuat ventilasi atau lubang pada bagian atas wadah tersebut. Ada lima
perlakuan yang dicoba, yaitu A ( 4 lubang), B (8 lubang), C (16 lubang), D (32
lubang), dan E ( 64 lubang). Salah satu kriteria pengamatannya adalah
kelangsungan hidup (dalam %, setelah 6 jam pengangkutan), hasilnya sbb:

Perla Kelompok
kuan 1 2 3 4 Total

A 20 30 20 15 A.
B 25 45 50 20 B.
C 40 50 35 60 C.
D 75 70 95 80 D.
E 90 80 80 95 E.
Hasil transformasi arcsin

Perla Kelompok
kuan Rata-
1 2 3 4 Total
rata

A 26,57 33,21 26,57 22,79 109,13 27,28


B 30,00 42,13 45,00 26,57 143,70 35,92
C 39,23 45,00 36,27 50,77 171,27 42,82
D 60,00 56,79 77,08 63,43 257,30 64,33
E 71,57 63,43 63,43 77,08 275,51 68,88
Total 227,36 240,57 248,35 240,63 956,91
Tabel Sidik Ragam

Sumber
DB JK KT Fh F.05
Ragam
Kelompok 3 45,56 15,19 1,12 3,49
Perlakuan 4 5217,01 1304,25 96,31* 3,26
Galat 12 750,79 62,57
Total 19 6013,35

Kesimpulan:
Terdapat keragaman yang nyata antar perlakuan
pada taraf uji 5%/taraf kepercayaan 95%

Lanjutkan dengan Uji Lanjutan !

Anda mungkin juga menyukai