0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut merangkum proses analisis data sekuensing DNA mulai dari mendownload dan menginstal aplikasi BioEdit dan MEGA X, melakukan BLAST untuk mencocokkan sekuen DNA yang diuji dengan basis data GenBank, mengedit hasil BLAST di BioEdit, mengalign sekuen DNA di MEGA X, dan membuat pohon filogenetik untuk menganalisis keragaman genetik.
Dokumen tersebut merangkum proses analisis data sekuensing DNA mulai dari mendownload dan menginstal aplikasi BioEdit dan MEGA X, melakukan BLAST untuk mencocokkan sekuen DNA yang diuji dengan basis data GenBank, mengedit hasil BLAST di BioEdit, mengalign sekuen DNA di MEGA X, dan membuat pohon filogenetik untuk menganalisis keragaman genetik.
Dokumen tersebut merangkum proses analisis data sekuensing DNA mulai dari mendownload dan menginstal aplikasi BioEdit dan MEGA X, melakukan BLAST untuk mencocokkan sekuen DNA yang diuji dengan basis data GenBank, mengedit hasil BLAST di BioEdit, mengalign sekuen DNA di MEGA X, dan membuat pohon filogenetik untuk menganalisis keragaman genetik.
NPM : 230110200159 Kelas : Perikanan C Praktikum Bioteknologi Perikanan
Resume Ke-6 “Analisis Data”
Pendahuluan DNA merupakan kepanjangan dari Deoxyribo Nucleic Acid. DNA merupakan suatu Asam Nukleat yang menyimpan segala informasi biologi dari setiap makhluk hidup yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus dari manusia. DNA dapat mereplikasi membentuk salinannya sendiri dan setiap untainya berisi atas unit berulang yang disebut nukleotida.
History of DNA Sequencing
1953 : Discovery of the structure of the DNA double helix 1972 : Development of recombinant DNA technology 1977 : The first complete DNA genome to be sequenced id that of Bacteriophage ΦX174 & Frederick Sanger publishes “DNA sequence with chain terminating inhibitors” 1984 : Medical research council scientists decipher the complete DNA sequence of the Epstein barr virus, 170 kb 1987 : Applied biosystems markets first automated sequencing machine the model ABI 370 1990 : The U.S. National Institutes of Health (NIH) begins large-scale sequencing trials on M. capricolum, E. coli Caenorhapditis elegans and S. cerevisiae. 1995 : Craig Venter Hamilton Smith and colleagues publish the 1st complete genome of bacterium H. influenza (whole-genome shotgun sequencing) 1996 : Pal Nyren and his student Mostafa Ronaghi at the Royal Institute of Technology in Stockholm publish their method of Pyrosequencing 1998 : Phil Green and Brent Ewing of the University of Washington publish “phred” for sequencer data analysis 2001 : a draft sequence of the human genome is published 2004 : 454 Life Sciences markets a parallelized version of Pyrosequencing 2006 : Era of next generation sequencing - 454 sequencing, illumine, etc. Prinsip Dasar Sekuensing DNA - DNA sequencing menggunakan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) sebagai pijakannya - DNA yang akan ditentukan urutan basa ACGT-nya dijadikan sebagai cetakan (template) - Kemudian diamplifikasi menggunakan enzim dan bahan-bahan yang mirip dengan reaksi PCR - Namun ada penambahan beberapa pereaksi tertentu seperti buffer, dNTPs dan ddNTP. Proses ini dinamakan cycle sequencing Metode Sanger Metode yang pertama kali dikembangkan oleh Frederick Sanger pada tahun 1975, yaitu dengan melakukan reaksi cycle sequencing pada empat tabung terpisah yang masing-masing berisi semua pereaksi yang dibutuhkan. 1. DNA utas sebagai template DNA 2. Primer yang sesuai (sepotong kecil DNA yang berpasangan dengan template DNA dan berfungsi sebagai starting point untuk replikasi 3. DNA polymerase (enzim yang mengkopi DNA, menambahkan nukleotida baru ke ujung 3 dari template 4. Sejumlah kecil di deoxynucleotide yang dilabel (radioaktif atau dengan pewarna fluorescent) 5. Template DNA direplikasi melibatkan nukleotida normal tetapi secara random dideocynukleotida diambil (dipasangkan) 6. Penambahan dideoxynukleotida menyebabkan reaksi berhenti. Khusus untuk ddNTP, yang ditambahkan hanya 1 jenis untuk setiap tabung. Setiap tabung diberi tanda, A jika yang ditambahkan adalah ddATP, G jika ddGTP, C jika ddCTP, dan T jika ddTTP. 7. Karena tiap panjang yang berbeda bergerak dengan kecepatan yang berbeda selama elektroforesis, maka urutannya dapat ditentukan Faktor Penentu Keberhasilan Sekuensing DNA 1. Ekstraksi DNA untuk sekuensing DNA 2. Sekuensing menggunakan Dye Terminator 3. Sekuensing dengan bahan kimia 4. Sekuensing menggunakan Dye Primers Cara Analisis Data Analisis data menggunakan dua aplikasi, yaitu Bioedit dan Mega X. Sebelum melakukan analisis data maka perlu untuk mendownload dua aplikasi tersebut. Cara mendownload aplikasi tersebut sebagai berikut : 1. Silahkan download file software bioedit dan mega X 2. Setelah itu install dengan klik setup.exe 3. Aplikasi siap digunakan 4. Namun jika tidak dapat digunakan, dapat download via link berikut: MEGA X : https://www.megasoftware.net/ 5. Silahkan sesuaikan dengan jenis laptopnya (Windows/MacOS dll), untuk Graphical (GUI) tidak perlu diubah, dan silahkan sesuaikan dengan jenis laptopnya (32 bit/64 bit) biasanya jika windows 7 kebawah menggunakan 32 bit. 6. Selanjutnya scroll agreementnya dan klik ACCEPT 7. Selanjutnya silahkan isi keterangan ini terlebih dahulu untuk download, setelah itu klik download 8. Lalu install file yang sudah di download dengan mengklik file format …exe 9. Download aplikasi BioEdit pada link berikut BioEdit : https://bioedit.software.informer.com/7.2/ 10. Klik download 11. Jika muncul iklan atau tawan lainnya klik NO 12. File akan terdownload dengan format zip maka silahkan diunzip terlebih dahulu, lalu install file dengan format .exe
National Center for Biotechnology Information (NCBI, Pusat Nasional Informasi
Bioteknologi) adalah bagian dari United States National Library of Medicine (NLM), sebuah cabang dari National Institutes of Health (NIH). NCBI terletak di Bethesda, Maryland dan didirikan pada tahun 1988 melalui undang-undang yang disponsori oleh Senator Claude Pepper. NCBI menyimpan serangkaian basis data yang relevan untuk bioteknologi dan biomedis dan merupakan sumber penting bagi alat-alat dan layanan bioinformatika. Database utama seperti GenBank untuk urutan DNA dan PubMed, database bibliografi untuk literatur biomedis. Database lainnya termasuk database NCBI Epigenomics. Semua database tersebut tersedia secara online melalui mesin pencari Entrez. BLAST merupakan perangkat lunak berbasis web yang bisa kamu gunakan untuk melakukan pengecekan beragam data sekuens biologi (DNA dan protein). Cara kerja BLAST adalah dengan membandingkan data masukan dari pengguna (atau jika perlu, diolah terlebih dahulu) dengan data referensi. Cara untuk melakukan BLAST adalah dengan cara sebagai berikut : 1. Mengakses web NCBI pada link berikut [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/] 2. Klik option BLAST 3. Pilih Nucleotide Blast 4. Pilih file yang sebelumnya telah di sequencing di 1st base 5. Download 5-10 sampel blast pada bagian Accession lalu salin ke notepad dan save 6. Edit 5-10 sampel blast pada aplikasi BioEdit 7. Buka aplikasi bioedit lalu pilih file dan import file 5-10 sample blast dan sequencing kelompok, rapikan lalu simpan dan proses ini akan berlanjut ke aplikasi Mega X (Molecular Evolutionary Genetics Analysis X) 8. langkah selanjutnya adalah memilih menu “aligh” dilanjutkan dengan “edit/ build alingment” 9. Akan muncul kotak dialog “Select an options” selanjutnya pilih Create a new untuk mulai membuat halaman baru 10. Selanjutnya akan muncul pilihan DNA atau protein sebagai datatype yang akan dianalisis keragaman filogeniknya, karena yang akan dianalisis adalah DNA maka pilih DNA 11. Kemudian masukkan data yang akan dianalisis dengan cara Edit-Insert sequence from file- pilih file dari computer ( file didapat dari ncbi blast yang telah diolah di bioedit) 12. Tekan tombol Open- selanjunya akan muncul basa nitrogen dari masingmasing spesies 13. Kemudian disimpan dalam format MEGA dengan cara Klik Data-Export- MEGA format 14. Save as dengan mengetikkan nama file 15. Selanjutnya membuat pohon filogeniknya 16. Tampilan Filogenik