Anda di halaman 1dari 27

paismk.

co
m
1. Menjadi Muslim yang Taat, Kompetitif dan Beretos Kerja Unggul

2. Menapaki Kehidupan yang Benar Bersama Kitabullah

3. Menjadi Pemberani karena Benar

4. Pengurusan Jenazah

5. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai melalui Khutbah, Dakwah


dan Tabligh

6. Mengambil Pelajaran dari Kejayaan Peradaban Islam


1. Menjadi Muslim yang Taat, Kompetitif dan Beretos Kerja Unggul
2. Menapaki Kehidupan yang Benar Bersama Kitabullah
3. Berani Hidup Jujur
4. Melaksanakan Perawatan Jenazah
5. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai melalui Khutbah,
Dakwah
dan Tabligh
6. Mengambil Pelajaran dari Kejayaan Peradaban Islam
5. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai
melalui Khutbah, Dakwah dan Tabligh

Tujuan Materi
Pembelajaran Pembelajaran
5. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai
melalui Khutbah, Dakwah dan Tabligh

Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran ini, siswa dapat:

1.5 menerapkan ketentuan khutbah, tablig, dan dakwah di


masyarakat sesuai dengan syariat Isla
2.5 menjaga kebersamaan dengan orang lain dengan saling
menasihati melalui khutbah, tablig, dan dakwah
Created by :
3.5 menganalisis pelaksanaan khutbah, tablig, dan dakwah
Dwi Priyana, S.Ag., M.Pd. 4.5 menyajikan ketentuan khutbah, tablig, dan dakwah
GPAI SMK N 2 DEPOK
5. Menebarkan Islam dengan Santun dan
Damai
melalui Khutbah, Dakwah dan Tabligh

KLIK ICON YOU TUBE

UNTUK MELIHAT VIDEO

KONEKSI VIDEO KHUTBAH,


INTERNET DAKWAH-
TABLIGH
Dalil Terkait Khubah, Dakwah
dan Tabligh

Artinya: Dari ‘Abdullah bin ‘Amr. dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Sampaikanlah
dariku walaupun satu ayat.” (HR. Bukhari)

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah....” (Q.S. Ãli Imr±n/3:110)

“Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan rugi, kecuali orang yang beriman, beramal saleh, dan saling
memberi nasihat dalam kebenaran dan kesabaran.” (Q.S. al-Ashr/103: 2-3)

Dalil terkait Khutbah, Dakwah dan Tabligh Selanjutnya


1.
KHUTBAH
 Khutbah berasal dari kata: bermakna memberi nasihat dalam kegiatan ibadah
seperti; ¡alat (¡alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, Istisqo, Kusuf), wukuf, dan nikah.
 Menurut istilah, khutbah berarti kegiatan ceramah kepada sejumlah orang Islam dengan syarat dan
rukun tertentu yang berkaitan langsung dengan keabsahan atau kesunahan ibadah. Misalnya khutbah
Jumat untuk ¡alat Jum’at, khutbah nikah untuk kesunahan akad nikah. Khutbah diawali dengan
hamdallah, salawat, wasiat taqwa, dan doa.
 Khutbah diartikan juga, sebagai:
(a) Menyampaikan pesan tentang takwa sesuai dengan perintah Allah Swt. dengan syarat dan rukun
tertentu;
(b) Kegiatan nasehat yang disampaikan kepada kaum muslim dengan syarat dan rukun tertentu yang erat
kaitannya dengan sah atau sunnahnya ibadah, sedangkan orang yang melakukan khutbah dikenal
1. KHUTBAH Selanjutnya
A. Jenis-jenis Khutbah

Jenis Khutbah Keterangan


 Khutbah Jum’at • Khutbah pada hari Jum’at setelah masuk waktu zhuhur (siang
hari), khutbah dilakukan sebelum pelaksanaan shalat jum’at
 Khutbah ‘Idul Fitri, Idul • Khutbah pada Hari Raya Idul Fitri (1 Syawwal) atau pada Hari
Adha Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) pada pagi hari, khutbah
dilakukan setelah shalat Id
 Khutbah Gerhana • Khutbah pada saat terjadi gerhana matahari/bulan
Matahari, Gerhana Bulan (pagi/siang/sore/malam), khutbah dilakukan setelah shalat
gerhana
 Khutbah Nikah (Hajah) • Khutbah dilakukan sebelum pernikahan tepatnya menjelang
ijab qabul (boleh oleh wali, calon mempelai ataupun pihak
lain)
 Khutbah Arafah (Haji) • Khutbah pada saat pelaksanaan ibadah haji (jamaah berada di
padang Arafah) tanggal 9 Dzulhijjah siang hari, khutbah
dilakukan setelah selesai shalat jamak takdim zhuhur dan ashar
A. Jenis-jenis Khutbah Selanjutnya
KHUT KHUTB
BAH AH
GERH HARI
ANA RAYA

KHUTBAH
JUM’AT
KHUT KHUT
BAH BAH
ARAF NIKA
AH A. Jenis-jenis Khutbah
H Selanjutnya
B. Syarat dan Rukun Khutbah
Syarat Khutbah Rukun Khutbah
 Khutbah dilakukan dengan berdiri. Namun, • Membaca Hamdalah pada kedua Khutbah
jika tidak mampu, boleh dilakukan dengan • Membaca Syahadatain (2 kalimat syahadat).
duduk. • Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad
 Duduk sebentar di antara dua khutbah. saw.
 Suara khutbah harus jelas dan dapat didengar • Berwasiat kepada diri dan jamaah, berisi
oleh jamaah ajakan untuk meningkatkan iman, taqwa,
 Tertib, yakni dimulai khutbah pertama, ibadah, serta memperbanyak amal shaleh,
dilanjutkan ke khutbah kedua. sebaliknya menjauhi dosa dan kemaksiatan,
 Khutbah Shalat Jum’at dilaksanakan sesudah agar hidupnya bahagia dunia dan akhirat
masuk waktu Zhuhur • Membaca satu atau beberapa ayat suci al-
Qur’an, ayat yang dibaca biasanya
disesuaikan dengan topik yang akan
disampaikan.
• Berdoa pada khutbah kedua untuk memohon
ampunan, kesejahteraan, dan keselamatan
bagi kaum muslimin dan muslimat baik di
dunia maupun akhirat.
B. Syarat dan rukun Khutbah Selanjutnya
C. Contoh (Rukun) Khutbah Pertama

Membaca Membaca Membaca Ayat Al-


Membaca Shalawat Wasiat Takwa
Hamdalah Syahadatain Qur’an

C. Contoh (Rukun) Khutbah Pertama Selanjutnya


2.
DAKWAH
 menurut arti bahasa, kata “dakwah” berasal merupakan masdar (kata dasar) dari bahasa Arab, yaitu:
kata: yang mempunyai arti mengajak, memanggil, dan menyeru untuk hal tertentu. Orang
yang melakukan pekerjaan dakwah disebut dai (laki-laki) dan daiyah (perempuan).
 ditinjau dari makna istilah, ada beberapa pengertian dakwah:
a) Setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan memanggil orang atau kelompok orang untuk
beriman kepada Allah Swt. sesuai dengan ajaran akidah (keimanan), syariah (hukum) dan akhlak
Islam.
b) Kegiatan untuk mengajak orang lain ke jalan Allah Swt. secara lisan atau perbuatan untuk kemudian
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari supaya mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
c) Kegiatan mengajak orang-orang untuk mengamalkan ajaran Islam di dalam kehidupan sehari-hari.
d) Seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha untuk mengubah agar keadaannya lebih baik lagi,
baik kepada pribadi maupun masyarakat.
B. DAKWAH Selanjutnya
A. Jenis dan Metode Dakwah Selanjutnya
A. Jenis dan Metode Dakwah

 Jenis-jenis Dakwah: 1) Dakwah bil-Lisan (Perkataan), dan 2) Dakwah bil-Hal (Perbuatan)


Dakwah cakupannya lebih luas, seluas segala aspek kehidupan setiap muslim. Dakwah tidak mesti
berbicara dan berceramah, tetapi melakukan perbuatan sehari-hari yang mencerminkan tata nilai Islam,
seperti berpakaian yang menutup aurat, tidak menyontek saat ujian, berbicara yang baik yang sopan,
menghindari berita hoax, rajin bersilaturahmi, semua itu sudah bagian dari dakwah.
 Metode dalam Berdakwah:
a) Dakwah harus dilakukan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas, dan sikap yang bijaksana.
b) Dakwah harus dilaksanakan dengan mauidzatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara-cara
persuasif (damai dan menenteramkan, tanpa kekerasan) dan edukatif (memberikan pengajaran, i’tibar
dan pelajaran hidup).
c) Dakwah harus dilakukan dengan memberi teladan yang baik (uswatun hasanah).
d) Dakwah harus dilaksanakan dengan mujadalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang berjalan secara
dinamis dan santun dengan menghargai pendapat orang lain.
A. Jenis dan Metode Dakwah Selanjutnya
B. Sasaran dan Tujuan Dakwah

 Memberi semangat kepada manusia agar selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas amalnya, dari
perilaku baik menjadi terbaik, dan yang sudah banyak amalnya agar diperbanyak lagi, serta dari yang
sekadar mengejar formalitas menuju ke substansi sehingga prol mukmin yang sejati dapat diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengubah jalan hidup yang tidak baik menjadi baik, serta yang menyimpang dari aturan Allah Swt.
agar kembali ke jalan-Nya (melalui taubatan nashūhā), sehingga derajat, harkat, dan martabat manusia
yang sudah terpuruk dan jatuh ke lembah nista dapat terangkat kembali, dan menjalani kehidupan secara
benar.
 Menyeru dan mengajak segenap manusia agar konsisten/istiqamah dalam: 1. beriman hanya kepada
Allah Swt. dan tidak melakukan kemusyrikan (tauhid/akidah); 2. menjadikan seluruh aktivitasnya hanya
beribadah kepada Allah Swt. (ikhlas/syariah); 3. mengerjakan amal shaleh dalam arti yang
seluasluasnya (amal ibadah/muamalah); 4. berakhlak mulia yang tolak ukurnya dari akhlak Rasulullah
B. Sasaran dan Tujuan Dakwah Selanjutnya
C. Syarat dan Metode Dakwah
 Satunya kata dengan perbuatan, sikap dan tingkah lakunya benar-benar menjadi teladan (uswatun
hasanah).
 Paham tentang objek dakwahnya sehingga tepat dengan sasaran dakwah yang dituju (Q.S. Ibrāhīm/14:
4). Hal ini diperkuat juga dengan sabda Rasulullah Saw. yakni: “Berbicaralah kepada manusia sesuai
kadar akal mereka.”
 Memiliki keberanian dan ketegasan, namun tetap bijak dan santun dalam berdakwah. Jalan yang dipilih
adalah jalan tengah (tawasuth), damai, dan menenteramkan, meski tidak hilang ketegasannya pada
kondisi tertentu.
 Memiliki ketabahan dan kesabaran yang tinggi dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan yang
boleh jadi muncul dari dakwah yang dilakukan.
 Sadar sepenuhnya bahwa tugasnya hanyalah menyampaikan, mengajak, dan menyeru, terkait hasilnya
diserahkan sepenuhnya hanya kepada Allah Swt. (Q.S. an-An’ām/6: 159).
C. Syarat dan Metode Dakwah Selanjutnya
D. Adab dalam Berdakwah

 Saat berdakwah Rasulullah Saw menerapkan hal-hal sebagai berikut:


 Lemah lembut dalam menjalankan dakwah (disampaikan dengan kata-kata yang halus/tidak kasar)
 Bermusyawarah dalam segala urusan, termasuk urusan dakwah (melibatkan/merangkul berbagai unsur
masyarakat)
 Menyampaikan dakwah sesuai dengan objek dakwah (menggunakan Bahasa sesuai tingkat pemahaman
masyarakat/audiens yang dihadapi)
 Lapang dada dan sabar (tetap semangat dan tidak berkeluh kesah Ketika tidak/belum diterima, bahkan
kalua mendapatkan tangtangan, ejekan/cacian maupun hinaan
 Kebulatan tekad (yakin dan optimis bahwa kebenaran akan membawa kebahagiaan)
 Bertawakkal (menyerahkan hasil/berserah diri sepenuhnya hanya kepada Allah Swt.)

D. Adab dalam Berdakwah Selanjutnya


3. TABLIGH
 menurut bahasa, kata tabligh berasal dari kata: yang berarti menyampaikan
atau memberitahukan pesan atau ceramah secara lisan atau perkataan. Bisa juga bermakna ceramah
yang tidak disertai dengan rukun seperti khutbah namun ceramah yang sumbernya dari ajaaran islam
yang disampaikan kepada satu orang atau banyak orang, agar mengamalkan pesan tersebut.
 ditinjau dari pengertian istilah, tabligh memiliki beberapa makna, antara lain sebagai berikut:
a) Menyampaikan ajaran Islam baik dari al-Qur’an maupun Hadits yang ditujukan kepada umat
manusia.
b) Menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman agar memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat.
c) Da’wah Islamiyah dalam bentuk khusus (lisan dan tulisan) untuk menyampaikan ajaran Islam kepada
orang lain.
d) Menyampaikan ‘pesan’ Allah Swt. secara lisan kepada satu orang Islam atau lebih untuk diketahui
B. DAKWAH Selanjutnya
A. Ketentuan Tabligh

 Tabligh dilakukan dengan cara yang sopan, lemah lembut, tidak kasar, dan tidak
merusak.
 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh jamaahnya.
 Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
 Materi tabligh yang disampaikan harus mempunyai rujukan yang kuat dan jelas
sumbernya.
 Disampaikan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, sejalan dengan situasi dan
kondisi yang mengitarinya, termasuk aspek psikologis dan sosiologis para jamaahnya.
 Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, berselisih, merusak, dan mencari-cari
A. Ketentuan Tabligh Selanjutnya
Tabligh

Tabligh Akbar Selanjutnya


B. Tata Cara Tabligh

 Mengajak orang-orang terdekatnya agar menjadi muslim yang baik, profil muslim yang menyatu antara
kata dan perbuatan, lalu mengajak kepada keluarga dan menyebar kepada masyarakat secara luas.
Sebab, keluarga merupakan kunci sukses, karena pihak lain akan melihat dulu pribadi dan keluarga.
Jadi, keluarga menjadi cermin kepribadian seseorang (Q.S. ashShaf/61: 2--3, Q.S. Luqmān/31: 12--19).
Kelas XI SMA/SMK 149
 Mendekati pihak lain sesuai dengan kapasitas ilmu dan martabatnya. Karena itu, perlu pendekatan dan
strategi yang beragam, apalagi kondisi saat ini yang serba cepat, praktis, dan canggih. Semua itu
mengharuskan adanya perubahan dalam tabligh (Q.S. al-Muddatstsir/74: 1--7).
 Mengajak diri dan pihak lain agar berkerja sama dan saling membantu akan terlaksananya tabligh
secara baik, bertahap, berkesinambungan, menjangkau semua lapisan masyarakat, serta adanya segmen
tabligh yang jelas antara mubaligh satu dengan yang lain, sehingga semua lapisan masyarakat terkena
sasaran tabligh (Q.S. B.al-Māidah/5:
Tata Cara Tabligh2). Selanjutnya
4. Persamaan Khutbah, Dakwah, dan Tabligh

A. Persamaan
 Sama-sama menyeru manusia untuk menjalani kehidupan yang benar sejalan dengan
aturan Allah Swt.
 Sama-sama mengajak manusia untuk melaksanakan syariat Islam secara kā ah
(lengkap, dan utuh)
 Sama-sama mengingatkan bahwa sukses dan bahagia itu diperoleh dari ketaatan,
sebaliknya kegagalan dan terpuruknya hidup diperoleh dari kemaksiatan.
 Sama-sama memberi kabar gembira/ basyīran (bahagia, sukses, surga) kepada yang
bertaqwa, dan ancaman kepada yang ingkar/ nadzīran (gagal, sengsara, neraka).

4. Persamaan dan Perbedaan Khutbah, Dakwah, danTabligh Selanjutnya


4. Perbedaan Khutbah, Dakwah, dan Tabligh

ASPEK KHUTBAH DAKWAH TABLIGH


Ketentuan Syarat, rukun: BAKU Syarat, rukun: TIDAK BAKU
Waktu Tertentu/ditentukan Tidak tertentu dan fleksibel (pagi, siang, sore,
malam)
Tempat Masjid/tanah lapang Di mana saja, tidak terpaku di masjid/tanah
lapang
Media Lisan Lisan, Gambar (poster, baliho), Tulisan (buku,
spanduk, famplet), Video (film, animasi), Seni
(rupa, music, tari), dll.
Metode
Ceramah Tidak sebatas lisan, melainkan segala aspek
4. Persamaan dan Perbedaan Khutbah, Dakwah, dan Tabligh kehidupan Selanjutnya
5. Hikmah Khutbah, Dakwah, dan Tabligh

 Menambah wawasan/pengetahuan keislaman


 Meningkatkan dan memperkokoh keimanan
 Menjalin persatuan dan kesatuan (persaudaraan/ukhuwah Islamiyah)
 Saling mengingatkan dalan kebaikan dan kesabaran
 Terciptanya sosial masyarakat yang lebih baik dan beradab
 Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif
 Terwujudnya hubungan yang harmonis; saling membantu dalam berbagai bidang/aspek kehidupan
 Saling doa mendoakan
 Saling mengenal antar sesama
 Terciptanya kerjasama, empati, simpati antar sesama

5. Hikmah Khutbah, Dakwah, dan Tabligh Selanjutnya


Thank You Selanjutnya
MGMP PAI SMK
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai