Disusun oleh
MIFTAHUL KHAER, M.Pd.I
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : GENAP
TAHUN PELAJARAN: 2014/2015
A. KHUTBAH
1. Pengertian dan Macam-Macam Khutbah
Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ًب – ُخطْبَ ة
ُ ُب – خَيْط
َ َ َخطyang artinya berbicara,
ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah khutbah berarti berpidato di depan audiens sesuai
syarat dan rukun dengan tujuan mengajak untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Apabila dilihat dari keterkaitan ibadah, khutbah ada 3 macam, yaitu:
a. Khutbah Jum’at
b. Khutbah ‘Idain (Idul Fitri dan Idul Adha)
c. Khutbah lainnya, seperti khutbah setelah sholat istisqa dan khutbah akad nikah. Khutbah ini
hukumnya sunnah sehingga tidak mengikat dan menentukan keabsahan jenis ibadah
tertentu
2. Khutbah Jum’at
Khutbah Jum’at artinya khutbah yang dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at.
Khutbah ini wajib dilakukan sesuai ketentuan, baik ketentuan khatib, ketentuan khutbah,
maupun ketentuan waktu dalam berkhutbah.
Syarat khutbah Jum’at:
1. Khutbah dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni khutbah pertama dan kedua yang diselingi
dengan duduk sebentar diantara dua khutbah
2. Kedua khutbah dilaksanakan setelah tergelincirnya matahari atau masuknya waktu shalat
Jum’at yang sama dengan waktu shalat Zuhur
3. Kedua khutbah dilaksanakan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at sebagai syarat sahnya
rangkaian ibadah shalat Jum’at
4. Isi materi khutbah harus memenuhi beberapa rukun khutbah, diantaranya harus bersumber
dari Al-Qur’an dan Hadis serta mengajak umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan
kepada Allah
5. Khutbah dilaksanakan dengan cara berdiri
6. Khutbah dilaksanakan dengan suara yang keras atau nyaring
7. Khatib atau orang yang berkhutbah harus dalam keadaan suci dari hadas dan najis
8. Khatib harus dalam keadaan menutup aurat
9. Kedua khutbah diucapkan dengan menggunakan Bahasa Arab, meskipun pada inti
khutbah, khatib menguraikan materi dengan Bahasa Indonesia. Mengenai ketentuan ini
memang terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama.
3. Khutbah ‘Id
Khutbah ‘Id adalah khutbah yang dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan sholat ‘id,
baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw. riwayat
Bukhari dari Ibnu Umar:
ص لُّ ْو َن الْعِْي َديْ ِن ِ ِ
َ ُص لَّى اهلل َعلَْي ه َو َس لَّ َم َواَبُ ْو بَ ْك ٍر َوعُ َم ُر َرض َي اهلل َعْن ُهم اَ ي
ِ
َ َك ا َن َر ُس ْو ُل اهلل
)َقْب َل اخْلُطْبَ ِة (رواه البخاري
Terjemahnya:
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 1
“Rasulullah saw., begitu juga Abu Bakar dan Umar ra. senantiasa melaksanakan dua shalat
Id (Idul Fitri dan Idul Adha) sebelum dilaksanakannya khutbah ‘id”. (HR. Bukhari).
Secara umum, syarat dan rukun khutbah ‘id hampir sama dengan khutbah Jum’at,
hanya ada beberapa perbedaan, antara lain:
a. Khutbah ‘id dilaksanakan setelah sholat ‘id
b. Khutbah dilaksanakan sebanyak dua kali, tetapi menurut sebagian ulama khutbah ‘id
boleh dilaksanakan satu kali saja, tidak ada khutbah kedua
c. Waktu pelaksanaannya bersamaan dengan digelarnya shalat ‘id, yakni di pagi hari setelah
terbit matahari
d. Isi khutbah harus memenuhi rukun khutbah sebagaimana khutbah Jum’at
B. TABLIGH
Secara bahasa, tabligh berasal dari Bahasa Arab ًَبلَّ َغ – يَُبلِّ ُغ – َتْبلِْيغ ا yang berarti
menyampaikan. Sedangkan menurut istilah, tabligh adalah kegiatan menyampaikan pesan nasihat
atau agama Islam dalam momen tertentu. Pelaku tabligh apabila laki-laki disebut mubaligh dan
apabila perempuan disebut mubalighah. Kegiatan tabligh dapat dilakukan kapan saja dan di mana
saja, tidak dibatasi ruang dan waktu, seperti di masjid, mushalla, lapangan, atau tempat-tempat
lainnya yang bersih, aman dan kondusif.
Bagi umat Islam yang menjadi mubaligh atau mubalighah, harus menjunjung tinggi etika
atau syarat-syarat yang diperlukan, yaitu:
1. Memiliki kemampuan pengetahuan agama Islam yang memadai
2. Memiliki keterampilan metode yang variatif
3. Memiliki sifat sabar dan tidak emosional
4. Memiliki sifat ikhlas karena Allah
5. Tidak bersifat komersil
6. Dianjurkan melakukan tabligh dalam keadaan suci dari hadas dan najis
7. Sebaiknya tidak hanya mahir dalam berbicara, tetapi juga mempunyai akhlak yang baik
8. Materi tabligh sebaiknya disesuaikan dengan tema acara
9. Pengemasan bahasa haruslah santun dan baik serta senantiasa mengajak pada kebaikan dan
disesuaikan dengan audiens
Persamaan dan Perbedaan Antara Tabligh dan Khutbah
PERSAMAAN PERBEDAAN
a. Sama-sama bentuk kegiatan amar a. Khutbah harus dilakukan oleh laki-laki, tetapi
ma’ruf nahi munkar tabligh boleh laki-laki atau perempuan
b. Sama-sama kegiatan yang b. Khutbah terikat oleh rukun, sedangkan tabligh
membutuhkan keteladanan pelakunya tidak terikat dengan rukun
c. Sama-sama mendapatkan jaminan c. Khutbah harus menggunakan mimbar, sedangkan
keuntungan bagi pelakunya tabligh boleh tidak menggunakan mimbar
d. Sumber materi utama sama-sama d. Khutbah dilakukan berkaitan dengan ibadah
berasal dari Al-Qur’an dan Hadis tertentu, sedangkan tabligh tidak
C. DAKWAH
Secara bahasa, dakwah berasal dari Bahasa Arab َدع اَ – يَ ْدعُ ْو – َد ْع َو ًة yang berarti
mengajak atau memanggil. Secara istilah dakwah ialah suatu upaya untuk mengajak orang lain ke
jalan yang benar sesuai Al-Qur’an dan Hadis. Dakwah bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja,
bahkan tidak terikat pada ibadah dan momen tertentu. Pelakunya jika laki-laki disebut da’i dan jika
perempuan disebut da’iyah. Ketika melakukan dakwah, umat Islam harus meneladani rasulullah
dalam berdakwah.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 2
Macam-Macam Metode Dakwah:
1. Dakwah bil lisan atau dakwah bil qaul, adalah dakwah yang dilakukan secara lisan, seperti
ceramah, pengajian, majelis ta’lim, seminar, saresehan, lokakarya, dan lain sebagainya.
2. Dakwah bil hal, adalah jenis dakwah dengan perbuatan dan contoh keteladanan (uswatun
hasanah).
3. Dakwah bil kitabah, adalah jenis dakwah dengan menggunakan tulisan (media jurnalis), seperti
karya tulis, kitab-kitab, buku-buku.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 3
BAB VII
TOLERANSI DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN
Mufrodat
Lafal Arti Lafal Arti
Jika mereka
Di antara mereka
mendustakan kamu
orang yang beriman pekerjaanku
Dan Tuhanmu kalian
lebih mengetahui Kalian berlepas diri
tentang orang-orang
Kalian kerjakan
yang berbuat kerusakan
Terjemah:
“Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada
(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-
orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan
akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yunus (10): 40-41).
Asbabun Nuzul
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 4
Menurut Imam As-Suyuti, dari 109 ayat pada surat Yunus yang memiliki asbabun nuzul
hanya ayat 2. Sedangkan Q.S. Yunus (10): 40-41 tidak ada sebab-sebab khusus ayat ini turun.
Namun, secara umum ayat ini masih ada hubungannya dengan Q.S. Yunus (10): 2, yaitu
tentang penolakan orang-orang kafir terhadap kerasulan Nabi Muhammad saw. Penolakan
orang-orang kafir tersebut, pada perkembangan selanjutnya menjadi sikap tidak beriman
kepada Al-Qur’an dan terlepas hubungan serta tanggung jawab amal perbuatan antara orang-
orang kafir dengan amal perbuatan kaum muslimin.
Kandungan Ayat
a. Terhadap dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang beriman sehingga memperoleh
manfaat dan ada pula yang menolak sehingga mereka tergolong sebagai orang-orang kafir
b. Kita harus bersikap toleran kepada orang-orang yang tidak beriman
c. Salah satu bentuk toleran adalah menyerahkan semua perbuatan mereka sesuai
keyakinannya dan kita tidak mengikuti keyakinan yang mereka anut
d. Allah menegaskan kepada Rasulullah untuk mengatakan bagiku amalku dan bagimu
amalmu. Ini adalah salah satu contoh toleransi dalam hal ucapan yang diajarkan Allah
kepada Rasul-Nya
e. Apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir menjadi terlepas dengan apa yang dilakukan
oleh orang-orang Islam
f. Allah Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang berhak memperoleh hidayah,
kemudian memberikan hidayah, dan juga Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang
berbuat kerusakan sehingga mereka sesat
3. Pengertian Toleransi
Secara bahasa, toleransi berasal dari kata tolerance yang berarti sikap membiarkan,
mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Secara
istilah, toleransi adalah sikap menghormati dan mengakui serta membiarkan orang lain
memiliki keyakinan, pemikiran, pendapat serta sikap dan tindakan yang berbeda dengan kita.
Menghargai dan mengakui adanya setiap perbedaan bisa dikatakan sikap toleransi. Dalam
Bahasa Arab, toleransi diterjemahkan dengan istilah tasamuh yang berarti saling mengizinkan
atau saling memudahkan.
Berbagai perbedaan yang harus disikapi dengan penuh toleransi, diantaranya:
a. Keyakinan dan kehidupan beragama
b. Bahasa dan suku bangsa
c. Budaya dan adat istiadat
d. Politik, hak pilih dan lain sebagainya
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 5
Islam adalah agama yang mengakui adanay keragaman dan perbedaan dalam berbagai
sisi kehidupan. Meskipun demikian, dalam masalah keyakinan Islam tidak memaknai toleransi
sebagai bentuk kerjasama dalam hal akidah dan ibadah, sehingga tidak kemudian secara
bergantian kita beribadah kepada tuhan selain Allah dan orang lain bergantian beribadah
kepada Tuhan kita. Karena toleransi yang demikian akan merusak akidah dan keyakinan kita
sebagai seorang muslim. Toleransi Islam dalam masalah keyakinan hanya sebatas pada
pengakuan keberadaan agama mereka, bukan pengakuan akan kebenaran agamanya. Sehingga
sikap kita sebagai muslim hanya sebatas menghormati dan mempersilakan mereka yang
berlainan agama untuk menjalankan ritual agamanya sesuai dengan keyakinannya masing-
masing.
6. Pengertian Kerukunan
Kerukunan artinya kondisi dimana masing-masing individu dalam satu komunitas
saling memberikan rasa percaya, rasa aman dan rasa nyaman dalam menjalani aktivitas
kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Arab kerukunan disebut dengan kata sakinah yang
artinya tenang dan tenteram. Dalam pandangan Islam, kerukunan merupakan bagian dari
persaudaraan. Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin (menyebarkan rahmat dan kasih
sayang ke seluruh penjuru dunia) yang senantiasa membibing umatnya untuk menjaga
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 6
kerukunan antara satu individu dengan lainnya. Dikarenakan sesama umat Islam, bahkan
sesama manusia adalah bersaudara, maka tidak layak bagi kita untuk saling berselisih dan
bermusuhan.
Apabila dianalisa lebih mendalam, antara sikap toleransi dan kerukuan adalah dua hal
yang selalu terkait dan tidak bisa dipisahkan. Artinya, toleransi merupakan salah satu prasyarat
begi terciptanya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.
Mufrodat
Lafal Arti Lafal Arti
dan barangsiapa yang
Oleh karena itu
memelihara kehidupan
Kami dan Sesungguhnya telah
tetapkan/menuliskan datang kepada mereka
dengan (membawa)
barangsiapa yang
keterangan-keterangan
membunuh
yang jelas
maka seakan-akan dimuka bumi
sungguh-sungguh
seluruhnya
melampaui batas
Terjemah
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia
seluruhnya. dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah
Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada
mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat
kerusakan dimuka bumi.” (Q.S. Al-Maidah (5): 32).
Asbabun Nuzul
Menurut Imam As-Suyuti, Q.S. Al-Maidah (5): 32 tidak memiliki asbabun nuzul secara
khusus, tetapi ia berkaitan dengan ayat setelahnya Q.S. Al-Maidah (5): 33. Di dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir diterangkan bahwa Abdul Malik bin Marwan pernah menulis
surat kepada Anas yang menanyakan tentang suku Urainah yang murtad dari agama Islam dan
membunuh penggembala unta dan membawa lari unta-unta tersebut. Sehingga ayat ini turun
sebagai bentuk ancaman hukuman terhadap orang-orang yang membuat keonaran di bumi,
seperti tindakan mengganggu, membunuh dan jenis kekerasan lainnya.
Kandungan Ayat
a. Kehidupan manusia sepanjang sejarah selalu berkaitan dengan orang lain. Keterkaitan
tersebut bagaikan mata rantai yang saling berhubungan. Terputusnya sautu mata rantai akan
mengakibatkan hancurnya umat manusia
b. Setiap nilai suatu pekerjaann ditentukan oleh tujuannya, termasuk melakukan pembunuhan.
Pembunuhan yang dilakukan merupakan bentuk pemusnahan terhadap masyarakat.
Sebaliknya, melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh merupakan bentuk qishos
sebagai sumber kehidupan masyarakat
c. Manusia yang bekerja sebagai bentuk ikhtiar terhadap penyelematan jiwa manusia, karena
jika suatu pekerjaan dikerjakan oleh seorang yang bukan ahlinya, pasti akan mendatangkan
suatu musibah
d. Berbuat kerusakan di muka bumi sama halnya dengan membunuh generasi manusia yang ada
di dunia
e. Memelihara hak seseorang sesama manusia sama halnya dengan memelihara generasi
manusia yang ada di dunia
f. Bani Israil adalah kelompok bangsa yang banyak melampaui batas meskipun telah didakwahi
oleh para rasul Allah dengan membawa sejumlah bukti dan keterangan yang jelas
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 8
)اَلْ ُم ْسلِ ُم َم ْن َسلِ َم الْ ُم ْسلِ ُم ْو َن ِم ْن لِ َسانِِه َويَ ِدهِ َوالْ ُمهاَ ِج ُر َم ْن َه َج َر َما هَن َى اهللُ َعْنهُ (متفق عليه
Terjemah:
“seorang muslim adalah yang membuat semua orang muslim lainnya selamat dari (gangguan)
lisan dan tangannya, dan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang
dilarang oleh Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis riwayat Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra:
ِح َع ِن النَّا ِر َويُ ْد َخ َل اجْلَنَّةَ َف ْلتَْأتِ ِه َمنِيَّتَ هُ َو ُه َو يُ ْؤ ِم ُن بِاهللِ َوالَْي ْوِم اآْل ِخ ِرَ ب اَ ْن يَُز ْح زَّ َم ْن اَ َح
)ب اَ ْن يُْؤ يِت َ اِلَْي ِه (رواه مسلم ِ ت اِىل الن
ُّ َِّاس الَّ ِذ ْي حُي َ
ِ ولْيْأ
ََ
Terjemah:
“Barangsiapa yang ingin dihindarkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka
hendaknya ketika maut datang menjemputnya, ia dalam keadaan iman kepada Allah dan hari
Akhir, dan hendaklah ia berbuat kepada orang lain sebagaimana orang lain berbuat baik
kepadanya.” (HR. Muslim).
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 10
BAB VIII
IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 11
Secara rinci, perbedaan antara Nabi dan Rasul dapat dilihat pada tabel berikut:
NO NABI RASUL
1 Tidak diperintahkan kepada siapapun Diperintahkan oleh Allah untuk
untuk menyampaikan risalah dari Allah menyampaikan risalah
2 Menguatkan / melanjutkan syariat dari Diutus dengan membawa syariat baru
Rasul sebelumnya
3 Diutus kepada kaum yang sudah tunduk Diutus kepada kaum yang menentang
dengan syariat dari rasul sebelumnya
4 Setiap nabi belum tentu ia seorang rasul Setiap Rasul adalah Nabi
5 Nabi pertama adalah Adam‘alaihissalam Rasul pertama adalah Nuh ‘alaihissalam
6 Jumlah Nabi adalah 124 ribu orang Jumlah Rasul adalah 313 orang
7 Nabi itu jauh lebih banyak Rasul jauh lebih sedikit ketimbang nabi
8 Adapun nabi, ada di antara mereka yang Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan
berhasil dibunuh oleh kaumnya dari percobaan pembunuhan yang
dilancarkan oleh kaumnya
Secara rinci masing-masing mukjizat para rasul yang 25 adalah sebagai berikut:
NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT
1 Adam as. Tidak memiliki umat - Manusia pertama di bumi
(hanya keluarganya) - Siti Hawa diciptakan oleh Allah dari tulang
rusuk Nabi Adam
2 Idris as. Bani Qabil di Babul, - Nabi yang mampu menulis dengan pena
Irak dan Memphis - Dibawa ke surga oleh Allah tanpa
mengalami kematian
3 Nuh as. Bani Rasib di wilayah Membuat perahu (kapal) di musim kemarau
selatan Irak panjang dan dapat menyelamatkan siapapun
yang mau naik kapal tersebut
4 Hud as. Kaum ‘Ad di Ahqaf, Badai gurun selama 7 hari 7 malam sebagai azab
Yaman Allah atas kaum ‘Ad yang tidak mau bersyukur
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 12
NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT
dan melanggar perintah Allah
5 Saleh as. Kaum Tsamud di Pukulan telapak tangannya yang dapat
Semenanjung Arab mengeluarkan seekor unta betina dari dalam
bebatuan
6 Ibrahim as. Bangsa Kaldea di Selamat dari kobaran api pasukan Raja Namrud
Kaldaniyyun, Irak
7 Luth as. Kaum Sadum dan Badai yang membinasakan umatnya karena
Amurah di Syam, menolak ajaran Allah dan selalu melakukan
Palestina homoseksual (sodomi)
8 Ismail as. Penduduk Amaliq, Bani - Hentakan kakinya saat bayi memancarkan
Jurhum, dan Qabilah air zam zam
Yaman, Mekah - Selamat dari sembelihan ayahnya karena
diganti domba dari surga
- Kisah pelemparan batu oleh Nabi Ismail
kepada setan diabadikan menjadi wajib haji
(yakni melempar jumrah)
9 Ishaq as. Kaum Kan’an di - Berita kelahirannya datang langsung dari
wilayah Khalil, malaikat kepada Nabi Ibrahim dan Siti
Palestina Sarah ketika hendak menghancurkan umat
Nabi Luth
- Keterampilan berdakwah
10 Ya’qub as. Kan’an di Syam - Pemikirannya yang sangat berpengaruh
kepada para rasul sebelum Nabi
Muhammad, kepada kaum Yahudi dan
Nasrani
11 Yusuf as. Hyksos dan Kan’an di - Dapat mentakwilkan mimpi
Mesir - Ketampanannya yang sangat menggoda
12 Ayyub as. Bani Israel dan Bangsa - Kesabarannya dalam menghadapi ujian
Amoria di Horan, Syiria - Tapakan kakinya ke tanah yang dapat
mengeluarkan air dan dapat menyembuhkan
sakit kulit yang diderita selama 80 tahun
13 Zulkifli as. Bangsa Amoria di Kesabarannya yang luar biasa menjadikannya
Damaskus seorang raja
14 Syu’aib as. Kaum Rass, Negeri Petir dan kilat sebagai azab Allah yang
Madyan dan Aykah menghanguskan masyarakat Madyan karena
menolak dakwahnya
15 Musa as. Bangsa Mesir kuno dan - Tangan yang mengeluarkan cahaya
Bani Israel di Mesir - Tongkat berubah jadi ular
- Tangkat membelah lautan
- Kitab Taurat
16 Harun as. Bangsa Mesir kuno dan Kepandaian berdakwah dan berdiplomasi
Bani Israel di Mesir
17 Daud as. Bani Israel di Palestina - Berbicara dengan burung
- Suara yang sangat merdu
- Membengkokkan besi dengan tangan
- Raja yang sangat adil dan bijaksana
- Gempa yang menewaskan seluruh penduduk
karena melanggar hari Sabat (Sabtu)
- Kitab Zabur
18 Sulaiman as. Bani Israel di Palestina - Berkomunikasi dengan jin dan binatang
- Mengendarai angin
- Raja yang sangat adil, kaya raya dan
kekuasannya mencakup bangsa Jin
19 Ilyas as. Funisia dan Bani Israel - Dibawa ke surga oleh Allah tanpa
di Ba’labak, Syam mengalami kematian
- Bencana kekeringan kepada umatnya
20 Ilyasa’ as. Bani Israel dan Kaum - Menghidupkan orang mati
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 13
NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT
Amoria di Panyas,Syam - Bencana kekeringan kepada umatnya
21 Yunus as. Bangsa Assyria di Hidup di perut seekor ikan paus
Ninawa, Irak
22 Zakaria as. Bani Israel di Palestina Dikaruniai anak pada usia 100 tahun (yaitu Nabi
Yahya as.)
23 Yahya as. Bani Israel di Palestina Keteguhan hati dalam berdakwah, terutama
ketika melarang seorang paman menikah dengan
keponakannya sendiri
24 Isa as. Bani Israel di Palestina - Berbicara ketika baru lahir
- Menghidupkan orang mati
- Membuat burung yang hidup dari tanah liat
- Menyembuhkan buta
- Mendatangkan makanan dari langit
- Selamat dari penyaliban
- Kitab Injil
25 Muhammad Seluruh umat manusia - Mengeluarkan air dari sela-sela jarinya
saw. dan bangsa jin sampai - Peristiwa Isra dan Mi’raj
hari kiamat - Penutup para nabi dan rasul
- Membelah bulan dan mengembalikkannya
seperti semula
- Awan sejuk yang selalu menaunginya ketika
berjalan
- Kitab Al-Qur’an
- Dan lain sebagainya
Secara umum, rasul ulul azmi adalah yang mempunyai kriteria keteguhan hati yang kuat
disertai kesabaran yang tinggi dalam menghadapi rintangan dalam berdakwah. Secara rinci,
kriteria rasul ulul azmi adalah:
a. Memperoleh pengiktirafan Allah
b. Memiliki kesabaran yang tinggi
c. Senantiasa memohon kepada Allah agar kaumnya tidak diberikan azab
d. Senantiasa berdoa agar kaumnya diberikan hidayah
e. Memiliki tekad yang tinggi dalam berdakwah
f. Senantiasa bersyukur atas semua keadaan yang dianugerahkan Allah
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 15
BAB IX
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
4. Kegiatan transaksi ekonomi terjadi karena adanya kemauan dari kedua belah pihak yang
bertransaksi
5. Dilakukan dengan cara yang baik
6. Diadministrasikan dengan tertib
Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2): 282:
.....
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara
kamu menuliskannya dengan benar……” (QS. Al-Baqarah (2): 282).
F. Jual Beli
Jual beli adalah proses tukar-menukar barang untuk memiliki dan memberi kepemilikan
dengan cara tertentu (akad). Adapun syarat dan rukun jual beli adalah sebagai berikut:
1. Adanya ‘aqid (penjual dan pembeli). Syaratnya:
a. Baligh
b. Berakal
c. Atas kehendak sendiri
d. Bukan orang yang ter-hajru, yaitu pemboros dan muflis (orang yang sedang pailit atau
bangkrut)
2. Adanya ma’qud ‘alaih (barang yang diperjualbelikan). Syaratnya:
a. Barang adalah milik sendiri
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 17
b. Barang dapat diserahterimakan
c. Barang ada manfaatnya
d. Barangnya suci (tidak najis)
e. Barangnya teridentifikasi, baik jenis, kualitas maupun keragamannya
3. Adanya sighat (akad jual beli atau ijab qabul). Syaratnya:
a. Dilakukan atas kehendak sendiri
b. Dilakukan secara langsung (tanpa perantara)
c. Dilakukan secara bersambung (ada komunikasi) dan tidak bermain-main
d. Tidak digantungkan dengan sesuatu yang lain
e. Tidak ada batasan waktu
b. Riba’, artinya tambahan. Riba sering diistilahkan dengan bunga (bank), biasanya terjadi dalam
proses jual beli, sewa-menyewa dan hutang-piutang. Riba ada 3 macam:
a. Riba’ nasi’ah, terjadi dalam proses jual beli atau utang piutang
b. Riba’ fadhl, terjadi dalam proses jual beli atau tukar-menukar barang
c. Riba’ yad, terjadi khusus dalam proses jual beli
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 18
1) Qirad atau mudharabah (investasi), yaitu suatu akad untuk menyerahkan modal
kepada seseorang guna melakukan jenis usaha tertentu dengan keuntungan dibagi
sesuai perjanjian dan modal kembali kepada pemilik modal. Syaratnya adalah:
a) Adanya modal berupa uang atau barang
b) Adanya usaha tertentu, seperti dagang atau perusahaan
c) Adanya pembagian keuntungan atau kerugian secara bersama-sama sesuai
perjanjian
d) Adanya kedewasaan antara dua belah pihak (pemilik dan penerima modal)
2) Musaqah (pembagian hasil kebun), adalah suatu akad antara pemilik kebun dengan
penggarap untuk mengolah kebun dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian.
3) Muzaro’ah adalah suatu akad antara pemilik tanah (berbentuk sawah atau ladang)
dengan penggarap untuk mengolah tanah dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian
dengan ketentuan bahwa bibit dan zakat dibebankan kepada penggarap.
4) Mukhabarah adalah suatu akad antara pemilik tanah (sawah atau kebun) dengan
penggarap untuk mengelola tanah dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian dengan
ketentuan bahwa bibit dan zakat dari pemilik tanah.
2. Perbankan
Menurut Undang-Undang Negara RI No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Bank ada dua macam, yaitu:
a. Bank umum, seperti BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri, BCA, dan lain sebagainya. Dalam
praktiknya, jenis bank ini menerapkan sistem bunga. Bunga bank termasuk jenis riba
sehingga hukumnya haram bagi umat Islam. Hal ini sesuai fatwa MUI sebagai hasil
lokakarya pada tanggal 19-21 Agustus 1990 di Cisarua Bogor yang memutuskan bahwa
bunga bank hukumnya haram.
b. Bank Islam, seperti Bank Muamalat dan lain sebagainya. Dalam praktiknya, jenis bank ini
tidak menerapkan sistem bunga, tetapi menerapkan sistem bagi hasil, sehingga halal
hukumnya bagi umat Islam
3. Asuransi
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) bab 9 pasal 246 tentang
Asuransi atau Pertanggungan, dijelaskan bahwa asuransi adalah suatu perjanjian dimana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu
premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
tertentu. Asuransi dapat dibedakan menjadi:
a. Asuransi kesehatan
b. Asuransi pendidikan
c. Asuransi kecelakaan kerja
d. Asuransi properti dan kendaraan
e. Asuransi jiwa
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 19
4) Asuransi mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis apabia tidak bisa
melanjutkan pembayaran preminya maka akan hilang atau dikurangi
5) Premi yang sudah dibayar akan diputar dalam praktik-praktik riba
6) Asuransi termasuk jual beli atau tukar-menukar mata uang tidak tunai
7) Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya dengan mendahului
takdir Allah.
b. Menurut Abdul Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa, M. Yusuf Musa dan Abdurrahman
Isa, mengatakan bahwa asuransi konvensional hukumnya boleh, karena:
1) Tidak ada nash (Al-Qur’an dan hadis) yang melarang asuransi
2) Ada kesepakatan dan kerelaan antara kedua belah pihak
3) Saling menguntungkan kedua belah pihak
4) Asuransi dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi yang terkumpul dapat
diinvestasikan untuk proyek-proyek yang produktif
5) Asuransi termasuk akad mudharabah (bagi hasil)
6) Asuransi terasuk koperasi (syirkah ta’awuniyah)
7) Asuransi dianalogikan (diqiyaskan) dengan sistem pensiun, seperti taspen.
c. Menurut M. Abu Zahrah, berpendapat bahwa asuransi yang bersifat komersial hukumnya
haram, sedangkan asuransi yang bersifat sosial hukumnya halal atau boleh.
d. Asuransi hukumnya syubhat, artinya belum jelas antara halal dan haram karena tidak ada
dalil yang secara jelas menghalalkan atau mengharamkan. Di dalam Islam berlaku pedoman
bahwa sesuatu yang meragukan sebaiknya ditinggalkan.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 20
BAB X
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (1800 M – SEKARANG)
Sejak abad ke-12 M, peradaban dan ilmu pengetahuan Islam mulai mempengaruhi
Eropa. Baru pada abad ke-14 renaissance Eropa lahir. Renaissance meruapakan gerakan
pemikiran dan kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik di eropa melalui terjemahan-
terjamahan Arab yang dipelajari dan diterjemahkan kembali ke Bahasa Latin. Oleh karenanya,
Eropa dapat mencapai kejayaannya setelah renaissance tersebut.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 22
3. Kebangkitan Islam di bidang Ilmu Pengetahuan, diantaranya menimba gagasan-gagasan
pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Seperti pengiriman para pelajar muslim oleh
penguasa Turki Usmani dan mesir ke negara-negara Eropa serta para pelajar India ke Inggris,
dilanjutkan dengan penerjemahan karya-karya Barat ke dalam Bahasa Arab.
مع النجاح
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 23