Anda di halaman 1dari 24

RESUME MATERI PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


( PAI-BP )

Disusun oleh
MIFTAHUL KHAER, M.Pd.I

KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : GENAP
TAHUN PELAJARAN: 2014/2015

SMA PGRI 4 JAKARTA


Jl. Raya Cipayung Kec. Cipayung Jakarta Timur
BAB VI
KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH

A. KHUTBAH
1. Pengertian dan Macam-Macam Khutbah
Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ً‫ب – ُخطْبَ ة‬
ُ ُ‫ب – خَيْط‬
َ َ‫ َخط‬yang artinya berbicara,
ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah khutbah berarti berpidato di depan audiens sesuai
syarat dan rukun dengan tujuan mengajak untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Apabila dilihat dari keterkaitan ibadah, khutbah ada 3 macam, yaitu:
a. Khutbah Jum’at
b. Khutbah ‘Idain (Idul Fitri dan Idul Adha)
c. Khutbah lainnya, seperti khutbah setelah sholat istisqa dan khutbah akad nikah. Khutbah ini
hukumnya sunnah sehingga tidak mengikat dan menentukan keabsahan jenis ibadah
tertentu

2. Khutbah Jum’at
Khutbah Jum’at artinya khutbah yang dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at.
Khutbah ini wajib dilakukan sesuai ketentuan, baik ketentuan khatib, ketentuan khutbah,
maupun ketentuan waktu dalam berkhutbah.
Syarat khutbah Jum’at:
1. Khutbah dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni khutbah pertama dan kedua yang diselingi
dengan duduk sebentar diantara dua khutbah
2. Kedua khutbah dilaksanakan setelah tergelincirnya matahari atau masuknya waktu shalat
Jum’at yang sama dengan waktu shalat Zuhur
3. Kedua khutbah dilaksanakan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at sebagai syarat sahnya
rangkaian ibadah shalat Jum’at
4. Isi materi khutbah harus memenuhi beberapa rukun khutbah, diantaranya harus bersumber
dari Al-Qur’an dan Hadis serta mengajak umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan
kepada Allah
5. Khutbah dilaksanakan dengan cara berdiri
6. Khutbah dilaksanakan dengan suara yang keras atau nyaring
7. Khatib atau orang yang berkhutbah harus dalam keadaan suci dari hadas dan najis
8. Khatib harus dalam keadaan menutup aurat
9. Kedua khutbah diucapkan dengan menggunakan Bahasa Arab, meskipun pada inti
khutbah, khatib menguraikan materi dengan Bahasa Indonesia. Mengenai ketentuan ini
memang terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama.

Rukun khutbah Jum’at:


a. Membaca puji-pujian kepada Allah (hamdalah), minimal bacaan alhamdulillah
b. Membaca dua kalimat syahadat
c. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
d. Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari dua khutbah
e. Pesan takwa untuk jamaah
f. Membaca doa untuk memohon ampunan atas seluruh kaum muslimin laki-laki dan
perempuan

3. Khutbah ‘Id
Khutbah ‘Id adalah khutbah yang dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan sholat ‘id,
baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw. riwayat
Bukhari dari Ibnu Umar:
‫ص لُّ ْو َن الْعِْي َديْ ِن‬ ِ ِ
َ ُ‫ص لَّى اهلل َعلَْي ه َو َس لَّ َم َواَبُ ْو بَ ْك ٍر َوعُ َم ُر َرض َي اهلل َعْن ُهم اَ ي‬
ِ
َ ‫َك ا َن َر ُس ْو ُل اهلل‬
)‫َقْب َل اخْلُطْبَ ِة (رواه البخاري‬
Terjemahnya:

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 1
“Rasulullah saw., begitu juga Abu Bakar dan Umar ra. senantiasa melaksanakan dua shalat
Id (Idul Fitri dan Idul Adha) sebelum dilaksanakannya khutbah ‘id”. (HR. Bukhari).

Secara umum, syarat dan rukun khutbah ‘id hampir sama dengan khutbah Jum’at,
hanya ada beberapa perbedaan, antara lain:
a. Khutbah ‘id dilaksanakan setelah sholat ‘id
b. Khutbah dilaksanakan sebanyak dua kali, tetapi menurut sebagian ulama khutbah ‘id
boleh dilaksanakan satu kali saja, tidak ada khutbah kedua
c. Waktu pelaksanaannya bersamaan dengan digelarnya shalat ‘id, yakni di pagi hari setelah
terbit matahari
d. Isi khutbah harus memenuhi rukun khutbah sebagaimana khutbah Jum’at

Hal-hal yang disunnahkan dalam khutbah ‘id:


a. Khutbah ‘id dilaksanakan di atas mimbar
b. Khutbah pertama diawali dengan membaca takbir 9 kali, khutbah kedua diawali dengan
membaca takbir 7 kali
c. Khatib harus dalam keadaan suci dari hadas dan najis

B. TABLIGH
Secara bahasa, tabligh berasal dari Bahasa Arab ً‫َبلَّ َغ – يَُبلِّ ُغ – َتْبلِْيغ ا‬ yang berarti
menyampaikan. Sedangkan menurut istilah, tabligh adalah kegiatan menyampaikan pesan nasihat
atau agama Islam dalam momen tertentu. Pelaku tabligh apabila laki-laki disebut mubaligh dan
apabila perempuan disebut mubalighah. Kegiatan tabligh dapat dilakukan kapan saja dan di mana
saja, tidak dibatasi ruang dan waktu, seperti di masjid, mushalla, lapangan, atau tempat-tempat
lainnya yang bersih, aman dan kondusif.
Bagi umat Islam yang menjadi mubaligh atau mubalighah, harus menjunjung tinggi etika
atau syarat-syarat yang diperlukan, yaitu:
1. Memiliki kemampuan pengetahuan agama Islam yang memadai
2. Memiliki keterampilan metode yang variatif
3. Memiliki sifat sabar dan tidak emosional
4. Memiliki sifat ikhlas karena Allah
5. Tidak bersifat komersil
6. Dianjurkan melakukan tabligh dalam keadaan suci dari hadas dan najis
7. Sebaiknya tidak hanya mahir dalam berbicara, tetapi juga mempunyai akhlak yang baik
8. Materi tabligh sebaiknya disesuaikan dengan tema acara
9. Pengemasan bahasa haruslah santun dan baik serta senantiasa mengajak pada kebaikan dan
disesuaikan dengan audiens
Persamaan dan Perbedaan Antara Tabligh dan Khutbah
PERSAMAAN PERBEDAAN
a. Sama-sama bentuk kegiatan amar a. Khutbah harus dilakukan oleh laki-laki, tetapi
ma’ruf nahi munkar tabligh boleh laki-laki atau perempuan
b. Sama-sama kegiatan yang b. Khutbah terikat oleh rukun, sedangkan tabligh
membutuhkan keteladanan pelakunya tidak terikat dengan rukun
c. Sama-sama mendapatkan jaminan c. Khutbah harus menggunakan mimbar, sedangkan
keuntungan bagi pelakunya tabligh boleh tidak menggunakan mimbar
d. Sumber materi utama sama-sama d. Khutbah dilakukan berkaitan dengan ibadah
berasal dari Al-Qur’an dan Hadis tertentu, sedangkan tabligh tidak

C. DAKWAH
Secara bahasa, dakwah berasal dari Bahasa Arab ‫َدع اَ – يَ ْدعُ ْو – َد ْع َو ًة‬ yang berarti
mengajak atau memanggil. Secara istilah dakwah ialah suatu upaya untuk mengajak orang lain ke
jalan yang benar sesuai Al-Qur’an dan Hadis. Dakwah bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja,
bahkan tidak terikat pada ibadah dan momen tertentu. Pelakunya jika laki-laki disebut da’i dan jika
perempuan disebut da’iyah. Ketika melakukan dakwah, umat Islam harus meneladani rasulullah
dalam berdakwah.

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 2
Macam-Macam Metode Dakwah:
1. Dakwah bil lisan atau dakwah bil qaul, adalah dakwah yang dilakukan secara lisan, seperti
ceramah, pengajian, majelis ta’lim, seminar, saresehan, lokakarya, dan lain sebagainya.
2. Dakwah bil hal, adalah jenis dakwah dengan perbuatan dan contoh keteladanan (uswatun
hasanah).
3. Dakwah bil kitabah, adalah jenis dakwah dengan menggunakan tulisan (media jurnalis), seperti
karya tulis, kitab-kitab, buku-buku.

Ketentuan dalam Berdakwah:


1. Bersikap lemah lembut
2. Disampaikan dengan bahasa yang mudah diterima
3. Mampu menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan
4. Sifatnya hanya mengajak, karena hanya Allah yang dapat memberikan hidayah
5. Tema sesuai situasi dan kondisi
6. Materi dakwah sesuai Al-Qur’an dan Hadis
7. Ikhlas, tidak mengharapkan imbalan apapun

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 3
BAB VII
TOLERANSI DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN

A. SIKAP TOLERANSI DAN KERUKUNAN


1. Q.S. Yunus (10): 40-41
           
          
       
Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
lam sukun
bertemu
Nun sukun
dengan huruf
bertemu Idghom
 Izhar   lam
dengan huruf mitslain
(bertemunya
ha
dua huruf
yang sama)
Nun sukun
Kasroh
Idghom bi
bertemu Mad
   bertemu ya
ghunnah
dengan huruf thobi’i
sukun
ya
Mim sukun
bertemu
Mad thobi’i
Idghom dengan huruf  mad jaiz bertemu
  mitslain/ mim
 munfashil hamzah dalam
mimi (bertemunya
kata kedua
dua huruf yang
sama)
Alif Lam Mad thobi’i
 Mad
Alif Lam bertemu bertemu
 wajib
 Qomariyah dengan huruf hamzah dalam
muttashil
mim satu kata
 Nun sukun Mad
mad thobi’i di
Ikhfa bertemu huruf  aridh lis
 akhir ayat
kaf sukun

Mufrodat
Lafal Arti Lafal Arti
Jika mereka
 Di antara mereka  
mendustakan kamu
 orang yang beriman  pekerjaanku
 Dan Tuhanmu  kalian
 lebih mengetahui  Kalian berlepas diri
 tentang orang-orang
 Kalian kerjakan
 yang berbuat kerusakan

Terjemah:
“Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada
(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-
orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan
akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yunus (10): 40-41).

Asbabun Nuzul

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 4
Menurut Imam As-Suyuti, dari 109 ayat pada surat Yunus yang memiliki asbabun nuzul
hanya ayat 2. Sedangkan Q.S. Yunus (10): 40-41 tidak ada sebab-sebab khusus ayat ini turun.
Namun, secara umum ayat ini masih ada hubungannya dengan Q.S. Yunus (10): 2, yaitu
tentang penolakan orang-orang kafir terhadap kerasulan Nabi Muhammad saw. Penolakan
orang-orang kafir tersebut, pada perkembangan selanjutnya menjadi sikap tidak beriman
kepada Al-Qur’an dan terlepas hubungan serta tanggung jawab amal perbuatan antara orang-
orang kafir dengan amal perbuatan kaum muslimin.

Kandungan Ayat
a. Terhadap dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang beriman sehingga memperoleh
manfaat dan ada pula yang menolak sehingga mereka tergolong sebagai orang-orang kafir
b. Kita harus bersikap toleran kepada orang-orang yang tidak beriman
c. Salah satu bentuk toleran adalah menyerahkan semua perbuatan mereka sesuai
keyakinannya dan kita tidak mengikuti keyakinan yang mereka anut
d. Allah menegaskan kepada Rasulullah untuk mengatakan bagiku amalku dan bagimu
amalmu. Ini adalah salah satu contoh toleransi dalam hal ucapan yang diajarkan Allah
kepada Rasul-Nya
e. Apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir menjadi terlepas dengan apa yang dilakukan
oleh orang-orang Islam
f. Allah Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang berhak memperoleh hidayah,
kemudian memberikan hidayah, dan juga Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang
berbuat kerusakan sehingga mereka sesat

2. Hadis-Hadis tentang Toleransi


Hadis riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas ra.:

ُ‫ال اَحْلَنِْي ِفيَّة‬


َ َ‫ىل اهللِ َع َّز َو َج َّل ؟ ق‬ ِ
‫ان اَح ُّ ِإ‬
َ ‫ب‬ ُّ َ‫لى اهلل َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ا‬
َ َ‫ي اْالَ ْدي‬ َّ ‫ص‬
ِ ِ ِ ِ
َ ‫قْي َل ل َر ُس ْول اهلل‬
)‫الس ْم َحةُ (رواه امحد‬
َّ
Terjemah:
Dikatakan kepada Rasulullah, “Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?” Beliau
menjawab, “Agama yang lurus dan toleran.” (HR. Ahmad).

Hadis riwayat Muslim dari Anas bin Malik ra.:


‫ب لَِن ْف ِس ِه (رواه‬
ُّ ِ‫ال اِل َ ِخْي ِه َم ا حُي‬ َّ ِ‫َوالَّ ِذ ْي َن ْف ِس ْي بِيَ ِد ِه الَ يُ ْؤ ِم ُن َعْب ٌد َحىَّت حُي‬
َ َ‫ب جِل اَ ِر ِه اَْو ق‬
)‫مسلم‬
Terjemah:
“Demi (Allah) yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia
mencintai tetangganya atau beliau berkata kepada saudaranya sebagaimana dia mencintai
dirinya sendiri.” (HR. Muslim).

3. Pengertian Toleransi
Secara bahasa, toleransi berasal dari kata tolerance yang berarti sikap membiarkan,
mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Secara
istilah, toleransi adalah sikap menghormati dan mengakui serta membiarkan orang lain
memiliki keyakinan, pemikiran, pendapat serta sikap dan tindakan yang berbeda dengan kita.
Menghargai dan mengakui adanya setiap perbedaan bisa dikatakan sikap toleransi. Dalam
Bahasa Arab, toleransi diterjemahkan dengan istilah tasamuh yang berarti saling mengizinkan
atau saling memudahkan.
Berbagai perbedaan yang harus disikapi dengan penuh toleransi, diantaranya:
a. Keyakinan dan kehidupan beragama
b. Bahasa dan suku bangsa
c. Budaya dan adat istiadat
d. Politik, hak pilih dan lain sebagainya

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 5
Islam adalah agama yang mengakui adanay keragaman dan perbedaan dalam berbagai
sisi kehidupan. Meskipun demikian, dalam masalah keyakinan Islam tidak memaknai toleransi
sebagai bentuk kerjasama dalam hal akidah dan ibadah, sehingga tidak kemudian secara
bergantian kita beribadah kepada tuhan selain Allah dan orang lain bergantian beribadah
kepada Tuhan kita. Karena toleransi yang demikian akan merusak akidah dan keyakinan kita
sebagai seorang muslim. Toleransi Islam dalam masalah keyakinan hanya sebatas pada
pengakuan keberadaan agama mereka, bukan pengakuan akan kebenaran agamanya. Sehingga
sikap kita sebagai muslim hanya sebatas menghormati dan mempersilakan mereka yang
berlainan agama untuk menjalankan ritual agamanya sesuai dengan keyakinannya masing-
masing.

4. Contoh Perilaku Toleransi


Toleransi dalam hal keyakinan dan kehidupan beragama:
a. Mengakui adanya berbagai keyakinan dan agama yang beragam
b. Tidak memaksa orang lain untuk memilih agama sesuai dengan agama kita
c. Membiarkan orang lain untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya
masing-masing
d. Tidak mengganggu mereka yang berlainan agama ketika melaksanakan peribadatan sesuai
dengan ritual agamanya
e. Menghilangkan rasa curiga dan prasangka buruk terhadap mereka yang berlainan agama
f. Saling memberikan bantuan sosial di luar persoalan agama, seperti kemiskinan, kesehatan,
pendidikan dan lain sebagainya

Toleransi dalam hal budaya dan adat istiadat:


a. Mengakui adanya berbagai budaya dan adat istiadat
b. Mempersilakan orang lain untuk mengembangkan budaya dan adat istiadatnya
c. Tidak saling menjelek-jelekkan antara satu dan yang lainnya
d. Memberikan dukungan dan apresiasi terhadap siapa saja yang telah berusaha melestarikan
budaya dan adat istiadat yang tidak bertentangan dengan agama Islam
e. Menjadikan budaya dan adat istiadat sebagai perekat keutuhan bangsa dan negara

Toleransi dalam hal bahasa dan suku bangsa:


a. Mengakui adanya keragaman bahasa dan suku bangsa
b. Menghormati orang lain yang menggunakan bahasa sesuai dengan suku bangsanya
c. Tidak saling menghina dan merendahkan suku bangsa lain
d. Ikut serta dalam melestarikan warisan bahasa dan suku bangsa

Toleransi dalam hal politik dan menentukan pilihan:


a. Mengakui adanya perbedaan kehendak dalam berpolitik dan menentukan hak pilih
b. Menghargai mereka yang berbeda dengan kita dalam menyalurkan hak pilih perpolitik
c. Tidak melaksanakan hak pilih orang lain dalam berpolitik
d. Tidak saling menjatuhkan dan merendahkan pilihan hak orang lain
e. Bekerja sama dalam berbagai aksi kegiatan untuk saling menghargai dan menghormati
proses demokrasi

5. Manfaat dan Hikmah Perilaku Toleransi


a. Dihormati dan dihargai orang lain
b. Memiliki sikap kedewasaan dalam berpikir, hati-hati dalam bertindak, serta bijaksana
dalam mengambil keputusan
c. Perbedaan menjadikan rahmat dan nikmat
d. Menjadikan bangsa yang hidup dalam kerukunan dan ketentraman

6. Pengertian Kerukunan
Kerukunan artinya kondisi dimana masing-masing individu dalam satu komunitas
saling memberikan rasa percaya, rasa aman dan rasa nyaman dalam menjalani aktivitas
kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Arab kerukunan disebut dengan kata sakinah yang
artinya tenang dan tenteram. Dalam pandangan Islam, kerukunan merupakan bagian dari
persaudaraan. Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin (menyebarkan rahmat dan kasih
sayang ke seluruh penjuru dunia) yang senantiasa membibing umatnya untuk menjaga
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 6
kerukunan antara satu individu dengan lainnya. Dikarenakan sesama umat Islam, bahkan
sesama manusia adalah bersaudara, maka tidak layak bagi kita untuk saling berselisih dan
bermusuhan.
Apabila dianalisa lebih mendalam, antara sikap toleransi dan kerukuan adalah dua hal
yang selalu terkait dan tidak bisa dipisahkan. Artinya, toleransi merupakan salah satu prasyarat
begi terciptanya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.

7. Contoh Perilaku Kerukunan


a. Menjaga kebersamaan dan silaturahmi dengan berbagai aktivitas positif
b. Bersikap rendah hati (tawadhu’) terhadap sesama
c. Mengakui dan menghormati setiap perbedaan yang ada di sekitar kita
d. Memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungan yang ada di
sekitarnya
e. Menjaga perasaan orang lain agar tidak tersakiti dengan apa yang kita ucapkan dan kita
lakukan
f. Mendahulukan musyawarah atau komunikasi dalam setiap menyelesaikan permasalahan
g. Memaafkan orang-orang yang melakukan kesalahan kepada kita

8. Manfaat dan Hikmah Kerukunan


a. Terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa
b. Mampu menghindarkan diri dari perselisihan, permusuhan dan perpecahan
c. Mampu merasakan hidup tenang, tentram dan penuh kebahagiaan
d. Mampu merasakan kenikmatan hidup yang saling memberi dan menerima antara satu
sama lainnya
e. Merasakan kepedulian orang lain terhadap kita disaat kita membutuhkan bantuan orang
lain

B. MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN


1. Q.S. Al-Maidah (5): 32
          
          
        
         

Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
Tanwin
Nun sukun
 Idghom fathah
bertemu
  Izhar bi bertemu
dengan huruf 
ghunnah dengan huruf
hamzah
wawu
Mad thobi’i
Huruf dal
Mad wajib bertemu Qolqolah
  sukun berada
muttashil hamzah dalam shugro
di tengah ayat
satu kata
Nun sukun
Huruf mim
bertemu
  Ikhfa   Ghunnah dan nun ber-
dengan huruf
tasydid
qaf
Nun sukun
 bertemu Mad fathah
Iqlab 
 dengan huruf thobi’i bertemu alif
ba
 Alif Lam Alif Lam  Mad mad thobi’i di
 Syamsiyah bertemu  aridh lis akhir ayat
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 7
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
dengan huruf
sukun
nun

Mufrodat
Lafal Arti Lafal Arti
  dan barangsiapa yang
Oleh karena itu  
 memelihara kehidupan
Kami  dan Sesungguhnya telah

tetapkan/menuliskan  datang kepada mereka
dengan (membawa)
barangsiapa yang
   keterangan-keterangan
membunuh
yang jelas
 maka seakan-akan   dimuka bumi
sungguh-sungguh
 seluruhnya 
melampaui batas

Terjemah
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia
seluruhnya. dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah
Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada
mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat
kerusakan dimuka bumi.” (Q.S. Al-Maidah (5): 32).

Asbabun Nuzul
Menurut Imam As-Suyuti, Q.S. Al-Maidah (5): 32 tidak memiliki asbabun nuzul secara
khusus, tetapi ia berkaitan dengan ayat setelahnya Q.S. Al-Maidah (5): 33. Di dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir diterangkan bahwa Abdul Malik bin Marwan pernah menulis
surat kepada Anas yang menanyakan tentang suku Urainah yang murtad dari agama Islam dan
membunuh penggembala unta dan membawa lari unta-unta tersebut. Sehingga ayat ini turun
sebagai bentuk ancaman hukuman terhadap orang-orang yang membuat keonaran di bumi,
seperti tindakan mengganggu, membunuh dan jenis kekerasan lainnya.

Kandungan Ayat
a. Kehidupan manusia sepanjang sejarah selalu berkaitan dengan orang lain. Keterkaitan
tersebut bagaikan mata rantai yang saling berhubungan. Terputusnya sautu mata rantai akan
mengakibatkan hancurnya umat manusia
b. Setiap nilai suatu pekerjaann ditentukan oleh tujuannya, termasuk melakukan pembunuhan.
Pembunuhan yang dilakukan merupakan bentuk pemusnahan terhadap masyarakat.
Sebaliknya, melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh merupakan bentuk qishos
sebagai sumber kehidupan masyarakat
c. Manusia yang bekerja sebagai bentuk ikhtiar terhadap penyelematan jiwa manusia, karena
jika suatu pekerjaan dikerjakan oleh seorang yang bukan ahlinya, pasti akan mendatangkan
suatu musibah
d. Berbuat kerusakan di muka bumi sama halnya dengan membunuh generasi manusia yang ada
di dunia
e. Memelihara hak seseorang sesama manusia sama halnya dengan memelihara generasi
manusia yang ada di dunia
f. Bani Israil adalah kelompok bangsa yang banyak melampaui batas meskipun telah didakwahi
oleh para rasul Allah dengan membawa sejumlah bukti dan keterangan yang jelas

2. Hadis-Hadis tentang Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan


Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra:

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 8
)‫اَلْ ُم ْسلِ ُم َم ْن َسلِ َم الْ ُم ْسلِ ُم ْو َن ِم ْن لِ َسانِِه َويَ ِدهِ َوالْ ُمهاَ ِج ُر َم ْن َه َج َر َما هَن َى اهللُ َعْنهُ (متفق عليه‬
Terjemah:
“seorang muslim adalah yang membuat semua orang muslim lainnya selamat dari (gangguan)
lisan dan tangannya, dan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang
dilarang oleh Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis riwayat Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra:
‫ِح َع ِن النَّا ِر َويُ ْد َخ َل اجْلَنَّةَ َف ْلتَْأتِ ِه َمنِيَّتَ هُ َو ُه َو يُ ْؤ ِم ُن بِاهللِ َوالَْي ْوِم اآْل ِخ ِر‬َ ‫ب اَ ْن يَُز ْح ز‬َّ ‫َم ْن اَ َح‬
)‫ب اَ ْن يُْؤ يِت َ اِلَْي ِه (رواه مسلم‬ ِ ‫ت اِىل الن‬
ُّ ِ‫َّاس الَّ ِذ ْي حُي‬ َ
ِ ‫ولْيْأ‬
ََ
Terjemah:
“Barangsiapa yang ingin dihindarkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka
hendaknya ketika maut datang menjemputnya, ia dalam keadaan iman kepada Allah dan hari
Akhir, dan hendaklah ia berbuat kepada orang lain sebagaimana orang lain berbuat baik
kepadanya.” (HR. Muslim).

Hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdullah ra:


)‫الرفْ َق حُيَِّر ُم اخْلَْي َر (رواه مسلم‬
ِّ ‫َم ْن حُيَِّر ُم‬
Terjemah:
“Barangsiapa yang tidak mempunyai kelembutan berarti ia tidak mempunyai kebaikan.” (HR.
Muslim).

3. Makna Perilaku Tindak Kekerasan


Dalam kajian psikologi, perilaku tindak kekerasan adalah segala macam bentuk
perilaku yang dapat membahayakan secara fisik, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan sebagai ungkapan perasaan kesal atau marah yang tidak terkendali. Islam adalah
agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menghindarkan diri dari perilaku
tindak kekerasan. Meskipun Islam lahir di tengah peradaban masyarakat jahiliyah yang penuh
dengan kekerasan dan peperangan, tetapi Islam senantiasa hadir dengan penuh kelembutan dan
kedamaian. Sejarah mencatat bagaimana sikap sabar dan pemaaf Rasulullah saw ketika beliau
berdakwah tetapi dicaci maki, dihina bahkan hendak dicelakai berulang kali oleh umatnya.
Rasulullah saw. bersabda:
ِ ‫اَلْ َكيِّس من دا َن َن ْفسه وع ِمل لِماَ بع َد الْمو‬
)‫ت (رواه الرتمذي وابن ماجه‬ ْ َ َْ َ َ َ ُ َ َ َْ ُ
“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan beramal untuk
kehidupan setelah mati”, (HR. Tirmizi dan Ibnu Majah).

4. Bahaya Perilaku Tindak Kekerasan


a. Kekerasan akan menimbulkan masalah baru
b. Kekerasan akan semakin meruncingkan permusuhan
c. Kekerasan akan mengancam keselamatan jiwa manusia
d. Kekerasan akan mempersulit terciptanya kerukunan
e. Kekerasan akan memecah keutuhan bangsa

5. Contoh Perilaku Yang Menyebabkan Tindak Kekerasan


a. Kekerasan timbul karena kebuntuan komunikasi
b. Kekerasan timbul karena ego yang berlebihan
c. Kekerasan timbul karena amarah danemosi yang tidak terkendali
d. Kekerasan timbul karena faktor lingkungan yang keras dan kasar

6. Contoh Perilaku Yang Dapat Meredam Tindak Kekerasan


a. Mendahulukan proses komunikasi (musyawarah) yang baik dan efektif dalam
menyelesaikan segala macam persoalan
b. Membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan menghormati orang lain
c. Membiasakan diri menjadi pribadi yang mudah memaafkan orang lain
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 9
d. Menjaga silaturahmi dengan baik dan efektif
e. Melakukan kerja sama dalam berbagai kegiatan yang positif

7. Manfaat dan Hikmah Perilaku Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan


a. Terselesaikannya segala macam permasalahan antar sesama manusia
b. Terpeliharanya kehormatan dan martabat manusia sebagai makhluk paling mulia dan
saling membutuhkan satu sama lain
c. Terciptanya kerukunan antar sesama manusia sehingga tercipta kehidupan yang aman,
tentram dan damai
d. Terciptanya kepekaan sosial yang tinggi sehingga tidak akan rela jika sampai menyakiti
orang lain
e. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa
f. Terselamatkannya jiwa manusia dari berbagai tindakan dan perilaku saling menyakiti

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 10
BAB VIII
IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah


Secara bahasa, rasul berasal dari B. Arab rasala atau arsala yang berarti mengutus. Bentuk
kata rasul mempunyai arti utusan. Iman kepada Rasul-Rasul Allah berarti meyakini sepenuh hati,
membenarkan dengan ucapan dan membuktikan dengan perilaku keseharian bahwa Allah telah
mengutus laki-laki terpilih yang diberi wahyu untuk membawa dan menyampaikan misi serta tugas
kerasulannya (risalah) kepada umatnya. Adapun yang dimaksud misi atau risalah adalah mengajak
umat untuk bertauhid kepada Allah serta menyampaikan wahyu kepada umatnya sebagai pedoman
dan petunjuk hidup agar selamat di dunia dan akhirat.

B. Dalil tentang Iman kepada Rasul-Rasul Allah


QS. Yunus (10): 47
           
 
Terjemahnya:
“tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila telah datang Rasul mereka, diberikanlah
keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS. Yunus (10):
47).

QS. Al-Mu’min (40): 78


            
              
      
Terjemahnya:
“dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada
yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan
kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin
Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan
ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (QS. Al-Mu’min (40): 78).

Hadis riwayat Baihaqi dari Abu Zar:


: ‫ال‬
َ َ‫ىل اَ ْن ق‬ ِ‫اهلل ص لى اهلل علَي ِه وس لَّم وه و ىِف الْمس ِج ِد فَ َذ َكر احْل ِديث ا‬ ِ ‫دخ ْلت على رس و ِل‬
َ َْ َ َ َْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ َّ َ ُْ َ َ َ ُ ََ
ِ ِ ْ‫ ِماَئةُ اَل‬: ‫ال‬ ِ ‫ يا رس و َل‬: ‫َف ُق ْلت‬
َ َ‫اهلل َك ِم النَّبُِّي ْو َن ؟ ق‬
:‫ت‬ُ ‫ ُق ْل‬. ٍّ ‫ف نَيِب‬َ ْ‫ف نَيِب ٍّ َواَْر َب َع ةٌ َوع ْش ُر ْو َن اَل‬ ُْ َ َ ُ
)‫ث ِماَئٍة َوثَالَثَةُ َع َشَر (رواه البيهقي‬ ُ َ‫ ثَال‬: ‫ال‬ َ َ‫َك ِم الْ ُم ْر َسلُ ْو َن ِمْن ُه ْم ؟ ق‬
Terjemahnya:
Aku mendatangi Rasulullah saw. di dalam masjid dan beliau meriwayatkan sebuah hadis, lalu aku
bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa jumlah para nabi?” Beliau menjawab, “124.000 orang”.
“Lalu berapa jumlah rasul diantara mereka?” Beliau menjawab, “313 orang”. (HR. Baihaqi).

C. Perbedaan Antara Nabi dan Rasul


Allah mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun penerapan syari’at dari tiap
Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas yang sama. Beberapa
diantara tugas tersebut adalah:
a. Menyampaikan risalah Allah ta’ala dan wahyu-Nya.
b. Dakwah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
c. Memberikan kabar gembira dan memperingatkan manusia dari segala kejelekan.
d. Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.
e. Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang.
f. Menegakkan hujjah atas manusia.
g. Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam satu aqidah.

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 11
Secara rinci, perbedaan antara Nabi dan Rasul dapat dilihat pada tabel berikut:
NO NABI RASUL
1 Tidak diperintahkan kepada siapapun Diperintahkan oleh Allah untuk
untuk menyampaikan risalah dari Allah menyampaikan risalah
2 Menguatkan / melanjutkan syariat dari Diutus dengan membawa syariat baru
Rasul sebelumnya
3 Diutus kepada kaum yang sudah tunduk Diutus kepada kaum yang menentang
dengan syariat dari rasul sebelumnya
4 Setiap nabi belum tentu ia seorang rasul Setiap Rasul adalah Nabi
5 Nabi pertama adalah Adam‘alaihissalam Rasul pertama adalah Nuh ‘alaihissalam
6 Jumlah Nabi adalah 124 ribu orang Jumlah Rasul adalah 313 orang
7 Nabi itu jauh lebih banyak Rasul jauh lebih sedikit ketimbang nabi
8 Adapun nabi, ada di antara mereka yang Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan
berhasil dibunuh oleh kaumnya dari percobaan pembunuhan yang
dilancarkan oleh kaumnya

D. Jumlah, Nama dan Mukjizat Para Nabi dan Rasul Allah


Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Abu Zar, jumlah para nabi
seluruhnya adalah 124.000 orang, dan diantara mereka terdapat 313 orang yang diutus sebagai
rasul. Dari seluruhnya tersebut, yang wajib diimani oleh setiap orang Islam hanya 25 orang nabi
dan rasul. Allah menyebutkan 25 orang nabi dan rasul tersebut di dalam Al-Qur’an, dengan
perincian 18 orang disebutkan dalam QS. Al-An’am (6): 83-86 dan 7 orang lagi disebutkan secara
terpisah, yaitu QS. Hud (11): 50, 61 dan 84, QS. Ali Imran (3): 33, QS. Al-Anbiya (21): 85 dan
QS. Al-Fath (48): 29.
Masing-masing nabi dan rasul mempunyai mukjizat yang diberikan oleh Allah sebagai
penguat dakwah mereka kepada masing-masing umatnya. Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa
diberikan oleh Allah hanya kepada para rasul sebagai bentuk penguat dalam mengemban misi
kerasulan. Adapun fungsi mukjizat adalah untuk mengalahkan segala bentuk rintangan, tantangan
dan ancaman dalam mendakwahkan agama Allah sekaligus menunjukkan kepada manusia bahwa
agama yang dibawa mereka adalah kebenaran dari Allah.
Allah telah memberikan bentuk mukjizat yang berbeda kepada para rasul. Perbedaan
tersebut didasarkan kepada situasi dan kondisi yang terjadi dalam berdakwah. Meskipun demikian,
mukjizat dapat dibagi dalam beberapa macam, yaitu:
a. Mukjizat Kauniyah, adalah mukjizat yang berupa peristiwa alam. Misalnya, terbelahnya laut
akibat pukulan tongkat Nabi Musa as. dan dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad
saw.
b. Mukjizat Salbiyah atau Tarkiyah, adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya, seperti
Nabi Ibrahim as. mampu menghilangkan daya bakar api sehingga ia tidak terbakar, ketika
dihukum bakar karena perbuatannya menghancurkan semua berhala sembahan.
c. Mukjizat Syakhsiyah atau Fi’liyah, adalah mukjizat yang terpancar dari tubuh rasul sendiri.
Misalnya, memancarnya cahaya dari tangan Nabi Musa as., dan mengucurnya air dari celah-
celah jemari Nabi Muhammad saw.
d. Mukjizat Aqliyah, adalah mukjizat yang masuk akal. Contoh satu-satunya adalah Al-Quran.

Secara rinci masing-masing mukjizat para rasul yang 25 adalah sebagai berikut:
NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT
1 Adam as. Tidak memiliki umat - Manusia pertama di bumi
(hanya keluarganya) - Siti Hawa diciptakan oleh Allah dari tulang
rusuk Nabi Adam
2 Idris as. Bani Qabil di Babul, - Nabi yang mampu menulis dengan pena
Irak dan Memphis - Dibawa ke surga oleh Allah tanpa
mengalami kematian
3 Nuh as. Bani Rasib di wilayah Membuat perahu (kapal) di musim kemarau
selatan Irak panjang dan dapat menyelamatkan siapapun
yang mau naik kapal tersebut
4 Hud as. Kaum ‘Ad di Ahqaf, Badai gurun selama 7 hari 7 malam sebagai azab
Yaman Allah atas kaum ‘Ad yang tidak mau bersyukur
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 12
NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT
dan melanggar perintah Allah
5 Saleh as. Kaum Tsamud di Pukulan telapak tangannya yang dapat
Semenanjung Arab mengeluarkan seekor unta betina dari dalam
bebatuan
6 Ibrahim as. Bangsa Kaldea di Selamat dari kobaran api pasukan Raja Namrud
Kaldaniyyun, Irak
7 Luth as. Kaum Sadum dan Badai yang membinasakan umatnya karena
Amurah di Syam, menolak ajaran Allah dan selalu melakukan
Palestina homoseksual (sodomi)
8 Ismail as. Penduduk Amaliq, Bani - Hentakan kakinya saat bayi memancarkan
Jurhum, dan Qabilah air zam zam
Yaman, Mekah - Selamat dari sembelihan ayahnya karena
diganti domba dari surga
- Kisah pelemparan batu oleh Nabi Ismail
kepada setan diabadikan menjadi wajib haji
(yakni melempar jumrah)
9 Ishaq as. Kaum Kan’an di - Berita kelahirannya datang langsung dari
wilayah Khalil, malaikat kepada Nabi Ibrahim dan Siti
Palestina Sarah ketika hendak menghancurkan umat
Nabi Luth
- Keterampilan berdakwah
10 Ya’qub as. Kan’an di Syam - Pemikirannya yang sangat berpengaruh
kepada para rasul sebelum Nabi
Muhammad, kepada kaum Yahudi dan
Nasrani
11 Yusuf as. Hyksos dan Kan’an di - Dapat mentakwilkan mimpi
Mesir - Ketampanannya yang sangat menggoda
12 Ayyub as. Bani Israel dan Bangsa - Kesabarannya dalam menghadapi ujian
Amoria di Horan, Syiria - Tapakan kakinya ke tanah yang dapat
mengeluarkan air dan dapat menyembuhkan
sakit kulit yang diderita selama 80 tahun
13 Zulkifli as. Bangsa Amoria di Kesabarannya yang luar biasa menjadikannya
Damaskus seorang raja
14 Syu’aib as. Kaum Rass, Negeri Petir dan kilat sebagai azab Allah yang
Madyan dan Aykah menghanguskan masyarakat Madyan karena
menolak dakwahnya
15 Musa as. Bangsa Mesir kuno dan - Tangan yang mengeluarkan cahaya
Bani Israel di Mesir - Tongkat berubah jadi ular
- Tangkat membelah lautan
- Kitab Taurat
16 Harun as. Bangsa Mesir kuno dan Kepandaian berdakwah dan berdiplomasi
Bani Israel di Mesir
17 Daud as. Bani Israel di Palestina - Berbicara dengan burung
- Suara yang sangat merdu
- Membengkokkan besi dengan tangan
- Raja yang sangat adil dan bijaksana
- Gempa yang menewaskan seluruh penduduk
karena melanggar hari Sabat (Sabtu)
- Kitab Zabur
18 Sulaiman as. Bani Israel di Palestina - Berkomunikasi dengan jin dan binatang
- Mengendarai angin
- Raja yang sangat adil, kaya raya dan
kekuasannya mencakup bangsa Jin
19 Ilyas as. Funisia dan Bani Israel - Dibawa ke surga oleh Allah tanpa
di Ba’labak, Syam mengalami kematian
- Bencana kekeringan kepada umatnya
20 Ilyasa’ as. Bani Israel dan Kaum - Menghidupkan orang mati
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 13
NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT
Amoria di Panyas,Syam - Bencana kekeringan kepada umatnya
21 Yunus as. Bangsa Assyria di Hidup di perut seekor ikan paus
Ninawa, Irak
22 Zakaria as. Bani Israel di Palestina Dikaruniai anak pada usia 100 tahun (yaitu Nabi
Yahya as.)
23 Yahya as. Bani Israel di Palestina Keteguhan hati dalam berdakwah, terutama
ketika melarang seorang paman menikah dengan
keponakannya sendiri
24 Isa as. Bani Israel di Palestina - Berbicara ketika baru lahir
- Menghidupkan orang mati
- Membuat burung yang hidup dari tanah liat
- Menyembuhkan buta
- Mendatangkan makanan dari langit
- Selamat dari penyaliban
- Kitab Injil
25 Muhammad Seluruh umat manusia - Mengeluarkan air dari sela-sela jarinya
saw. dan bangsa jin sampai - Peristiwa Isra dan Mi’raj
hari kiamat - Penutup para nabi dan rasul
- Membelah bulan dan mengembalikkannya
seperti semula
- Awan sejuk yang selalu menaunginya ketika
berjalan
- Kitab Al-Qur’an
- Dan lain sebagainya

E. Silsilah Para Nabi dan Rasul Allah


Para nabi dan rasul, seluruhnya manusia terbaik pilihan Allah yang mempunyai silsilah
atau garis keturunan orang-orang saleh. Secara rinci, silsilah tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut ini:

F. Rasul-Rasul Ulul Azmi


Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 14
Dalam mendakwahkan agama Allah, para rasul ada yang dihadapkan pada tantangan,
rintangan dan ancaman yang luar biasa. Dari 25 nabi dan rasul di atas, hanya ada 5 rasul yang
termasuk rasul ulum azmi (memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang sangat tinggi), yaitu:
a. Nabi Nuh as.
b. Nabi Ibrahim as.
c. Nabi Musa as.
d. Nabi Isa as.
e. Nabi Muhammad saw.
Para rasul ulul azmi tersebut diabadikan oleh Allah di dalam QS. Al-Ahzab (33): 7:
         
        
Terjemah:
“dan (ingatlah) ketika Kami mengambil Perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari
Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian
yang teguh”. (QS. Al-Ahzab (33): 7)

Secara umum, rasul ulul azmi adalah yang mempunyai kriteria keteguhan hati yang kuat
disertai kesabaran yang tinggi dalam menghadapi rintangan dalam berdakwah. Secara rinci,
kriteria rasul ulul azmi adalah:
a. Memperoleh pengiktirafan Allah
b. Memiliki kesabaran yang tinggi
c. Senantiasa memohon kepada Allah agar kaumnya tidak diberikan azab
d. Senantiasa berdoa agar kaumnya diberikan hidayah
e. Memiliki tekad yang tinggi dalam berdakwah
f. Senantiasa bersyukur atas semua keadaan yang dianugerahkan Allah

G. Sifat Rasul-Rasul Allah


a. Siddiq, artinya benar dan jujur
b. Amanah, artinya dapat dipercaya
c. Tabligh, artinya menyampaikan ajaran dakwah risalahnya
d. Fathonah, artinya cerdas dan bijaksana

H. Tugas Rasul-Rasul Allah


a. Menegakkan kalimat tauhid (mengesakan Allah)
b. Menyeru umat manusia agar menjauhkan diri dari thagut (sesembahan selain Allah)
c. Menyampaikan kabar gembira, yaitu balasan surga bagi orang yang beriman
d. Menyampaikan peringatan, yaitu ancaman siksa neraka bagi orang yang kafir

I. Contoh Perilaku Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah


a. Mengetahui dan menghafal nama-nama nabi dan Rasul yang wajib diketahui
b. Meyakini dan mengakui adanya kesamaan misi yang dibawa para rasul
c. Meyakini dan mengakui bahwa Nabi Muhammad saw. adalah rasul paling akhir
d. Menjadikan para rasul, khususnya Nabi Muhammad saw. sebagai idola dan teladan sepanjang
masa
e. Mengikuti jejak langkah para rasul, khususnya Nabi Muhammad saw.
f. Senantiasa bersikap jujur dan amanah serta berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari
g. Senantiasa peka terhadap persoalan hidup dan terampil dalam mengatasinya

J. Hikmah Beriman Kepada Rasul-Rasul Alla


a. Menambah keimanan kepada Allah
b. Mempercayai kebenaran risalah para rasul
c. Mencintai para rasul di atas manusia dan makhluk lainnya
d. Mengikuti seluruh ajaran yang disampaikan para rasul, khususnya Nabi Muhammad saw.
e. Memperoleh teladan yang baik dalam segala aspek kehidupan

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 15
BAB IX
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM

A. Pengertian Prinsip Ekonomi dalam Islam


Secara bahasa, kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos (keluarga, rumah
tangga) dan nomos (aturan, norma, kaidah). Secara sederhana, ekonomi dapat diartikan sebagai
kaidah-kaidah dalam suatu keluarga atau rumah tangga. Dalam bahasa Arab, ekonomi sering
diterjemahkan dengan kata al-iqtishad (hemat, dengan penghitungan).
Pengertian ekonomi dalam Islam tentu tidak hanya diartikan sebagai aturan dalam suatu
rumah tangga, namun juga disertai dengan landasan dan asas keislaman yang bersumber dari Al-
Qur’an dan Al-Hadis. Pengertian seperti ini dapat dimaknai sebagai sebuah pengertian ekonomi
Islam atau ekonomi syariah. Dengan demikian, prinsip ekonomi Islam menggunakan asas
pendekatan normatif dan pendekatan positif yang sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam, yaitu Al-
Qur’an, Al-Hadis dan Ijma’ para ulama.

B. Pengertian Praktik Ekonomi dalam Islam


Pada umumnya, praktik ekonomi Islam sama seperti praktik ekonomi barat, yaitu segala
bentuk aktivitas umat Islam yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, seperti jual beli, sewa-
menyewa, utang-piutang, perbankan dan lain sebagainya. Namun, yang membedakan antara
praktik ekonomi Islam dan barat adalah dari sisi keadilan dan kesejahteraan masyarakat,
diantaranya adalah menghapus praktik riba atau bunga dalam sistem perekonomian.

C. Dasar Hukum Ekonomi Islam


QS. Al-Baqarah (2): 168:
          
      
Terjemahnya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah (2): 168).

QS. An-Nisa (4): 29:


         
             
 
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.” (QS. An-Nisa (4): 29).

Hadis riwayat Bukhari dan Miqdam ra.:


ِ ‫ط خي را ِمن اَ ْن يْأ ُك ل ِمن عم ِل ي ِد ِه واِ َّن نَيِب‬
َّ ‫اهلل َد ُاو َد َعلَْي ِه‬
‫الس الَ ُم َك ا َن‬ َّ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ً ْ َ ُّ َ‫َما اَ َك َل اَ َح ٌد طَعاَم اً ق‬
)‫يَْأ ُك ُل ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه (رواه البخاري‬
Terjemahnya:
“Tidak makan seseorang itu suatu makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangannya
(sendiri) dan sesungguhnya Nabi Allah Daud as. makan dari usaha tangannya sendiri.” (HR.
Bukhari).

D. Prinsip-Prinsip Ekonomi dalam Islam


1. Barang yang digunakan dalam transaksi ekonomi (produksi, konsumsi, distribusi dan
investasi) adalah barang halal, baik halal secara zatiyah (zat asalnya bukan termasuk najis,
seperti kotoran binatang dan lain sebagainya) maupun ‘aridiyah (zat barangnya dan cara
perolehannya halal).
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 16
2. Tidak mengandung unsur-unsur riba dalam bentuk apapun.
Firman Allah dalam QS. Ali Imran (3): 130:
        
    
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran (3):
130).

3. Tidak mengandung unsur-unsur garar (penipuan).


Firman Allah dalam QS. Asy-Syu’ara (26): 181
      
Terjemahnya:
“sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang- orang yang merugikan.”
(QS. Asy-Syu’ara (26): 181).

4. Kegiatan transaksi ekonomi terjadi karena adanya kemauan dari kedua belah pihak yang
bertransaksi
5. Dilakukan dengan cara yang baik
6. Diadministrasikan dengan tertib
Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2): 282:
        
.....       
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara
kamu menuliskannya dengan benar……” (QS. Al-Baqarah (2): 282).

7. Dilakukan secara terencana dan profesional:


a. Mengutamakan faktor keahlian dalam mengelola ekonomi
b. Dilakukan dengan penuh amanah (tanggung jawab dan dapat dipercaya)
c. Dilakukan secara adil

8. Dilakukan untuk memperoleh laba atau keuntungan dunia dan akhirat


9. Ekonomi Islam menolak sistem monopoli
10. Zakat wajib dikeluarkan oleh pemilik ekonomi setelah mencapai nishab

E. Macam-Macam Praktik Ekonomi dalam Islam


1. Jual beli (bai’)
2. Pesanan (salam)
3. Perseroan (syirkah)
4. Investasi (qirad)
5. Paruhan kebun (musaqah)
6. Pinjam-meminjam (‘ariyah)
7. Jaminan (dhaman)

F. Jual Beli
Jual beli adalah proses tukar-menukar barang untuk memiliki dan memberi kepemilikan
dengan cara tertentu (akad). Adapun syarat dan rukun jual beli adalah sebagai berikut:
1. Adanya ‘aqid (penjual dan pembeli). Syaratnya:
a. Baligh
b. Berakal
c. Atas kehendak sendiri
d. Bukan orang yang ter-hajru, yaitu pemboros dan muflis (orang yang sedang pailit atau
bangkrut)
2. Adanya ma’qud ‘alaih (barang yang diperjualbelikan). Syaratnya:
a. Barang adalah milik sendiri
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 17
b. Barang dapat diserahterimakan
c. Barang ada manfaatnya
d. Barangnya suci (tidak najis)
e. Barangnya teridentifikasi, baik jenis, kualitas maupun keragamannya
3. Adanya sighat (akad jual beli atau ijab qabul). Syaratnya:
a. Dilakukan atas kehendak sendiri
b. Dilakukan secara langsung (tanpa perantara)
c. Dilakukan secara bersambung (ada komunikasi) dan tidak bermain-main
d. Tidak digantungkan dengan sesuatu yang lain
e. Tidak ada batasan waktu

Hal-hal terkait dengan jual beli:


a. Khiyar, adalah kebebasan antara penjual dan pembeli untuk meneruskan atau membatalkan
proses jual beli. Khiyar ada 3 macam, yaitu:
a. Khiyar majelis, yaitu khiyar yang ditentukan oleh tempat. Artinya, jika penjual atau
pembeli telah berpisah atau pergi, maka selesai sudah waktu khiyar majelis, sehingga ia
boleh melakukan jual beli dengan orang lain. Tetapi jika belum berpisah, tidak boleh
penjual melakukan transaksi dengan orang lain.
b. Khiyar syarat, yaitu ditentukan oleh syarat yang ditentukan antara penjual dan pembeli.
Masa berlakunya adalah 3 hari 3 malam. Pada masa khiyar syarat, barang tidak boleh
ditawarkan kepada orang lain, kecuali sudah melewati batas waktu tadi.
c. Khiyar ‘aibi, yaitu ditentukan oleh ada atau tidaknya cacat pada barang yang
diperjualbelikan.

b. Riba’, artinya tambahan. Riba sering diistilahkan dengan bunga (bank), biasanya terjadi dalam
proses jual beli, sewa-menyewa dan hutang-piutang. Riba ada 3 macam:
a. Riba’ nasi’ah, terjadi dalam proses jual beli atau utang piutang
b. Riba’ fadhl, terjadi dalam proses jual beli atau tukar-menukar barang
c. Riba’ yad, terjadi khusus dalam proses jual beli

G. Kerja Sama Ekonomi Islam


1. Syirkah
Secara bahasa, syirkah artinya bersekutu, sedangkan menurut istilah adalah suatu kerja
sama antara dua orang atau lebih dalam suatu usaha dengan modal, sistem kerja dan
pembagian hasil yang telah ditentukan dan disepakati oleh semua anggota. Syirkah dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Syirkah ‘ainan (serikat harta)
Adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dengan cara memberikan sejumlah
hartanya sebagai modal yang akan dikelola dalam suatu usaha demi mendapatkan
keuntungan dari kerja samanya. Dalam kehidupan modern, syrikah ini dapat berbentuk
Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Tertutup dan Perseroan Firma. Rukun dan syaratnya
adalah sebagai berikut:
1) Ada sighat (lafal akad)
2) Ada orang yang berserikat, syaratnya adalah baligh, berakal sehat, merdeka dan atas
kehendak sendiri
3) Ada harta yang diberikan sebagai modal, syaratnya:
a) Modal hendaklah berupa uang (emas atau perak) atau barang yang dapat
ditimbang atau ditukar, seperti beras, gula, dan lain sebagainya
b) Dua modal dari kedua belah pihak hendaklah dicampur sebelum akad sehingga
kedua barang itu tidak dapat dipisahkan lagi
c) Ada pokok pekerjaannya

b. Syrikah ‘abdan atau syirkah amal (serikat kerja atau jasa)


Adalah suatu kerja sama antara dua orang atau lebih yang memiliki kemampuan modal
atau keterampilan untuk melakukan usaha tertentu dengan keuntungan dibagi sesuai
perjanjian. Syirkah ‘abdan dapat berupa:

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 18
1) Qirad atau mudharabah (investasi), yaitu suatu akad untuk menyerahkan modal
kepada seseorang guna melakukan jenis usaha tertentu dengan keuntungan dibagi
sesuai perjanjian dan modal kembali kepada pemilik modal. Syaratnya adalah:
a) Adanya modal berupa uang atau barang
b) Adanya usaha tertentu, seperti dagang atau perusahaan
c) Adanya pembagian keuntungan atau kerugian secara bersama-sama sesuai
perjanjian
d) Adanya kedewasaan antara dua belah pihak (pemilik dan penerima modal)
2) Musaqah (pembagian hasil kebun), adalah suatu akad antara pemilik kebun dengan
penggarap untuk mengolah kebun dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian.
3) Muzaro’ah adalah suatu akad antara pemilik tanah (berbentuk sawah atau ladang)
dengan penggarap untuk mengolah tanah dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian
dengan ketentuan bahwa bibit dan zakat dibebankan kepada penggarap.
4) Mukhabarah adalah suatu akad antara pemilik tanah (sawah atau kebun) dengan
penggarap untuk mengelola tanah dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian dengan
ketentuan bahwa bibit dan zakat dari pemilik tanah.

2. Perbankan
Menurut Undang-Undang Negara RI No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Bank ada dua macam, yaitu:
a. Bank umum, seperti BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri, BCA, dan lain sebagainya. Dalam
praktiknya, jenis bank ini menerapkan sistem bunga. Bunga bank termasuk jenis riba
sehingga hukumnya haram bagi umat Islam. Hal ini sesuai fatwa MUI sebagai hasil
lokakarya pada tanggal 19-21 Agustus 1990 di Cisarua Bogor yang memutuskan bahwa
bunga bank hukumnya haram.
b. Bank Islam, seperti Bank Muamalat dan lain sebagainya. Dalam praktiknya, jenis bank ini
tidak menerapkan sistem bunga, tetapi menerapkan sistem bagi hasil, sehingga halal
hukumnya bagi umat Islam

Hukum umat Islam menggunakan jasa bank umum:


a. Halal atau boleh, tetapi sifatnya darurat. Artinya, umat Islam boleh menggunakan jasa bank
umum sepanjang bank Islam belum mampu memenuhi kebutuhan umat Islam secara
keseluruhan dengan mudah.
b. Haram, apabila bank Islam sudah mampu dengan mudah memenuhi kebutuhan umat Islam.
Ukuran mampu adalah keberadaan bank Islam sudah seperti bank umum, yakni ada di
setiap pelosok nusantara.

3. Asuransi
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) bab 9 pasal 246 tentang
Asuransi atau Pertanggungan, dijelaskan bahwa asuransi adalah suatu perjanjian dimana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu
premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
tertentu. Asuransi dapat dibedakan menjadi:
a. Asuransi kesehatan
b. Asuransi pendidikan
c. Asuransi kecelakaan kerja
d. Asuransi properti dan kendaraan
e. Asuransi jiwa

Hukum umat Islam menggunakan asuransi:


a. Menurut Sayyid Sabiq, Abdullah Al-Qalqi, Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil Al-
Muth’i berpendapat bahwa segala jenis asuransi hukumnya haram, karena:
1) Asuransi sama dengan judi
2) Asuransi mengandung unsur-unsur yang tidak pasti
3) Asuransi mengandung unsur riba

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 19
4) Asuransi mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis apabia tidak bisa
melanjutkan pembayaran preminya maka akan hilang atau dikurangi
5) Premi yang sudah dibayar akan diputar dalam praktik-praktik riba
6) Asuransi termasuk jual beli atau tukar-menukar mata uang tidak tunai
7) Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya dengan mendahului
takdir Allah.
b. Menurut Abdul Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa, M. Yusuf Musa dan Abdurrahman
Isa, mengatakan bahwa asuransi konvensional hukumnya boleh, karena:
1) Tidak ada nash (Al-Qur’an dan hadis) yang melarang asuransi
2) Ada kesepakatan dan kerelaan antara kedua belah pihak
3) Saling menguntungkan kedua belah pihak
4) Asuransi dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi yang terkumpul dapat
diinvestasikan untuk proyek-proyek yang produktif
5) Asuransi termasuk akad mudharabah (bagi hasil)
6) Asuransi terasuk koperasi (syirkah ta’awuniyah)
7) Asuransi dianalogikan (diqiyaskan) dengan sistem pensiun, seperti taspen.
c. Menurut M. Abu Zahrah, berpendapat bahwa asuransi yang bersifat komersial hukumnya
haram, sedangkan asuransi yang bersifat sosial hukumnya halal atau boleh.
d. Asuransi hukumnya syubhat, artinya belum jelas antara halal dan haram karena tidak ada
dalil yang secara jelas menghalalkan atau mengharamkan. Di dalam Islam berlaku pedoman
bahwa sesuatu yang meragukan sebaiknya ditinggalkan.

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 20
BAB X
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (1800 M – SEKARANG)

A. Latar Belakang Perkembangan Islam pada Masa Modern


Abad ke-18 merupakan masa-masa sulit bagi umat Islam. Daulah Islamiyah mengalami
kemunduran yang ditandai dengan terpecahnya Daulah Islamiyah menjadi negara-negara kecil
yang ingin melepaskan diri. Perkembangan Islam pada masa modern terjadi sejak tahun 1800 M
sampai sekarang yang telah berjalan selama 214 tahun.
Kehidupan modern sangat membutuhkan sikap dan pola hidup maju bagi umat Islam,
dengan tanpa mengorbankan nilai-nilai keimanan dan keagamaan. Beberapa ciri manusia modern
menurut Alfin Taffler adalah:
1. Bertumpu pada paham positivisme sehingga pengembangan ilmu dan teknologi kurang
mempertimbangkan nilai-nilai etika dan agama
2. Mendorong manusia bersifat hedonisme dan konsumerisme, artinya kesejahteraan hidup
dilihat dari segi materi dan uang
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat, sehingga manusia diperbudak
teknologi
4. Bersifat eksploitatif, artinya kemajuan iptek kurang memperhatikan dampak terhadap
lingkungan

B. Faktor-Faktor Perkembangan Islam Modern


1. Munculnya Renaissance Eropa
Hearsnaw yang dikutip Ahmad Syalabi (dalam Sejarah Peradaban Islam) pernah
berkata bahwa saat pertama kali Eropa melancarkan serangan terhadap umat Islam pada Perang
Salib, Eropa terkejut dengan peradaban yang dimiliki umat Islam saat itu. Peradaban Islam saat
itu lebih maju dari Eropa, sehingga mereka menyerap ilmu pengetahuan dari para ilmuwan
muslim. Kemajuan yang telah diperoleh Eropa tidak terlepas dari kontribus khazanah peradaban
Islam.
Setelah gencatan senjata dan perdamaian antara muslim dan Eropa disepakati pasca
Perang Salib, sejak itulah Eropa dan muslim hidup berdampingan dan terjadi interaksi sosial
sehingga peradaban Islam mampu mewarnai peradaban Eropa. Transfer peradaban Islam ke
Barat berlangsung melalui 3 jalur, yaitu:
a. Jalur Spanyol, yang merupakan salah satu pusat peradaban Islam pada masa Dinasti
Umayyah dalam bidang ilmu pengetahuan dan intelektual
b. Jalur Sisilia, yakni melalui mupalu di Italia Selatan. Palermo, ibukota pemerintahan Islam
di Sisilia walaupun tidak memiliki universitas akan tetapi dikenal sebagai pusat sains dan
teknologi
c. Jalur Perang Salib. Dalam perkembangannya, orang-orang Kristen banyak belajar tentang
berbagai disiplin ilmu yang sedang berkembang di dunia Islam saat itu.

Sejak abad ke-12 M, peradaban dan ilmu pengetahuan Islam mulai mempengaruhi
Eropa. Baru pada abad ke-14 renaissance Eropa lahir. Renaissance meruapakan gerakan
pemikiran dan kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik di eropa melalui terjemahan-
terjamahan Arab yang dipelajari dan diterjemahkan kembali ke Bahasa Latin. Oleh karenanya,
Eropa dapat mencapai kejayaannya setelah renaissance tersebut.

2. Penjajahan Barat Atas Dunia Islam


Setelah munculnya renaissance pada abad ke-14 sampai abad ke-15 M, Eropa
mengalami kemajuan yang sangat pesat meninggalkan peradaban Islam yang sedang mengalami
kemunduran. Pada tahun 1492 M, Christopher Colombus menemukan Amerika dan Vasco da
Gama menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung Harapan pada tahun 1498 M. Penemuan ini
meningkatkan kemajuan Eropa dalam bidang perdagangan.
Kedua penemuan tersebut tidak terlepas dari literatur peradaban Islam, terutama di
bidang Geografi tentang jalur-jalur laut. Melalui jalur laut pula, Eropa melakukan ekspansi
wilayah. Eropa menginginkan kekuasaan terhadap daerah yang disinggahinya dalam rangka
mendapatkan devisa bagi negaranya yang saat itu membutuhkan banyak dana untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan.
a. Penjajahan Eropa terhadap Mughal di India
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 21
Pada tahun 1611 M, Inggris mendapatkan izin untuk menanamkan modal di India. Namun
pada tahun 1761 M, saat kerajaan Mughal dalam keadaan lemah, para pedagang Inggris di
sana melawan pemerintahan kerajaan. Sejak saat itulah, Inggris mulai berpengaruh terhadap
wilayah-wilayah di India. Dan pada tahun 1577 M, secara penuh kerajaan Mughal dapat
dikuasai walaupun mendapatkan perlawanan dari rakyat India yang dipelopori oleh gerakan
Wahabi.

b. Penjajahan Eropa terhadap Asia Tenggara


Di Asia Tenggara, negara-negara Eropa berusaha menguasai negara-negara di sana yang
tujuannya adalah untuk menghentikan laju perkembangan Islam dengan cara menguasai
dan memonopoli perdagangan dan politik. Pada tahun 1511 M, Malaka ditaklukkan oleh
Portugis di bawah pimpinan Alfonso Albuquerque dengan berbagai motif, antara lain
melanjutkan Perang Salib, penyebaran agama Kristen dan motif ekonomi dengan semboyan
Gospel, Gold and Glorie.
Pada tahun 1596 M, Belanda tiba di Banten yang dipimpin oleh van Cornelis de Houtman
dengan motif yang sama. Kemudian Inggris datang dan merebut kekuasaan Belanda dari
tanah Jawa pada tahun 1810 M. Pada tanggal 13 Agustus 1814 M, ditandatangani
perjanjian antara Inggris dan Belanda di London, sehingga Indonesia diserahkan kembali
kepada Belanda.
Selain Indonesia, Singapura juga pernah dijajah oleh Inggris pada tahun 1819 – 1823 M.
Demikian pula Filipina dijajah oleh Spanyol, kecuali wilayah Filipana Selatan.

C. Upaya Perkembangan Islam pada Masa Modern


Akibat adanya ekspansi wilayah yang dilakukan Eropa, menimbulkan kesenjangan antara
Islam dan Eropa, sehingga menyadarkan umat Islam bahwa mereka sudah jauh tertinggal
peradabannya. Beberapa upaya yang dilakukan dalam perkembangan Islam pada masa modern
diantaranya adalah:
1. Lahirnya gerakan pemurnian ajaran Islam
Gerakan ini menyerukan umat Islam untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis serta
menjauhkan diri dari berbagai bentuk bid’ah dan khurafat, karena hal tersebut dipandang
menyesatkan umat Islam. Gerakan ini juga melarang umat Islam untuk belajar dengan negara
Barat, karena kemajuan negara Barat jauh dari nilai-nilai Islam. Diantara gerakan pemurnian
ajaran Islam yang lahir pada abad modern adalah gerakan Wahabiyah di Saudi Arabia, gerakan
Syah Waliyullah di India dan gerakan Sanusiyah di Afrika Utara.

2. Kebangkitan Islam di bidang politik dan militer


Gagasan politik yang muncul pertama kali adalah gagasan Pan Islamisme (Persatuan Islam
Sedunia) yang mula-mula didengungkan oleh gerakan Wahabiyah dan Sanusiyah. Namun,
gagasan ini baru disuarakan dengan lantang oleh Jamaluddin Al-Afghani. Dan sebagai upaya
mewujudkan idenya, ia mendirikan Partai Nasional (Hizbul Wathan) di Mesir, memperjuangkan
pendidikan universal, menyelenggarakan kebebasan pers, dan lain sebagainya. Melalui upaya
seperti ini, Jamaluddin Al-Afghani kemudian dikenal sebagai bapak nasionalisme dalam Islam.
Selanjutnya di bagian negara Arab lainnya, terbentuk persatuan antara negara-negara Arab
karena kesamaan bahasa, yang terdiri dari Mesir, Syiria, Lebanon, Palestina, Irak, Hijaz, Afrika
Utara, Bahrain dan Kuwait. Semangat persatuan Arab semakin kuat karena Barat berusaha
mendirikan negara Yahudi di tengah-tengah bangsa Arab. Persatuan ini kemudian dikokohkan
dengan terbentuknya Liga Arab pada tanggal 12 Maret 1945.
Di Indonesia, partai politik besar yang menentang imperialisme adalah Sarekat Islam (SI) yang
didirikan pada tahun 1912 di bawah pimpinan HOS Tjokroaminoto. Partai ini merupakan
kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun 1905. Tidak
lama kemudian, muncul partai-partai politik lainnya, seperti Partai Nasional Indonesia (PNI)
yang didirikan oleh Soekarno (1927), Pendidikan Nasional Indonesia (PNI baru) didirikan oleh
Moh. Hatta (1931), Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) yang menjadi partai politik pada
tahun 1932 dipelopori oleh Mukhtar Luthfi.
Demikian pula organisasi-organisasi Islam di Indonesia turut berjasa dalam menentang
imperialisme, diantaranya adalah Muhammadiyah (1912) didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan,
Nahdhatul Ulama (NU) didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari tahun 1926, Persatuan Tarbiyah
Islam (Perti) tahun 1932 oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, dan lain-lain

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 22
3. Kebangkitan Islam di bidang Ilmu Pengetahuan, diantaranya menimba gagasan-gagasan
pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Seperti pengiriman para pelajar muslim oleh
penguasa Turki Usmani dan mesir ke negara-negara Eropa serta para pelajar India ke Inggris,
dilanjutkan dengan penerjemahan karya-karya Barat ke dalam Bahasa Arab.

4. Kemerdekaan negara-negara Islam dari Imperialisme


Berdirinya partai-partai politik Islam dipandang merupakan kekuatan baru sekaligus sebagai
modal umat Islam dalam mewujudkan negara Islam dari penjajahan. Diantara negara-negara
yang merdeka adalah:
a. Pakistan, merdeka dari penjajahan Inggris pada 15 Agustus 1947 dengan Presiden pertama
adalah Muhammad Ali Jinnah
b. Mesir, merdeka dari penjajahan Inggris tahun 1922 yang dipimpin oleh Raja Al-Faruq
c. Iraq, secara formal merdeka dari penjajahan Inggris tahun 1932. Namun, merdeka secara
utuh tahun 1958
d. Syiria, Yordania dan Lebanon, merdeka dari penjajahan tahun 1946
e. Negara-negara Afrika, seperti Libiya merdeka dari penjajahan tahun 1951, Sudan dan
Maroko tahun 1956, Al-Jazair tahun 1962. Bahkan hampir secara bersamaan merdeka pula
negara Yaman Utara, Yaman Selatan dan Emirat Arab.
f. Negara-negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Malaysia
tahun 1957, Brunei Darussalam tahun 1984.

D. Tokoh-Tokoh Pembaharuan Islam pada Masa Modern


1. Jamaluddin Al-Afghani
2. Muhammad Abduh
3. Muhammad Rasyid Ridha
4. Muhammad bin Abdul Wahab
5. Muhammad Ali Pasha
6. At-Tahtawi
7. Dan lain sebagainya

E. Contoh Perilaku Meneladani Perkembangan Islam pada Masa Modern


1. Membiasakan diri untuk melakukan evaluasi diri
2. Bersikap optimistis dalam menatap masa depan
3. Bekerja keras secara profesional
4. Menerapkan ilmu yang sempurna dalam meraih kesuksesan

F. Hikmah Mempelajari Perkembangan Islam pada Masa Modern


1. Islam tidak membenarkan sikap terlalu membanggakan diri terhadap generasi sebelumnya
2. Mendorong umat Islam untuk semangat berjuang
3. Mendorong umat Islam untuk meraih kemajuan yang hakiki
4. Mendorong umat Islam untuk memiliki prinsip hidup yang kuat
5. Mendorong umat Islam untuk memahami hakikat hidup dan kehidupan

‫مع النجاح‬
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Genap TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 23

Anda mungkin juga menyukai