Anda di halaman 1dari 5

A.

Khotbah
Menurut bahasa, khotbah berasal dari bahasa Arab khataba, yakhtubu, khutbatan yang artinya
berbicara, ceramah, nasihat, atau pidato. Sedangkan menurut istilah, khotbah artinya berpidato
di atas mimbar sesuai syarat dan rukun dengan tujuan mengajak pendengar untuk
meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalil yang memerintahkan atau memberi informasi tentang keberadaan khotbah sebagai
berikut. Perhatikan firman Allah SWT, berikut !

ْ‫قْ َو َمن‬ َّ ْ‫غي َرْ َويَتَّبِعْ ال ُهدَى لَهُْ تَبَيَّ َنْ َما بَع ِدْ ِمن‬
ِ ِ‫الرسُو َلْ يُشَاق‬ َ ْ‫سبِي ِل‬ َ ْ‫َما ن ُ َو ِل ِّ ِهْ ال ُمؤ ِمنِي َن‬
‫سا َءتْ َج َهنَّ َمْ َونُص ِل ِهْ ت َ َولَّى‬ َ ‫يرا َو‬ ً ‫َم ِص‬
Artinya: ” Dan barangsiapa menentang rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran
baginya, dan menguti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan
dia dalam kesehatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke
dalam neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali’.”(QS.AN-
Nissa’/4:115)

 Kentetuan khotbah
Khotbah Jum’at disampaikan oleh seorang khattib secara monolog, Khatib menyampaikan
materi khotbah kepada para jamaah, sedangkan jamaah cukup mendengarkan dengan
khidmat tanpa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab.
Dalilvyang menyebutkan tentang tata cara khotbah antara lain seperti disampaikan oleh
Jabir bin Samurah dalam hadits berikut ini.
(..............................................................................................................................................
................................................................)
Artinya: “Rasulullah SAW. Berkhotbah sambil berdiri. Beliau duduk di antara keduanya,
kemudian membacakan beberapa ayat al-Qur’an, memperingatan, dan menakuti
manusia.”(HR, Muslim)

 Seorang khotib dalam menyampaikan khotbah Jum’at harus memenuhi syarat dan rukun
tertentu sebagai berikut.
A. Khatib Jum’at
Sebelum mengerjakan shalat Jum’at terlebih dahulu harus dilaksanakan khotbah (dua
khotbah) yang disampaikan oleh khatib, Adapun syarat khatib sebagai berikut.
1) Khatib suci dari hadas kecil dan besar/berpakaian rapi, sopan, dan baik.
2) Khatib suci dari najis, baik di tubuh, pakaian maupun tempat/berpakaian rapi,
sopan, dan baik.
3) Khatib menutup aurat seperti shalat.
4) Khatib berdiri jika mampu.
5) Khatib duduk di antara dua khotbah.
6) Mengetahui syarat, rukun, dan sunnah khotbah Jum’at.

MAKALAH PAI 1
7) Fasih dalam melafalkan ayat al-Qur’an dan hadits.
8) Suaranya jelas, keras, dan dapat didengar oleh seluruh jamaah dan dengan
bahasa yang mudah dipahami.
9) Balig dan memiliki akhlak yang bak.
B. Syarat Khotbah Jum’at
Khotbah Jum’at memiliki syarat-syarat sebagai berikut.
1) Khotbah harus dilaksanakan dalam bangunan yang dipakai untuk shalat Jum’at.
2) Khotbah disampaikan khatib dengan berdiri (jika mampu) dan terlebih dahulu
memberi salam.
3) Khotbah dibawakan agak cepat, namun teratur dan tertib. Salah satu bentuk
pelaksanaan khotbah yang tertib adalah mengikuti sebagaimana contoh hadits
berikut.

ْ‫سو ُْل كا َ َن‬ ِْ ‫صلَّى‬


ُ ‫للا َر‬ ْ ‫علَي ِْه‬
َ ُ‫للا‬ َ ‫سلَّ َْم َْو‬
َ ‫ب‬ ُ ‫س قَا ِئ ًما يَخ‬
ُْ ‫ط‬ ِْ ‫ال ُخطبَتَي‬
َْ ‫ن بَي‬
ُْ ‫ن َويَج ِل‬
Artinya:“Rasulullah SAW. Berkhotbah dengan berdiri dan beliau duduk di antara
dua khotbah.”(HR.Jamaah,kecuali Bukahri dan Tirmidzi)
4) Khotbah pertama bersambung dengan khotbah kedua.
5) Khotbah kedua bersambung dengan shalat Jum’at.
6) Rukun khotbah dibaca dengan bahasa Arab, sedangkan materi khotbahnya dapat
menggunakan bahasa setempat.
7) Khotbah yang disampaikan dengan suara yang lantang dan tegas, namun tanpa
suara yang kasar.
8) Khotbah itu didengarkan/dihadiri oleh minimal 40 orang yang wajib atasnya shalat
Jum’at.
9) Khotbah dilaksanakan setelah tergelincir matahari (masuk waktu zuhur) dan
dilaksananakan sebelum shalat Jum’at.
C. Rukun Khotbah Jum’at
Rukun khotbah harus dilakukan dengan tertib. Apabila rukun khotbah tidak dilaksanakan
dengan tertib, maka akan menjadikan shalat Jum’at tersebut tidak sah. Adapun rukun
khotbah tersebut sebagai berikut.
1) Membaca hamdalah.
2) Membaca salawat atas Nabi Muhammad SAW.
3) Membaca syahadatain, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul.
4) Berwasiat atau memberi nasihat tentang ketakwaan dan menyampaikan ajaran
Islam tentang aqidah, syariah atau muamalat.
5) Membaca sebagaian ayat al-Qur’an pada salah satu dari dua khotbah (sebaiknya di
khotbah pertama.
6) Mendo’akan umat Islam pada salah satu dari dua khotbah (sebaiknya di khotbah
kedua).
D. Sunah Khotbah Jum’at
Ketika menyampaikan khotbah Jum’at, ada hal-hal yang termasuk ke dalam sunah-sunah
khotbah Jum’at. Sunah khotbah Jum’at sebagai berikut.
MAKALAH PAI 2
1) Khotbah disampaikan di atas mimbar atau di tempat yang sedikit lebih tinggi dari
jamaah shalat Jum’at.
2) Khatib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, terang, tasih, berurutan,
sistematik, mudah dipahami, dan tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
3) Khatib selalu mengahadap ke arah jamaah.
4) Khatib memberi salam pada awal jamaah.
5) Khatib hendaklah duduk sebentar di kursi mimbar setelah mengucapkan salam dan
pada waktu azan disuarakan.
6) Khatib membaca Surah al-Ikhlas ketika duduk di antara dua khotbah.
7) Khatib menertibkan rukun khotbah, terutama salawat Nabi Muhammad SAW. dan
wasiat takwa terhadap jamaah.

B. Tablig
Tablig berasal dari bahasa Arab (.................................) artinya menyampaikan.
Sedangkan menurut istilah, tablig adalah kegiatan menyampaikan pesan agama Islam
melalui momen tertentu dengan tujuan agar umat Islam mengikuti perintah Allah SWT.
Kegiatan ini disebut tablig, Pelakunya apabila seorang laki-laki disebut mubalig, dan
apabila pelakunya seorang perempuan disebut mubaligah.
Perhatikan sabda Rasulullah SAW. berikut !
(........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..............................................)
Artinya : “Abdullah bin Amr ra.berkata, sungguh Rasulullah SAW.bersabda,
‘Sampaikanlah ajaran Islam dariku walau satu ayat, dan ceritakanlah tentang Bani Israil
tanpa perlu takut, (sungguh) barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja,
maka tempat duduknya adalah neraka.”(HR.Bukhari)

 Syarat-syarat Tablig
Bagi umat Islam yang menjadi mubalig atau mubaligah, harus menjunjung tinggi etika
atau syarat-syarat yang diperlukan, sebagai berikut.
1) Memiliki kemampuan pengetahuan agama Islam yang memadai.
2) Memiliki keterampilan metode yang variatif.
3) Memiliki sifat sabar dan tidak emosional.
4) Memiliki sikap ikhlas karena Allah SWT.
5) Tidak bersifat komersial.

C. Dakwah
Dakwah menurut bahasa berasal dari bahasa Arab (..............................) artinya
mengajak atau memanggil . Sedangkan menurut istilah, dakwah artinya suatu upaya
untuk mengajak orang lain ke jalan yang benar sesuai al-Qur’an dan hadits untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam perkembangan kehidupan manusia,
dakwah mengalami perkembangan pola berikut.

MAKALAH PAI 3
a. Dakwah bil lisan adalah dakwah yang dilakukan secara lisan, seperti ceramah,
sarasehan, lokakarya, dan jenis lainnya.
b. Dakwah bil kitabah, adalah jenis dakwah dengan menggunakan tulisan (media
jurnalis), seperti kumpulan karya tulis, kitab-kitab, dan buku-buku.
c. Dakwah bil hal adalah jenis dakwah dengan perbuatan (uswatun hasanah),
Dalam pengertian yang terbaru, dakwah bil hal tidak hanya bermaksud dakwah
dengan perbuatan, tetapi dakwah dengan pengebangan pembangunan
masyarakat Islam (Islamic community development), sehingga dakwah bil mal
masuk dalam cangkupannya, Dakwah bil mal hanya dapat dilakukan oleh
orang-orang yang mempunyai rezeki lebih menyerahkan sebagian kecil atau
dua setengah (2,5%) melalui lembaga BAZ (Badan Amil Zakat) atau langsung
kepada yang berhak.

 Dalil Perintah Dakwah\


Dalil yang memerintahkan umat Islam untuk melakukan dakwah atau menegakkan
kebaikan dan mencegah kemungkaran sebagai berikut.
a. QS. An-Nahl ayat 125
(..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................)
Artinya: “ Seluruh (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik, Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-
lah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk .”(QS. An-Nahl/16: 125)
b. Hadits Nabi Muhammad SAW.
(..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................)
Artinya: “Abu Sa’id al-Khudri ra. Berkata, aku mendengar Rasulullah SAW.
bersabda:’Barangsiapa di antaramu mengadapi perkara mungkar, maka hendaklah
merubah dengan tindakan/kekuasaannya, dan jika tiada kemampuan, maka
hendaklah dengan nasihatnya, dan jika tiada kemampuan pula, maka hendaklah
dengan keimanan hatinya, itulah selemah-lemahnya iman.”(HR.Muslim)

Agar misi dakwah Islam dapat diterima dengan senang hati oleh umat Islam, di
dalam melakukan dakwah Islam perlu mengindahkan beberapa etika sebagai
berikut.
1) Bersikap lemah lembut.
2) Disampaikan dengan bahasa yang mudah duterima.
3) Mampu menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan.
4) Sifatnya lebih banyak mengajak dan merangkul, bukan mengejek dan
memukul.
5) Tema sesuai situasi dan kondisi.

MAKALAH PAI 4
6) Materi dakwah sesuai al-Qur’an dan hadits.
7) Tidak mengharap imbalan.

D. Persamaan dan Perbedaan Antara Khotbah, Tablig, dan Dakwah


Khotbah, tablig, dan dakwah sebagai bentuk amar ma’ruf nahi mungkar, di samping
memiliki persamaan, juga memiliki beberapa perbedaan. Persamaan dan perbedaan
tersebut sebagai berikut.

No Persamaan Perbedaan
1 Sama sama merupakan Di dalam berkhotbah, pelakunya
kegiatan menyampaikan harus laki-laki, sedangkan dalam
ajaran Islam. tablig dan dakwah boleh dilakukan
oleh laki-laki atau perempuan.

2 Sama-sama kegiatasn yang Di dalam khotbah, terikat oleh


membutuhkan keteladanan rukun khotbah, sedangkan pada
bagi pelakunya. tablig dan dakwah tidak ada rukun
yang mengikat.
3 Sama-sama meperoleh Di dalam khotbah, pelaku
jaminan keberuntungan bagi menggunakan mimbar, sedangkan
pelakunya. dalam tablig dan dakwah boleh
menggunakan mimbar dan boleh
tidak.
4 Sumber materi utama sama- Khotbah dilakukan berkaitan
sama berasal dari Qur’an dan dengan pelaksanaan ibadah tertentu,
hadits. sedangkan tablig dan dakwah tidak
ada kaitan dengan ibadah tertentu
secara langsung.

MAKALAH PAI 5

Anda mungkin juga menyukai