Anda di halaman 1dari 6

SUPLAY BAB 11

SANTUN DAN DAMAI DALAM BERDAKWAH


( Khutbah, Tabligh dan Da’wah )
(hal 181-191)
1.PENGERTIAN
Khutbah = ceramah, pidato, taushiyah. Menurut istilah, khutbah adalah ceramah
yang mengiringi shalat atau ibadah tertentu, dengan syarat dan rukun tertentu.
Tabligh = menyampaikan, memberitahukan. Menurut istilah, tabligh adalah
menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain secara lisan.
Da’wah = memanggil, menyeru, mengajak. Menurut istilah, da’wah : mengajak
orang lain untuk meyakini kebenaran ajaran Islam atau mengamalkannya.
->Dari pengertian di atas, tabligh dan da’wah sebenarnya sama; Tetapi da’wah
lebih luas karena menyangkut berbagai metode, media dan pengamalan.

Orang yang khutbah disebut : Khotib.


Orang yang pekerjaannya tabligh disebut : Muballigh.
Orang yang berdakwah disebut : Da’i .

Pentingnya Khutbah dan hukumnya ;


Khutbah sangat penting, karena a.l. :
a. Khutbah merupakan satu rangkaian dengan shalat / ibadah tertentu.
b. Dengan khutbah diharapkan jama’ah dapat meningkat imtaqnya;
Minimal : dapat membentengi umat dari kesesatan.

Khutbah yang hukumnya wajib yaitu :


- Shalat jum’at
- shalat ied
- wukuf di Arafah dalam ibadah haji
Khutbah yang hukumnya sunnah yaitu :
- shalat gerhana matahari ( likusuufisy syamsi )
- shalat gerhana bulan ( likhusuufil qomari )
- shalat istisqo’
- khutbah nikah

Pentingnya Tabligh / Da’wah dan hukumnya ;


Keduanya sama-sama penting, karena tanpa keduanya, secara lahir ajaran Islam
bisa musnah. Hukum tabligh dan da’wah : wajib kifayah; tidak hanya tugas
‘ulama / guru agama tetapi adalah kewajiban bagi setiap muslim.
Dalil :
َ ‫ۚ َوُأو ٰ َلِئ‬ ‫ُون ِب ْال َمعْ رُوفِ َو َي ْن َه ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬
‫ك ُه ُم‬ َ ‫ُون ِإ َلى ْال َخي ِْر َو َيْأ ُمر‬
َ ‫َو ْل َت ُكنْ ِم ْن ُك ْم ُأم ٌَّة َي ْدع‬
َ ‫ْال ُم ْفلِح‬
‫ُون‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS.Ali ‘Imran : 104)
Nabi Saw bersabda :
)‫ (رواه البخارى‬...‫بلغوا عني ولو اية‬
( Ballighuu ‘annii walau aayah ……. )
“Sampaikanlah dariku meskipun satu ayat…”. (HR. Bukhori)
‫وف َوَت ْن َه ْو َن َع ِن ال ُْم ْن َك ِر َوتُْؤ ِمنُو َن بِاللَّ ِه‬
ِ ‫َّاس تَْأمرو َن بِالْمعر‬
ُْ َ ُ ُ ِ ‫ت للن‬
ِ ْ ‫ ُك ْنتم َخير َُّأم ٍة ُأ ْخ ِرج‬ 
َ َْ ُْ
“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah”. ( QS.Ali ‘Imran : 110 )

2.Syarat khotib : (hal 182)


a. Muslim /a d. Tertutup aurotnya
b. Mengetahui syarat dan rukun khutbah/b e. Laki-laki
c. Suci dari hadas dan najis /c f. Baligh
d. X g. Berakal sehat
e. x
f. x
3.Syarat-syarat dua khutbah :
a. Sudah masuk waktu dzuhur
b. Berdiri jika mampu
c. Duduk sebentar antara dua khutbah
d. Suara khotib dapat didengar sejumlah minimal atau lebih
e. Tartib (khutbah pertama, ke dua dan shalat jum’at berturut-turut)
f. Rukun khutbanya harus berbahasa Arab

4.Rukun Khutbah : (kalimat / kata-kata yang wajib diucap dalam khutbah)


Khutbah I : 1. Membaca hamdalah
2 .Membaca syahadatain
3. Membaca shalawat
4. Berwasiattaqwa
5. Membaca salah satu ayat Al Qur’an
Dilanjutkan komentar bahasa pendengar, dan ini
tidak termasuk rukun khutbah.

Khutbah II : 1. Membaca hamdalah sda


2. Membaca syahadat sda
3. Membaca shalawat sda
4. Berwasiat taqwa sda
5. Membaca salah satu ayat Al Qur’an jika
khutbah pertama tidak membacanya sda
6. Berdo’a untuk umum / muslimin dan muslimat
5.Sunah khutbah :
a. Khutbah di tempat yang lebih tinggi / mimbar
b. Isi khutbahnya jelas, mudah dipahami dan sesuai situasi
c. Khutbahnya pendek dan shalatnya panjang
d. Membaca surat Ikhlas ketika duduk antara dua khutbah
e. Menertibkan rukun khutbah (rukun khutbah : nomornya urut)
f. Salam sebelum adzan dan memulai khutbah setelah adzan
g. Khotib menghadap jama’ah dan tidak banyak bergerak

6.Adab shalat jum’at :


a. Berangkat ke masjid lebih awal. Hindarilah dating sesudah khotib
memulai khutbah
b. Mengisi shof depan yang kosong
c. Memperbanyak dzikir, berdo’a, membaca Al Qur’an dan shalawat
sebelum khotib naik mimbar
d.Mendengarkan khutbah dan “tidak berbicara”. Rasulullah Saw bersabda :

)‫اذا قلت لصاحبك يوم الجمعة انصت واالمام يخطب فقد لغوت (رواه البخاري ومسلم‬

“Apabila kamu berkata kepada temanmu pada saat jum’atan “Diam !”,
padahal imam sedang berkhutbah, maka sia-sialah jum’atmu”.
(HR. Bukhori & Muslim)
e. Shalat sunah tahiyatul masjid, qobliyah & ba’diyah

Keterangan :
Ketentuan dan tatacara khutbah, baik sholat jum’at, idul fitri, idul adh-ha,
kusyuf (gerhana matahari) maupun khusuf (gerhana bulan) adalah sama.
Perbedaannya yaitu pada :
a. Khutbah jum’at : sebelum shalat; khutbah lainnya : setelah shalat.
b. Khutbah idul fitri & idul adh-ha : diawali takbir 9 kali
Khutbah kusyuf , khusuf dan istisqo’ : diawali istighfar 9 atau 11 kali.

7. Adab Salat Iedain -> (cukup buku paket)


---------------
TUGAS INDIVIDU :
a. Untuk siswa laki-laki : Buatlah teks khkutbah jum’at yang ‘sah’ apabila
ditampilkan pada khutbah jum’at sesungnguhnya !
(Khutbah pertama dan khutbah ke dua)
b. Untuk siswi : Buatlah teks pembawa acara pada acara tertentu, dari awal
hingga ahir !
Acara : bebas. Misal : PHBI, walimatul ‘arus, halal bi halal , acara
khataman mengaji, dan lain-lain.

B. TABLIGH
Yaitu menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain secara lisan,
= ceramah agama, = pidato.
1.Persiapan pidato;
Hal-hal yang harus disiapkan sebelum ceramah /pidato keagamaan :
1) Menentukan tujuan yang diharapkan untuk pendengar
2) Mencari dalil-dalil yang relevan (Al Qur’an / Al Hadits)
3) Membuat teks pidato lengkap, dari salam awal hingga salam akhir
4) Menggaris bawahi pokok-pokok bahasan
5) Membawa teks tersebut ketika tampil pidato
2.Kerangka pidato keagamaan :
1) Pembukaan :
a. Salam pembukaan
b. Membaca basmalah, hamdalah dan sholawat
c. Membaca ayat / Al Hadits yang akan menjadi topik pembicaraan
d. Membaca ‫اما بعد‬
e. Penghormatan -> dari orang yang paling dihormati, bawahnya,
bawahnya.
f. Terjemah hamdalah dan shalawat
2) Isi pidato :
a. Menyampaikan judul ceramah
b. Penjabaran isi pidato -> sistimatis
c. Ada rujukan dalil (Al Qur’an / Al Hadits)
d. Ada selingan bilamana perlu. Misal : baca shalawat bersama, humor,
rebana, bertanya kepada hadirin, dll.
Tujuan selingan : menggugah semangat pendengar
3) Penutup :
a. Menyampaikan kesimpulan isi pidato. Tujuan : agar membuahkan
hasil bagi pendengar
b. Mendo’akan semoga bermanfaat
c. Mohon maaf jika ada kesalahan
d. Kalimat penutup
e. Salam penutup
_________________
TUGAS INDIVIDU :

Buatlah teks ceramah agama secara lengkap ( dari salam pembukaan hingga
salam penutup) dengan rentang waktu : 15 s.d. 20 menit jika ditampilkan !
Tema/judul: bebas

C. DA’WAH
1. pengertian <sudah ada di depan>
2a. Sasaran tabligh / da’wah ;
Yaitu seluruh manusia, di manapun berada, agar beriman dan taqwa
kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman :
‫ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ُه َو‬ ۖ‫ض‬
ِ ‫اَأْلر‬ ِ
ْ ‫الس َم َاوات َو‬ َّ ‫ْك‬ ُ ‫ول اللَّ ِه ِإلَْي ُك ْم َج ِم ًيعا الَّ ِذي لَهُ ُمل‬
ُ ‫َّاس ِإنِّي َر ُس‬ ُ ‫قُ ْل يَا َُّأي َها الن‬
ِّ ‫ فَ ِآمنُوا بِاللَّ ِه َو َر ُسولِ ِه النَّبِ ِّي‬ ۖ‫يت‬
‫اُأْلم ِّي الَّ ِذي ُيْؤ ِم ُن بِاللَّ ِه َو َكلِ َماتِِه َواتَّبِعُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم َت ْهتَ ُدو َن‬ ُ ‫يُ ْحيِي َويُ ِم‬
]٧:١٥٨[
“Katakanlah (wahai Muhammad Saw): Hai manusia ! Sungguh aku adalah utusan
Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan,
maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman
kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya), dan ikutilah dia,
supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al A’raf ; 158)

2b.Tujuan Da’wah ; (persis, hal 188)


Yaitu mengajak segenap manusia agar :
a. Beriman yang benar
b. Menyembah hanya kepada allah Swt
c. Tidak syirik
d. Mengerjakan amal sholih
e. Memiliki al akhlaqul karimah

3a. Syarat Muballigh / Da’I : (persis, hal 189)


a. Ucapan dan perbuatannya dapat menjadi contoh
b. Memahami obyek da’wah
c. Berani ; Yang benar dikatakan benar, yang salah dikatakan salah, dan
siap menanggung resiko
d. Tabah dan sabar dalam menghadapi rintangan
e. Menyadari bahwa da’wah adalah suatu kewajiban. Masalah hasil,
diserahkan sepenuhnya kepada Allah Swt.
3b. Metode Da’wah
a. Bil Hikmah ; yaitu dengan sikap yang bijaksana, dengan strategi
b. Al Mau’idzotil hasanah ; yaitu dengan nasehat yang baik
c. Al Mujadalah ; yaitu dengan diskusi yang santun, mencari kebenaran,
bukan mencari kemenangan
Dalil : QS. An Nahl : 125
d. Dengan kekuasaan. Rasulullah Saw bersabda :
‫ وذالك‬,‫ فان لم يستطع فبقلبه‬,‫ فان لم يستطع فبلسانه‬,‫من راى منكم منكرا فليغير بيده‬
)‫اضعف االيمان (رواه مسلم‬
“Barangsiapa melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan kekuasaannya;
Apabila tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya; Apabila tidak
Mampu, maka dengan hatinya ; dan itu termasuk selemah- lemah iman”.
(HR. Muslim) (Buku paket 2017, hal 56)
4.Media Da’wah ;
1) Da’wah bil lisan; yaitu da’wah dengan ucapan. Misal : mengaji,
pengajian, majlis ta’lim, diskusi, seminar, dll.
2) Da’wah bil chaal ; yaitu da’wah dengan sikap / tingkah laku / perbuatan.
Misal : berjalan menuju shalat ke masjid sambil mengajak temannya.
3) Da’wah bil makinah; yaitu da’wah dengan media elektronik. Misal ;
da’wah melalui televisi, radio, HP, internet, dll
4) Da’wah bil kitabah; yaitu da’wah dengan media cetak. Misal : buku-
buku, majalah, brosur, spanduk, mading, bulletin, dan lain-lain.

5a.Managemen Dakwah
Yaitu mengemas & mengelola dakwah dengan sopan, menenteramkan, akhlaqul
karimah (QS.Al Qolam/68:4), serta menghindari kekerasan dan paksaan (QS. Al
Fath/48:8 dan At Taubah/9:128)

5b. Etika Tabligh /Da’wah : (hal 190)


a. Bersikap lemah lembut
b. Musyawarah / diskusi jika da’inya kolektif
c. Menyesuaikan obyek / bahasanya mudah dimengerti
d. Lapang dada, sabar dan ikhlas
e. bertawakkal
f. Sumber materinya jelas,sehingga mantab dalam menyampaikan materi
g. Tidak menghasut orang lain

Menerapkan Perilaku Mulia ;


Setelah mempelajari Bab khutbah, tabligh dan da’wah, hendaklah kita memiliki
perilaku sbb:
1. Ketika jum’atan : dengarkanlah khutbahnya !
2. Ketika melihat kemungkaran (seperti pacaran, mencuri, tawuran,
menyontek dll ) hendaklah membrantasnya, dengan memilih metode yang
sekiranya paling tepat.
3. Ketika melihat yang baik, tirulah !
4. Aktiflah pada kegiatan keagamaan !
5. Memprakarsai kegiatan da’wah, di manapun berada !

--------o0o--------

Anda mungkin juga menyukai