1. Hemosiderosis
2. Hipersplenism
3. Patah tulang
4. Payah Jantung
5. Infark tulang
6. Nekrosis
7. Hematuria sering berulang-ulang
Penatalaksanaan
• Terapi suportif bertujuan mempertahankan kadar hemoglobin yang
cukup untuk mencegah ekspansi sumsum tulang dan deformitas
tulang yang diakibatkannya, serta menyediakan eritrosit dengan
jumlah cukup untuk mendukung pertumbuhan dan aktivitas fisik
yang normal.
• Transfusi darah merupakan dasar penatalaksanaan medis.
• Manfaat mempertahankan kadar hemoglobin diatas 10 g/dl, suatu
tujuan yang memerlukan terapi transfusi setiap 3 minggu sekali.
Evaluasi Diagnostik
hematokrit yang rendah terlihat pada anemia berat, walaupun kedua angka
sentral akromia
melebar (>1/2
• Poikilsitosin macam varian
Eritrosit dengan
bintik-bintik
granula halus,
warna biru,
multiple dan difus
dalam eritrosit.
Anisositosis
Keadaan dimana
ukuran besarnya
eritrosit
bervariasi, jadi
terdapat makro,
normo, dan
mikrosit, sedang
bentuknya sama.
Mikrositosis
Keadaan dimana
eritrosit kurang
dari 7 mikron, tebal
rata-rata 1,5-1,6
mikron.
Pemeriksaan Laboratorium
Thalassemia
1. Pemeriksaan Darah
a. Darah rutin
Pemeriksaan darah rutin terjadi penurunan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit,
peningkatan jumlah lekosit dan sel polimorfonuklear. Bila terjadi hipersplenisme akan
terjadi penurunan jumlah trombosit.
b. Hitung retikulosit
Hitung retikulosit meningkat antara 2-8 %.
c. Gambaran darah tepi
Anemia pada thalasemia mayor mempunyai sifat mikrositik hipokrom.Gambaran
sediaan darah tepi akan ditemukan retikulosit, poikilositosis, tear drops sel dan target
sel.
D.Tes Fungsi Hepar
Kadar unconjugated bilirubin meningkat 2-4 mg%. Bila angka tersebut sudah
terlampaui maka harus dipikirkan adanya kemungkinan hepatitis, obstruksi batu
empedu dan cholangitis. Serum SGOT dan SGPT akan meningkat dan menandakan
adanya kerusakan hepar. Akibat kerusakan ini akan berakibat terjadinya kelainan dalam
faktor pembekuan darah.
2. Elektroforesis Hb
Diagnosis definitif ditegakkan dengan pemeriksaan eleltroforesis
hemoglobin. Pemeriksaan tidak hanya ditujukan pada penderita thalassemia
saja namun juga pada orang tua dan saudara sekandung jika ada.
Pemeriksaan ini untuk melihat jenis hemoglobin dan kadar HbA2. Petunjuk
adanya thalassemia α adalah ditemukannya Hb Barts dan Hb H. Pada
thalassemia β kadar Hb F bervariasi antara 10-90%, sedangkan dalam
keadaan normal kadarnya tidak melebihi 1%.