INTRASEREBRAL
PEMBIMBING :
D R . B A S L I M U H A M M A D , S P. S
OLEH :
JIHAN NABILA, S.KED
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
sehingga terbentuk
mikroaneurisma yang
Terjadi pula herniasi
disebut Charcot-Bouchard
dinding arteriol dan ruptur
(Gambar 1).
tunika intima
Mikroaneurisma ini dapat
pecah seketika
Gambar 1. Proses Pembentukan Mikroaneurisma Charcot-Bouchard pada
Hipertensi Kronis
Darah yang keluar akan terakumulasi dan
membentuk bekuan darah (hematom) di parenkim
otak. Volume hematom tersebut akan bertambah,
sehingga memberikan efek desak ruang, menekan
parenkim otak, serta menyebabkan peningkatan
TIK.
Pemeriksaa
anamnesis
n penunjang
Diagnosi
s tegak
Anamnesis
Identitas
Tanda vital
Pemeriksaan
Neurologis GCS berkala
Stabilisasi hemodinamik
Tata laksana
peningkatan TIK
Tata
Tata Tata laksana cairan
laksana
laksana
n Tata laksana nutrisi
Umum
Khusus
Tata laksana
Umum
STABILISASI JALAN NAPAS DAN PERNAPASAN
• Hal utama adalah melihat serta melakukan stabilisasi jalan dan saluran pernapasan untuk
menghindari hipoksia.
• Apabila terjadi gangguan ventilasi, dapat dilakukan pemasangan pipa endotrakeal untuk menjaga
patensi jalan nafas pasien.
• Selain itu juga harus dipastikan kemampuan menelan pasien.
• Jika terjadi gangguan menelan atau pasien dalam keadaan tidak sadar, perlu dilakukan pemasangan
pipa nasogastrik untuk meneegah terjadinya aspirasi pada pemberian
STABILISASI HEMODINAMIK
a. Pemberian cairan kristaloid atau koloid intravena (IV), hindari cairan hipotonik seperti
glukosa.
b. Pemasangan central venous catheter (CVC) bila diperlukan, untuk memantau kecukupan
cairan serta sebagai sarana memasukkan cairan dan nutrisi dengan target tekanan 5-12mmHg.
d. Pada pasien dengan defisit neurologis nyata, dianjurkan pemantauan berkala status neurologis,
nadi, tekanan darah, suhu tubuh, dan saturasi oksigen dalam 72 jam.
TATA LAKSANA PENINGKATAN TIK
a. Pemantauan ketat terhadap pasien yang berisiko mengalami edema serebral dengan
memperhatikan perburukan gejala dan tanda klinis neurologis dalam 48 jam pertama serangan
stroke.
b. Monitor tekanan intrakranial terutama pada pasien dengan perdarahan intraventrikular
(dilakukan sebagai monitoring tekanan intrakranial dan evakuasi perdarahan intraventrikular).
Target terapi adalah TIK <20mmHg dan CPP >70mmHg.
c. Penatalaksanaan peningkatan tekanan intrakranial meliputi: meninggikan posisi kepala
30°, ,menghindari penekanan vena jugularis, menghindari hipertermia, pemberian osmoterapi
atas indikasi: Manitol 0,25- 0,5Og/kgBB, selama >20 menit, diulangi setiap 4-6 jam
TATA LAKSANA CAIRAN
Mempertahanka
Perawatan di Koreksi n Cerebral Penatalaksanaan
Tekanan darah
unit stroke koagulopati Perfusion bedah
Pressure (CPP)
PERAWATAN DI UNIT STROKE
• Pasien stroke hemoragik harus mempunyai tekanan darah yang terkontrol tanpa melakukan
penurunan tekanan darah yang berlebihan. Usahakan TD sistolik <160mmHg dan CPP dijaga
>60- 70mmHg. Hal ini dapat dicapai dengan menurunkan TIK ke nilai normal dengan
pemberian mannitol atau operasi.
Pada kasus diperlukan pemberian vasopressor
• a. Phenylephrine 2 – 10 mcg kg/kg/menit
• b. Dopamin 2-10 mcg/kg/menit atau
• c. Norepinefrin dimulai dengan 0,05- 0,2 mcg/kg/menit dan dititrasi sampai efek yang
diinginkan.
PENATALAKSANAAN BEDAH
Secara umum indikasi bedah pada perdarahan intraserebral sebagai berikut:
a. Hematom serebelar dengan diameter >3cm yang disertai penekanan batang otak dan atau
hidrosefalus akibat obstruksi ventrikel seharusnya dilakukan dengan sesegara mungkin (AHA/
ASA kelas I, level B).
b. Pendarahan dengan kelainan struktur seperti aneurisma atau malformasi arteriovena (MAV),
(AHA/ ASA kelas III -V, level C) .
c. Perdarahan lobaris dengan ukuran sedang-besar yang terletak dekat dengan korteks ( <1cm)
pada pasien berusia <45 tahun dengan SKG 9-12, dapat dipertimbangkan evakuasi hematom
supratentorial dengan kraniotomi standar (AHA/ ASA kelas IIb, level B)
d. Evakuasi rutin hematom supratentorial dengan kraniotomi standar dalam 96 jam tidak
direkomendasikan (AHA/ ASA kelas III, level A), kecuali pada hematom lobaris 1cm dari korteks.
KESIMPULAN
Perdarahan intraserebral (PIS) spontan merupakan salah satu jenis
patologi stroke akibat pecahnya pembuluh darah intraserebral