Anda di halaman 1dari 12

PRECLERKSHIP

(Ilmu Kesehatan Anak)

Modul Ilmu Kesehatan Anak


Mahasiswa mampu
 Melakukan anamnesis dengan benar
 Melakukan pemeriksaan fisis
 Melakukan resusitasi pada bayi
 Menghitung APGAR skore
Tujuan Pembelajaran
 Melakukan penghitungan cairan dan dosis obat
 Menilai status gizi anak berdasarkan usia ( < 5 tahun dan > 5
tahun)
 Melakukan penulisan resep
 Membuat status pasien anak
dr. Mardiati, M.Ked (Ped),Sp.A ( Klp I,II )
Instruktur
dr. Mauliza, M.Ked (Ped),Sp.A ( Klp III, IV )
Jadwal Terlampir
 Manikin RJP Bayi
Alat dan Bahan  Alkohol spray untuk cuci tangan
 Kurva Z-score dan CDC

Skenario:

NY. B, 34 tahun, membawa bayinya yang berumur 1 bulan dengan keluhan diare
dan demam sejak 2 hari yang lalu.Dari pemeriksaan fisik terlihat turgor kembali larnbat dan
mata cekung. Bayi NY. B lahir pervaginam ditolong oleh bidan desa setempat dengan BBL
2000 gram, tidak segera menangis dengan APGAR 7/8.Sejak lahir bayi tersebut tidak disusui
karena menurut pengakuan ibunya ASI sangat sedikit dan refleks menghisap bayinya juga
kurang, jadi bayi hanya diberi minum air tajin.Selama kehamilan NY.B hanya memeriksakan
kehamilannya ke dukun dan menganjurkan NY.B melakukan pantangan yaitu hanya makan
nasi putih dengan sayur tanpa ikan dengan jumlah terbatas agar bayinya lahir tidak terlalu
besar dan mudah dilahirkan.Dokter mejelaskan bahwa kondisi bayi NY.B yang BBLR
dipengaruhi oleh kebiasaan pantangan makan ibunya selarna masa kehamilan.

Bagaimana anda menjelaskan kasus di atas?

PRE CLERKSHIP
(Ilmu Penyakit Dalam)

Modul Ilmu Penyakit Dalam


Mahasiswa mampu:
 Anamnesa sistem
 Mengisi status lengkap
 Pemeriksaan fisik
Tujuan pembelajaran
 EKG
 Pembacaan foto thorak
 Menghitung IMT, kebutuhan diet DM
 Cara pemberian insulin
dr. Mawaddah Fitri, Sp.PD ( Klp I, II )
Instruktur
dr. Sri Mutia, Sp.PD ( Klp III, IV )
Jadwal Terlampir
 Stetoskop
 Tensi raksa
 Termometer
Perlengkapan  Iluminator
 Foto thorak
 EKG
 Gel EKG, alkohol, kapas

Skenario:

Seorang laki-laki, umur 48 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sebelah
kiri yang dirasakan seperti tertimpa benda berat, nyeri dirasakan sejak 4 jam yang lalu dan
menjalar ke lengan kiri, punggung dan leher. Pasien mengeluhkan berkeringat dingin serta
terlihat gelisah.Pasien juga mengeluhkan sesak napas.Dari anamnesa didapatkan bahwa
pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak
terkontrol.Dokter melakukan anamnesa tambahan pada pasien dan keluarga pasien, serta
melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, diantaranya laboratorium, EKG
dan foto thorak.
Berat badan pasien : 50 kg, Tinggi badan pasien 165 cm, KGDS : 295 mg/dL.

Diskusikan :
1. Anamnesa lengkap dan sistematis pada pasien di atas
2. Pemeriksaan fisik dari kepala sampai ke ujung kaki yang akan dilakukan pada pasien
3. Pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan pada pasien
4. Tatacara pemeriksaan EKG, langkah-langkah interpretasi EKG
5. Langkah-langkah interpretasi foto thorak
6. Menghitung IMT, kebutuhan diet DM dan tatalaksana pasien secara keseluruhan.

PRECLERKSHIP
(Obstetri dan Gynecology)

Modul Obstetri dan Gynecology


Mahasiswa mampu
 Melakukan anamnesis dengan benar
 Melakukan pemeriksaan kehamilan
Tujuan Pembelajaran  Membuat dan membaca partograf
 Membantu persalinan normal
 Melakukan pemasangan implant
 Membuat status Obstetri dan gynecology

dr. Iskandar,Sp.OG ( klp I, II )


Instruktur
dr. Teuku Yudhi Iqbal,Sp.OG ( klp III, IV )

Jadwal Terlampir
 Manikin Leopod
Alat dan Bahan  Manikin Inpartu
 Manikin pemasangan implant

Skenario:

Ny. S, 26 tahun datang diantar suaminya ke IGD RSUCM dengan keluhan mulai
merasakan kontraksi sejak tadi malam. Kontraksi dirasakan semakin sering dan teratur setiap
10 menit sekali disertai keluar lendir berwarna kemerahan, tidak keluar air dan gerak anak
masih dirasakan. Hamil ini merupakan hamil pertama dengan usia pernikahan kurang lebih
satu tahun.Tidak ada keluhan yang berarti selama kehamilan ini kecuali mual dan muntah
yang dirasakan agak berlebihan pada awal-awal kehamilan. Berdasarkan HPHT ibu, dan
menurut hasil pemeriksaan ANC terakhir di Bidan, dikatakan memang menunggu saat-saat
untuk melahirkan. Ibu bekerja sebagai tenaga pengajar pada sekolah SD dan suami juga
seorang guru SMP. Setelah kelahiran ini mereka berencana untuk menjarangkan kehamilan
dengan menjadi akseptor KB. Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan, ibu dikirim ke
kamar bersalin.

Apa yang anda lakukan sebagai dokter jaga IGD dan dokter di kamar bersalin?
PRECLERKSHIP

(Ilmu Bedah)

Modul Ilmu Bedah


Mahasiswa mampu
 Melakukan anamnesis dengan benar
 Melakukan pemeriksaan fisis orthopedi dengan benar
 Melakukan pemasangan bidai dengan benar
Tujuan Pembelajaran  Melakukan suntikan secara intra muskular (IM) dengan
benar
 Melakukukan pemasangan kateter
 Membaca fotorontgen
 Membuat status bedah
dr. Adi Riska, Sp.B (K) OnK (klp 1 , II )
Instruktur
dr. Hendra Kastiaji, Sp.B ( (klp III, IV )
Jadwal Terlampir
 Manikin kateter laki-laki
 Manikin gluteal untuk injeksi IM
Alat dan Bahan  Box lamp untuk pembacaan foto rontgen
 Bidai dan elastis verband
 Minor set untuk hecting

Skenario:

Amru, 23 tahun, datang ke IGD RSUCM diantar temannya karena baru saja
mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari anamnesis diketahui bahwa Amru saat itu sedang
mengendarai sepeda motor dan ditabrak dari arah depan oleh minibus dengan kecepatan
tinggi, kemudian terjatuh ke pinggir jalan dan tidak bisa berjalan lagi. Amru sekarang juga
mengeluhkan tidak bisa BAK lagi.Dokter langsung melakukan pemasanagan infus, kateter,
bidai pada kaki kiri amir, menghentikan perdarahan dengan hecting sekunder dan
memberikan anti tetanus toxoid.Dokter segera melakukan foto rontgen, dari hasil foto
rontgen didapati amir mengalami open fraktur sepertiga tibia sinistra.Dokter IGD
mengharuskan agar Amrudirawat guna penanganan lanjutan oleh dokter bedah.

Bagaimana anda menjelaskan kasus di atas?

PRECLERKSHIP
(Neurologi)

Modul Neurologi
Mahasiswa mampu
 Melakukan anamnesis dengan benar
 Melakukan pemeriksaan fisis neurologi (derajat kesadaran,
Tujuan Pembelajaran fungsi sensorik, refleks fisiologi, refleks patologis dan tanda
rangsang meningeal)
 Membaca foto rontgen
 Membuat status neurologi
dr. Basli Muhammad, Sp.S ( Klp I, II )
Instruktur
dr. Intan Sahara Zein, Sp.S ( III, IV )
Jadwal Terlampir
 Refleks hammer 1 set
 Senter (pen light)
Alat dan Bahan  Kapas yang di pilin
 Box lamp untuk pembacaan foto rontgen
 Tempat tidur probandus

Skenario

Tn R, 35 tahun dibawa ke IGD RSU Cut Meutia Lhokseumawe dalarn keadaan


tidak sadar setelah terjatuh di pinggir lapangan tenis, Tn. R sebelumnya mengeluh sakit
kepala dan langsung keluar lapangan saat bermain tenis. Dari hasil pemeriksaan dokter
didapatkan pasien gelisah, kesadaran delirium, ada respon dengan rasangan nyeri, GCS E2, V
3 dan M5.TD 140/90mmHg, Nadi 64x/menit, pupil 2mm, isokor.Ditemukan tanda
rangsangan meningeal berupa kaku kuduk dan tidak ditemukan tanda lateralisasi.Karena
tidak ada yang melihat dengan jelas kejadiannya maka dokter melakukan pemeriksaan
Rontgen foto kepala.Pasien kemudian dikonsulkan ke bagian ilmu penyakit saraf.

Bagaimana anda menjelaskan kasus di atas?

PRE CLERKSHIP
ANESTESI
Modul Anestesiologi dan Terapi Intensif
TujuanPembelajaran Tatalaksana awal
Identifikasi hentinafas dan jantung
Urutan Basic Life Support
Urutan Advanced Life Support
Instruktur dr. Anna Millizia, M.Ked (An)., Sp.An ( Klp I, II )
dr. Zaki Fikran, Sp.An ( Klp III, IV )
Jadwal Terlampir
Perlengkapan - Manekin RJP Dewasa
- Ambu Bag
- Intubation Set
- Oropharyngeal Airway
- Gambaran EKG shockabledanunshockableRhytm
- Manekin airwayrescucitation

Skenario
Laki-laki 65 tahun masuk Ke IGD dengan riwayat 5 menit sebelumnya (dikantor) tidak
sadarkan diri!
Lakukan dan diskusikan
1. Tata laksana awal dan RJPO pada pasien ini
2. Urutan BLS (Basic Life Support) !
3. Urutan ALS (Advanced Life Support)!

CATATAN
Tindakan Danger
Amankandirisendiri : pakaisarungtangan
Amankanlingkungan :
Suruhkeluargamenunggu di luar
Amankanpasien : posisikan yang aman

Cekkesadaran Jikamasihberesponsberartimasihbernafas
Tepukbahunyadanpanggilnamanya /
suruhbukamata

PanggilBantuan
JikaPasientidakbernafasataubernafasnamunt
idak normal (gasping) segeramintabantuan

“tolongadapasientidaksadar, segeraambilkan
trolley emergency dan defibrillator”

CekNadi JIkaragu, anggaptidakterabanadikarotis


Raba Nadikarotismaksimal 10 detik

Jika
tidakterababerartipasienmengalamihentijant
ung

MulaiRJP JIka
Jikanaditidakterabasegeramulai RJP dengan naditerabatetapinafastidakadahanyadiberikann
1 penolong afasbuatansebanyak 10x/menit (Bagisetiap 6
detik) laluevaluasi per 2 menit
Perbandingan 30 kompresi : 2 nafasbuatan

Airway
Bebaskanjalannafasdengan Head Tilt – Chin
Lift
Jaw Thrust jikacurigaadafx cervical
Bersihkansumbatanjalannafasjikaada

Breathing Lakukandenganambu bag yang


Lakukanventilasikemulutsebanyak2x. sudahterpasangkeOksigen

BantuanDatang Tugaspetugasbantuan :
Suruhpetugas yang 1 orang kompresi
datingmembantuuntukmeneruskan RJP. 1 orang ventilasi
Perbandingantetap 30 : 2 1 orang pasang iv line
1 orang mencatattindakan
Lalupasangalat monitor (defibrillator)
denganmenempelkan electrode di basal
danapekjantung

Setelahalatsiap,
instruksikanuntukmenghentikan RJP
lalumelihat monitor
untukmelihatiramajantung (misal VT)
Setelahmelihat monitor
instruksikanuntukmelanjutkan RJP

IramaVentrikularTakikardi (VT)
Siapkan defibrillator :
Pad Defibrilatordiberi Jelly
Tempelkanpada basal danapeksjantung
Charging dengandosis 360 joule
untukmonofasikatau 200 joule untukbifasik

Setelahalatsiapinstruksikanuntukmenghentik
an RJP. Laluteriak : “I am clear, you clear,
everybody clear”,
sambilmelihatsekelilingpasiendansemuapetu
gas.

Lalulihat monitor, jika monitor masih VT


segeralepaskan“Shock” pertama

Setelah shock instrusikanuntukmelanjutkan


RJP 5 siklusperbandingan 30:2

Shock Ke II (kedua)
Setelah 5 siklus RJP
Hentikan RJP
Instruksikan agar
petugaskompresidanventilasi
Bertukarposisi
Lihat Monitor

JikaMasih VT
Lanjutkan RJP
Siapkan defibrillator
Berikan Jelly
Charging 360 J

Setelahalatsiap :
Hentikan RJP
Teriak : “I am clear, youre clear, everybody
clear”
Lihat monitor
JIkamasih VT, lepaskan SHOCK
Lalulanjutkan RJP Jikaobatdiberikanlewat ETT maka 2 x
dosispemberian IV
Petugas yang bertugas di
bagianobatdiinstruksikanuntukmemberikan
epinephrine/adrenaline1 mg IV
Pasang ETT : Epinephrine dapatdiulang 3-5
Evaluasi ETT di epigastrikm basal menitsekalitanpadosismaksimal
parudanapekparu

Setelahterpasangan ETT RJP


tidaklagidenganperbandingan 30 : 2 tetapi :
Ventilasi 10 x/menitatausetiap 6
detikdipompa
KOMPRESI :
terusmenerusdengankecepatan 100-120
x/menitdievaluasi/2 menit

Shock ke III / Setelah 2 menit Harusadapetugas yang mencatatsemuaobat


Stop RJP yang diberikan
Tukarposisi
Cek Monitor

Jikamasih VT :
Lanjutkan RJP
Siapkan defibrillator, berikan jelly, tempel
di basal dan apex jantung, charging 360
joule

Setelahalatsiap :
Hentikan RJP
“I am clear, youre clear, everybody clear
Lihatsekelilingaman ?
Lihat monitor
Jikamasih VT segeralakukan SHOCK
Lanjutkan RJP Amiodaronehanyadiberikanpadakasus VT VF
(Asistoledan PEA tidakdiberikan)
BerikanAmiodarone 300 mg IV
Encerkandengan dextrose 5% sebanyak 10
cc
BilasdenganNaCl 0.9%
Lalutanganditinggikan
Shock Ke IV
Setelah 2 menit RJP
Stop RJP
Tukarposisipetugas
Lihat monitor

Jikamasih VT
Lanjutkan RJP
Siapkan defibrillator : beri jelly, temple,
charging Jikairamaberubahmenjadiasistolemaka shock
Setelahalatsiap : stop RJP, “I am clear, you dibatalkandanlanjutkandengan RJP
are clear, every body clear”,
lihatsekelilingdansemuapetugas

Lihat monitor, jikamasih VT segera shock


360 J, lalulanjutkan RJP

Berikan 1 mg epinephrine

Shock ke V
Setelah 2 menit RJP
Stop RJP
Tukarposisipetugas
Lihat monitor

Jikamasih VT
Lanjutkan RJP
Siapkan defibrillator : beri jelly, temple,
charging
Setelahalatsiap : stop RJP, “I am clear, you
are clear, every body clear”,
lihatsekelilingdansemuapetugas

LIhat monitor, jikamasih VT segera shock


360 J, lalulanjutkan RJP Pemberianamiodaronehanyadilakukan 2 x
padasatupasien
BerikanAmiodarone 150 mg IV
Encerkandengan dextrose 5% sebanyak 10
cc
BilasdenganNaCl 0.9%, tanganditinggikan

Shock Ke VI
Setelah 2 menit RJP
Stop RJP
Tukarposisipetugas
Lihat monitor

Jikamasih VF
Lanjutkan RJP
Siapkan defibrillator : beri jelly, temple,
charging
Setelahalatsiap : stop RJP, “I am clear, you
are clear, every body clear”,
lihatsekelilingdansemuapetugas

LIhat monitor, jikamasih VT segera shock


360 J, lalulanjutkan RJP

Berikan 1 mg epinephrine

Asistole
Setelah RJP 2 menit
Stop RJP
Tukarposisi
LIhat monitor

Jikaasistole :
Cek electrode
apakahmasihmenempeldenganbenar
Cekaugmentasi, apakahsetelahdibesarkan
mV nyamasihtetapasistole

Cek Lead apakahdirubahke Lead 1 atau


Lead III masihasitole

True Asistole
Lanjutkan RJP
Berikan epinephrine 1mg
PEA (Pulseless Electrical Activity) PEA adalahgambaranjantung yang
Setelah RJP 2 menit munculkarenaadanyaaktifitaslistrikjantungteta
Stop RJP pijantungtidakberdenyut
Tukarposisi
Lihat monitor

JIka :
Bukan VT, Bukan VF, BukanAsistole
Raba nadikarotis
Naditidakterababerarti PEA
PerlakukansepertiAsystole
Lanjutkan RJP

Tanpa Epinephrine
Return Of Spontaneus Circulation
(ROSC)
Setelah RJP 2 menit
Stop RJP
Tukarposisi
Lihat monitor

JIka :
Bukan VT, Bukan VF, BukanAsistole Kompetensi BCLS hanyasampaimenangani
Raba nadikarotis cardiac arrest saja. Selanjutnyadengan ACLS
JikaNaditerabadisebutROSC
Pasien post cardiac arrest harusdirawat di
Ceknafas ICCU/CVCU minimal 24 jam paska arrest.
Nafaspasienharusdibantu ventilator
JikaBelumBernafas : meskipunsudahbernafasdenganspontan.
Berikannafasbuatan 10x/menit (setiap 6 TujuannyauntukBrain Recovery
detikdibagging) evaluasisetiap 2 menit
Evaluasidenganmelakukanperabaannadikaro
tis
Jikanaditidakteraba RJP kembali
Jikanaditeraba, ceknafas
Belumbernafasulanginafasbuatan
JikaSudahBernafas :
Berikan Assisted Ventilation
Saatpasieninspirasidorongdengan BVM
Jikaekspirasidibiarkan

Segerakonsulkedokterspesialisjantungdanka
rdiovaskularuntukpenangananlebihlanjut
1. Penangananpasiensesuaiprosedur
ACLS (sesuaidenganirama yang
terakhir)
2. Tanganipasiensesuaidenganpenyeba
bnyapemberianobatlanjutandantin
dakan invasive jikadilakukan
3. Masukkeruangperawatanintensif

Anda mungkin juga menyukai