Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 4

SISTEM PENCERNAAN
KASUS
◦ Ny. A 27tahun dating ke Puskesmas “ Lekas Sehat” dengan keluhan sering tersedak, dada terasa terbakar
dan sesak napas, muntah ( dengan rasa asam dan pahit) . Keluhan dirasa semenjak 5 hari yang lalu.
Keluhan dirasa semakain parah mulai kemarin.
◦ Dari pemeriksaan didapat hasil:
◦ RR = 28x/menit Auskultasi = Ronchi +
◦ TD = 110/70 mmHg BB = 45kg
◦ N = 110x/menit Turgor ≥ 3 detik
◦ Suhu= 37˚C Kulit Pucat, Mukosa bibir pucat
MASALAH
◦ Terapi komplementer apa yang cocok untuk pasien diatas? Buatlah rancangan terapinya!
◦ Jelaskan peran dan fungsi perawat, fungsi advokasi pada kasus diatas
◦ Buatlah rencana asuhan keperawatan berdasarkan 3 diagnose keperawatan priorita!
◦ Jelaskan diit yang tepat untuk pasien diatas!
TERAPI KOMPLEMENTER
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT
PADA KASUS DIATAS
◦ PERAN PERAWAT SEBAGAI PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN
Perawat dalam hal ini berperan dalam menyesuaikan pemberian asuhan keperawatan pada pasien
dengan tetap memperhatikan kebutuhan dasar manusia. 
◦ PERAN PERAWAT SEBAGAI ADVOKAT PASIEN
Perawat dalam hal ini akan membantu proses komunikasi dan pemberian informasi yang layak di
antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya. Perawat juga akan membantu pasien dan keluarga
mendapatkan hak-haknya.
◦ PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR/PENDIDIK
Perawat bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dalam hal ini individu, keluarga, serta
masyarakat sebagai upaya menciptakan perilaku individu/masyarakat yang kondusif bagi kesehatan.
Dimana perawat dalam hal ini akan memberikan pengetahuan mengenai kesehatan, gejala, hingga tindakan yang
perlu diambil untuk menambah perilaku hidup sehat pada pasien. 
◦ PERAN PERAWAT SEBAGAI KOORDINATOR
Dengan cara mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien
◦ PERAN PERAWAT SEBAGAI KOLABOLATOR
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi
dan lain-lain berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
◦ PERAWAT SEBAGAI KONSULTAN
Perawat sebagaitempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan.
Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.

o PERAWAT ADVOKASI
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
RISIKO ASPIRASI BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN MENELAN
(D.0006)
TINGKAT ASPIRASI (L.01006)
OUTCOME: TINGKAT ASPIRASI MENURUN
PENCEGAHAN ASPIRASI (I.01018)

1.Observasi 4. Pertahankan pengembangan balon ETT


1. Monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah dan kemampuan 5. Lakukan penghisapan jalan nafas, jika produksi secret
menelan meningkat
2. Monitor status pernafasan 6. Sediakan suction di ruangan
3. Monitor bunyi nafas, terutama setelah makan/ minum 7. Hindari memberi makan melalui selang gastrointestinal
4. Periksa residu gaster sebelum memberi asupan oral jika residu banyak
5. Periksa kepatenan selang nasogastric sebelum memberi 8. Berikan obat oral dalam bentuk cair
asupan oral 3. Edukasi
2.Terapeutik 1. Anjurkan makan secara perlahan
1. Posisikan semi fowler (30-45 derajat) 30 menit sebelum
2. Ajarkan strategi mencegah aspirasi
memberi asupan oral
2. Pertahankan posisi semi fowler (30-45 derajat) pada pasien 3. Ajarkan teknik mengunyah atau menelan, jika
tidak sadar perlu
3. Pertahanakan kepatenan jalan nafas (mis. Tehnik head tilt
chin lift, jaw trust, in line)
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF BERHUBUNGAN
DENGAN BENDA ASING DALAM JALAN NAFAS
(D. 0001)
◦ BERSIHAN JALAN NAFAS (L.01001)
◦ OUTCOME
◦ BERSIHAN JALAN NAFAS MENINGKAT
MANAJEMEN JALAN NAFAS (I.01011)
◦ Observasi: 7. Keluarkan sumbatan benda pada dengan forsep McGill
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) 8. Berikan oksigen, jika perlu
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, o Edukasi:
wheezing, ronchi kering) 1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) kontraindikasi
o Terapeutik: 2. Ajarkan tehnik batuk efektif
1. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan headtilt dan o Kolaborasi:
chin-lift (jawthrust jika curiga trauma servical)
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
2. Posisikan semi-fowler atau fowler mukolitik, jika perlu
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal
GANGGUAN MENELAN BERHUBUNGAN DENGAN REFLUKS
GASTROESOFAGUS (D.0063)

◦ STATUS MENELAN (L.06052)


◦ OUTCOME
◦ STATUS MENELAN MEMBAIK
PENCEGAHAN ASPIRASI  (I. 01018)

1.Observasi 4. Pertahankan perkembangan balon endotracheal tube


1. Monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah dan (ETT)
kemampuan menelan 5. Lakukan penghisapan jalan napas, jika produksi sekret
2. Monitor status pernapasan meningkat
3. Monitor bunyi napas, terutama setelah makan/minum 6. Sediakan suction diruangan
4. Periksa residu gaster sebelum memberi asupan oral 7. Hindari memberi makan melalui selang
gastrointestinal, jika residu banyak
5. Periksa kepatenan selang nasogastrik sebelum memberi
asupan oral 8. Berikan makanan dengan ukuran kecil atau lunak
9. Berikan obat oral dalam bentuk cair
2.Terapeutik
1. Posisikan semi fowler (30-45 derajat) 3.EDUKASI
2. Pertahankan posisi semi fowler (30-45 derajat) pada 1. Anjurkan makan secara perlahan
pasien tidak sadar 2. Ajarkan strategi mencegah aspirasi
3. Pertahankan kepatenan jalan napas (mis. Teknik head 3. Ajarkan teknik mengunyah atau menelan, jika perlu
tilt chin lift, jaw thrust, in line)
DIET LAMBUNG

Tujuan dan syarat diet lambung :


1.Tujuan : memberikan makana dan cairan secukupnya, mencegah dan menetralkan
pembentukan asam lambung yang berlebihan.

Syarat diet :
1.Makanan dalam bentuk lunak dan mudah dicerna, porsi kecil tapi sering.
2.Hindari mengkonsumsi makanan yang merangsang lambung seperti asam, pedas, terlalu
panas atau dingin.
3.Cara pengolahan makanan direbus, dikukus, dipanggang, dan ditumis.
◦ Makanan yang harus dihindari :
1.Makanan pedas , mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang
sistem pencernaan untuk berkontraksi. Akibatnya timbul rasa panas dan nyeri di ulu hati
yang disertai dengan mual dan muntah lebih lanjut hal itu akan membuat seseorang
berkurang nafsu makannya.
2.Makanan asam , makanan dengan cita rasa asam akan meningkatkan keasaman saluran
pencernaan dan memiliki efek iritasi jika dikonsumsi. Akibatnya akan meningkatkan
pengeluaran asam lambungcontoh makananny yaitu jeruk, anggur, apel, tomat, strobery,
cuka.
3.Makanan yang sulit dicerna, jenis makanan ini membuat lambung membutuhkan waktu
lama untuk mencernanya akibatnya isi lambung dan asam lambung tinggal lama
menyebabkan rasa panas di ulu hati dan mengiritasi. Makanan yang sulit dicerna antara lain
makanan yang digoreng , daging,keju.
4.Makanan yang mengandung gas, makanan yang mengandung gas menyebabkan
peningkatan tekanan dalam perut yang berujung pada terjadinya reflux lambung. Makanan
mengaandung gas yang harus dihindari antara lain minuman bersoda, sawi, kol,
nangka,pisang ambon, kedondong, buah yang dikeringkan.
◦ Mengurangi dan mencegah terjadinya GERD :
1.Mengenakan pakaian longgar, karena pakaian ketat bisa menyebabkan naiknya asam
lambung.
2.Pastikan posisi tubuh agar tetap tegap, kebiasaan buruk seperti berbaring, duduk
membungkuk terutama setelah makan akan membuat asam lambung naik. Dengan posisi
tegap dapat membantu mendorong makanan turun ke lambung
3.Jangan langsung tidur setelah makan, usahakan 2-3 jam setelah makan agar makanan
tercerna dulu dan sudah turun ke usus.
4.Tidur menyamping atau miring, akan menekan rasa sakit akibat naik asam lambung.
5.Kontrol berat badan
6.Lakukan olah raga secara teratur sesuai kemampuan.

Anda mungkin juga menyukai