Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASE KASUS

PASIEN NY. S DENGAN CA ENDOMETRIUM


DI BANGSAL SAKINAH RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
• Agista Wulan Aviani (20214030008)
• Baiq Amannia Septiana (20214030011)
• Gandha Arum Syafira (20214030079)
• Rahmi Pratiwi Munarji (20214030065)
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
ANALISA DATA
Tgl DATA Problem Etiologi
Rabu, DS:    
06/4  Pengkajian Nyeri    
2022 O: pasien mengatakan nyeri mulai terasa sakit sejak    
setalah isya tadi sejak efek obat bius operasi mulai    
hilang.    
P: Pasien mengatakan jika nyeri muncul setiap saaat    
terutama saat sedang bergerak    
Q: Pasien mengatakan nyeri terasa seperti nyut-nyutan  
R: Pasien mengatakan nyeri terasa di bagian perut Nyeri Akut (post Agen Pencedera
bekas operasi operasi) Fisik (Surgical
S: Pasien mengatakan nyeri dalam skala 5 (D.007, Hal.172) Staging hari ke-
T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul   0)
 
DO:
 Post Surgical Staging hari ke-0
 N : 87x/menit
 TD : 140/79 mmHg
 RR : 20x/menit
 
ANALISA DATA
Rabu, DS: -    
06/4      
2022 DO: Risiko Infeksi (post Efek Prosedur
 Terdapat luka operasi Surgical Staging hari ke-0 operasi) Invasif
  (D.0142, Hal.304)  

Sabtu, DS:    
09/4  Pasien mengatakan belum mengetahui perawatan    
2022 setelah operasi    
 Pasien mengatakan sudah mengetahui tentang Defisit Pengetahuan Kurang terpapar
penyakitnya namun hanya secara umum oleh penjelasan Adaptasi Pasca Informasi
saat pemeriksaan masuk Operasi
 Pasien mengatakan belum mengetahui pilihan makanan (D.0111, Hal.246)
yang harus di konsumsi pada postmenopouse
 
DO:
 Post Surgical Staging hari ke-0
 
 
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Tanggal No Diagnosa Keperawatan

Rabu, 1 Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik Agen Pencedera Fisik (Surgical Staging
06/4/2022 hari ke-0)

Rabu, 2 Risiko Infeksi d.d Efek Prosedur Invasif


06/4/2022

Sabtu, 3 Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar Informasi


09/4/2022
PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik Agen Pencedera


Fisik (Surgical Staging hari ke-0)
2. Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar Informasi
3. Risiko Infeksi d.d Efek Prosedur Invasif
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien: Ny. S Diagnosus : CA Endometrium
TTL : 21/08/1962
Tgl No Dx Kep SLKI SIKI EBN
(SDKI) (Tuliskan jurnal terkait
intervensi)
Rabu, 1 Tingkat Nyeri (L.08066, Hal.145) Manajemen Nyeri (I.082238, Hal.201) Ratna N. U, Khoiriyah K.
06/4 Nyeri Akut (2020). Penurunan Skala
2022 post op ca Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi skala nyeri Nyeri Akut Post
endometrium selama 3x24 jam, tingkat nyeri pasien 2. Identifikasi frekuensi nyeri, kualitas dan intensitas nyeri Laparatomi Menggunakan
  semakin berkurang dengan kriteria: 3. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri Aromaterapi Lemon. Ners
  (teknik nafas dalam dan aromaterapi lemon) Muda, Vol 1 No, Page 23-
 Keluhan nyeri pada pasien 4. Monitor keberhasilan teknik nonfarmakologi (teknik 33.
berkurang dari skala 9 menjadi skala nafas dalam dan aromaterapi lemon) yang sudah  
2 diberikan Hasil :
 Nadi dalam rentang normal (60-100 5. Kolaborasi analgesik (Ketorolac) Hasil penelitian menunjukkan
x/mnt) pasien 1 post operasi
 Pola napas dalam rentang normal Pemantauan Tanda-Tanda Vital (I. 02060, Hal. 248) laparatomi dengan skala
(16-24x/mnt) nyeri 4. Setelah diberikan
 Tekanan darah dalam rentang 6. Monitor tekanan darah aromaterapi lemon pada
normal (sistol 100-120 mmHg, 7. Monitor nadi hari 1 dan 2 skala nyerinya
diastol 60-80 mmHg) 8. Monitor pernapasan 3, kemudian pada hari 3
  skala nyerinya 2. Pasien 2
 
post operasi laparatomi
Kontrol Nyeri (L.08063, Hal.58)  
dengan skala nyeri 4.
Setelah diberikan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
aromaterapi lemon pada
selama 3x24 jam, kontrol nyeri pasien
hari 1 skala nyerinya 3 dan
semakin bembaik dengan kriteria:
pada hari 2 dan 3 skala
Mampu menggunakan teknik non- nyerinya 2. Pemberian

farmakologi aromaterapi lemon dapat
  menurunkan skala nyeri
pada pasien post operasi
laparatomi.
 
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Sabt 2 Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan  


u, Defisit Setelah dilakukan asuhan
9/4 Pengetah keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi kesiapan dan
2022 uan jam, diharapkan tingkat kemampuan menerima informasi
pengetahuan pasien 2. Jelaskan hal-hal yang dapat
semakin membaik dengan mempengaruhi kesehatan
kriteria: ( menoupause dan perubahan
kualitas hidup pasca operasi
 Mampu melakukan histerektomi total)
tindakan sesuai
pengetahuan
 Mampu mengulangi
penjelasan terkait topik
yang diajarkan
 
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Rabu, 3 Tingkat Infeksi (L. 14137, Hal.139) Perawatan Luka (I.14564, Hal.328) Ni Wayan. R. N, Syahri F,
06/4 Risiko Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor karakteristik luka (warna, ukuran, Rukmini. S. (2020).
2022 Infeksi keperawatan selama 3x24 jam, bau) Pengaruh Pemberian
  Tingkat Infeksi pasien semakin 2. Monitor tanda-tanda infeksi Kombinasi Ikan Gabus
  membaik dengan kriteria: 3. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi dan Putih Telur
protein Terhadap Kesembuhan
 Tidak ada tanda kemerahan,   Pasien Post Operasi
nyeri dan bengkak pada luka   Laparatomi. Jurnal
operasi Pencegahan Infeksi (I.14539, Hal.278) Borneo Cendekia Vol. 4
 Suhu tubuh pasien normal 4. Jelaskan tanda gejala infeksi No. 1
(36,5-37,5oC) 5. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka  
 Tidak ada cairan abnormal operasi Hasil :
berbau busuk   Analisis data
menggunakan uji
 
wilcoxon signed rank
Kontrol Risiko (L.14128, Hal.60)
test, dari 38 responden
Setelah dilakukan asuhan
yang diberikan
keperawatan selama 3x24 jam,
konsumsi kombinasi
Kontrol Infeksi pasien semakin
dari ikan gabus dan
bembaik dengan criteria:
putih telur mulai hari ke
 Mampu melakukan kontrol -1 sampai hari ke –5
risiko didapatkan nilai
signifikan p: 0,000;
yang artinya terdapat
pengaruh kombinasi
pemberian ikan gabus
dan putih telur
terhadap kesembuhan
luka post operasi
laparatomi
 
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN HARI 1
No Dx.Kep Tgl dan Implementasi Evaluasi TTD
Jam Nama jelas
Nyeri Akut Rabu 1. Mengkolaborasi analgesik (Ketorolac) S Agista dan
post op 6/4/2022 DO: Memberikan 3x1 ampl (1ml) ketoroc perhari  Pasien mengatakan sangat nyeri sekali skala 5 Gandha
  16.10    Pasien mengatakan jika nyerinya hilang timbul
  2. Mengecek TTV ketika buat bergerak.
  DO:  Pasien mengatakan pusing
  TD: 149/81mmHg  Pasien mengatakan sudah tarik nafas dalam
  N: 84x/mnt sedikit mengurangi sakitnya.
  RR: 20x/mnt  
  SpO2: 98% O:
     Pasien tampak meringis kesakitan, berbaring
19.00 3. Mengidentifikasi skala nyeri lemas.
DS : Pasien mengatakan angka nyeri ada pada  TD: 149/81mmHg
nomer 5 sakit sekali. Mungkin karena baru sadar  N: 84x/mnt
dan masih ada efek bius.  RR: 20x/mnt
DO: Pasien tampak meringis kesakitan, lemas,  SpO2 : 98%
berbaring.  
  A: Nyeri akut belum teratasi
4. MengiIdentifikasi frekuensi nyeri, kualitas dan P: Lanjutkan Intervensi
intensitas nyeri 1. Identifikasi skala nyeri
DS : Pasien menagtakan nyeri hilang timbul sekitar 2. Identifikasi frekuensi nyeri, kualitas dan
1 menit, nyeri berada pada sekitar bekas operasi. intensitas nyeri
DO: Pasien tampak meringis kesakitan, berbaring 3. Monitor keberhasilan teknik nonfarmakoloi
lemas. Kolaborasi analgesik (Ketorolac 3x1 ampl (1ml)
  ketoroc perhari)
5. Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk 4.  
mengurangi nyeri (teknik nafas dalam)  
DO: Pasien terihat mempraktekkan nafas dalam
untuk mengurangi rasa nyeri.
 
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN HARI 1

Risiko Rabu 1. Memonitor karakteristik luka (warna, S: - Agista dan


Infeksi 6/4/20 ukuran, bau) dan tanda-tanda infeksi O: Gandha
22 (suhu)  Luka tertutup balutan, tidak ada
19.10 DO: Luka tertutup balutan, tidak ada remesan pada balutan luka
remesan pada balutan luka  Suhu: 36,6oC
Suhu: 36,6oC  
  A: Risiko Infeksi belum teratasi
2. Menjelaskan tanda gejala infeksi, dan
menganjurkan mengkonsumsi makanan P: Lanjutkan intervensi
tinggi protein 1. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
DO: Pasien memperhatikan penjelasan operasi
  2. Monitor karakteristik luka (warna,
  ukuran, bau)
3. Monitor tanda-tanda infeksi
4. Anjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi protein
 
 
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN HARI 2
Nyeri Akut Kamis 1. Memonitor keberhasilan teknik napas S Baiq dan
post op 7/4/202 dalam dan i skala nyeri  Pasien mengatakan sudah merasa enakan Rahmi
  2 DS : Pasien mengatakan nyerinya ada pada  Pasien mengatakan jika nyerinya sudah
07.40 tengah tengah perut dengan skala 4. Rasanya berkurang dari hari kemarin
  sudah agak mendingan dari kemrin dan subuh  Pasien mengatakan nafas dalam
  tadi. mengurangi rasa sakitnya
  DO: Pasien lebih tenang, meringis ketika  Pasien mengatakan skala nyeri skala 4
  bergerak rasanya ketika dibuat gerak sengkring-
    sengkring.
  2. Mengidentifikasi frekuensi nyeri, kualitas  
  dan intensitas nyeri O:
  DS : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul  Tampak tenang
  sekitar 1 menit, nyeri berada pada sekitar  Tidak tampak meringis
  bekas operasi dan ketika gerak masih  TD: 138/77 mmHg
  sengkring.  N: 83x/menit
  DO: Pasien tampak meringis kesakitan,  RR: 20x/menit
08.16 berbaring lemas.  
    A : Nyeri Akut Belum teartasi
  3. Mengkolaborasi analgesik (Ketorolac)  
10.10 DO: Memberikan 3x1 ampl (1ml) ketoroc P : Lanjutkan Intervensi
perhari 1. Identifikasi skala nyeri
  2. Identifikasi frekuensi nyeri, kualitas dan
4. Mengecek TTV intensitas nyeri
DO: 3. Monitor keberhasilan teknik nonfarmakoloi
TD: 138/77 mmHg 4. Kolaborasi analgesik (Ketorolac) 3x1 amp
N: 83x/mnt (1ml) perhari
RR: 20x/mnt  
SPO2: 98%
 
 
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN HARI 2
Risiko Kamis 1. Memonitor karakteristik luka S: - Baiq dan
Infeksi 7/4/2 (warna, ukuran, bau) dan tanda- O: Rahmi
022 tanda infeksi (suhu)  Luka tertutup balutan, tidak ada
07.30 DO: Luka tertutup balutan, tidak ada remesan pada balutan luka
remesan pada balutan luka  Suhu: 36,4oC
Suhu: 36,4oC  
  A: Risiko Infeksi belum teratasi
2. Menganjurkan makan makanan
tinggi protein P: Lanjutkan intervensi
DS: Pasien mengatakan sudah 1. Ajarkan cara memeriksa kondisi
mencoba minum sari kacang hijau luka operasi
  2. Monitor karakteristik luka (warna,
ukuran, bau)
3. Monitor tanda-tanda infeksi
4. Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi protein
 
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN HARI 3

Nyeri Akut Jumat 1. Mengidentifikasi nyeri pasien 08/04/222 Baiq dan


Post Op 8/4/20 DS: Pasien mengatakan nyeri skala 3, S: Rahmi
22 sengkring – sengkring, dan nyeri  Pasien mengatakan nyerinya sekala 3,
08.45 bertambah saat bergerak sengkring – sengkirng dan sakit saat
  DO: Wajah pasien tenang, rileks bergerak
     
  2. Memonitor keberhasilan teknik O:
  nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri  Wajah pasien tenang, dan sudah bisa
  (teknik nafas dalam) tersenyum
  DS: Pasien mengatakan merasa lebih  TD: 149/86 mmHg, N: 89x/menit, S:
  nyaman dan mengurangi nyeri ketika 36,7, RR 20x/menit
  melakukan napas dalam  
  DO: Pasien sudah bisa melakukan teknik A: Nyeri Akut Belum Teratasi
10.13 relaksasi nafas dalam  
  P: Lanjutkan Intervensi
3. Mengecek TTV 1. Identifikasi skala nyeri
DO: 2. Identifikasi frekuensi nyeri, kualitas dan
TD: 135/72mmHg intensitas nyeri
N: 82x/mnt 3. Monitor keberhasilan teknik
RR: 19x/mnt nonfarmakoloi
   
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN HARI 3

Risiko Jumat 1. Memonitor karakteristik luka (warna, S: - Baiq dan


Infeksi 8/4/20 ukuran, bau) dan tanda-tanda infeksi O: Rahmi
22 (suhu)  Luka tertutup balutan, tidak ada
08.50 DO: Luka tertutup balutan, tidak ada remesan pada balutan luka
remesan pada balutan luka  Suhu: 36,7oC
Suhu: 36,7oC  
  A: Risiko Infeksi belum teratasi
 
P: Lanjutkan intervensi
1. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
operasi
2. Monitor karakteristik luka (warna,
ukuran, bau)
3. Monitor tanda-tanda infeksi
 
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN HARI 4

Defisit Sabtu 1. Membuat kontrak waktu kegiatan S: Gandha


Pengetah 9/4/2 pada pasien dan keluarga  Pasien mengatakan akan akan dan Agista
uan 022 DS : Pasien dan keluarga mengatur pola nutrinya dan akan
15.04 mengatakan jika sekarang bisa mengkonsumsi makanan tinggi
  protein untuk mempercepat
2. Menjelaskan menoupause dan penyembuhan luka
perubahan kualitas hidup pasca O:
operasi histerektomi total (nutrisi,  Pasien dan keluarga pasien
organ reproduksi) mendengarkan dan
DO: pasien dan keluarga memperhatikan penjelasan
mendengarkan penjelasan  
A: Masalah teratasi
   
P: Hentikan Intervensi
 
 
Terima Kasih

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai