Anda di halaman 1dari 32

Laporan kasus

eritroderma Oleh :
Apriliani Nur Puspita Sari
120810011

Pembimbing :
dr. Frista Martha Rahayu, Sp.DV

KEPANITERAAN KLINIK
SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN
KELAMIN
RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
JAWA BARAT
2021
Identitas Pasien

Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 55 tahun
Alamat : Losari
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 13 September 2021
anamnesis
Keluhan Utama : Bercak kemerahan mengelupas disertai gatal pada seluruh
tubuh

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Waled untuk kontrol
keluhan adanya bercak kemerahan mengelupas disertai gatal pada seluruh
tubuh. Keluhan muncul sejak lima bulan yang lalu dan memberat dua hari yang
lalu. Pasien mengaku keluhan diawali gatal-gatal pada leher setelah beres-beres
rumah, kemudian pasien berobat ke klinik terdekat dan diberi obat untuk
keluhan tersebut. Selang 2-3 hari kemudian keluhan pasien menjadi semakin
parah disertai muncul bercak kemerahan dan kulitnya mengelupas dengan rasa
perih dan menggigil.
anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat keluhan serupa (+) sejak 5 bulan yang lalu
 Riwayat penyakit kulit sebelumnya disangkal
 Riwayat alergi makanan maupun obat-obatan disangkal
 Riwayat diabetes mellitus (+)

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat penyakit serupa di keluarga disangkal
 Riwayat alergi di keluarga disangkal

Riwayat Pengobatan
 Pengobatan diabetes mellitus ±2 tahun
Pemeriksaan fisis
Keadaaan umum : Baik Status Generalis
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign : Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit Mulut : Mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis
Suhu : 36,8oC (-)
Kepala : Normocephal Tenggorokan : T1 – T1 tenang , tidak hiperemis
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera Thorax : Simetris, retraksi (-)
ikterik (-/-) Jantung : BJ I – II reguler, murmur (-), Gallop (-)
Hidung : Simetris, deviasi septum (-), Paru : VBS (+/+), rhonki (-/-), wheezing
sekret (-) (-)
Telinga : Bentuk daun telinga normal, Abdomen : Supel, datar, BU (+) normal
sekret (-) KGB : tidak teraba pembesaran.
Ekstremitas : Akral hangat, edema ( ),
sianosis ( )
Pemeriksaan fisis
Lokasi : a/r generalisata
Distribusi : Universal
Efloresensi : Tampak eritema berukuran plakat,
Status Dermatologi
bentuk tidak teratur dan difus disertai
skuama halus dan ekskoriasi
Pemeriksaan fisis
Status Dermatologi

Lokasi 1
Lokasi : a/r facialis
Efloresensi : Tampak eritema berukuran plakat,
bentuk tidak teratur dan difus disertai
skuama halus
Pemeriksaan fisis
Status Dermatologi

Lokasi 2
Lokasi : a/r manus dextra et sinistra
Efloresensi : Tampak eritema berukuran plakat,
bentuk tidak teratur dan difus disertai
skuama halus dan ekskoriasi
Pemeriksaan fisis
Status Dermatologi

Lokasi 3
Lokasi : a/r abdominalis
Efloresensi : Tampak eritema berukuran plakat,
bentuk tidak teratur dan difus disertai
skuama halus
Pemeriksaan fisis
Status Dermatologi

Lokasi 4
Lokasi : a/r cruris dextra et sinistra
Efloresensi : Tampak eritema berukuran plakat,
bentuk tidak teratur dan difus disertai
skuama halus
resume
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Waled untuk kontrol
keluhan adanya bercak kemerahan mengelupas disertai gatal pada seluruh
tubuh. Keluhan muncul sejak lima bulan yang lalu dan memberat dua hari yang
lalu. Pasien mengaku keluhan diawali gatal-gatal pada leher setelah beres-beres
rumah, kemudian pasien berobat ke klinik terdekat dan diberi obat untuk
keluhan tersebut. Selang 2-3 hari kemudian, keluhan pasien menjadi semakin
parah disertai muncul bercak kemerahan dan kulitnya mengelupas dengan rasa
perih dan menggigil.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan status generalis pasien normal dan
pada status dermatologi at regio generalisata didapatkan eritema berukuran
plakat, berbentuk irreguler dan difus disertai skuama dan ekskoriasi
diagnosis
Diagnosis Kerja
 Eritroderma

Diagnosis Banding
 Psoriasis
 Dermatitis Atopi
 Dermatitis Seboroik
penatalaksanaan
Non-medikamentosa
 Hentikan obat yang diduga sebagai penyebab
 Kontrol secara teratur

Medikamentosa
 Dexosimethasone cream 2x/hari untuk badan
 Momethasone cream 2x/hari untuk wajah
 Prednison 4x10mg PO
 Cetirizine 10mg pagi PO
 Chlorpheniramin maleate 4mg malam PO
Resep
R/ Dexosimethasone cream tube No. I
S 2 dd ue untuk badan
R/ Momethasone cream tube No. I
S 2 dd ue untuk wajah
R/ Prednison 10mg tab No. VII
S 4 dd tab 1
R/ Cetirizine 10mg tab No. VII
S 1 dd tab 1 o.m
R/ Chlorpheniramin maleate 4mg tab
No.VII
S. 1 dd tab 1 o.n

Pro : Ny. S

Umur : 55 tahun
prognosis

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanamtionam : dubia ad bonam
pembahas
an
definisi

Eritroderma adalah sindrom inflamasi kulit yang ditandai dengan


eritema dan skuama generalisata yang terdiri dari ≥ 90% dari luas
permukaan tubuh. Pada beberapa kasus skuama tidak selalu
ditemukan, misalnya pada eritroderma yang disebabkan oleh alergi
obat secara sistemik, pada mulanya tidak disertai skuama.
Epidemiologi

■ Insidens eritroderma sangat bervariasi, menurut penelitian dari


0,9-70 dari 100.000 populasi.
■ Penyakit ini dapat mengenai pria ataupun wanita namun paling
sering pada pria dengan rasio 2 : 1 sampai 4 : 1
■ Oset usia rata-rata > 40 tahun, meskipun eritroderma dapat terjadi
pada semua usia.
etiologi

I Alergi Obat Secara Sistemik

II Perluasan Penyakit Kulit

Akibat Penyakit Sistemik &


III Keganasan
etiologi
Obat-obatan Penyakit Kulit Penyakit Sistemik

Sulfonamid
Antimalaria Dermatitis atopik
Penisilin Dermatitis kontak Mikosis fungoides
Sefalosporin Dermatofitosis Penyakit Hodgkin
Arsen Penyakit Leiner Limfoma
Merkuri Liken planus Leukemia akut dan kronis
Barbiturat Mikosis fungoides Multipel mieloma
Aspirin Pemfigus foliaceus Karsinoma paru
Kodein Pitiriasis rubra pilaris Karsinoma rektum
Difenilhidantoin Psoriasis Karsinoma tuba falopii
Yodium Sindrom Reiter Dermatitis papuloskuamosa
Isoniazid Dermatitis seboroik pada AIDS
Kuinidin Dermatitis statis
Kaptopril
patofisiologi

Pelebaran
Mengggil dan
Eritema pembuluh Heat Loss >> dingin
darah

Perfusi kulit >> Hipotermia Dehidrasi

Penguapan cairan >> Hipermetabolisme kompensator & BMR >>

Skuama > 9g/m2 Hipoalbuminemia


permukaan kulit/hari Protein loss Edema
Gamma globulin >>
Gejala klinis
Tergantung pada etiologi.

Akut:
 Demam,  Penurunan berat badan,
 Pruritus,  Malaise,
 Kelelahan,  Rasa dingin,
 Kelemahan,  Menggigil.
 Anoreksia,

Masih mungkin untuk mengidentifikasi dermatosis yang sudah


ada sebelumnya.
Gejala klinis
Alergi Obat Sistemik

 Untuk menentukannya diperlukan anamnesis


yang teliti.
 Onset gejala muncul segera sampai 2 minggu
setelah konsumsi obat
 Gambaran klinisnya berupa berupa eritema
universal dan skuama akan timbul di stadium
penyembuhan.
Gejala klinis
Perluasan Penyakit Kulit
Lainnya
 Penyebab tersering yaitu Psoriasis dan Dermatitis
Seboroik pada anak (Leinner Dissease)
Psoriasis
 Umumnya didapati eritema yang tidak merata.
 Tempat predileksi psoriasis dapat ditemukan kelainan
yang lebih eritematosa dan agak meninggi daripada di
sekitarnya dan skuama di tempat itu lebih tebal.
Leinner Dissease
 Usia penderita antara 4 minggu sampai 20 minggu.
 Keadaan umumnya baik, biasanya tanpa keluhan.
Kelainan kulit berupa eritema universal disertai
skuama yang kasar
Gejala klinis
Akibat Penyakit Sistemik &
Keganasan

 Eritema berwarna merah membara yang


universal disertai skuama dan sangat gatal.
 Terdapat infiltrat pada kulit dan edema.
 Dapat ditemukan splenomegali, limfadenopati
superfisial, alopesia, hiperpigmentasi,
hiperkeratosis palmaris et plantaris, serta kuku
yang distrofik.
Pemeriksaan penunjang
Kimia Darah
• Penurunan serum albumin, peningkatan gammaglobulin, elektrolit imbalans

Hematologi
• Leukositosis

Kultur bakteri
• Infeksi sekunder dan sepsis

Dermatophatology
• Parakeratosis, edema intraselular, acanthosis dengan pemanjangan rete ridges,
exocytosis, edema dermis, dan infiltrat

Biopsy Kelenjar Limfe


• Bila curiga limfoma
diagnosis
Diagnosis banding
Tatalaksana
Nonmedikamentosa
 Pemberhentian obat penyebab
 Diet tinggi protein

Medikamentosa
Sistemik:
 Antihistamin
 Antibiotik
 Diuretik
 Kortikosteroid
Topikal:
 Kortikosteroid
 Pelembab
prognosis
Prognosis eritroderma tergantung pada proses penyakit yang
mendasarinya.

 Erupsi obat: menghilang minggu setelah penghentian obat, dengan


kemungkinan hepatomegali.
 Psoriasis & atopik: dapat menghilang dalam hitungan bulan, atau
menetap, dengan angka rekurensi tinggi.
 Sindrom Sezary prognosisnya buruk, pasien pria umumnya akan
meninggal setelah 5 tahun, sedangkan pasien wanita setelah 10
tahun
daftar pustaka
1. Wolff K, Johnson RA, Saavedra AP. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis Of
Clinical Dermatology. 7th ed. The McGraw Hill Companies. 2013.
2. Barboza AC, Candiani JO. A Practical Approach to the Diagnosis and
Treatment of Adult Erythroderma. Actas Dermosifiliogr. 2018; 109(9):777-790
3. Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 7. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia Jakarta. 2015.
4. Katz GS, Paller BG, Wolff K. Fitzpatrick Dermatology in General Medicine,
8th ed. The McGraw Hill Companies. 2011.
5. Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 3. Jakarta: EGC,
2013
6. Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates; 2000.
7. Graham robin brown, Burn tony. Lecture notes Dermatologi. Jakarta. 2002.
8. Champion RH eds. Rook’s, textbook of dermatology, 8th ed. Washington;
Blackwell Scientific Publications. 2010
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai