Anda di halaman 1dari 16

DISUSUN OLEH:

ALFIAH NURHASANAH

DYNDA DELVIANI FEBRIANTI A

EEN HUSNUL FEBRIANTI


Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah
tertentu dengan sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi
individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah
satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah

DEFINISI yang tergolong kelompok berisiko (at risk) terhadap timbulnya

KOMUNITAS masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak


Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan,
sehat.

terdapat berbagai definisi tentang anak usia sekolah yaitu:


Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu
golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun , sedangkan di
Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun.
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur
6 sampai 12 tahun yang masih duduk di sekolah
dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan

ANAK USIA perkembangan sesuai usianya. Anak usia sekolah


merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi
yang dihubungkan dengan peningkatan
SEKOLAH kemungkinan adanya kejadian penyakit. Anak usia
sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa

SEBAGAI hal yaitu:


 Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah

KELOMPOK  Aktivitas fisik anak semakin meningkat


 Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya

BERESIKO  Masih membutuhkan peran orang tua untuk


membantu memenuhi kebutuhan
PENYAKIT YANG
SERING DIALAMI
ANAK USIA SEKOLAH
Diare masih merupakan problema
kesehatan utama pada anak terutama di
negara berkembang seperti Indonesia.
Menurut data World Health Organization
(WHO) pada tahun 2009, diare adalah
penyebab kematian kedua pada anak
dibawah 5 tahun. Penyakit diare sering
1. DIARE menyerang bayi dan anak, bila tidak
diatasi lebih lanjut akan menyebabkan
dehidrasi yang mengakibatkan kematian
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2015), tanda dan gejala
diare pada anak adalah sebagai berikut:
1. Diare akut
Diare dehidrasi berat: letargi/tidak sadar, mata cekung,
TANDA DAN tidak bisa minum/malas minum, cubitan kulit perut kembali
sangat lambat.

GEJALA Diare dehidrasi ringan/sedang: gelisah, rewel, mudah


marah, mata cekung, cubitan kulit perut kembali lambat,
selalu ingin minum/ada rasa haus.
Diare tanpa dehidrasi: keadaan umum baik dan sadar, mata
tidak cekung, tidak ada rasa haus berlebih, turgor kulit
normal.
2. Diare persisten atau kronis dengan dehidrasi/tanpa dehidrasi
3. Diare disentri: ada darah dalam tinja
Etiologi pada diare menurut
Yuliastati & Arnis (2016), yaitu:
1. Infeksi enteral
ETILOGI 2. Infeksi parenteral
3. Faktor malabsorpsi
(PENYEBAB
4. Faktor Risiko Menurut
DIARE) Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan (2011)
AKIBAT 1. Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi)
2. Gangguan gizi

DIARE 3. Perubahan ekologi dan ketahanan usus


PEMERIKSAAN FISIK
DAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik perlu dinilai keadaan umum, kesadaran, berat badan,
temperatur, frekuensi nafas, denyut nadi, tekanan darah, turgor kulit, kelopak mata,
serta mukosa lidah.2 Selain itu, perlu dicari anda-tanda dehidrasi dan kontraksi
volume ekstraseluler, seperti denyut nadi >90 kali/menit dan lemah, hipotensi
postural/ortostatik, lidah kering, kelopak mata cekung, serta kulit yang dingin dan
lembab. Menurut (Eppy, 2009)
 Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah tepi lengkap (hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung jenis
leukosit)
- Kadar elektrolit serum, ureum dan kreatinin
- Pemeriksaan tinja
- Pemeriksaan Enzym-linked immunosorbent assay (ELISA) mendeteksi giardiasis
- Tes serologi amebiasis
- Foto x-ray abdomen.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut
yang melibatkan organ saluran pernafasan bagian atas dan
saluran pernafasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan
oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA akan menyerang host,
2. ISPA apabila ketahanan tubuh (immunologi) menurun. Penyakit
ISPA ini paling banyak di temukan pada anak di bawah
lima tahun karena pada kelompok usia ini adalah kelompok
yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan
terhadap berbagai penyakit. (Karundeng Y.M, et al. 2016)
GEJALA ISPA
1. Gejala dari ISPA ringan 2. Gejala ISPA sedang

 Batuk.
 Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu  Pernapasan cepat (fast breathing) sesuai
mengeluarkan suara (pada waktu berbicara atau
menangis), umur
 Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari  Suhu tubuh lebih dari 39°C.
hidung.
 Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37°C  Tenggorokan berwarna merah.
atau jika dahi anak diraba dengan punggung
tangan terasa panas  Timbul bercak-bercak merah pada kulit

menyerupai bercak campak.

 Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari


3. Gejala ISPA berat
 Bibir atau kulit membiru.
 Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.
 Pernapasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak
gelisah.
 Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.
 Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
 Tenggorokan berwarna merah.
Etiologi ISPA terdiri dari agen infeksius dan agen
non- infeksius.
 Agen infeksius:
virus, seperti respiratory syncytial virus (RSV),
nonpolio enterovirus (coxsackie viruses Adan B),
ETIOLOGI Adenovirus, Parainfluenza, dan Human
metapneumo viruses. Agen infeksius selain virus
(PENYEBAB juga dapat menyebabkan ISPA, staphylococcus,
haemophilus influenza, Chlamydia trachomatis,
ISPA) mycoplasma, dan pneumococcus
 Agen non-infeksius
Inhalasi zat-zat asing seperti racun atau bahan
kimia, asap rokok, debu, dan gas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan kultur

Pemeriksaan biopsy

Pemeriksaan pencitraan
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA DIARE DAN ISPA

Anda mungkin juga menyukai