Anda di halaman 1dari 11

Hemodinamik Monitoring

Pasien non Invasif

1. Kesadaran

Dengan anamnesis

kualitatif (CM, apatis, kuantitatif


somnolen, sopor/ stupor, dengan
dan koma) menggunakan
Glasgow Coma
Scale (GCS).

CM: Sadar penuh


Apatis: Acuh tak acuh
Somnolen: Mengantuk Skor Mata (E) Verbal (V) Motorik (M)
Sopor/ stupor: Berbaring dengan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
mata tertutup 1 respon respon respon
Koma: Tidak memberi respon
Respon
Ekstensi
2 terhadap Menggumam
nyeri abnormal

Respon Respon kata


Fleksi
3 terhadap kata
abnormal
suara inkoheren

Membuka
mata
4 Disorientasi Fleksi normal
secara
spontan
Percakapan Lokalisasi
5
normal nyeri
6 Normal

2. Tekanan Darah 3. Tekanan 4. Capillary refill


Vena Jugularis time (CRT)

Metode pemantauan TD:


Metode palpasi
Metode auskultasi CRT > dari 2 detik
Metode flush = normal
Metode osilotonometri (NIBP)
Metode pletismograf
Metode tonometri arteri
Metode probe Doppler

Sistolik Diastolik
Umur
Normal Normal
45-80 30-55
Bayi (> 1 bln)
mmHg mmHg
65-100 35-55
Bayi (> 1 thn)
mmHg mmHg
80-115 55-80
Anak (1-5 thn)
mmHg mmHg
80-120 45-80
Anak (6-13 thn)
mmHg mmHg
Remaja (14-18 90-120 50-80
thn) mmHg mmHg
Dewasa (19-40 95-135 60-80
thn) mmHg mmHg
Dewasa (41-60 110-145 70-90
thn) mmHg mmHg

Lansia (> 60 thn) 95-145 70-90


mmHg) mmHg
5. Steteskop 7. Produksi 11. Ekokardiografi
prekordial Urin
dan
esofagus

> dari 0,5 ml/ kg 12. Bentuk gelombang


BB/ jam = Normal nadi
Digunakan
untuk
memastikan
ventilasi paru
kiri dan kanan
apakah
simetris dan
untuk
mendengar 13. Dopler esofagus
irama detak 8. Elektrokardiogram
jantung (EKG)
apakah teratur
atau tidak.

EKG normal: Sinus rithm

9. Oksemetri Nadi
6. Suhu tubuh
SaO2 normal: 95–
100%
Suhu tubuh normal seseorang
dipengaruhi oleh usia
bayi baru lahir (neonatus):
berkisar 36,1 – 37,7
Anak balita berkisar 36,5 –
37,7 denyut nadi normal
per menit sesuai usia:
Dewasa berkisar 36,5 – 37,5 0 Bayi - 1 tahun: 100-
Capillary refill Usia lanjut cenderung lebih 160 x/mnt
time (CRT) rendah berkisar 36 – 36,5 1 tahun-10 tahun: 70-
120 x/mnt
11 tahun -17 tahun:
60-100 x/mnt.
Orang dewasa: 60-100
T > dari 2 detik x/mnt.
= normal

10. Kapnograf
kardiografi 14. Bioimpedans
elektrik dinding 1. Tekanan Darah
dada

tuk gelombang Tekanan arteri


nadi langsung dapat
diukur dengan
memasukkan
kanul kedalam
arteri dengan
lokasi penusukan
dapat dilakukan
di arteri radialis,
arteri ulnaris,
opler esofagus arteri brakialis,
arteri femoralis,
arteri dorsalis
pedis, arteri
tibialis posterior
dan arteri
aksilaris. Kanula
yang dimasukkan
melalui
transdusor
dihubungkan ke
manometer atau
unit pencatat
gelombang arteri.
Digunakan untuk:
Memantau tekanan darah
secara terus menerus bagi
penderita krisis hipertensi,
Pembedahan dengan
teknik hipotensi, Syok
vasokonstriksi/
vasodilatasi.
Pemeriksaan analisa gas
darah yang dilakukan
berulang-ulang.
Hemodinamik
Monitoring

Hemodinamik Monitoring
Pasien Invasif

1. Elektroensefalogram
(EEG)
2. Tekanan vena 3. Kateterisasi
sentralis (CVP) arteri pulmonalis

Hantaran EEG penuh =


indikasi pemasangan: 16 Hantaran
Tekanan vena Menentukan tekanan
sentralis dapat
dipantau dengan arteri pulmonalis dan
tekanan oklusi/ desak
menginsersikan arteri pulmonalis
kateter ke dalam
Mengukur nilai
vena besar. hemodinamik curah
Penusukan dapat
dilakukan melalui jantung dan tekanan
arteri pulmonalis.
vena jugularis Mengukur saturasi O2
interna, vena
subklavia, vena vena campur
brakhialis dan
vena femoralis
sampai posisi
ujung kateter
diatas pertemuan
vena cava
superior dengan
atrium kanan

2. Evoked potentials (EP)


indikasi pemasangan:
Menilai tekanan vena
sentralis dalam
mengelola cairan.
Jalur masuk cairan
hipertonik atau cairan
indikasi pemasangan:
Menilai tekanan vena
sentralis dalam
mengelola cairan.
Jalur masuk cairan Pemantauan potensial
hipertonik atau cairan aksi (EP) non invasif
yang bersifat digunakan untuk
mengiritasi yang menilai fungsi saraf
memerlukan dengan mengukur
pengenceran segera respon elektrofisiologi
dalam sistem sirkulasi terhadap rangsang
Memantau saturasi sensoris maupun
oksigen vena campur motoris.
(ScvO2) secara
kontinu

EP yang dipantau umumny


adalah potensial aksi
batang otak:
Brainsteam auditory
evoked respons (BAER)
Somatosensory evoked
potentials (SEPs)
Motor evoked potentials
(MEPs).
Hemodinamik Monitoring
Pasien Khusus

ktroensefalogram 3. Stimulasi saraf 5. Saturasi oksigen


(EEG) tepi jugular bulb (SJ02)

ran EEG penuh = Digunakan untuk


16 Hantaran memantau kecukupan
obat pelumpuh otot atau
kelumpuhan otot yang
terjadi selama induksi
anestesi.

Saraf otot yang biasa


dipantau adalah:
Saraf ulnaris yang
mempersarafi otot
adductor pollicis
Saraf fasialis yang
mempersarafi otot
orbicularis oculi.

. Evoked potentials (EP)


4. Tonometri lambung
emantauan potensial
ksi (EP) non invasif
igunakan untuk
menilai fungsi saraf
engan mengukur
espon elektrofisiologi
erhadap rangsang
ensoris maupun
motoris.

yang dipantau umumnya


alah potensial aksi
tang otak:
ainsteam auditory
oked respons (BAER)
matosensory evoked
tentials (SEPs)
otor evoked potentials
EPs).
urasi oksigen
ar bulb (SJ02)

Anda mungkin juga menyukai