Anda di halaman 1dari 32

HAMA PRIMER

Sitophilus oryzae (Linn.) dan Sitophilus granarius (Linn.)


Sitophilus zeamais Motsch. (Coleoptera: Curculionidae)
(Coleoptera: Curculionidae)

Panjang 2-3,5 mm, bercak kekuningan Panjang tubuh 3 - 4,8


pada elitra, punctures pada pronotum mm, punctures pada
bulat atau tidak teratur, bagian tengah pronotum lonjong, sayap
pronotum biasanya tanpa puncture, tidak berkembang tidak
sayap berkembang penuh dan bisa bisa terbang
terbang
Sitophilus zeamais Motsch

a. Imago
b. Larva
c. Pupa

a b c

Sitophilus granarius (Linn.)

a. Imago
b. dan c Larva
c. Pupa
b c d
a
Sitophilus oryzea (Linn.) versus Sitophilus zeamais Motsch.

Pada mulanya spesies yang sama: Calandra oryzae Linn., saat ini
yang ukurannya lebih kecil disebut S. oryzae dan yang lebih besar
S. zemais

Ukuran tubuh overlapping, maka kalau ditemukan pada beras


kemungkinan besar adalah S. zeamais dan pada gandum S.
oryzae (kondisi di Indonesia)

Warna tubuh:
S. oryzae lebih gelap dan lebih kusam
S. zeamais lebih terang dan lebih mengkilat
Biologi S. oryzae dan S. zeamais
Larva pada biji
Siklus hidup 30-45 hari, tanpa makanan gandum
betina dapat bertahan hidup selama 36 hari
dan dengan makanan 3-5 bulan.
Keperidian 575 butir telur per betina.

Lama hidup dan keperidian akan menurun


kalau populasi sudah padat, sehingga
mereka akan cenderung memencar. Imago
Lubang keluar
pada biji jagung
Telur diletakkan di dalam rongga pada
permukaan biji yang dibuat oleh betina.
Larva dan pupa terdapat di dalam biji.

Kondisi optimimal untuk pertumbuhannya


adalah kadar air biji antara 15-17%, temp. Lubang keluar pada
tongkol jagung Pupa
28 oC dan RH 70%.

Komoditas yang diserang: serealia; padi, beras, jagung, gandum, sorghum, dll.
Kerusakan pada biji gandum di tempat penyimpanan akibat
serangan Sitophilus zeamais
Rhyzoperth dominica (F.)
(Coleoptera: Bostrychidae)

Larva Pupa

Panjang ± 3 mm, coklat gelap sampai hitam, tepi


elitra paralel, kepala menekuk ke bawah; tidak
terlihat dari arah dorsal, antena capitate dengan 3
ruas terakhir membentuk bendolan, pada sisi
depan pronotum terdapat barisan duri-duri halus

Siklus hidup 25-30 hari pada kondisi optimum suhu 36


o
C dan RH 50-60%.

Keperidian 300-500 butir dalam hidup betina selama


3-6 minggu.

Telur diletakkan pada celah-celah di permukaan biji.


Larva dan pupa terdapat di dalam biji.
Komoditas yang diserang: serealia; gabah, jagung, sorghum, dan gndum;
gaplek

Tanda serangan R. dominica pada gabah adalah adanya serbuk gerek yang
ditemukan di sekitar gabah tersebut dan kumbang yang terbang dari tumpukan
gabah tersebut menuju ke arah cahaya.

Kondisi lingkungan yang


mendukung perkembangannya
adalah tempat penyimpanan
yang tertutup dengan bebijian
yang ditimbun dalam jumlah
banyak untuk waktu yang lama.
Hama ini menyukai berada di
bagian bawah tumpukan bahan
simpanan.

Serangan hama ini dapat


meningkatkan temperatur
sehingga memicu pertumbuhan a. Rhyzopertha dominica dan b. Dinoderus
cendawan. minutus
Callosobruchus spp., (Coleoptera: Bruchidae)
hama utama pada biji kacang-kcangan di tempat penyimpanan;
kacang hijau, kedelai, kacang panjang, kacang tunggak, kacang
jogo

Callosobruchus chinensis (L.)


Callosobruchus maculatus Motsch.
Callosobruchus analis (F.)

Spesies lain dari famili ini yang


juga hidup pada kacang-
kacangan:

Acanthoscelides obtectus (Say)


Zabrotes subfasciatus Boheman
Caryedon serratus
Distribusi Geografis Beberapa Spesies Callosobruchus

Spesies Distribusi

C. maculatus Kosmopolitan - tropis dan subtropis, spesies


dominan di Afrika
C. chinensis Kosmopolitan - tropis dan subtropis, spesies
dominan di Afrika

C. analis Asia Selatan dan Tenggara

C. phaseoli Afrika, Amerika Selatan

C. subinnotatus Afrika
C. theobromae Asia Selatan dan Tenggara, Afrika, Indonesia,
Thailand

C. rhodesianus Terutama di Selatan Afrika


Callosobruchus spp. (lanjutan)

Siklus hidup 25-35 hari, keperidian 150 butir telur, dalam hidup imago
betina 1-2 minggu (imago tidak makan)

Kondisi optimum:
temperatur 32 oC dan
RH 90%

Telur diletakkan di
permukaan biji, satu
telur per biji

Larva dan pupa


hidup di dalam biji
Acanthoscelides obtectus (Coleoptera: Bruchidae)

Hama utama pada kacang-kacangan, terutama kacang merah, biji


kakao, dan biji kopi

Panjang tubuh 3.5 mm, warna coklat gelap, permukaan elitra dengan
pola warna hitam, coklat dan putih yang terbentuk oleh susunan
rambut-rambut halus
Sitotroga cerealella (Olivier) (Angoumois Grain Moth)
(Lepidoptera: Gelechiidae)

Imago kuning jerami kecoklatan dengan


sayap sempit; sayap belakang dengan
banyak jumbai dan ujungnya merun-
cing. Panjang tubuh 12-17 mm.
Pupa dalam biji
Larva instar akhir panjangnya 7 mm, berwarna putih
dengan kepa-la berwarna kekuningan dan kepala dan alat
mulut berwarna coklat kemerahan. Tungkai palsu
rudimenter, masing-masing hanya dengan 2-3 crochet

Fekunditas betina rata-rata 40 butir telur dengan


maksimum 389 butir telur. Telur menetas setelah 4-6
hari. Stadium larva 3 minggu dan terdiri dari tiga instar.

Stadium pupa 10-14 hari. Siklus


hidup 5-7 minggu
Larva dalam biji
Hama Sekunder

Serangga hama yang hanya dapat hidup dan berkembangbiak pada komo-
ditas simpanan yang telah rusak akibat serangan hama primer, atau komo-
ditas simpanan yang telah mengalami pengolahan lanjutan

Tribolium spp. Carpophilus dimidiatus


Alphitobius spp. Lophocateres pusillus
Palorus spp. Tenebroides mauritanicus
Latheticus oryzae Ahasverus advena
Lasioderma serricorne Liposcelis entomophilus
Stegobium paniceum Corcyra cephalonica
Cryptolestes spp. Ephestia spp.
Araecerus fasciculatus Plodia interpunctella
Trogoderma granarium Doloesa viridis
Necrobia rufipes
HAMA SEKUNDER
Tribolium confusum Jack du Val. dan Tribolium castaneum (Herbst.)
(Coleoptera: Tenebrionidae) (Coleoptera: Tenebrionidae)

Warna tubuh coklat kemerahan, panjang


2,5 -3,5 mm, antena capitate dengan
bendolan tiga ruas (T. castaneum) dan
clavate (T. confusum).
Larva pipih memanjang, berwarna krem
dengan panjang tubuh < 2,5 mm, kepala
dan urogomphi berwarna gelap.

Tidak dapat menyerang biji-bijian utuh,


tetapi menjadi hama penting pada beras di
gudang DOLOG
Menyebabkan kontaminasi pada bahan
simpanan dalam bentuk tubuh serangga
mati, bekas ganti kulit, kotoran, maupun
sekresi dalam bentuk cairan yang dapat
menyebabkan perubahan warna dan bau
pada bahan simpanan
T. castaneum
Tribolium spp.

Larva

Siklus hidup 25 – 35 hari, kondisi optimum


temperatur 33 oC dan RH 70%.

Keperidian 500 butir telur, betina dapat hidup


selama 1 tahun

Pupa Komoditas yang diserang: bebijian yang


Imago digiling menjadi tepung, dedak, bungkil
kacang tanah dan jagung, beras, gaplek, biji
kakao, biji pala, dan kopra (terutama yang
berjamur). Juga ditemukan pada bahan asal
Lubang-lubang pada jagung hewan seperti keju.
Oryzaephilus surinamensis (L.)
(Coleoptera: Silvnidae)

Oryzaephilus mercator (Fauvel)


(Coloeptera: Silvanidae)

Tubuh pipih, panjang 2,5-3,5


mm, pronotum dengan 6 buah
gerigi pada bagian sisinya dan 3
buah alur memanjang pada
bagian dorsalnya. Tubuh
berwarna coklat merah sampai
coklat gelap.
Antena capitate dengan
bendolan 3 ruas.

(b) (c)
Oryzaephilus spp. (lanjutan)

Siklus hidup 25-30 hari, kondisi optimum temperatur 30-35 oC


dan RH 70-90%

Keperidian 300 butir telur dalam hidup betina selama 10 minggu.


Imago dapat hidup selama 3 tahun.

Komoditas yang diserangnya: beras, biji pala, fuli, kopra, biji


kakao.

Preferensi:
O. mercator pada bebijian padat karbohidrat
O. surinamensis pada bahan berlemak
Oryzaephilus mercator

(a)
Ahasverus advena Waltl. (Coleoptera:
Silvanidae)
Tubuh pipih, warna coklat muda sampai coklat tua, pronotum dengan
gigi tajam pada sisi depannya, panjang tubuh 2 mm.
Hama minor dan pemakan cendawan pada serealia dan serealia
olahan terutama pada daerah yang hangat dan lembab.

Siklus hidup17-23 hari,


kondisi optimum
temperatur 27 oC, RH
75%

Komoditas yang
diserangnya: beras,
tepung beras, dedak
halus, biji gandum, tepung
terigu, jagung, kacang
tanah, biji kakao
Lasioderma serricorne (F.)
(Coleoptera : Anobiidae)
Larva

K
o
k
o
n

Tubuh bulat lonjong, panjang 2-3 Siklus hidup 34-39 hari, keperidian
mm, warna coklat terang, kepala 110 butir telur, kondisi optimum
terdapat di bawah pronotum, temperatur 30 oC dan RH 70%
antena serrate (berbentuk Telur diletakkan terpisah-pisah
gergaji) pada bahan makanan
Komoditas yang diserangnya: Tembakau kering, kopra, biji pala, biji
kakao, fuli, material herbarium, makanan ikan (pelet), kerupuk udang,
makaroni, dll.
Stegobium paniceum (Linn.)
(Coleoptera: Anobidae)

Tubuh bulat lonjong, panjang 2-


2,5 mm, berwarna coklat gelap,
kepala di bawah pronotum,
antena capitate dengan bendolan
3 ruas yang agak memanjang,
pada elitra terdapat alur yang
memanjang

Larva 2-3 mm, bertipe


scarabaeiform (seperti huruf C),
tubuh berwarna putih dengan
rambut-rambut halus, tungkai
berkembang sempurna.
(a) (b) (c)
Stegobium paniceum (lanjutan)

Siklus hidup 40-49 hari, pada


kondisi optimum temperatur 30
o
C dan RH 60-90%
Telur berbentuk oval, berwarna
putih, diletakkan di permukaan
bahan yang diserangnya, larva
bergerak bebas di antara bahan
yang diserangnya, pupa
terbentuk di dalam kokon yang
terbuat dari benang sutera.

Komoditas yang diserangnya:


ketumbar, jinten, biji pala, fuli,
biskuit, makaroni, ramuan jamu
(bahan tumbuhan kering)
Tenebrio molitor Linn.
(Coleoptera: Tenebrionidae)

Panjang tubuh 12-16 mm, warna coklat gelap


mengkilat sampai hitam, bintik-bintik pada
elitra agak berjauhan dan tidak ada yang
bersentuhan, antena 11 ruas, antena hampir
clavate, tarsi 5-5-4.
Larva instar akhir panjangnya 32 mm, warna
kuning krem, pipih sampai silindris
memanjang
Larva dikenal juga sebagai ulat hongkong untuk
pakan burung.
Bersifat kosmopolitan dan makan apa saja baik
biji utuh, produk olahan, hingga pelet pakan
ternak, bulu hewan, dan limbah unggas serta
karpet . Biasa ditemukan pada lokasi yang gelap
dan tak terusik. Laju pertumbuhannya lambat
sehingga bukan hama penting.
Tenebrio obscurus Fabricius
(Coleoptera: Tenebrionidae)

Panjang tubuh 12-16 mm, warna hitam kusam,


bintik-bintik pada elitra sangat berdekatan dan
beberapa bersentuhan, antena 11 ruas, hampir
clavate.
Panjang tubuh larva instar akhir 32 mm, warna
kuning kecoklatan dengan bagian-bagian yang
lebih gelap ke arah belakang.

Keperidian 450-500 butir telur selama hidup


imago betina 22-137 hari, siklus hidup 280-
630 hari
Trogoderma granarium Everts.
(Coleoptera: Dermestidae)

Kumbang Khapra
Panjang 2-3 mm, oval dan ditumbuhi rambut-rambut halus, coklat gelap
sampai hitam, antena clavate dan pendek dengan 3-5 ruas bendolan,
pada saat istirahat anten disimpan di rongga antena.

Panjang tubuh larva 5-6 mm,


berwarna coklat kekuningan,
tubuh ditumbuhi banyak seta
yang berwarna kekuningan.
Siklus hidup 35 hari,
keperidian 35 butir telur,
kondisi optimum 35 oC dan
RH 73%
Komoditas yang diserang:
beras, gandum, jagung,
sorgum, kacang tanah, kopra,
dll.
Trogoderma variabile Ballion
(Coleoptera: Dermestidae)

Panjang tubuh 3.2 mm, lonjong memanjang,


warna hitam kecoklatan dengan bercak-bercak
berwarna kekuningan atau coklat kekuningan.
Bagian pangkal, tengah, dan ujung elitra
berwarna pucat
Panjang tubuh larva 6.3 mm, instar awal berwarna
putih kekuningan, instar pertengahan kecoklatan,
dan instar akhir coklat gelap. Tubuh larva ditutupi
oleh seta halus.
Keperidian 94 butir telur, kondisi optimum:
temperatur 32 oC dan RH 50%, siklus hidup 32-42
hari.
Komoditas yang diserang: serealia, kakao,
makaroni, potato chips, cake mix, makanan
anjing, mie telur, raisins, rempah-rempah, dll.

Anda mungkin juga menyukai