Anda di halaman 1dari 18

KELOMP

OK
10

IntegrAL dengan pecahan persial, luas dibawah kurva,


integral sebagai suatu penjumlahan

NAMA KELOMPOK :
RIZKA DWI WAHYU ASIH ( 213610023)
STEVEN ANSER REYGA RAMADHAN (213610622)
TITO YUDHISTIRA PRATAMA (213610436)
INTEGRITAS DENGAN PECAHAN
PERSIAL
Integral secara sederhana
memang disebut sebagai Pecahan parsial (partial fraction)
invers atau kebalikan adalah pecahan berbentuk fungsi
turunan. Integral mengarah rasional (polinomial) yang merupakan
pada sebuah daerah yang hasil dari penguraian fungsi rasional
mempunyai batas kurva dan yang lebih kompleks.
persamaan tertentu.
Aturan-aturan dari pecahan parsial adalah sebagai berikut:

• Pembilang dari fungsi yang diberikan harus memiliki derajat yang lebih rendah daripada
penyebutnya. Jika tidak demikian, maka pertama-tama bagilah dengan menggunakan
pembagian panjang.
• (a) Faktorkan penyebutnya menjadi faktor-faktor prima. Ini penting, karena faktor-faktor
yang diperoleh akan menentukan bentuk dari pecahan parsial.
• (b) Faktor linear menjadi pecahan parsial berbentuk

• (c) Faktor menjadi pecahan parsial

• (d) Faktor menjadi pecahan parsial

• (e) Faktor kuadratik menjadi pecahan parsial


Contoh 1

Jadi integralnya sekarang dapat ditulis:

Kalikan kedua ruas dengan penyebut (x - 1)(x - 2): Sekarang sisanya akan mudah

Misalkan (x - 1) = 0; artinya substitusikan x = 1.

Misalkan (x - 2) = 0; artinya substitusikan x = 2.


Contoh 2
Sehingga :

Pembahasan :

Bisa kita lihat pangkat pada pembilangnya lebih


besar daripada pangkat penyebutnya. sehingga
kita lakukan pembagian suku banyak terlebih
dahulu:
Samakan koefisiennya :

Dengan metode eliminasi dan substitusi diperoleh : A=-1 dan


B=3
Maka

Sehingga pengintegralan secara kesuluruhannya adalah :


2
LUAS DIBAWAH KURVA
Diketahui fungsi bernilai non-negatif dan terintegral pada interval [a,b]. Diperhatikan
daerah D yaitu daerah di bawah kurva y=f(x), di atas sumbu X dan di antara garis x=a
dan garis x=b berikut.
Akan ditentukan luas daerah tersebut dengan
menggunakan definisi integral tertentu. Untuk itu,
dibuat partisi P= {a=x0,x1,x2,…..,xn = b} pada
interval [a,b]. Diperoleh garis-garis x=xi, untuk I =1,2,
….,n-1, membagi daerah D menjadi n daerah
bagian, katakan Di, untuk setiap i=1,2,….,n.

Jadi, apabila luas daerah D dinyatakan dengan A, maka

Hal ini berarti apabila norma partisi |P| dibuat sangat


kecil mendekati 0 (yang berakibat n menjadi sangat
besar) maka S(P,f) akan mendekati luas daerah
tersebut. Jadi,
Contoh.

Akan dihitung luas area datar yang dibatasi kurva y=x^{2} dan sumbu X dari x=-1
hingga x=3.

Diperoleh luas area datar tersebut adalah


2. Akan dihitung luas area datar yang dibatasi kurva y=9-x^{2}
dan sumbu X.
3
INTEGRAL SEBAGAI SUATU PENJUMLAHAN
Integral adalah bentuk penjumlahan berkesinambungan (kontinu) yang merupakan anti
turunan atau kebalikan dari turunan.

Adapun contoh bentuk turunan adalah sebagai berikut.

Adapun rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut.

1
2

3
Berdasarkan bentuk hasilnya, integral dibagi menjadi dua, yaitu
integral tak tentu dan integral tentu.

1. Integral tak tentu


Integral tak tentu adalah bentuk integral yang hasilnya berupa
fungsi dalam variabel tertentu dan masih memuat konstanta
integrasi.

Oleh karena itu, rumus umum integral dinyatakan sebagai


berikut.
2. Integral tentu

Pada bahasan sebelumnya, telah dijelaskan tentang integral tak tentu di mana hasil dari
integrasinya masih berupa fungsi. Jika hasil integrasinya berupa nilai tertentu, integralnya
disebut integral tentu. Adapun bentuk umum integral tentu adalah sebagai berikut.

dengan: x = a disebut batas bawah


x = b disebut batas atas
Arti dari bentuk integral di atas adalah suatu f’(x) diintegralkan
atau dijumlahkan secara kontinu mulai dari titik a sampai titik b,
sehingga hasil akhir yang diperoleh akan berupa angka, tidak
lagi fungsi.
Sifat-sifat pada Integral Tentu
1 Pertama. Jika batas atas dan 3 Jika f(x) adalah fungsi
batas bawah dalam suatu integral integral dan k merupakan
tentu adalah sama, maka hasil tetapan (konstanta)
integral tentu dari fungsi tersebut sembarang.
akan sama dengan nol karena
tidak ada daerah antara batas
batas tersebut.

2 Kedua. Jika batas atas dan


batas bawah dalam integral
tentu diubah posisinya untuk
fungsi integral yang sama,
maka akan diperoleh hasil
hasil yang sama namun
berbeda tanda.
Misalkan diberikan dua buah
4 fungsi yaitu f(x) dan g(x), maka
integral tentu dari penjumlahan
atau pengurangan kedua fungsi
tersebut dapat diselesaikan.

Apabila fungsi f(x) nya bukan suatu


6 fungsi melainkan konstanta.

Misalkan terdapat dua integral


5 dengan nilai fungsi yang sama
dan nilai pada batas atas pada
fungsi pertama sama dengan
nilai pada batas bawah pada
fungsi kedua.
Contoh Soal
Soal 1
Hitunglah hasil dari integral tentu berikut ini

Jawab:
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai